Kebajikan
Oleh Ajahn Chah
Berhati-hatilah menjaga sila kita. Kebajikan adalah inti dari rasa malu. Apa yang kita ragukan, seharusnya kita tidak lakukan atau katakan. Itulah kebajikan. Kemurnian melewati semua keraguan.
Ada dua tingkat latihan. Tingkat pertama membentuk landasan, yaitu pengembangan kebajikan, sila, agar dapat membawa kebahagiaan dan harmonis di antara manusia. Tingkat kedua adalah latihan Dhamma dengan tujuan utama membebaskan batin. Pembebasan adalah sumber dari kebijaksanaan dan kasih sayang dan ini tujuan sesungguhnya dari ajaran Sang Buddha. Mengerti kedua tingkatan ini adalah dasar dari latihan sebenarnya.
Tuesday, 11 December 2018
Sunday, 9 December 2018
KAMMA TIDAK BAJIK DAN BAJIK
KAMMA TIDAK BAJIK DAN BAJIK
Apakah yang dimaksudkan Buddha tentang kamma tidak bajik dan bajik? Akusala.kamma dan Kusala.kamma?
Ketika sebuah kesadaran memiliki akar yang tidak bajik (akusala-mula), ini adalah sebuah kesadaran tidak bajik (akusala-citta), dan ketika sebuah kesadaran memiliki akar bajik (kusala-mula), ini adalah sebuah kesadaran bajik (kusala-citta). Jadi, ketika impulsif-impulsif (javana) dari sebuah proses batin memiliki akar tidak bajik, kehendak mereka (cetana) tidak bajik, dan kita memiliki kamma tidak bajik. Ketika proses impulsif-impulsif (javana) sebuah proses batin memiliki akar bajik, kehendak mereka adalah bajik, dan kita memiliki kamma yang bajik
Apakah yang dimaksudkan Buddha tentang kamma tidak bajik dan bajik? Akusala.kamma dan Kusala.kamma?
Ketika sebuah kesadaran memiliki akar yang tidak bajik (akusala-mula), ini adalah sebuah kesadaran tidak bajik (akusala-citta), dan ketika sebuah kesadaran memiliki akar bajik (kusala-mula), ini adalah sebuah kesadaran bajik (kusala-citta). Jadi, ketika impulsif-impulsif (javana) dari sebuah proses batin memiliki akar tidak bajik, kehendak mereka (cetana) tidak bajik, dan kita memiliki kamma tidak bajik. Ketika proses impulsif-impulsif (javana) sebuah proses batin memiliki akar bajik, kehendak mereka adalah bajik, dan kita memiliki kamma yang bajik
Saturday, 8 December 2018
Kegelapan Batin KHOTBAH SINGKAT YM. SRI PANNYAVARO MAHATHERA
Kegelapan Batin
KHOTBAH SINGKAT YM. SRI PANNYAVARO MAHATHERA
Bukan hanya kebencian dan keserakahan yang silih berganti mempengaruhi manusia, tetapi sumber keserakahan dan kebencian itu sendiri menampakkan dirinya dengan amat jelas menguasai banyak orang. Sumber itu adalah kegelapan batin.
Tidak ada lagi cahaya terang dalam berpikir, berkata, dan berbuat.
Kegelapan batin membuat manusia tidak bisa lagi membedakan antara yang baik dan berguna, juga antara yang jahat dan merugikan.
Kegelapan batin membutakan banyak orang dari kebajikan kemudian menganggap kejahatan sebagai kelaziman.
KHOTBAH SINGKAT YM. SRI PANNYAVARO MAHATHERA
Bukan hanya kebencian dan keserakahan yang silih berganti mempengaruhi manusia, tetapi sumber keserakahan dan kebencian itu sendiri menampakkan dirinya dengan amat jelas menguasai banyak orang. Sumber itu adalah kegelapan batin.
Tidak ada lagi cahaya terang dalam berpikir, berkata, dan berbuat.
Kegelapan batin membuat manusia tidak bisa lagi membedakan antara yang baik dan berguna, juga antara yang jahat dan merugikan.
Kegelapan batin membutakan banyak orang dari kebajikan kemudian menganggap kejahatan sebagai kelaziman.
Buah Karma Membenci Orang
Buah Karma Membenci Orang
Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo
----------------------------
Dari: NN, Bandung
Bhante,
Apakah buah karma yang akan diterima seseorang apabila ia suka membenci orang lain ?
Walaupun ia tidak memiliki niat jahat untuk mencelakai orang lain.
Apakah hal itu merupakan perbuatan buruk yang berat ?
Terima kasih.
Jawaban:
Mempunyai pikiran membenci sudah termasuk melakukan kamma buruk. Pikiran ini timbul dari keengganan seseorang untuk bertemu dengan hal atau orang yang tidak disukainya.
Sikap membenci tanpa adanya niat mencelakai memang bukan kamma buruk yang berat. Meskipun demikian, seseorang hendaknya tetap berusaha menghindari timbulnya kebencian dalam batinnya.
Disebutkan dalam Dhamma bahwa air yang selalu menetes sepanjang malam akan membuat satu tempayan penuh berisi air. Artinya, keburukan yang dilakukan sedikit demi sedikit, suatu saat juga akan menjadi besar dan menimbulkan akibat yang kurang membahagiakan untuk diri sendiri.
Adapun buah kebencian yang akan diperoleh dan dirasakan kiranya serupa dengan buah kebencian yang ditanamkan kepada fihak lain. Hal ini selaras dengan Hukum Kamma bahwa ia yang menanam padi akan mendapatkan padi sebagai hasilnya.
Jadi, ia yang menanam kebencian, besar kemungkinan akan mendapatkan banyak musuh dalam kehidupannya saat ini maupun di masa mendatang.
Oleh karena itu, apabila timbul pikiran berisi kebencian, ucapkan segera berulang-ulang dalam batin kalimat SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA.
Dengan rajin mengucapkan kalimat cinta kasih tersebut, setahap demi setahap benih kebencian akan berkurang bahkan mungkin dapat hilang sama sekali. Saat itulah, batin menjadi tenang,
tentram dan bahagia.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
Salam metta,
B. Uttamo
Tanya Jawab Bhikkhu Uttamo
----------------------------
Dari: NN, Bandung
Bhante,
Apakah buah karma yang akan diterima seseorang apabila ia suka membenci orang lain ?
Walaupun ia tidak memiliki niat jahat untuk mencelakai orang lain.
Apakah hal itu merupakan perbuatan buruk yang berat ?
Terima kasih.
Jawaban:
Mempunyai pikiran membenci sudah termasuk melakukan kamma buruk. Pikiran ini timbul dari keengganan seseorang untuk bertemu dengan hal atau orang yang tidak disukainya.
Sikap membenci tanpa adanya niat mencelakai memang bukan kamma buruk yang berat. Meskipun demikian, seseorang hendaknya tetap berusaha menghindari timbulnya kebencian dalam batinnya.
Disebutkan dalam Dhamma bahwa air yang selalu menetes sepanjang malam akan membuat satu tempayan penuh berisi air. Artinya, keburukan yang dilakukan sedikit demi sedikit, suatu saat juga akan menjadi besar dan menimbulkan akibat yang kurang membahagiakan untuk diri sendiri.
Adapun buah kebencian yang akan diperoleh dan dirasakan kiranya serupa dengan buah kebencian yang ditanamkan kepada fihak lain. Hal ini selaras dengan Hukum Kamma bahwa ia yang menanam padi akan mendapatkan padi sebagai hasilnya.
Jadi, ia yang menanam kebencian, besar kemungkinan akan mendapatkan banyak musuh dalam kehidupannya saat ini maupun di masa mendatang.
Oleh karena itu, apabila timbul pikiran berisi kebencian, ucapkan segera berulang-ulang dalam batin kalimat SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA.
Dengan rajin mengucapkan kalimat cinta kasih tersebut, setahap demi setahap benih kebencian akan berkurang bahkan mungkin dapat hilang sama sekali. Saat itulah, batin menjadi tenang,
tentram dan bahagia.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
Salam metta,
B. Uttamo
Friday, 7 December 2018
Pendekatan Positif Terhadap Kebahagiaan
Pendekatan Positif Terhadap Kebahagiaan
‘Kebahagiaan (kepuasan batin) merupakan harta terbesar’ kata Buddha. Jangan menunda kebahagiaan Anda hingga ke esok hari. Jangan hancurkan kebahagiaan Anda dengan memikirkan masa lalu. Berbahagialah sekarang. Berbahagialah dengan apa yg Anda miliki saat ini.
Seseorang mungkin akan berpikir bahwa, jika kita berbahagia dengan apa yg kita miliki, maka tidak ada perkembangan dalam hidup. Hal ini mungkin tampak sebagai argumen yg sangat meyakinkan, namun faktanya tetap tidak berubah. Apakah tujuan mencapai lebih banyak, jika kita tidak tahu bagaimana cara mengapresiasinya dan berbahagia dengan apa yg telah kita miliki sekarang? Manusia seperti ini tidak akan berbahagia walaupun ia telah memiliki seluruh dunia.
‘Kebahagiaan (kepuasan batin) merupakan harta terbesar’ kata Buddha. Jangan menunda kebahagiaan Anda hingga ke esok hari. Jangan hancurkan kebahagiaan Anda dengan memikirkan masa lalu. Berbahagialah sekarang. Berbahagialah dengan apa yg Anda miliki saat ini.
Seseorang mungkin akan berpikir bahwa, jika kita berbahagia dengan apa yg kita miliki, maka tidak ada perkembangan dalam hidup. Hal ini mungkin tampak sebagai argumen yg sangat meyakinkan, namun faktanya tetap tidak berubah. Apakah tujuan mencapai lebih banyak, jika kita tidak tahu bagaimana cara mengapresiasinya dan berbahagia dengan apa yg telah kita miliki sekarang? Manusia seperti ini tidak akan berbahagia walaupun ia telah memiliki seluruh dunia.
Thursday, 6 December 2018
Tanda-tanda Manusia Luar Biasa
Dīgha Nikāya 30
Lakkhaṇa Sutta
(Khotbah tentang Tanda-tanda Manusia Luar Biasa)
...............
‘Para bhikkhu, dalam kehidupan lampau, keberadaan masa lampau atau tempat tinggal masa lampau yang manapun Sang Tathāgata terlahir sebagai manusia, Beliau melakukan perbuatan-perbuatan besar yang bertujuan baik, tidak tergoyahkan dalam perbuatan baik melalui jasmani, ucapan dan pikiran, dalam kedermawanan, disiplin-diri, pelaksanaan hari-Uposatha, dalam menghormati orangtua, para petapa dan Brahmana dan pemimpin suku, dan dalam perbuatan baik lainnya;
Lakkhaṇa Sutta
(Khotbah tentang Tanda-tanda Manusia Luar Biasa)
...............
‘Para bhikkhu, dalam kehidupan lampau, keberadaan masa lampau atau tempat tinggal masa lampau yang manapun Sang Tathāgata terlahir sebagai manusia, Beliau melakukan perbuatan-perbuatan besar yang bertujuan baik, tidak tergoyahkan dalam perbuatan baik melalui jasmani, ucapan dan pikiran, dalam kedermawanan, disiplin-diri, pelaksanaan hari-Uposatha, dalam menghormati orangtua, para petapa dan Brahmana dan pemimpin suku, dan dalam perbuatan baik lainnya;
Kamma
Aṅguttara Nikāya
Buku iv. Kamma
4.232. Secara Ringkas
“Para bhikkhu, ada empat jenis kamma ini yang dinyatakan olehKu setelah Aku merealisasikannya untuk diriKu sendiri dengan pengetahuan langsung. Apakah empat ini? Ada kamma gelap dengan akibat gelap; ada kamma terang dengan akibat terang; ada kamma gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang; dan ada kamma yang tidak-gelap-juga-tidak-terang dengan akibat yang tidak-gelap-juga-tidak-terang, kamma yang mengarah pada hancurnya kamma. Ini adalah keempat jenis kamma yang dinyatakan olehKu setelah Aku merealisasikannya untuk diriKu sendiri dengan pengetahuan langsung.”
Buku iv. Kamma
4.232. Secara Ringkas
“Para bhikkhu, ada empat jenis kamma ini yang dinyatakan olehKu setelah Aku merealisasikannya untuk diriKu sendiri dengan pengetahuan langsung. Apakah empat ini? Ada kamma gelap dengan akibat gelap; ada kamma terang dengan akibat terang; ada kamma gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang; dan ada kamma yang tidak-gelap-juga-tidak-terang dengan akibat yang tidak-gelap-juga-tidak-terang, kamma yang mengarah pada hancurnya kamma. Ini adalah keempat jenis kamma yang dinyatakan olehKu setelah Aku merealisasikannya untuk diriKu sendiri dengan pengetahuan langsung.”
Wednesday, 5 December 2018
Manusia terdiri dari unsur MATERI dan BATHIN
Manusia terdiri dari unsur MATERI dan BATHIN keduanya perlu kebutuhan, jika kebutuhannya tidak TERPENUHI akan menimbulkan MASALAH.
Memahami bahwa manusia itu terdiri dari dua unsur materi dan bathin, kita harus bisa memberi kebutuhannya, juga mengenali khususnya kebutuhan BATHIN, karena hidup bersumber dari BATHIN.
👉 Bathin lapar, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, cirinya adalah orang mudah tersinggung, sering marah, suka ngambek, dan masih banyak sifat NEGATIF lainnya. Jangan dianggap kebiasaan NEGATIF itu hal yang wajar, itulah wujud dari bathin yang LAPAR.
👉 Batin sakit, merupakan kelanjutan dari bathin lapar. Jika bathin lapar tidak segera diberi perhatian serta kebutuhannya, akan meningkat menjadi bathin sakit. Diantaranya contoh kasus BATHIN yang sakit, begitu ada MASALAH, mau melakukan hal” yang tidak semestinya, seperti frustasi, _apatis, ingin bunuh diri, dan lainnya.
👉 Bathin mati, adalah kelanjutan dari bathin sakit. Kendati orangnya masih HIDUP, namun nilai kemanusiaannya sudah MATI. Orang yang melakukan perbuatan kriminal sangat SADIS, sudah merampok, menyakit orang yang dirampok, memperkosa, membunuh dan memutilasi, dan lain sebaginya, Pelaku kriminal tanpa ada rasa bersalah, justru malah BANGGA, inilah contoh orang yang sudah MATI BATHIN nya.
👉 Bathin baik itu berupa KEBAIKAN. Diantaranya kebaikan adalah pemahaman HIDUP yang benar, moralitas yang baik, pikiran tenang, menjalani hidup dengan BIJAKSANA, selalu mengulurkan tangan MEMBANTU sesama, tanpa mengharapkan IMBALAN apapun.
Kebutuhan MATERI dapat dipenuhi dengan cara GIAT mencari materi tersebut, sedangkan kebutuhan BATHIN yang baik dapat dipenuhi dengan selalu berlatih dan berlatih tanpa LELAH
Memahami bahwa manusia itu terdiri dari dua unsur materi dan bathin, kita harus bisa memberi kebutuhannya, juga mengenali khususnya kebutuhan BATHIN, karena hidup bersumber dari BATHIN.
👉 Bathin lapar, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, cirinya adalah orang mudah tersinggung, sering marah, suka ngambek, dan masih banyak sifat NEGATIF lainnya. Jangan dianggap kebiasaan NEGATIF itu hal yang wajar, itulah wujud dari bathin yang LAPAR.
👉 Batin sakit, merupakan kelanjutan dari bathin lapar. Jika bathin lapar tidak segera diberi perhatian serta kebutuhannya, akan meningkat menjadi bathin sakit. Diantaranya contoh kasus BATHIN yang sakit, begitu ada MASALAH, mau melakukan hal” yang tidak semestinya, seperti frustasi, _apatis, ingin bunuh diri, dan lainnya.
👉 Bathin mati, adalah kelanjutan dari bathin sakit. Kendati orangnya masih HIDUP, namun nilai kemanusiaannya sudah MATI. Orang yang melakukan perbuatan kriminal sangat SADIS, sudah merampok, menyakit orang yang dirampok, memperkosa, membunuh dan memutilasi, dan lain sebaginya, Pelaku kriminal tanpa ada rasa bersalah, justru malah BANGGA, inilah contoh orang yang sudah MATI BATHIN nya.
👉 Bathin baik itu berupa KEBAIKAN. Diantaranya kebaikan adalah pemahaman HIDUP yang benar, moralitas yang baik, pikiran tenang, menjalani hidup dengan BIJAKSANA, selalu mengulurkan tangan MEMBANTU sesama, tanpa mengharapkan IMBALAN apapun.
Kebutuhan MATERI dapat dipenuhi dengan cara GIAT mencari materi tersebut, sedangkan kebutuhan BATHIN yang baik dapat dipenuhi dengan selalu berlatih dan berlatih tanpa LELAH
Tuesday, 4 December 2018
Berkah Dan Nasib oleh: Ven. S. Dhammika
Berkah Dan Nasib
oleh: Ven. S. Dhammika
1. Bagaimana pendapat agama Buddha mengenai jimat dan ramalan nasib?
Buddha menganggap praktik seperti peramalan nasib, pemakaian jimat perlindungan, pernujuman, penentuan hari baik, penentuan lokasi bangunan secara magis, dan sejenisnya, sebagai ketakhayulan yg tak bermanfaat. Beliau tidak pernah menganjurkan para siswa-Nya untuk melakukan praktik semacam itu. Beliau menamakan hal-hal di atas sebagai "Seni Rendah".
"Banyak orang beragama mengandalkan penghidupannya dari budaya-budaya rendah, dengan mata pencaharian yg salah, seperti meramalkan nasib orang, meramalkan pertanda-pertanda, menafsirkan mimpi... membawa nasib baik atau nasib buruk..., memohon-mohon pada dewi keberuntungan..., menentukan temoat keberuntungan untuk mendirikan bangunan, pertapa Gotama menolak seni rendah semacam ini, menilainya sebagai cara penghidupan yg salah"(DI 9-12)
oleh: Ven. S. Dhammika
1. Bagaimana pendapat agama Buddha mengenai jimat dan ramalan nasib?
Buddha menganggap praktik seperti peramalan nasib, pemakaian jimat perlindungan, pernujuman, penentuan hari baik, penentuan lokasi bangunan secara magis, dan sejenisnya, sebagai ketakhayulan yg tak bermanfaat. Beliau tidak pernah menganjurkan para siswa-Nya untuk melakukan praktik semacam itu. Beliau menamakan hal-hal di atas sebagai "Seni Rendah".
"Banyak orang beragama mengandalkan penghidupannya dari budaya-budaya rendah, dengan mata pencaharian yg salah, seperti meramalkan nasib orang, meramalkan pertanda-pertanda, menafsirkan mimpi... membawa nasib baik atau nasib buruk..., memohon-mohon pada dewi keberuntungan..., menentukan temoat keberuntungan untuk mendirikan bangunan, pertapa Gotama menolak seni rendah semacam ini, menilainya sebagai cara penghidupan yg salah"(DI 9-12)
Monday, 3 December 2018
Tidak Ada Hal Lain
Tidak Ada Hal Lain
Umat Buddha seharusnya adalah seseorang yang mengetahui betapa besar manfaat dan kerugian yang didapat dari pikiran atau batin itu sendiri. Seperti yang disebutkan oleh Buddha dalam salah satu Suttanya:
“Tak ada hal lain yang kuketahui, O Para Bhikkhu, yang sangat sulit dikendalikan seperti pikiran yang tidak berkembang. Pikiran yang belum berkembang sungguh sangat sulit dikendalikan.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O Para Bhikkhu, yang sangat mudah dikendalikan seperti pikiran yang telah berkembang. Pikiran yang telah berkembang sungguh mudah dikendalikan.
Umat Buddha seharusnya adalah seseorang yang mengetahui betapa besar manfaat dan kerugian yang didapat dari pikiran atau batin itu sendiri. Seperti yang disebutkan oleh Buddha dalam salah satu Suttanya:
“Tak ada hal lain yang kuketahui, O Para Bhikkhu, yang sangat sulit dikendalikan seperti pikiran yang tidak berkembang. Pikiran yang belum berkembang sungguh sangat sulit dikendalikan.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O Para Bhikkhu, yang sangat mudah dikendalikan seperti pikiran yang telah berkembang. Pikiran yang telah berkembang sungguh mudah dikendalikan.
Pengertian Kata "Anumodana"
Pengertian Kata "Anumodana"
Dalam bahasa Pāli, kata anumodana berasal dari akar kata ‘mud’ yang berarti ‘berbahagia, senang atau gembira. Kata-kata seperti pamodana, modana, anumodati, pamodati, modati, pamudita, anumudita, mudita dan masih banyak lagi memiliki akar kata yang sama, ‘mud’.
Istilah ‘anumodana’ berasal dari awalan ‘anu’ + akar kata ‘mud’ dan akhiran ‘ana’. Awalan ‘anu’ biasanya mengacu pada arti ‘mengikuti atau turut’. Sebagai contoh, kata ‘anugacchati’ yang berarti ‘berjalan mengikuti dari belakang atau mengekor ’ berasal dari awalan ‘anu’ dan ‘gacchati’ yang berarti ‘pergi’. Akar kata ‘mud’, seperti yang dijelaskan di depan, bermakna ‘berbahagia, senang atau gembira’. Sementara itu, akhiran ‘ana’ diberikan untuk membuat kata tersebut menjadi kata benda.
Dalam bahasa Pāli, kata anumodana berasal dari akar kata ‘mud’ yang berarti ‘berbahagia, senang atau gembira. Kata-kata seperti pamodana, modana, anumodati, pamodati, modati, pamudita, anumudita, mudita dan masih banyak lagi memiliki akar kata yang sama, ‘mud’.
Istilah ‘anumodana’ berasal dari awalan ‘anu’ + akar kata ‘mud’ dan akhiran ‘ana’. Awalan ‘anu’ biasanya mengacu pada arti ‘mengikuti atau turut’. Sebagai contoh, kata ‘anugacchati’ yang berarti ‘berjalan mengikuti dari belakang atau mengekor ’ berasal dari awalan ‘anu’ dan ‘gacchati’ yang berarti ‘pergi’. Akar kata ‘mud’, seperti yang dijelaskan di depan, bermakna ‘berbahagia, senang atau gembira’. Sementara itu, akhiran ‘ana’ diberikan untuk membuat kata tersebut menjadi kata benda.
Sunday, 2 December 2018
Ada dua jenis perbuatan
Ada dua jenis perbuatan yang dilakukan oleh manusia biasa yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk. Perbuatan baik memberikan hasil yang menyenangkan sementara perbuatan buruk memberikan hasil yang tidak menyenangkan. Baik atau buruk, suatu hari semua perbuatan akan membuahkan hasil. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan dengan seksama kemungkinan dari hasil perbuatan kita, sebelum kita bertindak.
Saturday, 1 December 2018
RENUNGAN: "Pait itu Obat"
RENUNGAN: "Pait itu Obat"
👉 Pada dasarnya orang ingin hidup enak, tidak mau yang tidak enak, apalagi yang pait; padahal ada istilah, pait itu obat.
👉 Jika orang tidak lari ketika mendapatkan kesulitan, dan kalau kesulitan itu bisa dijadikan untuk berlatih, maka kesulitan akan membentuk karakter serta mental maupun fisik orang menjadi kuat.
👉 Jika orang tidak mengeluh dengan adanya kesulitan hidup, tetapi kesulitan hidup merupakan kewajaran untuk dialami dan perlu dilalui; maka orang akan memiliki imajinasi serta kreativitas yang tinggi dalam berpikir, maupun bersikap secara dewasa dalam menjalani hidup.
👉 Jika orang bisa menerima segala kesulitan yang datang pada dirinya, bahwa kesulitan itu merupakan bagian penting dari hidup, untuk memperkaya diri mengatasi berbagai kesulitan; maka siapapun orangnya, akan kaya solusi masalah, dan hidupnya tidak pernah kesulitan mengatasi masalah.
👉 Jika orang tidak kesulitan dengan kondisi yang sulit, dirinya akan kuat, kreatif, dan menjadi kaya solusi untuk mengatasi kesulitan. Inilah pait itu sebenarnya sebagai obat, jika orang mau menerima kepaitan hidup.
✍ (B.Saddhaviro)
👉 Pada dasarnya orang ingin hidup enak, tidak mau yang tidak enak, apalagi yang pait; padahal ada istilah, pait itu obat.
👉 Jika orang tidak lari ketika mendapatkan kesulitan, dan kalau kesulitan itu bisa dijadikan untuk berlatih, maka kesulitan akan membentuk karakter serta mental maupun fisik orang menjadi kuat.
👉 Jika orang tidak mengeluh dengan adanya kesulitan hidup, tetapi kesulitan hidup merupakan kewajaran untuk dialami dan perlu dilalui; maka orang akan memiliki imajinasi serta kreativitas yang tinggi dalam berpikir, maupun bersikap secara dewasa dalam menjalani hidup.
👉 Jika orang bisa menerima segala kesulitan yang datang pada dirinya, bahwa kesulitan itu merupakan bagian penting dari hidup, untuk memperkaya diri mengatasi berbagai kesulitan; maka siapapun orangnya, akan kaya solusi masalah, dan hidupnya tidak pernah kesulitan mengatasi masalah.
👉 Jika orang tidak kesulitan dengan kondisi yang sulit, dirinya akan kuat, kreatif, dan menjadi kaya solusi untuk mengatasi kesulitan. Inilah pait itu sebenarnya sebagai obat, jika orang mau menerima kepaitan hidup.
✍ (B.Saddhaviro)
Friday, 30 November 2018
MENGAPA MEMBACA PARITTA
MENGAPA MEMBACA PARITTA
≈ Bhikkhu Dhammakaro Mahathera ≈
Seiring dengan peradaban umat manusia, doa atau mantra telah di kenal dan berkembang bahkan sebelum munculnya agama-agama di dunia ini.
Manusia pra-agama berdoa guna memenuhi kebutuhan batin yang di dera, di selimuti, dan di cengkram oleh perasaan² takut, khawatir, cemas, dan pilu karena banjir, kebakaran, petir, angin topan, dll nya.
≈ Bhikkhu Dhammakaro Mahathera ≈
Seiring dengan peradaban umat manusia, doa atau mantra telah di kenal dan berkembang bahkan sebelum munculnya agama-agama di dunia ini.
Manusia pra-agama berdoa guna memenuhi kebutuhan batin yang di dera, di selimuti, dan di cengkram oleh perasaan² takut, khawatir, cemas, dan pilu karena banjir, kebakaran, petir, angin topan, dll nya.
Thursday, 29 November 2018
Saya bukan Buddhis , namun Menyukai Ajaran Buddha
[ ] Ada yg Bertanya :
[ ] Saya bukan Buddhis , namun Menyukai Ajaran Buddha dan selama mempelajari Ajaran Buddha Saya menjadi lebih Bahagia . Bolehlah Saya terus mempelajari Ajaran Buddha walau bukan Buddhis ? .
[ ] Jawab :
[ ] Ajaran Buddha adalah Universal . Siapapun dapat Mempelajari dan Mengambil Manfaat Luar Biasa dari Ajaran Buddha . Apakah anda seorang Buddhis , non-Buddhis atau bahkan tdk Beragama sekalipun akan dapat memahami Ajaran Buddha .
[ ] Kenapa Demikian ? .
[ ] Karena Ajaran Buddha adalah Ajaran mengenai JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN , JALAN MENUJU KEDAMAIAN .
[ ] Ajaran Buddha mengajarkan agar setiap orang melihat ke dalam diri sendiri , melihat ke dalam Pikirannya , ke dalam Perasaannya dngn penuh KESADARAN .
[ ] Ketika ada Kebencian , ada Emosi Negatif , ada Keserakahan , ada Kemarahan dan ada Kesombongan/Keegoisan ( ke-aku-an ) di sanalah Ajaran Buddha Berperan . Ajaran Buddha mengajarkan bagaimana mendamaikan Pikiran , bagaimana " Melenyapkan " semua Kekotoran Batin Tersebut .
[ ] Ajaran Buddha bukanlah Ajaran yg mewajibkan seseorang HARUS PERCAYA , melainkan membutuhkan BUKTI sehingga siapapun dari kalangan apapun dpt menerapkan KEBIJAKSANAAN BUDDHA dalam kehidupan se-hari² , walau dngn LABEL Agama Apapun .
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² Indah ataupun Menjanjikan Aku Pasti akan ke Surga / Nirwana bila Percaya KepadaNya .
[ ] Buddha juga tdk pernah berkata : ” Klu tdk Percaya , Dia Pasti Masuk Neraka . ”
[ ] Buddha tdk memberikan Dongeng yg Mengerikan atau Menyenangkan , supaya aku Percaya dan Takut TerhadapNya .
[ ] Buddha tdk pernah mengatakan : “ Akulah yg Menciptakan Langit dan Bumi Ini . ”
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² yg Indah utk ke depan , bahkan juga tdk bisa Mensucikan orang lain .
[ ] Bahkan utk mensucikan diri sendiri pun mengandalkan kita sendiri , tapi knp Aku masih mau Mengikuti AjaranNya ? .*
[ ] Karena " Buddha " lah , Aku tahu Sebabnya :
[ ] Kenapa Aku Menderita ? .
[ ] Kenapa Aku Cacat ? .
[ ] Kenapa Aku Bermuka Buruk ? .
[ ] Kenapa Aku Sakit & Pendek Umur ? .
[ ] Dari Buddha , Aku mengerti Hukum Karma dan 4 Kesunyataan Mulia , bertambah Bijaksana sehingga tdk menyalahkan siapa pun atas Penderitaan Sendiri .
[ ] Oleh Buddhalah Aku diajarkan Cinta Kasih terhadap semua Makhluk Hidup apapun juga .
[ ] Jika suatu saat Aku berhasil dalam melewati Roda Samsara ini Sampai Akhir Hidup , Surga dipersembahan sampai Jutaan Kalpa pun saya tdk Mau .
[ ] Yg Aku inginkan hanyalah Bebas dari Kelahiran .
[ ] Tdk ada Kelahiran maka tdk ada Penderitaan dan Kematian .
[ ] Apa yg kita Tanam itu yg kita Petik , apa yg kita Lakukan itu yg kita Dapatkan ( KARMA ) .
[ ] Itu Ajaran yg di Ajarkan " Sang Buddha " .
[ ] INGAT :
[ ] Suka Cita dan Duka Cita di Tangan kita bukan di Tangan Siapa² .
[ ]
[ ] Yg Buddhist mohon di Broadcast .... 🙏
[ ] Yg Non Buddhis bila merasa Tergugah Hati nya mau menyebar juga boleh : )
[ ] Pasti ada Karma buat setiap Perbuatan Kita ... TABUR TUAI ...
[ ] Saya bukan Buddhis , namun Menyukai Ajaran Buddha dan selama mempelajari Ajaran Buddha Saya menjadi lebih Bahagia . Bolehlah Saya terus mempelajari Ajaran Buddha walau bukan Buddhis ? .
[ ] Jawab :
[ ] Ajaran Buddha adalah Universal . Siapapun dapat Mempelajari dan Mengambil Manfaat Luar Biasa dari Ajaran Buddha . Apakah anda seorang Buddhis , non-Buddhis atau bahkan tdk Beragama sekalipun akan dapat memahami Ajaran Buddha .
[ ] Kenapa Demikian ? .
[ ] Karena Ajaran Buddha adalah Ajaran mengenai JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN , JALAN MENUJU KEDAMAIAN .
[ ] Ajaran Buddha mengajarkan agar setiap orang melihat ke dalam diri sendiri , melihat ke dalam Pikirannya , ke dalam Perasaannya dngn penuh KESADARAN .
[ ] Ketika ada Kebencian , ada Emosi Negatif , ada Keserakahan , ada Kemarahan dan ada Kesombongan/Keegoisan ( ke-aku-an ) di sanalah Ajaran Buddha Berperan . Ajaran Buddha mengajarkan bagaimana mendamaikan Pikiran , bagaimana " Melenyapkan " semua Kekotoran Batin Tersebut .
[ ] Ajaran Buddha bukanlah Ajaran yg mewajibkan seseorang HARUS PERCAYA , melainkan membutuhkan BUKTI sehingga siapapun dari kalangan apapun dpt menerapkan KEBIJAKSANAAN BUDDHA dalam kehidupan se-hari² , walau dngn LABEL Agama Apapun .
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² Indah ataupun Menjanjikan Aku Pasti akan ke Surga / Nirwana bila Percaya KepadaNya .
[ ] Buddha juga tdk pernah berkata : ” Klu tdk Percaya , Dia Pasti Masuk Neraka . ”
[ ] Buddha tdk memberikan Dongeng yg Mengerikan atau Menyenangkan , supaya aku Percaya dan Takut TerhadapNya .
[ ] Buddha tdk pernah mengatakan : “ Akulah yg Menciptakan Langit dan Bumi Ini . ”
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² yg Indah utk ke depan , bahkan juga tdk bisa Mensucikan orang lain .
[ ] Bahkan utk mensucikan diri sendiri pun mengandalkan kita sendiri , tapi knp Aku masih mau Mengikuti AjaranNya ? .*
[ ] Karena " Buddha " lah , Aku tahu Sebabnya :
[ ] Kenapa Aku Menderita ? .
[ ] Kenapa Aku Cacat ? .
[ ] Kenapa Aku Bermuka Buruk ? .
[ ] Kenapa Aku Sakit & Pendek Umur ? .
[ ] Dari Buddha , Aku mengerti Hukum Karma dan 4 Kesunyataan Mulia , bertambah Bijaksana sehingga tdk menyalahkan siapa pun atas Penderitaan Sendiri .
[ ] Oleh Buddhalah Aku diajarkan Cinta Kasih terhadap semua Makhluk Hidup apapun juga .
[ ] Jika suatu saat Aku berhasil dalam melewati Roda Samsara ini Sampai Akhir Hidup , Surga dipersembahan sampai Jutaan Kalpa pun saya tdk Mau .
[ ] Yg Aku inginkan hanyalah Bebas dari Kelahiran .
[ ] Tdk ada Kelahiran maka tdk ada Penderitaan dan Kematian .
[ ] Apa yg kita Tanam itu yg kita Petik , apa yg kita Lakukan itu yg kita Dapatkan ( KARMA ) .
[ ] Itu Ajaran yg di Ajarkan " Sang Buddha " .
[ ] INGAT :
[ ] Suka Cita dan Duka Cita di Tangan kita bukan di Tangan Siapa² .
[ ]
[ ] Yg Buddhist mohon di Broadcast .... 🙏
[ ] Yg Non Buddhis bila merasa Tergugah Hati nya mau menyebar juga boleh : )
[ ] Pasti ada Karma buat setiap Perbuatan Kita ... TABUR TUAI ...
Wednesday, 28 November 2018
YA BEGINILAH By: Ajahn Chah
YA BEGINILAH
By: Ajahn Chah
Di mana Dhamma?
Segenap Dhamma sedang duduk di sini bersama kita.
Apa pun yang anda alami adalah benar, seperti apa adanya.
Ketika anda menjadi tua, jangan pikir bahwa itu adalah sesuatu yang salah.
Ketika punggung anda sakit, jangan pikir itu semacam kekeliruan.
Jika anda menderita, jangan pikir itu salah.
Jika anda bahagia, jangan pikir itu salah.
By: Ajahn Chah
Di mana Dhamma?
Segenap Dhamma sedang duduk di sini bersama kita.
Apa pun yang anda alami adalah benar, seperti apa adanya.
Ketika anda menjadi tua, jangan pikir bahwa itu adalah sesuatu yang salah.
Ketika punggung anda sakit, jangan pikir itu semacam kekeliruan.
Jika anda menderita, jangan pikir itu salah.
Jika anda bahagia, jangan pikir itu salah.
Monday, 26 November 2018
Masa depan kita tidak ditentukan oleh Tuhan atau dewa atau agama atau bintang.
Di Thailand, dan memang di banyak negara, peramal nasib dan palmist sangat populer. Tetapi para palmist yang baik akan menolak untuk melihat telapak tangan seseorang yang sedang bermeditasi, berlatih dengan sangat keras. Mereka mengatakan bahwa ketika seseorang mulai bermeditasi, semua taruhan dibatalkan. mereka tidak yakin bahwa mereka dapat meramalkan masa depan seseorang yang telah mulai berlatih pada tingkat sīla, samādhi, paññā, praktik luar-dalam dalam harmoni serentak. Sesuatu berubah, perubahan terjadi.
Sang Buddha menyatakan hal ini dengan indah dalam beberapa kesempatan. ketika mereka yang sebelumnya lalai berpaling dari kelalaian, dan menjadi penuh perhatian, memulai jalur latihan, mereka begitu cantik. Mereka menerangi dunia seperti bulan purnama yang muncul dari balik awan. ini barangkali merupakan salah satu ajaran Buddha yang esensial dan paling khas - perasaan bahwa kita dapat berubah.
Masa depan kita tidak ditentukan oleh Tuhan atau dewa atau agama atau bintang. Itu ditentukan oleh tindakan tubuh, ucapan, dan pikiran kita sendiri. kita mampu mengambil tanggung jawab atas hidup kita dan mempengaruhi perubahan yang nyata dan langgeng - perubahan yang luar biasa - jika kita mengikuti Jalan Berunsur Delapan yang telah ditetapkan Buddha bagi kita; tidak memilih dan memilih, tetapi seluruh paket, seluruh susunan ajaran yang luas.
~ Ajahn Jayasaro
https://www.amaravati.org/a-dhamma-article-by-ajahn-jayasaro-letting-go-within-action/
Sang Buddha menyatakan hal ini dengan indah dalam beberapa kesempatan. ketika mereka yang sebelumnya lalai berpaling dari kelalaian, dan menjadi penuh perhatian, memulai jalur latihan, mereka begitu cantik. Mereka menerangi dunia seperti bulan purnama yang muncul dari balik awan. ini barangkali merupakan salah satu ajaran Buddha yang esensial dan paling khas - perasaan bahwa kita dapat berubah.
Masa depan kita tidak ditentukan oleh Tuhan atau dewa atau agama atau bintang. Itu ditentukan oleh tindakan tubuh, ucapan, dan pikiran kita sendiri. kita mampu mengambil tanggung jawab atas hidup kita dan mempengaruhi perubahan yang nyata dan langgeng - perubahan yang luar biasa - jika kita mengikuti Jalan Berunsur Delapan yang telah ditetapkan Buddha bagi kita; tidak memilih dan memilih, tetapi seluruh paket, seluruh susunan ajaran yang luas.
~ Ajahn Jayasaro
https://www.amaravati.org/a-dhamma-article-by-ajahn-jayasaro-letting-go-within-action/
Thursday, 22 November 2018
Apa itu Jhana?
Apa itu Jhana?
JHANA
Jhãna : Pencapaian dalam meditasi , yang merupakan suatu proses perubahan dari kondisi kesadaran rendah ke kesadaran tinggi.
Enam faktor Rupa Jhãna :
a. Vitakka : Usaha pikiran untuk menangkap obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Tinamiddha.
b. Vicara : Pikiran yang telah menangkap /mempertahankan obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Vicikiccha.
JHANA
Jhãna : Pencapaian dalam meditasi , yang merupakan suatu proses perubahan dari kondisi kesadaran rendah ke kesadaran tinggi.
Enam faktor Rupa Jhãna :
a. Vitakka : Usaha pikiran untuk menangkap obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Tinamiddha.
b. Vicara : Pikiran yang telah menangkap /mempertahankan obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Vicikiccha.
Wednesday, 21 November 2018
Paramita Devi adalah gadis belia yang masih berusia 11 tahun
Paramita Devi adalah gadis belia yang masih berusia 11 tahun
Sedari kecil, ia punya kemampuan bawaan melihat makhluk halus. Baginya, ia tidak pernah "sendiri" ; apa yang muncul di matanya tidaklah sesepi apa yang di lihat orang lain. Karena belum memahami semua itu, ia pun hidup dalam ketakutan!
Semenjak berlatih meditasi dan membaca paritta, ia berhasil mengatasi ketakutannya, bahkan kemampuannya meningkat sampai mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan mengetahui kelahiran lampau dirinya dan orang lain dengan melihat wajah.
Dengan "mata ketiga" yang di milikinya, Devi ingin membagi pengalamannya menjelajah ruang dan waktu kepaca pembaca sekalian. Talentanya mengajarkan bahwa banyak sekali makhluk yang mendambakan untuk terlahir sebagai manusia, padahal manusia sendiri sering menyepelekan berkah kelahirannya. Juga, sering ktia tak merasa sungkan saat kita berulah buruk karena beranggapan tidak ada yang melihat, padahal ada saja yang menyaksikan ulah kita itu.
Ruang & Waktu
di Mata Anak Indigo
- Paramita Devi
Fan Page FB: Paramita Devi
PDF Indonesia:
https://drive.google.com/file/d/1xrMfZoLUVEddQ_AE_1QlBj8QPzz98W9Q/view
Sedari kecil, ia punya kemampuan bawaan melihat makhluk halus. Baginya, ia tidak pernah "sendiri" ; apa yang muncul di matanya tidaklah sesepi apa yang di lihat orang lain. Karena belum memahami semua itu, ia pun hidup dalam ketakutan!
Semenjak berlatih meditasi dan membaca paritta, ia berhasil mengatasi ketakutannya, bahkan kemampuannya meningkat sampai mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan mengetahui kelahiran lampau dirinya dan orang lain dengan melihat wajah.
Dengan "mata ketiga" yang di milikinya, Devi ingin membagi pengalamannya menjelajah ruang dan waktu kepaca pembaca sekalian. Talentanya mengajarkan bahwa banyak sekali makhluk yang mendambakan untuk terlahir sebagai manusia, padahal manusia sendiri sering menyepelekan berkah kelahirannya. Juga, sering ktia tak merasa sungkan saat kita berulah buruk karena beranggapan tidak ada yang melihat, padahal ada saja yang menyaksikan ulah kita itu.
Ruang & Waktu
di Mata Anak Indigo
- Paramita Devi
Fan Page FB: Paramita Devi
PDF Indonesia:
https://drive.google.com/file/d/1xrMfZoLUVEddQ_AE_1QlBj8QPzz98W9Q/view
Tuesday, 20 November 2018
KERJASAMA BUDDHISME & ILMU PENGETAHUAN DUNIA BARAT
Mengali fenomena Sains & Buddhism....
KERJASAMA BUDDHISME & ILMU PENGETAHUAN DUNIA BARAT
Buddhism and Science, bukanlah sebuah topik baru di era saat ini, sudah banyak tulisan dari para intelektual terkemuka di bumi ini yang mencoba menggali hubungan Buddhisme dan ilmu pengetahuan.
Serangkaian percakapan antara para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu dengan para .pemimpin dan cendikiawan agama Buddha telah banyak dilakukan dan akan selalu diagendakan setiap tahunnya.
Diskusi-diskusi yang dilakukan tersebut
telah menemukan sebuah keharmonisan antara Buddhisme dengan prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan.
KERJASAMA BUDDHISME & ILMU PENGETAHUAN DUNIA BARAT
Buddhism and Science, bukanlah sebuah topik baru di era saat ini, sudah banyak tulisan dari para intelektual terkemuka di bumi ini yang mencoba menggali hubungan Buddhisme dan ilmu pengetahuan.
Serangkaian percakapan antara para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu dengan para .pemimpin dan cendikiawan agama Buddha telah banyak dilakukan dan akan selalu diagendakan setiap tahunnya.
Diskusi-diskusi yang dilakukan tersebut
telah menemukan sebuah keharmonisan antara Buddhisme dengan prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan.
Saturday, 17 November 2018
Hal yang Sulit Dilakukan dan Mudah Untuk Dilakukan
Hal yang Sulit Dilakukan dan Mudah Untuk Dilakukan
oleh Bhante Revata
(Note : Wajib Dibaca oleh mereka yang menyerah bermeditasi / tidak suka bermeditasi).
Buddha mengatakan : “Tidak ada hal lain yang lebih berbahaya selain daripada pikiran yang tidak terlatih, Saya tidak melihat hal apapun yang lebih bermanfaat selain daripada pikiran yang terlatih.“
Bhante Revata mengatakan : Banyak para yogi yang pada praktek meditasinya mengalami banyak kesulitan, dan mereka ingin menyerah saja.
oleh Bhante Revata
(Note : Wajib Dibaca oleh mereka yang menyerah bermeditasi / tidak suka bermeditasi).
Buddha mengatakan : “Tidak ada hal lain yang lebih berbahaya selain daripada pikiran yang tidak terlatih, Saya tidak melihat hal apapun yang lebih bermanfaat selain daripada pikiran yang terlatih.“
Bhante Revata mengatakan : Banyak para yogi yang pada praktek meditasinya mengalami banyak kesulitan, dan mereka ingin menyerah saja.
Rumah Yang Sebenarnya. Ven Ajahn Chah.
Rumah Yang Sebenarnya.
Ven Ajahn Chah.
Segera setelah kita dilahirkan, kita membawa kematian. kelahiran dan kematian kita adalah satu hal. Seperti pohon, ketika ada akar maka akan ada cabang, dan saat ada cabang maka akar harus ada. kalian tidak bisa hanya menginginkan satu sisi saja.
Agak lucu bila kita lihat bagaimana sedih dan berdukanya seseorang pada saat ada kematian, dan bagaimana bahagia dan senangnya mereka pada saat ada kelahiran. Itu semua hanyalah salah pandangan, tidak melihat hal ini dengan jelas. Saya rasa kalau kalian benar-benar ingin menangis, seharusnya kalian lakukan hal itu pada saat datangnya kelahiran. Kelahiran adalah kematian, kematian adalah kelahiran, cabang adalah akar, dan akar adalah cabang. Jika kamu harus menangis, menangislah pada akarnya, menangislah pada kelahiran. Lihatlah dengan cermat: jika tidak ada kelahiran, tidak akan ada kematian, dapatkah kalian mengerti hal ini?
Ven Ajahn Chah.
Segera setelah kita dilahirkan, kita membawa kematian. kelahiran dan kematian kita adalah satu hal. Seperti pohon, ketika ada akar maka akan ada cabang, dan saat ada cabang maka akar harus ada. kalian tidak bisa hanya menginginkan satu sisi saja.
Agak lucu bila kita lihat bagaimana sedih dan berdukanya seseorang pada saat ada kematian, dan bagaimana bahagia dan senangnya mereka pada saat ada kelahiran. Itu semua hanyalah salah pandangan, tidak melihat hal ini dengan jelas. Saya rasa kalau kalian benar-benar ingin menangis, seharusnya kalian lakukan hal itu pada saat datangnya kelahiran. Kelahiran adalah kematian, kematian adalah kelahiran, cabang adalah akar, dan akar adalah cabang. Jika kamu harus menangis, menangislah pada akarnya, menangislah pada kelahiran. Lihatlah dengan cermat: jika tidak ada kelahiran, tidak akan ada kematian, dapatkah kalian mengerti hal ini?
Friday, 16 November 2018
Bimbingan dari Master Yin Guang
Bimbingan dari Master Yin Guang
1.20. Air Maha Karuna yang Mujarab
Ada seorang upasaka membawa istri dan anaknya yang masih berusia kecil, bersama-sama mengunjungi Master Yin Guang. Anak kecil ini bernama Da-guan, baru berusia 7 tahun. Mereka naik kereta api berangkat dari Shanghai ke Suzhou.
Oleh karena baru pertama kali naik kereta api, Daguan sangat senang sekali. Dia melihat ke luar jendela, sepanjang perjalanan menikmati panorama. Saat itu kebetulan sedang musim hujan, angin dan hujan tiada hentinya menyusup masuk melalui daun jendela, Daguan sepertinya menderita flu dan kedinginan. Masih beruntung, perjalanan hanya ditempuh selama dua jam saja, dalam waktu singkat mereka telah menginjakkan kaki di Vihara Baoguo.
1.20. Air Maha Karuna yang Mujarab
Ada seorang upasaka membawa istri dan anaknya yang masih berusia kecil, bersama-sama mengunjungi Master Yin Guang. Anak kecil ini bernama Da-guan, baru berusia 7 tahun. Mereka naik kereta api berangkat dari Shanghai ke Suzhou.
Oleh karena baru pertama kali naik kereta api, Daguan sangat senang sekali. Dia melihat ke luar jendela, sepanjang perjalanan menikmati panorama. Saat itu kebetulan sedang musim hujan, angin dan hujan tiada hentinya menyusup masuk melalui daun jendela, Daguan sepertinya menderita flu dan kedinginan. Masih beruntung, perjalanan hanya ditempuh selama dua jam saja, dalam waktu singkat mereka telah menginjakkan kaki di Vihara Baoguo.
Thursday, 15 November 2018
LANDASAN PERBUATAN BAJIK
LANDASAN PERBUATAN BAJIK
(BAGIAN 1: DANA)
Ketiga landasan perbuatan bajik (punna.kiriya.vatthu) adalah tiga cara menghasilkan kamma bajik, unutk mengembangkan kesadaran bajik. Mereka adalah:
1. Persembahan (Dana),
2. Moralitas (Sila),
3. dan Meditasi (Bhavana).
(BAGIAN 1: DANA)
Ketiga landasan perbuatan bajik (punna.kiriya.vatthu) adalah tiga cara menghasilkan kamma bajik, unutk mengembangkan kesadaran bajik. Mereka adalah:
1. Persembahan (Dana),
2. Moralitas (Sila),
3. dan Meditasi (Bhavana).
Wednesday, 14 November 2018
Afirmasi
Afirmasi itu bagus tapi yg lebih bagus itu bila yg dibangkitkan sesuatu yg nyata ada didlm diri sendiri lalu semuanya bisa ditingkat mutu kwalitet batin dan moralnya bukan sesuatu yg anda ngak pernah tahu tapi dipercaya aja. Pakailah ini lalu dihayati dan dilaksanakan 999 pagi dan 999 malam lalu tiap malam mau tidur bertekad mohon petunjuk semua para Suciwan dialam jagat Raya ini memberikan jln terang yg benar dan nyata dgn afirmasi AUM Mani Padme Hum. A =Arahang Samma SaBuddha=Maha Bijaksana jadilah bijaksana. Maha Suci buat pikiran jernih dan bersih. Maha Sadar Arahkan pikiran terus menerus menuju Kebijaksanaan dan Kedamaian. U=Utama Dhamma yg terpenting hrs pandai mengolah 6indranya tidak memasukkan apapun yg Negatif.
Tuesday, 13 November 2018
KIASAN GONI Oleh Ajahn Brahm
KIASAN GONI
Oleh Ajahn Brahm
Sering kali kita memiliki rasa enggan untuk berubah. Berikut ini adalah kisah yg sederhana, namun kemanjurannya telah bertahan selama berabad-abad, dan mengungkapkan mengapa orang jadi begitu keras kepala sehingga kadang mereka tidak mau mendengar sama sekali.
Ada dua orang yg memutuskan menempuh perjalanan jauh untuk mencari harta. Mereka mendengar ada kota yg ditinggalkan, dan ketika orang-orang meninggalkan kota, mungkin ada barang tertinggal yg bisa mereka temukan. Mereka pun pergi ke kota ini. Ketika sedang berjalan disana, mereka menemukan goni. Pada zaman itu, goni dipakai untuk membuat benang goni, yg mirip dengan kain yg digunakan untuk membuat celana jin.
Oleh Ajahn Brahm
Sering kali kita memiliki rasa enggan untuk berubah. Berikut ini adalah kisah yg sederhana, namun kemanjurannya telah bertahan selama berabad-abad, dan mengungkapkan mengapa orang jadi begitu keras kepala sehingga kadang mereka tidak mau mendengar sama sekali.
Ada dua orang yg memutuskan menempuh perjalanan jauh untuk mencari harta. Mereka mendengar ada kota yg ditinggalkan, dan ketika orang-orang meninggalkan kota, mungkin ada barang tertinggal yg bisa mereka temukan. Mereka pun pergi ke kota ini. Ketika sedang berjalan disana, mereka menemukan goni. Pada zaman itu, goni dipakai untuk membuat benang goni, yg mirip dengan kain yg digunakan untuk membuat celana jin.
Monday, 12 November 2018
HIDUPLAH DENGAN HATI-HATI
HIDUPLAH DENGAN HATI-HATI
Kita sering mendengar ungkapan Hati-Hati, kita pun sering nasihati orang lain untuk berhati-hati. Tetapi sesungguhnya yang disebut dengan hati-hati itu?
Hati-hati itu memang perlu. Di mana saja kalau hati-hati itu memang baik, tetapi kalau orang yang kita berikan nasihat itu bertanya: "Yang disebut hati-hati itu yang bagaimana?" Kita mau jawab bagaimana? Apakah kalau mengendarai kendaraan 140km/jam, itu semberono? Tapi kalau mengendarai mobil 40 km/jam, itu kelewat takut! Apakah yang hati-hati itu kalau 90 km/jam? Apakah begitu? Tidak begitu sebenarnya.
Kita sering mendengar ungkapan Hati-Hati, kita pun sering nasihati orang lain untuk berhati-hati. Tetapi sesungguhnya yang disebut dengan hati-hati itu?
Hati-hati itu memang perlu. Di mana saja kalau hati-hati itu memang baik, tetapi kalau orang yang kita berikan nasihat itu bertanya: "Yang disebut hati-hati itu yang bagaimana?" Kita mau jawab bagaimana? Apakah kalau mengendarai kendaraan 140km/jam, itu semberono? Tapi kalau mengendarai mobil 40 km/jam, itu kelewat takut! Apakah yang hati-hati itu kalau 90 km/jam? Apakah begitu? Tidak begitu sebenarnya.
Sunday, 11 November 2018
SANG BUDDHA SELAMA EMPAT PULUH LIMA TAHUN MEMBABARKAN DHAMMA
SANG BUDDHA SELAMA EMPAT PULUH LIMA TAHUN MEMBABARKAN DHAMMA
Setelah Sri Bhagavā (Buddha) mengutus keenam puluh siswa-Nya, Ia sendiri tetap melanjutkan pembabaran Dhamma tanpa kenal lelah selama empat puluh lima tahun. Selama dua puluh tahun pertama masa pembabaran Dhamma ini, Sri Bhagavā melewatkan masa berdiam musim hujan di berbagai tempat dan vihāra (baca: wihara)[1]. Namun, selama dua puluh lima tahun terakhir, Ia melewatkan sebagian besar masa berdiam-Nya di Sāvatthī. Berikut adalah kronologi pembabaran Dhamma yang dilakukan oleh Sri Bhagavā selama empat puluh lima tahun dari tahun 588 Sebelum Era Umum (SEU) berdasarkan penanggalan tradisi, atau 528 SEU berdasarkan penanggalan sejarah, atau 45 Sebelum Era Buddhis (SEB), hingga 544 SEU, atau 484 SEU, atau tahun 1 SEB.
Setelah Sri Bhagavā (Buddha) mengutus keenam puluh siswa-Nya, Ia sendiri tetap melanjutkan pembabaran Dhamma tanpa kenal lelah selama empat puluh lima tahun. Selama dua puluh tahun pertama masa pembabaran Dhamma ini, Sri Bhagavā melewatkan masa berdiam musim hujan di berbagai tempat dan vihāra (baca: wihara)[1]. Namun, selama dua puluh lima tahun terakhir, Ia melewatkan sebagian besar masa berdiam-Nya di Sāvatthī. Berikut adalah kronologi pembabaran Dhamma yang dilakukan oleh Sri Bhagavā selama empat puluh lima tahun dari tahun 588 Sebelum Era Umum (SEU) berdasarkan penanggalan tradisi, atau 528 SEU berdasarkan penanggalan sejarah, atau 45 Sebelum Era Buddhis (SEB), hingga 544 SEU, atau 484 SEU, atau tahun 1 SEB.
Saturday, 10 November 2018
Bhikkhu Surfing di Internet …..Bolehkah......???
Bhikkhu Surfing di Internet …...
Bolehkah......???
Oleh :
Ven. Pannyavaro
Bolehkah bhikkhu surfing
(istilah yang digunakan untuk melihat-lihat atau menjelajahi dunia cyber)
di internet...?????
Apakah menyebarkan Dharma secara elektronik masih sakral sifatnya...????
Bukankah komputer merupakan mesin ketik atau catatan yang disempurnakan..??
Bukannya para pemeluk agama Buddha lebih bersifat “technophobic” daripada para pemeluk agama lainnya,
Bolehkah......???
Oleh :
Ven. Pannyavaro
Bolehkah bhikkhu surfing
(istilah yang digunakan untuk melihat-lihat atau menjelajahi dunia cyber)
di internet...?????
Apakah menyebarkan Dharma secara elektronik masih sakral sifatnya...????
Bukankah komputer merupakan mesin ketik atau catatan yang disempurnakan..??
Bukannya para pemeluk agama Buddha lebih bersifat “technophobic” daripada para pemeluk agama lainnya,
Friday, 9 November 2018
Link Akses Google Drive Ebooks Komik Pdf bisa diakses berikut ini :
Link Akses Google Drive Ebooks Komik Pdf bisa diakses berikut ini :
https://drive.google.com/file/d/1kWNHcJwkosn76zdBnySeN6_wLSxhX7OV/view?usp=drivesdk
Bila ingin mengakses seluruh Ebooks Komik Seri Jataka ini masuk ke link berikut ini :
https://drive.google.com/folderview?id=1ovYbADttogVpr1um4mBc28Nli1yqbOvL
https://drive.google.com/file/d/1kWNHcJwkosn76zdBnySeN6_wLSxhX7OV/view?usp=drivesdk
Bila ingin mengakses seluruh Ebooks Komik Seri Jataka ini masuk ke link berikut ini :
https://drive.google.com/folderview?id=1ovYbADttogVpr1um4mBc28Nli1yqbOvL
Tuesday, 9 October 2018
Kasus Misterius
"Kasus Misterius"
Kisah inspiratif bagi para yogi yg sering berlatih meditasi hingga memasuki samadhi
----------------------------------------------------------------------------
Ketika Ajahn Mun hidup di Wihara Ban Nong Pheu, seorang perempuan berusia lanjut, pengikut awam berjubah putih dari masyarakat setempat
yang memiliki rasa hormat besar kepada beliau, datang ke wihara dan memberitahukannya mengenai sebuah pengalaman yang ia dapati ketika bermeditasi.
Ketika ia duduk bermeditasi pada saat larut malam, citta-nya "berkumpul", jatuh secara mendalam ke samadhi
Kisah inspiratif bagi para yogi yg sering berlatih meditasi hingga memasuki samadhi
----------------------------------------------------------------------------
Ketika Ajahn Mun hidup di Wihara Ban Nong Pheu, seorang perempuan berusia lanjut, pengikut awam berjubah putih dari masyarakat setempat
yang memiliki rasa hormat besar kepada beliau, datang ke wihara dan memberitahukannya mengenai sebuah pengalaman yang ia dapati ketika bermeditasi.
Ketika ia duduk bermeditasi pada saat larut malam, citta-nya "berkumpul", jatuh secara mendalam ke samadhi
Saturday, 6 October 2018
ceramah Bhante Revata dengan Judul “Introduction to Samatha” .
Buddha mengatakan : “Tidak ada hal lain yang lebih berbahaya selain daripada pikiran yang tidak terlatih, Saya tidak melihat hal apapun yang lebih bermanfaat selain daripada pikiran yang terlatih. “…
Bhante Revata mengatakan : Banyak para yogi yang pada praktek meditasinya mengalami banyak kesulitan, dan mereka ingin menyerah saja.
Kalau kita menghadapi situasi seperti itu, maka kita harus mengingat, Hal yang sulit dilakukan itu adalah sesungguhnya hal yang bermanfaat bagi kita, apa yang mudah dilakukan itu adalah sesungguhnya hal yang tidak bermanfaat bagi kita.
Bhante Revata mengatakan : Banyak para yogi yang pada praktek meditasinya mengalami banyak kesulitan, dan mereka ingin menyerah saja.
Kalau kita menghadapi situasi seperti itu, maka kita harus mengingat, Hal yang sulit dilakukan itu adalah sesungguhnya hal yang bermanfaat bagi kita, apa yang mudah dilakukan itu adalah sesungguhnya hal yang tidak bermanfaat bagi kita.
Thursday, 4 October 2018
MEDITASI DI MATA SEORANG SANTRI
MEDITASI DI MATA SEORANG SANTRI
Mohammad Zaimudin merupakan salah satu murid dari Master Zen Thich Nhat Hanh dari Indonesia. Pria kelahiran Kediri, 11 Oktober 1983 ini menghabiskan lebih dari separuh hidupnya dalam proses pencarian spiritual. Pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang tidak terjawab dalam proses pencarian spiritual keyakinannya mempertemukan dirinya dengan ajaran meditasi Buddhis.
“Saya datang ke klenteng ingin bertemu dengan biksu. Di klenteng saya bertanya kepada pengurusnya ‘saya ingin bertemu biksu’ pengurus klenteng menjawab ‘di sini tidak ada biksu mas, adanya Dewa’ saya berpikir, tidak bisa ketemu biksu tapi bisa bertemu Dewa malah lumayan to. Kalau begitu saya ingin ketemu dengan Dewa ‘ya silahkan’ kata pengurus klenteng. Ternyata Dewa-dewa bukanlah sosok mahkluk hidup tapi patung-patung yang berjejer di klenteng.”
Mohammad Zaimudin merupakan salah satu murid dari Master Zen Thich Nhat Hanh dari Indonesia. Pria kelahiran Kediri, 11 Oktober 1983 ini menghabiskan lebih dari separuh hidupnya dalam proses pencarian spiritual. Pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan yang tidak terjawab dalam proses pencarian spiritual keyakinannya mempertemukan dirinya dengan ajaran meditasi Buddhis.
“Saya datang ke klenteng ingin bertemu dengan biksu. Di klenteng saya bertanya kepada pengurusnya ‘saya ingin bertemu biksu’ pengurus klenteng menjawab ‘di sini tidak ada biksu mas, adanya Dewa’ saya berpikir, tidak bisa ketemu biksu tapi bisa bertemu Dewa malah lumayan to. Kalau begitu saya ingin ketemu dengan Dewa ‘ya silahkan’ kata pengurus klenteng. Ternyata Dewa-dewa bukanlah sosok mahkluk hidup tapi patung-patung yang berjejer di klenteng.”
LINK GOOGLE DRIVE UPOSATHA GROUP 2
LINK GOOGLE DRIVE UPOSATHA GROUP 2
****************
BUKU PDF
- AJAHN BRAHM
- ENGLISH
- KOMIK
- LAIN LAIN
- MEDITASI
- PA AUK SAYADAW
- RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA
- RIWAYAT PARA SISWA SANG BUDDHA
- SAYALAY SUSILA
https://drive.google.com/open?id=1Uxew3BchPfSOlhAAl3Cm9MLx3N7vXROL
DHAMMA TEXT
https://drive.google.com/open?id=1PCYgkmmerO8o84ltANurqJ_TNfZ78vcl
DHAMMATALKS AUDIO
- 10 DAYS ABHIDHAMMA MADE EASY BY ASHIN KHEMINDA
- BHANTE UTTAMO
- KELAS PARIYATI SASANA BY ASHIN KHEMINDA
* AMAGANDHA SUTTA (1-2)
* BODHIPAKKHIYA SUTTA (1-2)
* DAKHINAVIBHANGA SUTTA (1-3)
* JANGAN MEMFITNAH ULAR
* KIMSILA SUTTA (1-2)
* PARAMI (1-10)
* VINAYA YANG HENDAK DIKETAHUI OLEH UMAT
https://drive.google.com/open?id=171tLugRYmW4fugrRk0lGLctWh-3-bxhU
FOTO BUDDHA DAN DHAMMA
- 10 PARAMI
- FOTO BUDDHA
https://drive.google.com/open?id=1dn7qLMDvcH7PFmeZxeMw2tlavRax4-5I
LOKUTTARA DHAMMA (LD)
- FOTO DHAMMA
- YA. MULIA BHIKKU ASSAJI
https://drive.google.com/open?id=1utZQMZh8o3rL8VVz4HpJ7yQhh1mp6cnS
PARITTA
https://drive.google.com/open?id=1gqdwygsSti8zATg4xvWF311_Q5QMpX0W
TIPITAKA
- 01. VINAYA PITAKA
- 02. SUTTA PITAKA
- 03. ABHIDHAMMA PITAKA
- KITAB KOMENTAR DAN SUBKOMENTAR
- TAMBAHAN RUPA RUPA TIPITAKA
https://drive.google.com/open?id=1EbkezeCboTfS2lRLXgXZKMBxQa3UrlVc
VIDEO
- CERAMAH
- LAIN LAIN
https://drive.google.com/open?id=18qq68aS0WXN6NCpMC_fxDbwsv0qTwDkW
****************
BUKU PDF
- AJAHN BRAHM
- ENGLISH
- KOMIK
- LAIN LAIN
- MEDITASI
- PA AUK SAYADAW
- RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA
- RIWAYAT PARA SISWA SANG BUDDHA
- SAYALAY SUSILA
https://drive.google.com/open?id=1Uxew3BchPfSOlhAAl3Cm9MLx3N7vXROL
DHAMMA TEXT
https://drive.google.com/open?id=1PCYgkmmerO8o84ltANurqJ_TNfZ78vcl
DHAMMATALKS AUDIO
- 10 DAYS ABHIDHAMMA MADE EASY BY ASHIN KHEMINDA
- BHANTE UTTAMO
- KELAS PARIYATI SASANA BY ASHIN KHEMINDA
* AMAGANDHA SUTTA (1-2)
* BODHIPAKKHIYA SUTTA (1-2)
* DAKHINAVIBHANGA SUTTA (1-3)
* JANGAN MEMFITNAH ULAR
* KIMSILA SUTTA (1-2)
* PARAMI (1-10)
* VINAYA YANG HENDAK DIKETAHUI OLEH UMAT
https://drive.google.com/open?id=171tLugRYmW4fugrRk0lGLctWh-3-bxhU
FOTO BUDDHA DAN DHAMMA
- 10 PARAMI
- FOTO BUDDHA
https://drive.google.com/open?id=1dn7qLMDvcH7PFmeZxeMw2tlavRax4-5I
LOKUTTARA DHAMMA (LD)
- FOTO DHAMMA
- YA. MULIA BHIKKU ASSAJI
https://drive.google.com/open?id=1utZQMZh8o3rL8VVz4HpJ7yQhh1mp6cnS
PARITTA
https://drive.google.com/open?id=1gqdwygsSti8zATg4xvWF311_Q5QMpX0W
TIPITAKA
- 01. VINAYA PITAKA
- 02. SUTTA PITAKA
- 03. ABHIDHAMMA PITAKA
- KITAB KOMENTAR DAN SUBKOMENTAR
- TAMBAHAN RUPA RUPA TIPITAKA
https://drive.google.com/open?id=1EbkezeCboTfS2lRLXgXZKMBxQa3UrlVc
VIDEO
- CERAMAH
- LAIN LAIN
https://drive.google.com/open?id=18qq68aS0WXN6NCpMC_fxDbwsv0qTwDkW
Tuesday, 2 October 2018
Penjelasan Ini Membuktikan Bahwa Meditasi Itu Santai dan Menyenangkan Yongey Mingyur Rinpoche
Penjelasan Ini Membuktikan Bahwa Meditasi Itu Santai dan Menyenangkan
Yongey Mingyur Rinpoche
----------------------------
Bagi Anda yang selama ini punya seribu alasan untuk tidak bermeditasi, setelah menyimak apa yang disampaikan oleh Yongey Mingyur Rinpoche dalam workshop “Awareness and Compassion”, mungkin akan sebaliknya menjadi punya seribu alasan untuk bermeditasi.
Dalam workshop yang diadakan oeh Tergar Meditation Center di Grand Auditorium Universitas Bunda Mulia, Jakarta selama dua hari, 14-15 Oktober 2016 tersebut, Mingyur Rinpoche menjelaskan tentang bermacam-macam teknik meditasi. Menariknya, teknik-teknik meditasi yang dijelaskan menggunakan obyek-obyek yang selama ini justru kita anggap sebagai rintangan, atau biasa disebut sebagai nivarana. Teknik-teknik meditasi yang diajarkan Mingyur Rinpoche juga berhasil membuktikan bahwa meditasi bukanlah sebuah aktvitas yang susah dan berat, melainkan santai dan menyenangkan.
Yongey Mingyur Rinpoche
----------------------------
Bagi Anda yang selama ini punya seribu alasan untuk tidak bermeditasi, setelah menyimak apa yang disampaikan oleh Yongey Mingyur Rinpoche dalam workshop “Awareness and Compassion”, mungkin akan sebaliknya menjadi punya seribu alasan untuk bermeditasi.
Dalam workshop yang diadakan oeh Tergar Meditation Center di Grand Auditorium Universitas Bunda Mulia, Jakarta selama dua hari, 14-15 Oktober 2016 tersebut, Mingyur Rinpoche menjelaskan tentang bermacam-macam teknik meditasi. Menariknya, teknik-teknik meditasi yang dijelaskan menggunakan obyek-obyek yang selama ini justru kita anggap sebagai rintangan, atau biasa disebut sebagai nivarana. Teknik-teknik meditasi yang diajarkan Mingyur Rinpoche juga berhasil membuktikan bahwa meditasi bukanlah sebuah aktvitas yang susah dan berat, melainkan santai dan menyenangkan.
Thursday, 27 September 2018
My 'One Meal A Day' Story
My 'One Meal A Day' Story
Banyak pertanyaan yang masuk seputar praktik One Meal A Day yang saya jalankan dan kali ini saya akan coba sharing alasannya.
Dulu saya kalau makan bakmi itu 2 mangkok. Satu mangkok pakai kuah dan satu mangkok lagi kering. Itu pun belum tentu kenyang. Akan tetapi tujuan saya One Meal A Day bukan untuk mengikis samcan (lemak) di perut tetapi untuk mengikis keserakahan di batin. Di lain sisi juga berlatih mengembangkan cinta kasih. Semua disini kalau lagi kelaparan saya yakin emosinya lebih gampang naik, betul? Itu namanya fenomena tangisan samcan.
Banyak pertanyaan yang masuk seputar praktik One Meal A Day yang saya jalankan dan kali ini saya akan coba sharing alasannya.
Dulu saya kalau makan bakmi itu 2 mangkok. Satu mangkok pakai kuah dan satu mangkok lagi kering. Itu pun belum tentu kenyang. Akan tetapi tujuan saya One Meal A Day bukan untuk mengikis samcan (lemak) di perut tetapi untuk mengikis keserakahan di batin. Di lain sisi juga berlatih mengembangkan cinta kasih. Semua disini kalau lagi kelaparan saya yakin emosinya lebih gampang naik, betul? Itu namanya fenomena tangisan samcan.
Wednesday, 26 September 2018
Lonaphala Sutta Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Lonaphala Sutta
Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Lonaphala Sutta mencatat, "ketika seseorang melakukan kamma yang bisa dirasakan, dia akan merasakan buahnya yang sesuai," apabila demikian, para bhikkhu, kehidupan suci ada, kesempatan untuk mengakhiri penderitaan secara menyeluruh terlihat. Kalimat tersebut mengandung arti bahwa intensitas buah kamma yang dialami oleh setiap orang bisa berbeda-beda, walaupun kamma yang diperbuat adalah kamma yang sama. Untuk orang-orang tertentu, sedikit kamma yang tidak baik bisa membuat terlahir di neraka. Sedangkan untuk orang lain, sedikit kamma yang sama tersebut hanya dirasakan di kehidupan saat ini saja (ditthadhammavedaniya) dan tidak ada sedikit sisa kamma pun yang terlihat. Lalu apa yang membedakan intensitas buah kamma yang dialami oleh mereka? Buddha mengatakan bahwa perbedaan itu terjadi karena mahluk yang mengalaminya berbeda. Yang pertama mempunyai diri kecil (appatuma), sedangkan mehluk yang kedua mempunyai diri yang besar (mahatta).
Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Lonaphala Sutta mencatat, "ketika seseorang melakukan kamma yang bisa dirasakan, dia akan merasakan buahnya yang sesuai," apabila demikian, para bhikkhu, kehidupan suci ada, kesempatan untuk mengakhiri penderitaan secara menyeluruh terlihat. Kalimat tersebut mengandung arti bahwa intensitas buah kamma yang dialami oleh setiap orang bisa berbeda-beda, walaupun kamma yang diperbuat adalah kamma yang sama. Untuk orang-orang tertentu, sedikit kamma yang tidak baik bisa membuat terlahir di neraka. Sedangkan untuk orang lain, sedikit kamma yang sama tersebut hanya dirasakan di kehidupan saat ini saja (ditthadhammavedaniya) dan tidak ada sedikit sisa kamma pun yang terlihat. Lalu apa yang membedakan intensitas buah kamma yang dialami oleh mereka? Buddha mengatakan bahwa perbedaan itu terjadi karena mahluk yang mengalaminya berbeda. Yang pertama mempunyai diri kecil (appatuma), sedangkan mehluk yang kedua mempunyai diri yang besar (mahatta).
Tuesday, 25 September 2018
Hasil dari Menjaga Moralitas Lebih Superior dari pada Memberi
Hasil dari Menjaga Moralitas Lebih Superior dari pada Memberi
Bagaimana menurut kalian? Mana yang lebih mudah untuk kalian praktikkan, memberi atau moralitas? Umumnya, pada saat kita masih sebagai umat awam, kita semua paham bahwa memberi adalah lebih mudah dibanding melatih moralitas. Karena alasan inilah, saat bodhisatta, sebagai petapa Sumedha, merenungkan urutan dari semua pāramī, pāramī pertama yang muncul dalam pikirannya adalah kesempurnaan memberi, yang mana adalah yang termudah untuk dilakukan, yang umum bagi semua makhluk, dan yang kurang menghasilkan.
Bagaimana menurut kalian? Mana yang lebih mudah untuk kalian praktikkan, memberi atau moralitas? Umumnya, pada saat kita masih sebagai umat awam, kita semua paham bahwa memberi adalah lebih mudah dibanding melatih moralitas. Karena alasan inilah, saat bodhisatta, sebagai petapa Sumedha, merenungkan urutan dari semua pāramī, pāramī pertama yang muncul dalam pikirannya adalah kesempurnaan memberi, yang mana adalah yang termudah untuk dilakukan, yang umum bagi semua makhluk, dan yang kurang menghasilkan.
Monday, 24 September 2018
KEMATIAN Oleh YM Bhikkhu Uttamo
KEMATIAN
Oleh YM Bhikkhu Uttamo
Sumber : www.samaggi-phala.or.id
==========================
Saudara-saudara, baru saja dilakukan upacara peringatan satu tahun kepergian salah satu anggota keluarga yang berada di tempat ini. Memang, perjalanan waktu selama satu tahun kalau dihitung menurut penanggalan dapat dikatakan sebagai waktu yang cukup lama, akan tetapi apabila dijalani sebagai kenyataan maka waktu satu tahun itu menjadi sangat cepat berlalu.
Bertepatan dengan peringatan satu tahun kematian ini akan dibahas tentang pengertian kematian yang sering dianggap sebagai misteri kehidupan. Padahal setiap orang pasti akan mengalami kematian, dan semua orang sudah berkali-kali mengalami kematian. Oleh karena itu, bisa saja walaupun ada orang yang sudah lanjut usia bahkan sampai berumur lebih dari 90 tahun, misalnya, namun ia masih belum memiliki pengertian tentang kematian. Orang yang tidak memiliki pengertian tentang kematian inilah yang membuatnya merasa tidak siap untuk menghadapi kematian walaupun ia sudah lanjut usia. Diharapkan setelah mengerti uraian tentang kematian berikut ini, orang menjadi tidak takut mati lagi, bahkan ia akan selalu siap menghadapi kematian setiap saat. Ia akan menjadi orang yang berani mati, walaupun ia tidak harus mencari mati.
Oleh YM Bhikkhu Uttamo
Sumber : www.samaggi-phala.or.id
==========================
Saudara-saudara, baru saja dilakukan upacara peringatan satu tahun kepergian salah satu anggota keluarga yang berada di tempat ini. Memang, perjalanan waktu selama satu tahun kalau dihitung menurut penanggalan dapat dikatakan sebagai waktu yang cukup lama, akan tetapi apabila dijalani sebagai kenyataan maka waktu satu tahun itu menjadi sangat cepat berlalu.
Bertepatan dengan peringatan satu tahun kematian ini akan dibahas tentang pengertian kematian yang sering dianggap sebagai misteri kehidupan. Padahal setiap orang pasti akan mengalami kematian, dan semua orang sudah berkali-kali mengalami kematian. Oleh karena itu, bisa saja walaupun ada orang yang sudah lanjut usia bahkan sampai berumur lebih dari 90 tahun, misalnya, namun ia masih belum memiliki pengertian tentang kematian. Orang yang tidak memiliki pengertian tentang kematian inilah yang membuatnya merasa tidak siap untuk menghadapi kematian walaupun ia sudah lanjut usia. Diharapkan setelah mengerti uraian tentang kematian berikut ini, orang menjadi tidak takut mati lagi, bahkan ia akan selalu siap menghadapi kematian setiap saat. Ia akan menjadi orang yang berani mati, walaupun ia tidak harus mencari mati.
Saturday, 22 September 2018
Kelahiran Kembali di Alam Dewa atau di Alam Manusia --- Manakah yang Lebih Baik?
Kelahiran Kembali di Alam Dewa atau di Alam Manusia --- Manakah yang Lebih Baik?
Pertanyaan:
Bhante menyebutkan sebelumnya bahwa murid biasa mungkin hanya perlu dua atau tiga kehidupan agar bisa menjadi orang suci. Jika kita tidak bisa menjadi orang suci di kehidupan ini, dan jika kita ingin membuat aspirasi untuk bisa bertemu dengan Dhamma di kehidupan yang akan datang, Manakah yang lebih baik --- terlahir kembali di alam manusia dan bertemu dengan Dhamma, atau terlahir kembali di alam Dewa dan bertemu dengan Dhamma?
Pertanyaan:
Bhante menyebutkan sebelumnya bahwa murid biasa mungkin hanya perlu dua atau tiga kehidupan agar bisa menjadi orang suci. Jika kita tidak bisa menjadi orang suci di kehidupan ini, dan jika kita ingin membuat aspirasi untuk bisa bertemu dengan Dhamma di kehidupan yang akan datang, Manakah yang lebih baik --- terlahir kembali di alam manusia dan bertemu dengan Dhamma, atau terlahir kembali di alam Dewa dan bertemu dengan Dhamma?
Thursday, 20 September 2018
Puñña dan Pāramī
Puñña dan Pāramī
Pertanyaan:
Apakah perbedaan antara kesempurnaan (pāramī) dan perbuatan bajik (puñña)? Praktisi agama lain juga melakukan perbuatan baik; apakah mereka juga memupuk pāramī?
Jawaban:
Istilah lain untuk puñña adalah kusala kamma, kamma bajik. Kusala kamma dan pāramī tidaklah sama.
Buddhis dan juga Non Buddhis melakukan Kamma bajik dalam hidup mereka.
Pertanyaan:
Apakah perbedaan antara kesempurnaan (pāramī) dan perbuatan bajik (puñña)? Praktisi agama lain juga melakukan perbuatan baik; apakah mereka juga memupuk pāramī?
Jawaban:
Istilah lain untuk puñña adalah kusala kamma, kamma bajik. Kusala kamma dan pāramī tidaklah sama.
Buddhis dan juga Non Buddhis melakukan Kamma bajik dalam hidup mereka.
Thursday, 23 August 2018
Panca Nivarana
Panca Nivarana
Ada lima hal yang merintangi kemajuan samadhi seorang Praktisi Samma-Samadhi.
Jika kita telah memutuskan untuk menempuh kehidupan ‘samadhi’, demi kesuksesan pencapaian kita, maka kita sepantasnya melenyapkan kelima hal yang merintangi ini. Lima hal tersebut dikenal sebagai “Lima-Rintangan-Batin ( Panca-Nivarana ) “.
Lima rintangan batin ( Panca Nivarana ) merupakan ‘AKUSALA-DHAMMA”, yaitu Dhamma yang dapat melenyapkan Kusala Dhamma ( Dhamma yang Baik ) pencapaian tingkat Samadhi.
Ada lima hal yang merintangi kemajuan samadhi seorang Praktisi Samma-Samadhi.
Jika kita telah memutuskan untuk menempuh kehidupan ‘samadhi’, demi kesuksesan pencapaian kita, maka kita sepantasnya melenyapkan kelima hal yang merintangi ini. Lima hal tersebut dikenal sebagai “Lima-Rintangan-Batin ( Panca-Nivarana ) “.
Lima rintangan batin ( Panca Nivarana ) merupakan ‘AKUSALA-DHAMMA”, yaitu Dhamma yang dapat melenyapkan Kusala Dhamma ( Dhamma yang Baik ) pencapaian tingkat Samadhi.
Wednesday, 22 August 2018
Tidak ada latihan yang melebihi kesabaran
Tahukah Anda?
Tidak ada latihan yang melebihi kesabaran. Tanpa kesabaran semua latihan akan berhenti di tengah jalan. Kesabaran bukan berarti kita harus masa bodoh, tetapi kesabaran adalah suatu sikap untuk bertahan dengan pengertian yang terang dan jelas , mempertahankan sesuatu yang diperjuangkan. Itulah kesabaran. Saya mungkin bisa menggunakan kata lain yang lebih mengena untuk memperjelas kesabaran ini dengan kata: keuletan. Keuletan yang terus-menerus, yang tidak menyerah, yang tidak mengeluh, tetap berjuang.
Tidak ada latihan yang melebihi kesabaran. Tanpa kesabaran semua latihan akan berhenti di tengah jalan. Kesabaran bukan berarti kita harus masa bodoh, tetapi kesabaran adalah suatu sikap untuk bertahan dengan pengertian yang terang dan jelas , mempertahankan sesuatu yang diperjuangkan. Itulah kesabaran. Saya mungkin bisa menggunakan kata lain yang lebih mengena untuk memperjelas kesabaran ini dengan kata: keuletan. Keuletan yang terus-menerus, yang tidak menyerah, yang tidak mengeluh, tetap berjuang.
Tuesday, 21 August 2018
Gods (Dewa)
Gods (Dewa)
Ada seorang pemuda Amerika yang selalu suka menjadi sukarelawan di panti-panti jompo atau di wihara. Sampai pada suatu hari dia berkata kepada temannya bahwa dia ingin menjadi seorang bhikkhu dan bertanya kepadanya bagaimana caranya? Temannya menasihatinya untuk bertanya kepada bhikkhu ketika ia pergi berdana.
Kemudian pemuda itu pergi ke wihara dan berjumpa dengan seorang bhikkhu, yang kebetulan juga berkebangsaan Amerika padahal pada tahun 70-an masih sedikit bhikkhu dari orang berkulit putih.
Bhikkhu ini bertanya ada yang dapat ia bantu dan pemuda itu berkata, “Saya kesini karena ingin berdana dan mau menjadi bhikkhu, bagaimanakah caranya?
Ada seorang pemuda Amerika yang selalu suka menjadi sukarelawan di panti-panti jompo atau di wihara. Sampai pada suatu hari dia berkata kepada temannya bahwa dia ingin menjadi seorang bhikkhu dan bertanya kepadanya bagaimana caranya? Temannya menasihatinya untuk bertanya kepada bhikkhu ketika ia pergi berdana.
Kemudian pemuda itu pergi ke wihara dan berjumpa dengan seorang bhikkhu, yang kebetulan juga berkebangsaan Amerika padahal pada tahun 70-an masih sedikit bhikkhu dari orang berkulit putih.
Bhikkhu ini bertanya ada yang dapat ia bantu dan pemuda itu berkata, “Saya kesini karena ingin berdana dan mau menjadi bhikkhu, bagaimanakah caranya?
Monday, 20 August 2018
da empat jenis orang ini terdapat di dunia
Aṅguttara Nikāya
4.99. Aturan-aturan Latihan
“Para bhikkhu, ada empat jenis orang ini terdapat di dunia. Apakah empat ini? (1) Seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri tetapi bukan demi kesejahteraan orang lain; (2) seorang yang berlatih demi kesejahteraan orang lain tetapi bukan demi kesejahteraannya sendiri; (3) seorang yang berlatih bukan demi kesejahteraannya sendiri juga bukan demi kesejahteraan orang lain; dan (4) seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri juga demi kesejahteraan orang lain.
4.99. Aturan-aturan Latihan
“Para bhikkhu, ada empat jenis orang ini terdapat di dunia. Apakah empat ini? (1) Seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri tetapi bukan demi kesejahteraan orang lain; (2) seorang yang berlatih demi kesejahteraan orang lain tetapi bukan demi kesejahteraannya sendiri; (3) seorang yang berlatih bukan demi kesejahteraannya sendiri juga bukan demi kesejahteraan orang lain; dan (4) seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri juga demi kesejahteraan orang lain.
Sunday, 19 August 2018
Perjalananku - Perjuanganku
"Perjalananku - Perjuanganku”
by Wenny Lo
Sotthi Hontu, Namo Buddhaya.
Kepada semua sahabat, saudara, saudari se~Dhamma.
Ijinkan saya berbagi cerita mengenai perjalanan spiritual selama berkiprah dan menorehkan hidup dalam mengembangkan Buddha Dhamma di bumi tercinta ini dalam sebuah kisah “Perjalananku...perjuanganku”
Pada tahun 1982, saya mulai mengenal Dhamma. Saya jatuh cinta dan mulai belajar hingga saat ini tanpa berhenti. Tentu saja belajar Dhamma harus diiringi dengan praktek yang benar agar sungguh~sungguh merasakan manfaatnya.
by Wenny Lo
Sotthi Hontu, Namo Buddhaya.
Kepada semua sahabat, saudara, saudari se~Dhamma.
Ijinkan saya berbagi cerita mengenai perjalanan spiritual selama berkiprah dan menorehkan hidup dalam mengembangkan Buddha Dhamma di bumi tercinta ini dalam sebuah kisah “Perjalananku...perjuanganku”
Pada tahun 1982, saya mulai mengenal Dhamma. Saya jatuh cinta dan mulai belajar hingga saat ini tanpa berhenti. Tentu saja belajar Dhamma harus diiringi dengan praktek yang benar agar sungguh~sungguh merasakan manfaatnya.
Friday, 17 August 2018
RENUNGAN: "melatih kesadaran"
RENUNGAN: "melatih kesadaran"
👉 Melatih, memiliki, dan menggunakan, kesadaran adalah sangat penting dalam menjalani kehidupan; jika orang hidup tanpa bisa menggunakan kesadarannya, kendati orang masih hidup, bagaikan orang yang tidak hidup.
👉 Melatih kesadaran, dengan menyadari setiap inderia kontak dengan obyeknya. Mata kontak dengan obyek warna, telinga kontak dengan suara, lidah kontak dengan rasa, kulit kontak dengan sentuan, hidung kontak dengan aroma, dan pikiran kontak dengan segala yang terpikirkan dan yang tidak terpikirkan.
👉 Menggunakan kesadaran, untuk berusaha sadar bahwa yang kontak dengan mata itu warna, yang kontak dengan telingga itu suara, yang kontak dengan lidah itu rasa, yang kontak dengan kulit itu sentuhan, yang kontak dengan hidung itu aroma, dan yang kontak dengan pikiran adalah apa saja yang terpikirkan maupun tidak terpikirkan.
👉 Memiliki kesadaran, untuk menyadari bahwa semua proses itu bukan aku maupun milikiku; inderia bukan inderiaku, warna bukan milikku, kontak inderia dengan warna juga bukan aku. Ketika orang bisa menyadari proses kesadaran secara alami, Ia tidak akan mengeklaim bahwa kesadaran itupun bukan aku maupun milikku.
👉 Melatih kesadaran untuk bisa menggunakan kesadaran agar hidup senantiasa sadar, adalah cara hidup yang benar; orang yang telah sadar tidak akan mati fungsi hidupnya, akan selalu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
✍ (B.Saddhaviro)
👉 Melatih, memiliki, dan menggunakan, kesadaran adalah sangat penting dalam menjalani kehidupan; jika orang hidup tanpa bisa menggunakan kesadarannya, kendati orang masih hidup, bagaikan orang yang tidak hidup.
👉 Melatih kesadaran, dengan menyadari setiap inderia kontak dengan obyeknya. Mata kontak dengan obyek warna, telinga kontak dengan suara, lidah kontak dengan rasa, kulit kontak dengan sentuan, hidung kontak dengan aroma, dan pikiran kontak dengan segala yang terpikirkan dan yang tidak terpikirkan.
👉 Menggunakan kesadaran, untuk berusaha sadar bahwa yang kontak dengan mata itu warna, yang kontak dengan telingga itu suara, yang kontak dengan lidah itu rasa, yang kontak dengan kulit itu sentuhan, yang kontak dengan hidung itu aroma, dan yang kontak dengan pikiran adalah apa saja yang terpikirkan maupun tidak terpikirkan.
👉 Memiliki kesadaran, untuk menyadari bahwa semua proses itu bukan aku maupun milikiku; inderia bukan inderiaku, warna bukan milikku, kontak inderia dengan warna juga bukan aku. Ketika orang bisa menyadari proses kesadaran secara alami, Ia tidak akan mengeklaim bahwa kesadaran itupun bukan aku maupun milikku.
👉 Melatih kesadaran untuk bisa menggunakan kesadaran agar hidup senantiasa sadar, adalah cara hidup yang benar; orang yang telah sadar tidak akan mati fungsi hidupnya, akan selalu bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
✍ (B.Saddhaviro)
Thursday, 16 August 2018
Kisah Seorang Petani (Dhammapada 5 : 67)
- Kisah Seorang Petani (Dhammapada 5 : 67)
67.BALA VAGGA - Orang Bodoh
(67) Bilamana suatu perbuatan setelah selesai dilakukan membuat seseorang menyesal,
maka perbuatan itu tidak baik.
Orang itu akan menerima akibat perbuatannya dengan ratap tangis dan wajah yang berlinang air mata.
----------------------------------
Suatu hari beberapa pencuri setelah mencuri benda-benda berharga dan+ sejumlah uang dari rumah orang kaya, melarikan diri ke suatu ladang. Di sana mereka membagi hasil curian dan berlari berpisah. Tetapi sebuah bungkusan yang berisi uang yang berjumlah banyak terjatuh dari tangan salah seorang pencuri, dan tertinggal di belakang. Tidak ada yang memperhatikan.
67.BALA VAGGA - Orang Bodoh
(67) Bilamana suatu perbuatan setelah selesai dilakukan membuat seseorang menyesal,
maka perbuatan itu tidak baik.
Orang itu akan menerima akibat perbuatannya dengan ratap tangis dan wajah yang berlinang air mata.
----------------------------------
Suatu hari beberapa pencuri setelah mencuri benda-benda berharga dan+ sejumlah uang dari rumah orang kaya, melarikan diri ke suatu ladang. Di sana mereka membagi hasil curian dan berlari berpisah. Tetapi sebuah bungkusan yang berisi uang yang berjumlah banyak terjatuh dari tangan salah seorang pencuri, dan tertinggal di belakang. Tidak ada yang memperhatikan.
Wednesday, 15 August 2018
Mahluk Hidup Diikat Oleh Kamma.
Mahluk Hidup Diikat Oleh Kamma.
Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Kita berbeda karena kamma. Kita terlahir di alam mana pun juga karena kamma. Kamma-lah yang merancang semuanya itu. Indah dan tidaknya kehidupan kita tergantung pada timbunan kamma kita. Kamma yang merancang dan membentuk kebiasaan-kebiasaan Anda. Yang menarik adalah bahwa ciri atau benih kelahiran di 31 alam bisa kita temukan di dalam batin kita saat ini---kecuali batin para ariya.
Seseorang yang dikuasai oleh kemarahan, secara psikologis, sedang menikmati kehidupan di alam neraka. Lebih jauh lagi, kemarahan itu sendiri adalah benih kamma yang mempunyai potensi untuk memunculkan kelahiran di alam neraka. Jadi, buat orang tersebut, ketika sedang marah maka dia adalah seorang manusia yang salah alam---bukan hidup di alam manusia tetapi, seolah-oleh, hidup di neraka! Potensi ini, apabila berbuah, akan terus menyeretnya hingga ke alam neraka setelah kehidupannya di alam manusia saat ini.
Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Kita berbeda karena kamma. Kita terlahir di alam mana pun juga karena kamma. Kamma-lah yang merancang semuanya itu. Indah dan tidaknya kehidupan kita tergantung pada timbunan kamma kita. Kamma yang merancang dan membentuk kebiasaan-kebiasaan Anda. Yang menarik adalah bahwa ciri atau benih kelahiran di 31 alam bisa kita temukan di dalam batin kita saat ini---kecuali batin para ariya.
Seseorang yang dikuasai oleh kemarahan, secara psikologis, sedang menikmati kehidupan di alam neraka. Lebih jauh lagi, kemarahan itu sendiri adalah benih kamma yang mempunyai potensi untuk memunculkan kelahiran di alam neraka. Jadi, buat orang tersebut, ketika sedang marah maka dia adalah seorang manusia yang salah alam---bukan hidup di alam manusia tetapi, seolah-oleh, hidup di neraka! Potensi ini, apabila berbuah, akan terus menyeretnya hingga ke alam neraka setelah kehidupannya di alam manusia saat ini.
Tuesday, 14 August 2018
HIJRAH KE BUDDHISME
HIJRAH KE BUDDHISME
"Saya terlanjur mencintainya pak ustadz", ujar Rina dalam dialog panjang via WA semalam. "Bagaimana nanti ibadah saya?Saya bingung pak.Apa ada ayat yang membolehkan pernikahan ini?", lanjutnya.
Ya, itu sebagian dialog
semalam yang kami lakukan.
Ceritanya, Rina ini muslimah. Pacaran dengan Rifan, laki-laki muslim. Sudah lebih 3 tahun hubungan mereka. Pacaran LDR, karena Ifan kerja di Korea. Orang tua Rina belum tahu hubungan mereka.
"Saya terlanjur mencintainya pak ustadz", ujar Rina dalam dialog panjang via WA semalam. "Bagaimana nanti ibadah saya?Saya bingung pak.Apa ada ayat yang membolehkan pernikahan ini?", lanjutnya.
Ya, itu sebagian dialog
semalam yang kami lakukan.
Ceritanya, Rina ini muslimah. Pacaran dengan Rifan, laki-laki muslim. Sudah lebih 3 tahun hubungan mereka. Pacaran LDR, karena Ifan kerja di Korea. Orang tua Rina belum tahu hubungan mereka.
Monday, 13 August 2018
Mengapa berdana uang kepada Bhikkhu adalah perbuatan KAMMA BURUK?
Mengapa berdana uang kepada Bhikkhu adalah perbuatan KAMMA BURUK?
1. Artikel Adhamma Dana
Ini adalah terjemahan bebas dari artikel Dhamma yang berjudul ‘Adhamma Dana’ karya Bhikkhu Pesala. Dalam artikel ini, beliau berusaha menjelaskan bahwa pemberian uang kepada bhikkhu adalah hal yang salah dan sangat merugikan. Penjelasan yang beliau berikan bukan hanya berasal dari sudut pandang Vinaya tetapi juga dari Sutta. Perlu diketahui bahwa catatan kaki dan kata dalam [ ] pada terjemahan artikel ini adalah tambahan penerjemah.
Adhamma Dana
Oleh Bhikkhu Pesala
34B Cambridge Road, Seven Kings, Ilford, EssexIG3 8LU
1. Artikel Adhamma Dana
Ini adalah terjemahan bebas dari artikel Dhamma yang berjudul ‘Adhamma Dana’ karya Bhikkhu Pesala. Dalam artikel ini, beliau berusaha menjelaskan bahwa pemberian uang kepada bhikkhu adalah hal yang salah dan sangat merugikan. Penjelasan yang beliau berikan bukan hanya berasal dari sudut pandang Vinaya tetapi juga dari Sutta. Perlu diketahui bahwa catatan kaki dan kata dalam [ ] pada terjemahan artikel ini adalah tambahan penerjemah.
Adhamma Dana
Oleh Bhikkhu Pesala
34B Cambridge Road, Seven Kings, Ilford, EssexIG3 8LU
Saturday, 30 June 2018
Apakah Saya harus mengamati atau melepas mereka ?
Apakah Saya harus mengamati atau melepas mereka ?
( Ajahn Brahm , Bear Meditation)
Tanya:
Berusaha tidak mengendalikan batin, saya menjalani penyadaran selagi berjalan atau makan. Saya hanya konsentrasi pada gerakan badan saya, tetapi pikiran tidak baik muncul. Seiring saya mengamati, mereka lenyap. Namun saat saya melepas, mereka terus muncul seperti gerbong kereta, pikiran demi pikiran. Apakah saya harus mengamati atau melepas mereka?
( Ajahn Brahm , Bear Meditation)
Tanya:
Berusaha tidak mengendalikan batin, saya menjalani penyadaran selagi berjalan atau makan. Saya hanya konsentrasi pada gerakan badan saya, tetapi pikiran tidak baik muncul. Seiring saya mengamati, mereka lenyap. Namun saat saya melepas, mereka terus muncul seperti gerbong kereta, pikiran demi pikiran. Apakah saya harus mengamati atau melepas mereka?
Friday, 29 June 2018
BELAJAR TETAPI TIDAK BERLATIH
" BELAJAR TETAPI TIDAK BERLATIH "
(Oleh : Ven. Ajahn Chah)
Bila kita belajar tanpa berlatih kita TIDAK AKAN MENDAPAT MANFAAT APA-APA.
Seperti orang yang MEMELIHARA AYAM tetapi TIDAK MENGAMBIL TELURNYA, yang dia peroleh HANYALAH KOTORAN AYAM.
(Oleh : Ven. Ajahn Chah)
Bila kita belajar tanpa berlatih kita TIDAK AKAN MENDAPAT MANFAAT APA-APA.
Seperti orang yang MEMELIHARA AYAM tetapi TIDAK MENGAMBIL TELURNYA, yang dia peroleh HANYALAH KOTORAN AYAM.
Thursday, 28 June 2018
SATI DAN SAMPAJANNA
" SATI DAN SAMPAJANNA "
(Oleh UP. Dharma Mitra / Peter Lim ).
Didalam sabda Nya, Sang Buddha menyabdakan bahwa TERDAPAT DUA JENIS DHAMMA (kebenaran), yang bisa memotivasi diri kita, untuk MAU MENYEMAI DAN MENIMBUN KEBAJIKAN.
KEDUA JENIS DHAMMA (kebenaran) tersebut adalah SATI dan SAMPAJANNA.
(Oleh UP. Dharma Mitra / Peter Lim ).
Didalam sabda Nya, Sang Buddha menyabdakan bahwa TERDAPAT DUA JENIS DHAMMA (kebenaran), yang bisa memotivasi diri kita, untuk MAU MENYEMAI DAN MENIMBUN KEBAJIKAN.
KEDUA JENIS DHAMMA (kebenaran) tersebut adalah SATI dan SAMPAJANNA.
Nasehat Nasehat dari YM. Atisha (Guru besar Tantra yang datang ke bumi Nusantara)
Nasehat Nasehat dari YM. Atisha (Guru besar Tantra yang datang ke bumi Nusantara)
Suatu ketika Atisha ditanya oleh muridnya,
"Apakah ajaran yang tertinggi itu?"
Suatu ketika Atisha ditanya oleh muridnya,
"Apakah ajaran yang tertinggi itu?"
Wednesday, 27 June 2018
Waktu Adalah Nafas Kita
Waktu Adalah Nafas Kita
Oleh: Ven. Ajahn Chah
Ada orang yang lahir dan mati tanpa pernah sekalipun menyadari nafas masuk dan keluar dari tubuhnya. Itu menunjukkan betapa jauhnya mereka hidup dari dirinya sendiri.
Waktu adalah nafas kita saat ini.
Anda berkata bahwa Anda terlalu sibuk untuk bermeditasi. Apakah Anda punya waktu untuk bernafas? Meditasi adalah nafas Anda. Mengapa Anda punya waktu untuk bernafas tetapi tidak punya waktu untuk bermeditasi? Bernafas adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang. Jika Anda melihat bahwa latihan Dhamma penting bagi hidup Anda, maka Anda akan merasa bahwa bernafas dan berlatih Dhamma adalah sama pentingnya.
Sumber :
Dhamma Citta
Oleh: Ven. Ajahn Chah
Ada orang yang lahir dan mati tanpa pernah sekalipun menyadari nafas masuk dan keluar dari tubuhnya. Itu menunjukkan betapa jauhnya mereka hidup dari dirinya sendiri.
Waktu adalah nafas kita saat ini.
Anda berkata bahwa Anda terlalu sibuk untuk bermeditasi. Apakah Anda punya waktu untuk bernafas? Meditasi adalah nafas Anda. Mengapa Anda punya waktu untuk bernafas tetapi tidak punya waktu untuk bermeditasi? Bernafas adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan seseorang. Jika Anda melihat bahwa latihan Dhamma penting bagi hidup Anda, maka Anda akan merasa bahwa bernafas dan berlatih Dhamma adalah sama pentingnya.
Sumber :
Dhamma Citta
Tuesday, 26 June 2018
Pikiranmu lahir sebelum tubuh mati
"Pikiranmu lahir sebelum tubuh mati."
Pertanyaan (M): "Ketika seseorang meninggal, apakah dia segera terlahir kembali?"
Than Ajahn: "Jika orang itu akan dilahirkan kembali sebagai manusia, ia harus menunggu tubuh baru. Tetapi Anda secara otomatis menjadi makhluk yang telah Anda kembangkan dalam hidup Anda. Jika Anda seorang deva (karakter) , Anda akan menjadi dewa. Jika Anda seorang brahma (karakter), Anda akan menjadi brahma. Jika Anda seorang Sotāpanna, Anda akan menjadi Sotāpanna segera. Pikiran Anda lahir sebelum tubuh itu mati. "
Pertanyaan (M): "Ketika seseorang meninggal, apakah dia segera terlahir kembali?"
Than Ajahn: "Jika orang itu akan dilahirkan kembali sebagai manusia, ia harus menunggu tubuh baru. Tetapi Anda secara otomatis menjadi makhluk yang telah Anda kembangkan dalam hidup Anda. Jika Anda seorang deva (karakter) , Anda akan menjadi dewa. Jika Anda seorang brahma (karakter), Anda akan menjadi brahma. Jika Anda seorang Sotāpanna, Anda akan menjadi Sotāpanna segera. Pikiran Anda lahir sebelum tubuh itu mati. "
Sunday, 24 June 2018
Sekarang Meditasi Begitu Populer. Jadi, Meditasilah !
Sekarang Meditasi Begitu Populer. Jadi, Meditasilah !
Mardiana bertanya kepada Ajahn Brahm, “Apakah kita boleh belajar meditasi sendiri hanya dengan panduan buku?”
Ajahn Brahm:
Buddha bermeditasi sendirian, Ia tak punya guru, Ia mencapai pencerahan. Jadi, Anda bisa meditasi sendiri. Dan kita punya banyak sekali buku bagus zaman sekarang, buku itu adalah I Love Meditation!
Mardiana bertanya kepada Ajahn Brahm, “Apakah kita boleh belajar meditasi sendiri hanya dengan panduan buku?”
Ajahn Brahm:
Buddha bermeditasi sendirian, Ia tak punya guru, Ia mencapai pencerahan. Jadi, Anda bisa meditasi sendiri. Dan kita punya banyak sekali buku bagus zaman sekarang, buku itu adalah I Love Meditation!
Thursday, 21 June 2018
RENUNGAN: "sudah lengkap"
RENUNGAN: "sudah lengkap"
👉 Manusia terlahir di dunia sudah membawa potensi sangat lengkap. Mulai dari negatif ada, positif punya, dan bukan negatif maupun bukan positif juga ada. Tergantung bagaimana manusia untuk mengelola pontensi, yang sudah terbawa sejak terlahir dengan lengkap.
👉 Sifat buruk sebagai potensi negatif, jika mendapan kondisi bisa berkembang. Kondisi itu bisa berupa tempat tinggal atau pergaulan, menjadi orang yang semula tidak jahat menjadi jahat.
👉 Sifat baik merupakan potensi positif bisa tumbuh berkembang, ketika mendapat faktor penompangnya sebagai kondisinya; berteman dengan orang bijaksana, selalu mendapat motivasi serta contoh berbuat baik, maka orang bisa menjadi baik, bahkan sangat baik.
👉 Manusia juga memiliki sifat netral sebagai potensi bukan negatif juga bukan positif. Jika mendapat kondisi akan tumbuh berkembang menjadi batin keseimbangan, tidak terombang ambing oleh hal negatif maupun positif.
👉 Karena manusia memiliki potensi lengkap, maka bisa jadi jahat, bisa juga jadi baik, dan sangat mungkin menjadi orang bijaksana. Tergantung pada kemauan, serta kondisinya, dan akan terbentuk sesuai sebabnya.
✍ (B Saddhaviro)
👉 Manusia terlahir di dunia sudah membawa potensi sangat lengkap. Mulai dari negatif ada, positif punya, dan bukan negatif maupun bukan positif juga ada. Tergantung bagaimana manusia untuk mengelola pontensi, yang sudah terbawa sejak terlahir dengan lengkap.
👉 Sifat buruk sebagai potensi negatif, jika mendapan kondisi bisa berkembang. Kondisi itu bisa berupa tempat tinggal atau pergaulan, menjadi orang yang semula tidak jahat menjadi jahat.
👉 Sifat baik merupakan potensi positif bisa tumbuh berkembang, ketika mendapat faktor penompangnya sebagai kondisinya; berteman dengan orang bijaksana, selalu mendapat motivasi serta contoh berbuat baik, maka orang bisa menjadi baik, bahkan sangat baik.
👉 Manusia juga memiliki sifat netral sebagai potensi bukan negatif juga bukan positif. Jika mendapat kondisi akan tumbuh berkembang menjadi batin keseimbangan, tidak terombang ambing oleh hal negatif maupun positif.
👉 Karena manusia memiliki potensi lengkap, maka bisa jadi jahat, bisa juga jadi baik, dan sangat mungkin menjadi orang bijaksana. Tergantung pada kemauan, serta kondisinya, dan akan terbentuk sesuai sebabnya.
✍ (B Saddhaviro)
Wednesday, 20 June 2018
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA TERJADI TERORISME/KEJAHATAN MERAJALELA?
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN KETIKA TERJADI TERORISME/KEJAHATAN MERAJALELA?
1. Tetap tenang, jangan terprovokasi.
Jangan panik dan melakukan tindakan gegabah seperti menyebarkan info teror berlebihan, mengumpat ataupun melakukan kekerasan dan ikut menebarkan kebencian.
2. Hindari kemarahan terhadap pelaku terorisme
Ini memang hal yang sangat sulit, bagaimana bisa tidak benci atau marah terhadap pelaku terorisme? Namun kita harus ingat kata-kata Buddha: "Bahkan ketika gerombolan penjahat mencincang tubuhmu dengan ganas, ..., barang siapa yang marah karena menyaksikan itu bukanlah kaum yang menjalankan ajaranku."
Mengapa demikian?
Arya Shantidewa mengatakan: "Jika semua dewa dan manusia menjadi musuhku, mereka semua masih belum mampu melemparku ke kobaran api Neraka Avici; hanya sang musuh perkasa, klesha yang mampu melemparku ke kobarannya." Ketika kita marah, kita sendiri yang merasakan kerugian, kemarahan membakar kebajikan kita dan menyebabkan kita terlahir di neraka.
3. Doakan korban agar terlahir di alam baik, keluarganya tabah dan pelaku kejahatan menemukan jalan benar.
Semoga semua bisa menemukan kebahagiaan dan menjauh dari penderitaannya.
Kita perlu bersimpati kepada para pelaku kejahatan, karena mereka dibutakan ketidaktahuan dan menjerumuskan diri mereka sendiri hingga merugikan diri sendiri dan orang banyak.
4. Kumpulkan banyak kebajikan untuk menangkal kejahatan!
Apabila kekuatan kebajikan melemah, kekuatan kejahatan akan merajalela, maka kita harus banyak melakukan kebajikan. Di bulan bajik ini, bulan Waisak 2018, alangkah baiknya kita menggunakan kesempatan ini untuk melakukan:
A. Membaca Trisarana, Karaniya Metta Sutta, Prajnaparamita Sutra, ataupun mantram pendek "Om mani padme hum" atau "Om Muni muni maha muni ye swaha."
B. Fangshen
C. Berdana
D. Belajar, merenung dan bermeditasi Dharma
E. Menjaga Sila (Pancasila, Atthasila atau Dasasila)
Dikatakan dalam sutra: "Moral yang baik adalah harta termulia, Senjata yang tak ada bandingnya [bagi pengembara] moral baik adalah jimat yang tak ada bandingnya, yang mana membuat diri kita dapat melewati perjalanan jauh dan luas dengan selamat. Pikiran setan akan senantiasa menyalahi dunia, dan bila meninggal akan penuh dengan kesedihan, penuh penyesalan. Tidak ada moralitas yang tertanam dalam dirinya."
5. Dedikasi atau Lakukan pelimpahan jasa atas perbuatan bajik demi kebahagiaan semua makhluk dan kedamaian bangsa Indonesia.
#keongbergema #prayforindonesia #bulanbajik #waisak2018 #vesakhday #buddhism #buddhist #buddha #dharma #dhamma #peace
1. Tetap tenang, jangan terprovokasi.
Jangan panik dan melakukan tindakan gegabah seperti menyebarkan info teror berlebihan, mengumpat ataupun melakukan kekerasan dan ikut menebarkan kebencian.
2. Hindari kemarahan terhadap pelaku terorisme
Ini memang hal yang sangat sulit, bagaimana bisa tidak benci atau marah terhadap pelaku terorisme? Namun kita harus ingat kata-kata Buddha: "Bahkan ketika gerombolan penjahat mencincang tubuhmu dengan ganas, ..., barang siapa yang marah karena menyaksikan itu bukanlah kaum yang menjalankan ajaranku."
Mengapa demikian?
Arya Shantidewa mengatakan: "Jika semua dewa dan manusia menjadi musuhku, mereka semua masih belum mampu melemparku ke kobaran api Neraka Avici; hanya sang musuh perkasa, klesha yang mampu melemparku ke kobarannya." Ketika kita marah, kita sendiri yang merasakan kerugian, kemarahan membakar kebajikan kita dan menyebabkan kita terlahir di neraka.
3. Doakan korban agar terlahir di alam baik, keluarganya tabah dan pelaku kejahatan menemukan jalan benar.
Semoga semua bisa menemukan kebahagiaan dan menjauh dari penderitaannya.
Kita perlu bersimpati kepada para pelaku kejahatan, karena mereka dibutakan ketidaktahuan dan menjerumuskan diri mereka sendiri hingga merugikan diri sendiri dan orang banyak.
4. Kumpulkan banyak kebajikan untuk menangkal kejahatan!
Apabila kekuatan kebajikan melemah, kekuatan kejahatan akan merajalela, maka kita harus banyak melakukan kebajikan. Di bulan bajik ini, bulan Waisak 2018, alangkah baiknya kita menggunakan kesempatan ini untuk melakukan:
A. Membaca Trisarana, Karaniya Metta Sutta, Prajnaparamita Sutra, ataupun mantram pendek "Om mani padme hum" atau "Om Muni muni maha muni ye swaha."
B. Fangshen
C. Berdana
D. Belajar, merenung dan bermeditasi Dharma
E. Menjaga Sila (Pancasila, Atthasila atau Dasasila)
Dikatakan dalam sutra: "Moral yang baik adalah harta termulia, Senjata yang tak ada bandingnya [bagi pengembara] moral baik adalah jimat yang tak ada bandingnya, yang mana membuat diri kita dapat melewati perjalanan jauh dan luas dengan selamat. Pikiran setan akan senantiasa menyalahi dunia, dan bila meninggal akan penuh dengan kesedihan, penuh penyesalan. Tidak ada moralitas yang tertanam dalam dirinya."
5. Dedikasi atau Lakukan pelimpahan jasa atas perbuatan bajik demi kebahagiaan semua makhluk dan kedamaian bangsa Indonesia.
#keongbergema #prayforindonesia #bulanbajik #waisak2018 #vesakhday #buddhism #buddhist #buddha #dharma #dhamma #peace
Monday, 18 June 2018
Kisah Sirima (Dhammapada 11 : 147)
Kisah Sirima (Dhammapada 11 : 147)
(147) Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka, terdiri dari rangkaian tulang, berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan.
Ia tidak kekal serta tidak tetap keadaannya.
Di Rajagaha tinggal seorang pelacur yang sangat cantik bernama Sirima. Setiap hari Sirima berdana makanan kepada delapan bhikkhu.
Suatu ketika, salah seorang dari bhikkhu-bhikkhu itu mengatakan kepada bhikkhu lain betapa cantiknya Sirima dan setiap hari ia mempersembahkan dana makanan kepada para bhikkhu.
(147) Pandanglah tubuh yang indah ini, penuh luka, terdiri dari rangkaian tulang, berpenyakit serta memerlukan banyak perawatan.
Ia tidak kekal serta tidak tetap keadaannya.
Di Rajagaha tinggal seorang pelacur yang sangat cantik bernama Sirima. Setiap hari Sirima berdana makanan kepada delapan bhikkhu.
Suatu ketika, salah seorang dari bhikkhu-bhikkhu itu mengatakan kepada bhikkhu lain betapa cantiknya Sirima dan setiap hari ia mempersembahkan dana makanan kepada para bhikkhu.
Sunday, 17 June 2018
Jika kebijaksanaan kita berkembang maka berkah akan datang dengan sendirinya.
Dalam mempraktekkan Buddha Dharma banyak sekali umat menjadi takhayul, begitu banyak paritta yang sudah di lafalkan, banyak berdana, mengunjungi banyak vihara dan duduk setelah lama meditasi, kenal banyak Rinpoche, Suhu dan para Bhante.
Akan tetapi bisnis dan semua keinginan tidak lancar.
Apakah Buddha Dharma tidak mempunyai manfaat dalam berkah kehidupan ini.
Dan kecurigaan mulai muncul.
Ini semua karena kita belajar Buddha Dharma tanpa melatih diri.
Sang Buddha mengatakan bahwa walaupun anda belajar dan mempraktekan Buddha Dharma, anda tetap akan sakit, tua dan mati.
Dan Sang Buddha juga tidak menjanjikan bahwa setelah kita belajar Buddha Dharma kita akan menjadi kaya raya dan sukses dalam usaha, Tipitaka tidak pernah ada perjanjian demikian.
Akan tetapi jika kita belajar dan mempraktekan Buddha Dharma maka kebijaksanaan kita akan tumbuh maka berkah dan kebahagiaan kita juga akan ikut berkembang.
Jika hari ini hujan maka secara spontan selokan dan parit juga akan penuh dengan air.
Jika kebijaksanaan kita berkembang maka berkah akan datang dengan sendirinya.
~ Passang Rinpoche
Akan tetapi bisnis dan semua keinginan tidak lancar.
Apakah Buddha Dharma tidak mempunyai manfaat dalam berkah kehidupan ini.
Dan kecurigaan mulai muncul.
Ini semua karena kita belajar Buddha Dharma tanpa melatih diri.
Sang Buddha mengatakan bahwa walaupun anda belajar dan mempraktekan Buddha Dharma, anda tetap akan sakit, tua dan mati.
Dan Sang Buddha juga tidak menjanjikan bahwa setelah kita belajar Buddha Dharma kita akan menjadi kaya raya dan sukses dalam usaha, Tipitaka tidak pernah ada perjanjian demikian.
Akan tetapi jika kita belajar dan mempraktekan Buddha Dharma maka kebijaksanaan kita akan tumbuh maka berkah dan kebahagiaan kita juga akan ikut berkembang.
Jika hari ini hujan maka secara spontan selokan dan parit juga akan penuh dengan air.
Jika kebijaksanaan kita berkembang maka berkah akan datang dengan sendirinya.
~ Passang Rinpoche
Thursday, 14 June 2018
Dhammadesana oleh Ajahn Visalo
Dhammadesana oleh Ajahn Visalo
5 Mei 2018, Vihara Toa Se Bio
Ada saatnya kita sakit, tua dan meninggal. Ini merupakan fakta kehidupan, suka atau tidak suka. Malah ada yang belum sampai tua sudah meninggal.
Sebelum Sang Buddha terbebaskan, saat menjadi Pangeran, melihat fakta org sakit, tua dan meninggal yang membuat beliau akhirnya berlatih dan menjadi Buddha. Beliau terguncang saat melihat fakta2 kehidupan tersebut. Ini membuat Sang Buddha berpikir semua suatu saat akan hilang. Saat Sang Buddha melihat pertapa, memberi harapan bagi beliau mungkin ada jalan utk terbebas dari fakta2 tua, sakit, menderita dan meninggal. Akhirnya beliau meninggalkan kerajaan
5 Mei 2018, Vihara Toa Se Bio
Ada saatnya kita sakit, tua dan meninggal. Ini merupakan fakta kehidupan, suka atau tidak suka. Malah ada yang belum sampai tua sudah meninggal.
Sebelum Sang Buddha terbebaskan, saat menjadi Pangeran, melihat fakta org sakit, tua dan meninggal yang membuat beliau akhirnya berlatih dan menjadi Buddha. Beliau terguncang saat melihat fakta2 kehidupan tersebut. Ini membuat Sang Buddha berpikir semua suatu saat akan hilang. Saat Sang Buddha melihat pertapa, memberi harapan bagi beliau mungkin ada jalan utk terbebas dari fakta2 tua, sakit, menderita dan meninggal. Akhirnya beliau meninggalkan kerajaan
Monday, 11 June 2018
Khotbah tentang Māra
Māra Sutta
(Khotbah tentang Māra)
Di Sāvatthī. Yang Mulia Rādha mendatangi Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau: “Yang Mulia, dikatakan ‘Māra, Māra.’ Bagaimanakah, Yang Mulia, Māra itu?”
“Ketika ada bentuk (rūpe), Rādha, maka di sana ada Māra, atau pembunuh, atau seorang yang terbunuh. Oleh karena itu, Rādha, lihatlah bentuk (rūpaṃ) sebagai Māra, lihatlah ia sebagai pembunuh, lihatlah ia sebagai seorang yang terbunuh. Lihatlah ia sebagai penyakit, sebagai tumor, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai kesengsaraan sejati. Mereka yang melihat demikian, melihat dengan benar.
“Ketika ada perasaan (vedanāya)… Ketika ada persepsi (saññāya)… Ketika ada bentukan-bentukan kehendak (saṅkhāresu)… Ketika ada kesadaran (viññāṇe), Rādha, maka di sana ada Māra, atau pembunuh, atau seorang yang terbunuh. Oleh karena itu, Rādha, lihatlah kesadaran (viññāṇaṃ) sebagai Māra, lihatlah ia sebagai pembunuh, lihatlah ia sebagai seorang yang terbunuh. Lihatlah ia sebagai penyakit, sebagai tumor, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai kesengsaraan sejati. Mereka yang melihat demikian, melihat dengan benar.”
“Apakah, Yang Mulia, tujuan melihat dengan benar (sammādassanaṃ)?”
“Tujuan melihat dengan benar (sammādassanaṃ), Rādha, adalah kejijikan (nibbidatthaṃ).”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan kejijikan (nibbidā)?”
“Tujuan kejijikan (nibbidā) adalah kebosanan (virāgatthā).”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan kebosanan (virāgo)?”
“Tujuan kebosanan (virāgo) adalah pembebasan (vimuttattho).”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan pembebasan (vimutti)?”
“Tujuan pembebasan (vimutti) adalah Nibbāna.”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan Nibbāna?”
“Engkau telah melampaui batas pertanyaan, Rādha. Engkau tidak mampu menangkap batas dalam mempertanyakan itu. Karena, Rādha, kehidupan suci dijalani dengan Nibbāna sebagai dasar, Nibbāna sebagai sasaran, Nibbāna sebagai tujuan akhir.”
Saṃyutta Nikāya 23.1
(Khotbah tentang Māra)
Di Sāvatthī. Yang Mulia Rādha mendatangi Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata kepada Beliau: “Yang Mulia, dikatakan ‘Māra, Māra.’ Bagaimanakah, Yang Mulia, Māra itu?”
“Ketika ada bentuk (rūpe), Rādha, maka di sana ada Māra, atau pembunuh, atau seorang yang terbunuh. Oleh karena itu, Rādha, lihatlah bentuk (rūpaṃ) sebagai Māra, lihatlah ia sebagai pembunuh, lihatlah ia sebagai seorang yang terbunuh. Lihatlah ia sebagai penyakit, sebagai tumor, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai kesengsaraan sejati. Mereka yang melihat demikian, melihat dengan benar.
“Ketika ada perasaan (vedanāya)… Ketika ada persepsi (saññāya)… Ketika ada bentukan-bentukan kehendak (saṅkhāresu)… Ketika ada kesadaran (viññāṇe), Rādha, maka di sana ada Māra, atau pembunuh, atau seorang yang terbunuh. Oleh karena itu, Rādha, lihatlah kesadaran (viññāṇaṃ) sebagai Māra, lihatlah ia sebagai pembunuh, lihatlah ia sebagai seorang yang terbunuh. Lihatlah ia sebagai penyakit, sebagai tumor, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai kesengsaraan sejati. Mereka yang melihat demikian, melihat dengan benar.”
“Apakah, Yang Mulia, tujuan melihat dengan benar (sammādassanaṃ)?”
“Tujuan melihat dengan benar (sammādassanaṃ), Rādha, adalah kejijikan (nibbidatthaṃ).”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan kejijikan (nibbidā)?”
“Tujuan kejijikan (nibbidā) adalah kebosanan (virāgatthā).”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan kebosanan (virāgo)?”
“Tujuan kebosanan (virāgo) adalah pembebasan (vimuttattho).”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan pembebasan (vimutti)?”
“Tujuan pembebasan (vimutti) adalah Nibbāna.”
“Dan apakah, Yang Mulia, tujuan Nibbāna?”
“Engkau telah melampaui batas pertanyaan, Rādha. Engkau tidak mampu menangkap batas dalam mempertanyakan itu. Karena, Rādha, kehidupan suci dijalani dengan Nibbāna sebagai dasar, Nibbāna sebagai sasaran, Nibbāna sebagai tujuan akhir.”
Saṃyutta Nikāya 23.1
Sunday, 10 June 2018
Khotbah tentang Ini Milikku
Etaṃmama Sutta
(Khotbah tentang Ini Milikku)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, ketika ada apakah, dengan melekat pada apakah, dengan terikat pada apakah, maka seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku’?”
“Yang Mulia, ajaran kami berakar dalam Sang Bhagavā …”
“Ketika ada bentuk, para bhikkhu, dengan melekat pada bentuk, dengan terikat pada bentuk, maka seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku.’ Ketika ada perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran, dengan melekat pada kesadaran, dengan terikat pada kesadaran, maka seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku.’
“Bagaimanakah menurut kalian, para bhikkhu, apakah bentuk … kesadaran adalah kekal atau tidak kekal?”
“Tidak kekal, Yang Mulia.” ...
“Tetapi tanpa melekat pada apa yang tidak-kekal, penderitaan, dan tunduk pada perubahan, dapatkah seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku.’?”
“Tidak, Yang Mulia.”
“Melihat demikian … Ia memahami: ‘ … tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
Saṃyutta Nikāya 22.151
(Khotbah tentang Ini Milikku)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, ketika ada apakah, dengan melekat pada apakah, dengan terikat pada apakah, maka seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku’?”
“Yang Mulia, ajaran kami berakar dalam Sang Bhagavā …”
“Ketika ada bentuk, para bhikkhu, dengan melekat pada bentuk, dengan terikat pada bentuk, maka seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku.’ Ketika ada perasaan … persepsi … bentukan-bentukan kehendak … kesadaran, dengan melekat pada kesadaran, dengan terikat pada kesadaran, maka seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku.’
“Bagaimanakah menurut kalian, para bhikkhu, apakah bentuk … kesadaran adalah kekal atau tidak kekal?”
“Tidak kekal, Yang Mulia.” ...
“Tetapi tanpa melekat pada apa yang tidak-kekal, penderitaan, dan tunduk pada perubahan, dapatkah seseorang menganggap hal-hal sebagai: ‘Ini milikku, ini aku, ini diriku.’?”
“Tidak, Yang Mulia.”
“Melihat demikian … Ia memahami: ‘ … tidak ada lagi penjelmaan dalam kondisi makhluk apa pun.’”
Saṃyutta Nikāya 22.151
Saturday, 9 June 2018
Apakah Buddha Dhamma itu kuno?
Apakah Buddha Dhamma itu kuno?
“sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci diantara orang-orang yang membenci”
Kalau kita melihat agama Buddha 'secara sekilas' maka kita akan dihadapi pada satu tanggapan bahwa agama Buddha adalah agama yang tidak menarik, agama yang kadang-kadang terlihat bersifat mistis dan sudah tidak lagi cocok dengan kehidupan modern seperti sekarang ini.
Mengapa demikian?
“sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci diantara orang-orang yang membenci”
Kalau kita melihat agama Buddha 'secara sekilas' maka kita akan dihadapi pada satu tanggapan bahwa agama Buddha adalah agama yang tidak menarik, agama yang kadang-kadang terlihat bersifat mistis dan sudah tidak lagi cocok dengan kehidupan modern seperti sekarang ini.
Mengapa demikian?
Thursday, 7 June 2018
Menabung Sebagai Bekal Hidup
Menabung Sebagai Bekal Hidup
Kita sering mendengarkan anjuran dari orang tua agar kita rajin menabung sehingga dimasa datang akan dimudahkan kehidupannya karena memiliki tabungan.
Demikianpula kehidupan kita pada saat ini, maupun kehidupan setelah kematian. Setiap orang akan menikmati hasil dari tabungan yang sudah diperbuat. Tabungan kebajikan menikmati kemudahan, tabungan keburukan menuai kesulitan.
Guru agung Buddha selalu mengingatkan kita untuk melakukan kebajikan sebagai tabungan. Bekal tabungan kebajikan setelah kematian yang akan kita tuai dimasa datang dalam banyak kemudahan.
"Semua makhluk akan mati, Karena kehidupan berakhir pada kematian. Mereka akan mengembara sesuai dengan perbuatan mereka, Memetik buah dari kebajikan dan kejahatan mereka: Pelaku kejahatan pergi ke neraka, Pelaku kebajikan menuju alam bahagia.
Oleh karena itu, seseorang harus melakukan apa yang baik Sebagai Tabungan bagi kehidupan mendatang. Kebajikan adalah penyokong makhluk hidup [Ketika mereka muncul] di alam lain.” (S.i, 97)
B.Diki Nyanamano S.Pd., CPS®
Kita sering mendengarkan anjuran dari orang tua agar kita rajin menabung sehingga dimasa datang akan dimudahkan kehidupannya karena memiliki tabungan.
Demikianpula kehidupan kita pada saat ini, maupun kehidupan setelah kematian. Setiap orang akan menikmati hasil dari tabungan yang sudah diperbuat. Tabungan kebajikan menikmati kemudahan, tabungan keburukan menuai kesulitan.
Guru agung Buddha selalu mengingatkan kita untuk melakukan kebajikan sebagai tabungan. Bekal tabungan kebajikan setelah kematian yang akan kita tuai dimasa datang dalam banyak kemudahan.
"Semua makhluk akan mati, Karena kehidupan berakhir pada kematian. Mereka akan mengembara sesuai dengan perbuatan mereka, Memetik buah dari kebajikan dan kejahatan mereka: Pelaku kejahatan pergi ke neraka, Pelaku kebajikan menuju alam bahagia.
Oleh karena itu, seseorang harus melakukan apa yang baik Sebagai Tabungan bagi kehidupan mendatang. Kebajikan adalah penyokong makhluk hidup [Ketika mereka muncul] di alam lain.” (S.i, 97)
B.Diki Nyanamano S.Pd., CPS®
Tuesday, 5 June 2018
DUA JENIS TANGISAN
DUA JENIS TANGISAN
oleh : Andi Kusnadi
Ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang yogi pada Sayadaw.
Pertanyaan :
Saya sangat menikmati meditasi selama retret, tetapi karena berbagai macam hal, saya harus kembali ke rumah.
Kesenangan yang didapat tak dapat dibandingkan dengan
kesenangan lain apapun. Saya ingin menangis dan sebenarnya saya menangis ketika saya
harus kembali ke rumah. Apakah ini baik? Apakah ini merupakan keadaan baik (kusala) atau keadaan tidak baik (akusala)?
oleh : Andi Kusnadi
Ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang yogi pada Sayadaw.
Pertanyaan :
Saya sangat menikmati meditasi selama retret, tetapi karena berbagai macam hal, saya harus kembali ke rumah.
Kesenangan yang didapat tak dapat dibandingkan dengan
kesenangan lain apapun. Saya ingin menangis dan sebenarnya saya menangis ketika saya
harus kembali ke rumah. Apakah ini baik? Apakah ini merupakan keadaan baik (kusala) atau keadaan tidak baik (akusala)?
Monday, 4 June 2018
REVATA, SUCIWAN CILIK
REVATA, SUCIWAN CILIK
Setelah Sariputra menjadi bhikkhu, adik-adiknya pun ikut menjadi bhikkhu dan bhikkhuni, hingga tersisa adik bungsu mereka, Revata.
Karena takut anak bungsu mereka ini menjadi bhikkhu, orang tua mereka segera menikahkan Revata yang masih berusia 7 tahun. Pada pesta pernikahannya, Revata didoakan supaya berumur panjang seperti neneknya. Saat Revata bertemu dengan neneknya yang telah tua, ia menjadi ketakutan karena ia dan istrinya juga akan menjadi tua. Revata lalu melarikan diri.
Revata bertemu dengan sekumpulan bhikkhu yang pernah diberi pesan oleh Bhikkhu Sariputra untuk mentahbiskan Revata menjadi Samanere apabila bertemu dengannya. Revata pun ditahbiskan menjadi Samanera.
Suatu saat, Samanera Revata ingin ke Savatthi untuk menemui Bhikkhu Sariputra. Bhikkhu di wihara mengajarkan meditasi kepada Revata supaya ia siap melewati perjalanan yang berbahaya.
Di tengah hutan, turunlah musim hujan. Samanera Revata tidak bisa meneruskan perjalanannya. Ia akhirnya bermeditasi di hutan dan mencapai kesucian tertinggi dan meraih kesaktian.
Setelah musim hujan berakhir, Sang Buddha dan Sariputra serta beberapa bhikkhu lainnya pergi mengunjungi Revata. Mereka melewati daerah yang tidak berpenghuni, dimana tidak ada yang memberikan makanan atau tumpangan tempat tinggal. Saat itu, Sang Buddha juga mengajak Bhikkhu Sivali, Bhikkhu Yang Unggul Dalam Memperoleh. Berkat Bhikkhu Sivali, rombongan menerima makanan dan dibangunkan wihara oleh para dewa.
Sementara itu, dengan kesaktiannya, Revata mengetahui kedatangan rombongan Sang Buddha dan membangun vihara untuk tempat tinggal Sang Buddha dan para bhikkhu.
Rombongan Sang Buddha tinggal disana selama 2 bulan. Setelah itu, Bhikkhu Sariputra mengajak Revata untuk tinggal bersama di Savatthi, namun Revata menolak. Ia lebih suka tinggal di hutan. Sang Buddha memberi julukan kepada Revata sebagai Bhikkhu Yang Unggul Dalam Tinggal di Hutan.
(Anguttara Nikaya i, 24; Dhammapada Atthakatha ii, 188)
Setelah Sariputra menjadi bhikkhu, adik-adiknya pun ikut menjadi bhikkhu dan bhikkhuni, hingga tersisa adik bungsu mereka, Revata.
Karena takut anak bungsu mereka ini menjadi bhikkhu, orang tua mereka segera menikahkan Revata yang masih berusia 7 tahun. Pada pesta pernikahannya, Revata didoakan supaya berumur panjang seperti neneknya. Saat Revata bertemu dengan neneknya yang telah tua, ia menjadi ketakutan karena ia dan istrinya juga akan menjadi tua. Revata lalu melarikan diri.
Revata bertemu dengan sekumpulan bhikkhu yang pernah diberi pesan oleh Bhikkhu Sariputra untuk mentahbiskan Revata menjadi Samanere apabila bertemu dengannya. Revata pun ditahbiskan menjadi Samanera.
Suatu saat, Samanera Revata ingin ke Savatthi untuk menemui Bhikkhu Sariputra. Bhikkhu di wihara mengajarkan meditasi kepada Revata supaya ia siap melewati perjalanan yang berbahaya.
Di tengah hutan, turunlah musim hujan. Samanera Revata tidak bisa meneruskan perjalanannya. Ia akhirnya bermeditasi di hutan dan mencapai kesucian tertinggi dan meraih kesaktian.
Setelah musim hujan berakhir, Sang Buddha dan Sariputra serta beberapa bhikkhu lainnya pergi mengunjungi Revata. Mereka melewati daerah yang tidak berpenghuni, dimana tidak ada yang memberikan makanan atau tumpangan tempat tinggal. Saat itu, Sang Buddha juga mengajak Bhikkhu Sivali, Bhikkhu Yang Unggul Dalam Memperoleh. Berkat Bhikkhu Sivali, rombongan menerima makanan dan dibangunkan wihara oleh para dewa.
Sementara itu, dengan kesaktiannya, Revata mengetahui kedatangan rombongan Sang Buddha dan membangun vihara untuk tempat tinggal Sang Buddha dan para bhikkhu.
Rombongan Sang Buddha tinggal disana selama 2 bulan. Setelah itu, Bhikkhu Sariputra mengajak Revata untuk tinggal bersama di Savatthi, namun Revata menolak. Ia lebih suka tinggal di hutan. Sang Buddha memberi julukan kepada Revata sebagai Bhikkhu Yang Unggul Dalam Tinggal di Hutan.
(Anguttara Nikaya i, 24; Dhammapada Atthakatha ii, 188)
Sunday, 3 June 2018
Khotbah tentang Tempayan
Ghaṭa Sutta
(Khotbah tentang Tempayan)
Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Pada saat itu Yang Mulia Sāriputta dan Yang Mulia Mahāmoggallāna sedang berdiam di Rājagaha dalam satu tempat tinggal di Hutan Bambu, Taman Suaka Tupai. Kemudian, pada suatu malam, Yang Mulia Sāriputta keluar dari keheningan dan mendekati Yang Mulia Mahāmoggallāna. Ia saling bertukar sapa dengan Yang Mulia Mahāmoggallāna dan, ketika mereka mengakhiri ramah-tamah itu, ia duduk di satu sisi dan berkata kepadanya:
(Khotbah tentang Tempayan)
Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Pada saat itu Yang Mulia Sāriputta dan Yang Mulia Mahāmoggallāna sedang berdiam di Rājagaha dalam satu tempat tinggal di Hutan Bambu, Taman Suaka Tupai. Kemudian, pada suatu malam, Yang Mulia Sāriputta keluar dari keheningan dan mendekati Yang Mulia Mahāmoggallāna. Ia saling bertukar sapa dengan Yang Mulia Mahāmoggallāna dan, ketika mereka mengakhiri ramah-tamah itu, ia duduk di satu sisi dan berkata kepadanya:
Friday, 1 June 2018
Luangkan Waktu Untuk Membaca Kisah Ini
Nasib Bisakah Dirubah" ?
(Luangkan Waktu Untuk Membaca Kisah Ini)
Alkisah hiduplah seorang peramal terkenal bernama Chen Pau Lie dan seorang anak laki-laki tunggalnya bernama Chen Wen Cien disebuah kota kecil di Cina selatan. Pak Lie umurnya sudah 60 tahun dan anaknya baru berumur 19 tahun sedangkan istri dari pak Lie telah meninggal waktu Wen Cien berumur 15 tahun. Bapak dan anak ini hidup dengan serba bercukupan, hal ini dikarenakan pak Lie selain menjadi peramal terkenal yang ramalannya selalu tepat dia juga adalah tabib terkenal juga. Tugas Wen Cien setiap pulang sekolah adalah meracik obat-obatan di apotik mereka bersama dua orang pembantunya sementara pak Lie sibuk melayani pasien yang sangat banyak setiap harinya.
(Luangkan Waktu Untuk Membaca Kisah Ini)
Alkisah hiduplah seorang peramal terkenal bernama Chen Pau Lie dan seorang anak laki-laki tunggalnya bernama Chen Wen Cien disebuah kota kecil di Cina selatan. Pak Lie umurnya sudah 60 tahun dan anaknya baru berumur 19 tahun sedangkan istri dari pak Lie telah meninggal waktu Wen Cien berumur 15 tahun. Bapak dan anak ini hidup dengan serba bercukupan, hal ini dikarenakan pak Lie selain menjadi peramal terkenal yang ramalannya selalu tepat dia juga adalah tabib terkenal juga. Tugas Wen Cien setiap pulang sekolah adalah meracik obat-obatan di apotik mereka bersama dua orang pembantunya sementara pak Lie sibuk melayani pasien yang sangat banyak setiap harinya.
Monday, 28 May 2018
VEGETARIAN menurut ajaran Buddha
VEGETARIAN menurut ajaran Buddha
Ajaran Buddha sebenarnya tidak mengecam ataupun menganjurkan praktik vegetarian. Di dalam sutta-sutta, Sang Buddha tidak mengatakan bahwa praktik vegetarian adalah benar atau salah. Di dalam ajaran Buddha, seseorang bebas untuk memilih apa yang akan mereka jadikan makanan, baik itu sayuran maupun daging. Menkonsumsi makanan penting sekedar untuk bertahan hidup dalam jangka waktu lama. Mengenai hal ini Sang Buddha pernah berkata, "Semua makhluk hidup bertopang pada makanan".
Ajaran Buddha sebenarnya tidak mengecam ataupun menganjurkan praktik vegetarian. Di dalam sutta-sutta, Sang Buddha tidak mengatakan bahwa praktik vegetarian adalah benar atau salah. Di dalam ajaran Buddha, seseorang bebas untuk memilih apa yang akan mereka jadikan makanan, baik itu sayuran maupun daging. Menkonsumsi makanan penting sekedar untuk bertahan hidup dalam jangka waktu lama. Mengenai hal ini Sang Buddha pernah berkata, "Semua makhluk hidup bertopang pada makanan".
Friday, 25 May 2018
Khotbah tentang Sumpah
Vatapada Sutta
(Khotbah tentang Sumpah)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, di masa lampau, ketika Sakka, raja para deva, adalah seorang manusia, ia mengambil dan menjalankan tujuh sumpah yang dengan memenuhinya ia memperoleh status sebagai Sakka. Apakah tujuh sumpah itu?
1. “‘Seumur hidupku aku akan menyokong orangtuaku.’
2. “‘Seumur hidupku aku akan menghormati saudara-saudara tuaku.’
3. “‘Seumur hidupku aku akan berbicara dengan lembut.’
4. “‘Seumur hidupku aku tidak akan berbicara yang bersifat memecah-belah.’
(Khotbah tentang Sumpah)
Di Sāvatthī. “Para bhikkhu, di masa lampau, ketika Sakka, raja para deva, adalah seorang manusia, ia mengambil dan menjalankan tujuh sumpah yang dengan memenuhinya ia memperoleh status sebagai Sakka. Apakah tujuh sumpah itu?
1. “‘Seumur hidupku aku akan menyokong orangtuaku.’
2. “‘Seumur hidupku aku akan menghormati saudara-saudara tuaku.’
3. “‘Seumur hidupku aku akan berbicara dengan lembut.’
4. “‘Seumur hidupku aku tidak akan berbicara yang bersifat memecah-belah.’
Wednesday, 23 May 2018
Manfaat berdana makanan
Manfaat berdana makanan
Bagaimana berdana makanan bisa memberikan manfaat seperti: panjang umur, kecantikan, kebahagiaan, kekuatan, dan kebijaksanaan? Nutrisi, gizi, dan vitamin yang terkandung dalam makanan sangat bermanfaat untuk menunjang berbagai macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Contoh: untuk proses regenerasi sel-sel darah, jaringan, dan organ tubuh yang telah rusak. Bila proses regenerasi ini dapat berjalan dengan lancar, maka mempunyai umur panjang bukanlah suatu hal yang mustahil. Orang yang kekurangan gizi, akan tampak pucat, kurus, kulitnya kusam, dan yang lainnya. Bagaimana orang yang seperti demikian dapat dikatakan cantik? Makanan juga merupakan sumber energi (kekuatan) agar tubuh dapat terus digunakan untuk bekerja, belajar, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Belajar akan membuahkan kebijaksanaan. Jadi jelaslah bahwa makanan dapat memberikan manfaat-manfaat tersebut. Berdasarkan hukum karma, penderma akan mendapatkan hal yang sama.
Bagaimana berdana makanan bisa memberikan manfaat seperti: panjang umur, kecantikan, kebahagiaan, kekuatan, dan kebijaksanaan? Nutrisi, gizi, dan vitamin yang terkandung dalam makanan sangat bermanfaat untuk menunjang berbagai macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Contoh: untuk proses regenerasi sel-sel darah, jaringan, dan organ tubuh yang telah rusak. Bila proses regenerasi ini dapat berjalan dengan lancar, maka mempunyai umur panjang bukanlah suatu hal yang mustahil. Orang yang kekurangan gizi, akan tampak pucat, kurus, kulitnya kusam, dan yang lainnya. Bagaimana orang yang seperti demikian dapat dikatakan cantik? Makanan juga merupakan sumber energi (kekuatan) agar tubuh dapat terus digunakan untuk bekerja, belajar, dan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Belajar akan membuahkan kebijaksanaan. Jadi jelaslah bahwa makanan dapat memberikan manfaat-manfaat tersebut. Berdasarkan hukum karma, penderma akan mendapatkan hal yang sama.
Tuesday, 15 May 2018
TUMIMBAL LAHIR (Patisandhi / Punabhava)
TUMIMBAL LAHIR (Patisandhi / Punabhava)
AJARAN mengenai tumimbal-lahir sangat erat hubungannya dengan Hukum Karma. Ajaran tumimbal-lahir dalam agama Buddha membuktikan adanya kehidupan makhluk yang berulang-ulang.
Tumimbal-lahir (patisandhi/punabbhava) bukan berarti pemindahan atau penjelmaan. Dalam agama Buddha tidak dikenal pemindahan atau penjelmaan dari nama (bathin/jiwa) setelah seseorang meninggal dunia.
AJARAN mengenai tumimbal-lahir sangat erat hubungannya dengan Hukum Karma. Ajaran tumimbal-lahir dalam agama Buddha membuktikan adanya kehidupan makhluk yang berulang-ulang.
Tumimbal-lahir (patisandhi/punabbhava) bukan berarti pemindahan atau penjelmaan. Dalam agama Buddha tidak dikenal pemindahan atau penjelmaan dari nama (bathin/jiwa) setelah seseorang meninggal dunia.
Saturday, 12 May 2018
3 Tips Meningkatkan Kesadaran dari Bhante Uttamo
3 Tips Meningkatkan Kesadaran dari Bhante Uttamo
Dikutip dari : https://michaelbliss.co/
Waduh, kenapa ya tadi saya ngomong gitu ke dia? Pernahkah kamu mengalami kejadian seperti itu? Kejadian dimana kamu baru menyadari menyakiti orang lain setelah ucapan tersebut terucap dari mulut kamu? Apabila pernah, berarti kesadaran kamu kurang baik. Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki kesadaran. Perbedaannya adalah orang yang dalam hidupnya sering sadar dan orang yang sering tidak sadar. Dan untuk meningkatkan kesadaran, tidak diperlukan bakat tertentu, yang artinya semua orang pasti bisa asalkan rajin berlatih.
Dikutip dari : https://michaelbliss.co/
Waduh, kenapa ya tadi saya ngomong gitu ke dia? Pernahkah kamu mengalami kejadian seperti itu? Kejadian dimana kamu baru menyadari menyakiti orang lain setelah ucapan tersebut terucap dari mulut kamu? Apabila pernah, berarti kesadaran kamu kurang baik. Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki kesadaran. Perbedaannya adalah orang yang dalam hidupnya sering sadar dan orang yang sering tidak sadar. Dan untuk meningkatkan kesadaran, tidak diperlukan bakat tertentu, yang artinya semua orang pasti bisa asalkan rajin berlatih.
Friday, 11 May 2018
PELIMPAHAN JASA.
Kesaksian dari bapak Apeng tjoa.. Semoga bisa membantu menjawab
PELIMPAHAN JASA.
Pengalaman saya membuktikan ajaran Sang Buddha ternyata benar apa yang saya alami.
Sekitar tahun 1983 Papa saya sakit keras komplikasi, sakit sesak nafas, jantung..., mengharuskan dibawa ke Rumah Sakit dan dirawat.
Selang beberapah saat, Papasaya ngorok, koma, sepertinya Papa saya sangat menderita dengan penyakitnya.
PELIMPAHAN JASA.
Pengalaman saya membuktikan ajaran Sang Buddha ternyata benar apa yang saya alami.
Sekitar tahun 1983 Papa saya sakit keras komplikasi, sakit sesak nafas, jantung..., mengharuskan dibawa ke Rumah Sakit dan dirawat.
Selang beberapah saat, Papasaya ngorok, koma, sepertinya Papa saya sangat menderita dengan penyakitnya.
Thursday, 10 May 2018
PIKIRAN
PIKIRAN
Ada Yg Mengatakan bahwa Sesungguhnya Medan Peperangan Terbesar Berada di PIKIRAN Kita,
Karena PIKIRAN Itu Sangat Kuat & Dapat MEMPENGARUHI Kehidupan Seseorang.
Ada Pepatah Mengatakan: Menabur Dalam PIKIRAN Akan Menuai TINDAKAN,
Menabur TINDAKAN Akan Menuai KEBIASAAN.
Menabur KEBIASAAN Akan Menuai KARAKTER
Ada Yg Mengatakan bahwa Sesungguhnya Medan Peperangan Terbesar Berada di PIKIRAN Kita,
Karena PIKIRAN Itu Sangat Kuat & Dapat MEMPENGARUHI Kehidupan Seseorang.
Ada Pepatah Mengatakan: Menabur Dalam PIKIRAN Akan Menuai TINDAKAN,
Menabur TINDAKAN Akan Menuai KEBIASAAN.
Menabur KEBIASAAN Akan Menuai KARAKTER
Monday, 7 May 2018
RENUNGAN KESABARAN
RENUNGAN KESABARAN
Kesabaran seseorang seharusnya diperkuat dengan berpikir mereka yang tidak memiliki kesabaran akan menderita akibat ketidak sabarannya sendiri dan melakukan sesuatu yang akan membawa penderitaan pada kehidupan selanjutnya.
Ia seharusnya berpikir, sekalipun penderitaan ini timbul akibat perbuatan salah orang lain.
Tetapi tubuhku merupakan tempat berlangsungnya penderitaan ini dan perbuatan
Yang menimbulkan penderitaan tersebut merupakan milikku (akibat dari karma yang berbuah)
Kesabaran seseorang seharusnya diperkuat dengan berpikir mereka yang tidak memiliki kesabaran akan menderita akibat ketidak sabarannya sendiri dan melakukan sesuatu yang akan membawa penderitaan pada kehidupan selanjutnya.
Ia seharusnya berpikir, sekalipun penderitaan ini timbul akibat perbuatan salah orang lain.
Tetapi tubuhku merupakan tempat berlangsungnya penderitaan ini dan perbuatan
Yang menimbulkan penderitaan tersebut merupakan milikku (akibat dari karma yang berbuah)
Sunday, 6 May 2018
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Januari 2017
Persaingan, manusia memang memiliki klesa (kekotoran batin) bersaing, kini persaingan sudah ditampilkan secara terbuka, tidak malu-malu lagi, lingkungan kecil mencakup perorangan sedangkan lingkungan besar mencakup organisasi, kini baik di Tiongkok maupun di luar negeri, bidang pekerjaan mana yang tidak ada persaingannya, sehingga memikirkan segala cara untuk merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri.
Saturday, 5 May 2018
KEBAHAGIAAN
KEBAHAGIAAN
Orang miskin makan makanan yang sederhana sudah nikmat sekali. Tetapi, bagi orang yang kaya raya, makan makanan yang mewah baru merasa nikmat. Kalau kita periksa, di dalam makanan yang sederhana dan makanan mewah itu, adakah kebahagiaan di sana? Tidak ada! Senang dan nikmat adanya di dalam pikiran.
Orang miskin makan makanan yang sederhana sudah nikmat sekali. Tetapi, bagi orang yang kaya raya, makan makanan yang mewah baru merasa nikmat. Kalau kita periksa, di dalam makanan yang sederhana dan makanan mewah itu, adakah kebahagiaan di sana? Tidak ada! Senang dan nikmat adanya di dalam pikiran.
Thursday, 3 May 2018
Kamma Seorang Pemburu
Kamma Seorang Pemburu
Di Rajagaha seorang pemburu mencari nafkah dengan menembak dan membantai rusa siang dan malam.
Dia mempunyai teman, seorang pengikut awam. Pengikut awam ini, walaupun tidak berhasil membujuk agar dia berhenti melakukan tindakan-tindakan jahat, dapat menggugah dia (untuk berperilaku) bajik pada malam hari.
Di Rajagaha seorang pemburu mencari nafkah dengan menembak dan membantai rusa siang dan malam.
Dia mempunyai teman, seorang pengikut awam. Pengikut awam ini, walaupun tidak berhasil membujuk agar dia berhenti melakukan tindakan-tindakan jahat, dapat menggugah dia (untuk berperilaku) bajik pada malam hari.
Tuesday, 1 May 2018
Berbagai manfaat dana kepada individu.
Berbagai manfaat dana kepada individu.
Pemberian Dana kepada Berbagai Jenis Individu
Buddha menjelaskan 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
“Ananda, ada 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
1. Seseorang memberikan dana kepada seorang SammaSambuddha
2. Seseorang memberikan dana kepada seorang Pacceka Buddha
3. Seseorang memberikan dana kepada seorang Arahat
Pemberian Dana kepada Berbagai Jenis Individu
Buddha menjelaskan 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
“Ananda, ada 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
1. Seseorang memberikan dana kepada seorang SammaSambuddha
2. Seseorang memberikan dana kepada seorang Pacceka Buddha
3. Seseorang memberikan dana kepada seorang Arahat
Monday, 30 April 2018
Buah Kedermawanan
Buah Kedermawanan
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian Putri Sumanā, disertai oleh lima ratus kereta dan lima ratus dayang,
mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Kemudian Putri Sumanā berkata kepada Sang Bhagavā:
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian Putri Sumanā, disertai oleh lima ratus kereta dan lima ratus dayang,
mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Kemudian Putri Sumanā berkata kepada Sang Bhagavā:
Sunday, 29 April 2018
Tahukah Anda?
Tahukah Anda?
Di Thailand ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika seseorang meninggal, kebajikannya selesai sudah.Tetapi sebenarnya bukan begitu adanya. Ada banyak orang yang masih hidup tetapi sudah tidak punya kebajikan lagi.
Yang dimaksud orang yang tidak mengenal kebajikan adalah orang yang karena kebodohan dan ketebatasannya, tidak mampu membedakan hal yang baik dari yang buruk, yang benar dari yang salah dan yang bermanfaat dari yang tidak bermanfaat sehingga ia hanya peduli pada pemuasan nafsu indera serta senang melakukan perbuatan buruk.
Masa kehidupannya yang sebenarnya sangat berharga ini berlalu dengan sia-sia tanpa guna seperti orang yang mengisi nampan emas bertahtakan permata dengan kotoran dan muntahan.
~ Ajahn Chah ~
Di Thailand ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika seseorang meninggal, kebajikannya selesai sudah.Tetapi sebenarnya bukan begitu adanya. Ada banyak orang yang masih hidup tetapi sudah tidak punya kebajikan lagi.
Yang dimaksud orang yang tidak mengenal kebajikan adalah orang yang karena kebodohan dan ketebatasannya, tidak mampu membedakan hal yang baik dari yang buruk, yang benar dari yang salah dan yang bermanfaat dari yang tidak bermanfaat sehingga ia hanya peduli pada pemuasan nafsu indera serta senang melakukan perbuatan buruk.
Masa kehidupannya yang sebenarnya sangat berharga ini berlalu dengan sia-sia tanpa guna seperti orang yang mengisi nampan emas bertahtakan permata dengan kotoran dan muntahan.
~ Ajahn Chah ~
Saturday, 28 April 2018
Mengapa Kita Tidak Bisa Mengingat Kehidupan Kita di Masa Lampau ?
Mengapa Kita Tidak Bisa Mengingat Kehidupan Kita di Masa Lampau ?
Pada saat ini, pikiran kita dibatasi oleh ketidaktahuan, membuatnya menjadi sukar untuk mengingat masa lalu. Juga, banyak perubahan yang terjadi dengan pikiran dan tubuh kita sejalan dengan proses mati dan dilahirkan kembali, menyebabkan pengingatan kembali menjadi sukar.
Tetapi, fakta bahwa kita tidak mengingat sesuatu, tidak berarti bahwa sesuatu itu tidak ada. Kadang-kadang kita bahkan tidak ingat dimana telah meletakkan kunci mobil kita. Kadang juga kita tidak ingat menu apa yang kita hadapi di meja makan sebulan yang lalu.
Pada saat ini, pikiran kita dibatasi oleh ketidaktahuan, membuatnya menjadi sukar untuk mengingat masa lalu. Juga, banyak perubahan yang terjadi dengan pikiran dan tubuh kita sejalan dengan proses mati dan dilahirkan kembali, menyebabkan pengingatan kembali menjadi sukar.
Tetapi, fakta bahwa kita tidak mengingat sesuatu, tidak berarti bahwa sesuatu itu tidak ada. Kadang-kadang kita bahkan tidak ingat dimana telah meletakkan kunci mobil kita. Kadang juga kita tidak ingat menu apa yang kita hadapi di meja makan sebulan yang lalu.
Mengapa Ke Vihara ?
Mengapa Ke Vihara ?
Suatu saat seorang Ibu ditanya oleh anaknya:
"Mengapa Ibu selalu ajak kita utk rajin ke vihara, berdoa, membaca paritta. Mengapa juga kita harus pergi ke vihara bermeditasi ? Sedangkan nasib ekonomi kita tetap biasa saja? Ibu tdk berubah menjadi lebih kaya, Ayah juga tdk menjadi lebih terkenal. Nasib kita biasa saja. Apa yang Ibu dan Ayah dapatkan dgn seringnya berdo'a, membaca paritta, dan bermeditasi di vihara?
Suatu saat seorang Ibu ditanya oleh anaknya:
"Mengapa Ibu selalu ajak kita utk rajin ke vihara, berdoa, membaca paritta. Mengapa juga kita harus pergi ke vihara bermeditasi ? Sedangkan nasib ekonomi kita tetap biasa saja? Ibu tdk berubah menjadi lebih kaya, Ayah juga tdk menjadi lebih terkenal. Nasib kita biasa saja. Apa yang Ibu dan Ayah dapatkan dgn seringnya berdo'a, membaca paritta, dan bermeditasi di vihara?
Monday, 2 April 2018
Apa Yang Harus Difokuskan Saat Berdana Agar Dana Anda Berbuah Baik
Apa Yang Harus Difokuskan Saat Berdana Agar Dana Anda Berbuah Baik?
Apakah Anda masih rajin berdana setiap hari?
Apa yang difokuskan saat Anda berdana setiap hari supaya dana Anda disertai dengan pikiran yang benar?
Saya mau sharing apa yang dilakukan setiap hari pada saat berdana.
Anda tiap hari berdana via inet banking atau ATM? Atau masukin celengan?
Apakah Anda masih rajin berdana setiap hari?
Apa yang difokuskan saat Anda berdana setiap hari supaya dana Anda disertai dengan pikiran yang benar?
Saya mau sharing apa yang dilakukan setiap hari pada saat berdana.
Anda tiap hari berdana via inet banking atau ATM? Atau masukin celengan?
Sunday, 1 April 2018
Inilah Manfaat Membaca paritta dan Dhammapada bagi Kesehatan
Inilah Manfaat Membaca paritta dan Dhammapada bagi Kesehatan
Menurut sebuah survey yang dilakukan di Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci paritta dan Dhammapada , baik mereka yg mengerti bahasa Pali/Sansekerta atau tidak, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar. Termasuk salah satunya dapat menangkal berbagai macam penyakit.
Menurut sebuah survey yang dilakukan di Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci paritta dan Dhammapada , baik mereka yg mengerti bahasa Pali/Sansekerta atau tidak, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar. Termasuk salah satunya dapat menangkal berbagai macam penyakit.
Saturday, 31 March 2018
TAHUKAH ANDA?
TAHUKAH ANDA?
Bila Anda tidak dapat memiliki kontrol atas mulut (ucapan) Anda, bagaimana mungkin Anda berharap bisa memiliki pengendalian atas pikiran Anda?
Melatih pengendalian pikiran adalah pekerjaan yang halus dan lembut juga harus memiliki kesabaran untuk melatihnya.
Sebelum Anda bisa memulainya, ada syarat minimal yang tidak bisa ditawar-menawar yaitu latihan dasar berupa pengendalian mulut atau ucapan yaitu dengan menahan diri dari berkata kasar, bicara dusta, menfitnah dan omong kosong.
Yang tidak kalah penting juga latihan untuk menahan diri dari membunuh, mencuri, perbuatan asusila dan mempergunakan zat-zat yang dapat melemahakan kesadaran (mabuk-mabukan).
Tanpa latihan dasar ini maka pikiran Anda terlalu kasar, terlalu banyak gejolak, dan terlalu bergelombang sehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk dilatih.
Tetapi apabila selanjutnya Anda telah bisa berlatih dengan tekun sampai pikiran Anda menjadi lebih kokoh, tenang, dan terkendali maka dengan sendirinya Anda akan lebih mampu lagi mengendalikan ucapan dan perbuatan Anda.
Dan ini kemudian akan menjadi dasar yang lebih kuat lagi untuk melatih pengendalian pikiran ketingkat yang lebih mahir lagi.
Bila Anda tidak dapat memiliki kontrol atas mulut (ucapan) Anda, bagaimana mungkin Anda berharap bisa memiliki pengendalian atas pikiran Anda?
Melatih pengendalian pikiran adalah pekerjaan yang halus dan lembut juga harus memiliki kesabaran untuk melatihnya.
Sebelum Anda bisa memulainya, ada syarat minimal yang tidak bisa ditawar-menawar yaitu latihan dasar berupa pengendalian mulut atau ucapan yaitu dengan menahan diri dari berkata kasar, bicara dusta, menfitnah dan omong kosong.
Yang tidak kalah penting juga latihan untuk menahan diri dari membunuh, mencuri, perbuatan asusila dan mempergunakan zat-zat yang dapat melemahakan kesadaran (mabuk-mabukan).
Tanpa latihan dasar ini maka pikiran Anda terlalu kasar, terlalu banyak gejolak, dan terlalu bergelombang sehingga kondisinya tidak memungkinkan untuk dilatih.
Tetapi apabila selanjutnya Anda telah bisa berlatih dengan tekun sampai pikiran Anda menjadi lebih kokoh, tenang, dan terkendali maka dengan sendirinya Anda akan lebih mampu lagi mengendalikan ucapan dan perbuatan Anda.
Dan ini kemudian akan menjadi dasar yang lebih kuat lagi untuk melatih pengendalian pikiran ketingkat yang lebih mahir lagi.
Friday, 30 March 2018
HOKI vs KARMA
HOKI vs KARMA
Oleh Bhikkhu Sri Pannavaro
Seringkali kita mendengar banyak orang mengatakan “HOKI TE IT” ( Hoki no 1) saat mengkomentari keberhasilan seseorang.
Sebagai Buddhis yang mengerti tentang hukum karma bagaimana kita melihat dan menyikapi ungkapan seperti itu ?
Apa yang sering disebut HOKI dalam percakapan sehari-hari tidak lain adalah berbuahnya karma baik kita dalam kehidupan sekarang ini.
Oleh Bhikkhu Sri Pannavaro
Seringkali kita mendengar banyak orang mengatakan “HOKI TE IT” ( Hoki no 1) saat mengkomentari keberhasilan seseorang.
Sebagai Buddhis yang mengerti tentang hukum karma bagaimana kita melihat dan menyikapi ungkapan seperti itu ?
Apa yang sering disebut HOKI dalam percakapan sehari-hari tidak lain adalah berbuahnya karma baik kita dalam kehidupan sekarang ini.
Wednesday, 28 March 2018
LIMA FAKTOR YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG MEDITATOR
LIMA FAKTOR YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG MEDITATOR
Penyebab Penderitaan
(dikutip dari buku Meditasi Vipassana 'Ceramah mengenai meditasi pandangan terang'
Penulis :
Sayadaw U Janakabhivamsa
Chanmyay Yeiktha
Penyebab Penderitaan
(dikutip dari buku Meditasi Vipassana 'Ceramah mengenai meditasi pandangan terang'
Penulis :
Sayadaw U Janakabhivamsa
Chanmyay Yeiktha
Tuesday, 27 March 2018
Kisah Samanera Sukha
DHAMMA INSPIRATION
Kisah Samanera Sukha
Sukha menjadi samanera pada usia 7 tahun dan ditahbiskan oleh Sariputta Thera. Setelah 8 hari menjadi samanera, ia bersama Sariputta Thera pergi berpindapatta. Ketika sedang berjalan berkeliling mereka melihat para petani sedang mengairi sawahnya, para pemanah sedang meluruskan anak panah, dan beberapa tukang kayu sedang membuat roda pedati, dan sebagainya.
Kisah Samanera Sukha
Sukha menjadi samanera pada usia 7 tahun dan ditahbiskan oleh Sariputta Thera. Setelah 8 hari menjadi samanera, ia bersama Sariputta Thera pergi berpindapatta. Ketika sedang berjalan berkeliling mereka melihat para petani sedang mengairi sawahnya, para pemanah sedang meluruskan anak panah, dan beberapa tukang kayu sedang membuat roda pedati, dan sebagainya.
Friday, 23 March 2018
Kelahiran dan Kematian
Kelahiran dan Kematian
Oleh: Ajahn Chah
Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, “Mengapa saya dilahirkan?”, Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini pada pagi hari, siang hari, dan malam hari… setiap hari.
Kelahiran dan kematian kita adalah satu hal. Anda tidak bisa mendapatkan yang satu tanpa yang lainnya. Terlihat agak lucu; bagaimana pada saat ada kematian, orang-orang menagis dan sedih; sedangkan pada saat ada kelahiran, orang-orang gembira dan senang. Itu hanyalah khayalan. Saya rasa jika Anda benar-benar ingin menangis, lebih baik melakukannya pada saat seseorang dilahirkan. Menangislah pada awalnya, karena bila tidak ada kelahiran, maka tidak akan ada kematian. Apakah Anda bisa mengerti hal ini?
Oleh: Ajahn Chah
Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, “Mengapa saya dilahirkan?”, Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini pada pagi hari, siang hari, dan malam hari… setiap hari.
Kelahiran dan kematian kita adalah satu hal. Anda tidak bisa mendapatkan yang satu tanpa yang lainnya. Terlihat agak lucu; bagaimana pada saat ada kematian, orang-orang menagis dan sedih; sedangkan pada saat ada kelahiran, orang-orang gembira dan senang. Itu hanyalah khayalan. Saya rasa jika Anda benar-benar ingin menangis, lebih baik melakukannya pada saat seseorang dilahirkan. Menangislah pada awalnya, karena bila tidak ada kelahiran, maka tidak akan ada kematian. Apakah Anda bisa mengerti hal ini?
Tuesday, 20 March 2018
NIMITTA YANG MENGHAMPIRI
NIMITTA YANG MENGHAMPIRI
Oleh Ven Ajahn Brahm
Rasa takut adalah merupakan tanda dari sesuatu yang Anda sayangi akan terenggut dari Anda. Jika hal itu bukan milik Anda, Anda dapat menyerahkannya dengan begitu mudahnya. Jadi periksalah diri Anda untuk melihat kelekatan apa yang masih berada di dalam, lihatlah apakah Anda benar-benar siap untuk mati, dan berlatih dengan mati. Saat Anda mati terhadap tubuh dan pancaindra, nimitta-nimitta akan muncul, tetapi setelah nimitta, masih ada suatu jalan yang terakhir pengendalian. Anda harus mati terhadap kehendak Anda sendiri. Mengizinkan kehendak mati adalah sesuatu yang menakutkan. Saya pernah menunjukan kepada Anda banyak kali bahwa Anda berpikir 'KEHENDAK adalah MILIKKU' , bahwa mengizinkan yang satu ini lenyap adalah hal yang sangat dan sangat menakutkan. Jika kehendak adalah milikku lenyap disinilah Anda benar-benar MATI !
Oleh Ven Ajahn Brahm
Rasa takut adalah merupakan tanda dari sesuatu yang Anda sayangi akan terenggut dari Anda. Jika hal itu bukan milik Anda, Anda dapat menyerahkannya dengan begitu mudahnya. Jadi periksalah diri Anda untuk melihat kelekatan apa yang masih berada di dalam, lihatlah apakah Anda benar-benar siap untuk mati, dan berlatih dengan mati. Saat Anda mati terhadap tubuh dan pancaindra, nimitta-nimitta akan muncul, tetapi setelah nimitta, masih ada suatu jalan yang terakhir pengendalian. Anda harus mati terhadap kehendak Anda sendiri. Mengizinkan kehendak mati adalah sesuatu yang menakutkan. Saya pernah menunjukan kepada Anda banyak kali bahwa Anda berpikir 'KEHENDAK adalah MILIKKU' , bahwa mengizinkan yang satu ini lenyap adalah hal yang sangat dan sangat menakutkan. Jika kehendak adalah milikku lenyap disinilah Anda benar-benar MATI !
Sunday, 18 March 2018
TAHUKAH ANDA?
TAHUKAH ANDA?
Semua manusia senang akan kebahagiaan, kesenangan, termasuk saya sendiri. Siapakah yang tidak menyukai kesenangan dan kebahagiaan? Tetapi semuanya itu merupakan selera/keinginan semua manusia yang kemudian mengukuhi, menggengam, mencengkeram kesenangan dan kebahagiaan ini menjadi miliknya untuk selama-lamanya. Dan menurut kenyataan, hal itu adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin. Beranikah Saudara menghadapi kenyataan akan sebuah perubahan? Kalau Saudara sudah siap mengubah cara pikir Saudara, bahwa memang segala sesuatu di dunia ini adalah tidak kekal, tidak abadi, kebahagiaan maupun semua kepuasan adalah tidak kekal, demikian juga dengan masalah-masalah, kesulitan, kesedihan, semuanya adalah tidak kekal, maka Saudara harus sudah siap menghadapi kehidupan dunia ini dengan segala perubahannya. Mereka yang menganggap segala sesuatu di dunia ini kekal abadi adalah orang yang paling kecewa dan menderita di dunia ini.
Semua manusia senang akan kebahagiaan, kesenangan, termasuk saya sendiri. Siapakah yang tidak menyukai kesenangan dan kebahagiaan? Tetapi semuanya itu merupakan selera/keinginan semua manusia yang kemudian mengukuhi, menggengam, mencengkeram kesenangan dan kebahagiaan ini menjadi miliknya untuk selama-lamanya. Dan menurut kenyataan, hal itu adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin. Beranikah Saudara menghadapi kenyataan akan sebuah perubahan? Kalau Saudara sudah siap mengubah cara pikir Saudara, bahwa memang segala sesuatu di dunia ini adalah tidak kekal, tidak abadi, kebahagiaan maupun semua kepuasan adalah tidak kekal, demikian juga dengan masalah-masalah, kesulitan, kesedihan, semuanya adalah tidak kekal, maka Saudara harus sudah siap menghadapi kehidupan dunia ini dengan segala perubahannya. Mereka yang menganggap segala sesuatu di dunia ini kekal abadi adalah orang yang paling kecewa dan menderita di dunia ini.
Saturday, 17 March 2018
Ajahn Mun dan Makhluk Halu
Ajahn Mun dan Makhluk Halus ~
Dalam buju Ajahn Man (baca "a-can man") kita dapat membaca bahwa selama hidupnya Ajahn Mun sering memberikan nasihat yang bermanfaat bagi makhluk-makhluk halus dari berbagai alam kehidupan merupakan tanggung jawab serius yang terus dilakukan Ajahn Mun sampai saat kemangkatan beliau. Beliau senantiasa berkomunikasi dengan makhluk-makhluk itu dimana pun beliau tinggal, tetapi lebih sering lagi ketika berada di wilayah pegunungan. Di sana, di daerah
Dalam buju Ajahn Man (baca "a-can man") kita dapat membaca bahwa selama hidupnya Ajahn Mun sering memberikan nasihat yang bermanfaat bagi makhluk-makhluk halus dari berbagai alam kehidupan merupakan tanggung jawab serius yang terus dilakukan Ajahn Mun sampai saat kemangkatan beliau. Beliau senantiasa berkomunikasi dengan makhluk-makhluk itu dimana pun beliau tinggal, tetapi lebih sering lagi ketika berada di wilayah pegunungan. Di sana, di daerah
Thursday, 15 March 2018
SUSUK
Dari group Question Answer Dharma :
** SUSUK **
SUSUK merujuk pada suatu cara memasukkan benda asing kedalam badan seseorang secara spiritual untuk mendapatkan suatu kelebihan. Benda asing tersebut umumnya berupa jarum kecil.
Kelebihan yang dimaksud berupa perlindungan spiritual, penarik lawan jenis, penambah daya tarik, dan kekuatan pada fisik yang kesemuanya merupakan suatu bentuk sugesti seorang yang telah menggunakan susuk tersebut.
Sebenarnya tanpa susuk pun kita dapat memperoleh kekuatan Lahir dan Bhatin tentunya dengan menjaga kesehatan, kebersihan, dan merawat tubuh dengan ramuan supaya terlihat menarik dan harum.
** SUSUK **
SUSUK merujuk pada suatu cara memasukkan benda asing kedalam badan seseorang secara spiritual untuk mendapatkan suatu kelebihan. Benda asing tersebut umumnya berupa jarum kecil.
Kelebihan yang dimaksud berupa perlindungan spiritual, penarik lawan jenis, penambah daya tarik, dan kekuatan pada fisik yang kesemuanya merupakan suatu bentuk sugesti seorang yang telah menggunakan susuk tersebut.
Sebenarnya tanpa susuk pun kita dapat memperoleh kekuatan Lahir dan Bhatin tentunya dengan menjaga kesehatan, kebersihan, dan merawat tubuh dengan ramuan supaya terlihat menarik dan harum.
Wednesday, 14 March 2018
Better Understanding of Dhamma in 2018
Better Understanding of Dhamma in 2018
Bhante Nanukkamsa
Mall Taman Palem, 21 Jan 2018
Apa yang akan terjadi di tahun 2018?
Siapa yang bisa sungguh-sungguh menolong kita?
Apakah makanan? Makanan memang dapat menolong kita agar menjaga kesehatan kita, tapi itu juga tergantung dari pengendalian diri Anda terhadap makanan, makanan yang sehat.
Apakah tempat tinggal?
Tempat tinggal dapat melindungi Anda dari cuaca buruk, tapi tetap Anda sendiri yang menjaga/mengatur rumah tangga Anda, kebersihan, sirkulasi udara, air, dll.
Bhante Nanukkamsa
Mall Taman Palem, 21 Jan 2018
Apa yang akan terjadi di tahun 2018?
Siapa yang bisa sungguh-sungguh menolong kita?
Apakah makanan? Makanan memang dapat menolong kita agar menjaga kesehatan kita, tapi itu juga tergantung dari pengendalian diri Anda terhadap makanan, makanan yang sehat.
Apakah tempat tinggal?
Tempat tinggal dapat melindungi Anda dari cuaca buruk, tapi tetap Anda sendiri yang menjaga/mengatur rumah tangga Anda, kebersihan, sirkulasi udara, air, dll.
Tuesday, 13 March 2018
MEMBERI, MEMBERI, DAN MEMBERI
MEMBERI, MEMBERI, DAN MEMBERI
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Belajar agama Buddha itu tidak sulit. Ini adalah ajaran tentang kenyataan alam. Bukan menghafal ayat sekian, nomor sekian, halaman sekian. Sama sekali bukan ! Melainkan ajaran tentang keniscayaan, yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Anda harus latihan melepaskan. Kalau Anda tidak pernah melepas, maka Anda akan sengsara. Menderita.
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Belajar agama Buddha itu tidak sulit. Ini adalah ajaran tentang kenyataan alam. Bukan menghafal ayat sekian, nomor sekian, halaman sekian. Sama sekali bukan ! Melainkan ajaran tentang keniscayaan, yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Anda harus latihan melepaskan. Kalau Anda tidak pernah melepas, maka Anda akan sengsara. Menderita.
Monday, 12 March 2018
MANUSIA YANG SUDAH SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI.
MANUSIA YANG SUDAH SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI.
Pernahkah anda melihat atau mengenal seseorang, yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan.
Tetap terkendali dan sabar saat diejek dan dicaci dan juga bersikap kalem saat disanjung.
Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi Boss dan juga menjadi bawahan, bersedia makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di tenda pinggir jalan.
Pernahkah anda melihat atau mengenal seseorang, yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan.
Tetap terkendali dan sabar saat diejek dan dicaci dan juga bersikap kalem saat disanjung.
Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan atau menjadi Boss dan juga menjadi bawahan, bersedia makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di tenda pinggir jalan.
Sunday, 11 March 2018
MASUK KE ARUS DHAMMA ENTERING THE STREAM OF DHAMMA
*MASUK KE ARUS DHAMMA
ENTERING THE STREAM OF DHAMMA*
Bagian 4 ( empat )
Oleh : Phra Acariya Thoon Khippanno
Alih bahasa :
Dra. Yasodhara Wena Cintiawati
Dra. Sujata Lanny Anggawati
Penerbit :
Wisma Sambodhi
Klaten
🌴 LANDASILAH KEBIJAKSANAAN DASAR ANDA DENGAN PANDANGAN BENAR.
ENTERING THE STREAM OF DHAMMA*
Bagian 4 ( empat )
Oleh : Phra Acariya Thoon Khippanno
Alih bahasa :
Dra. Yasodhara Wena Cintiawati
Dra. Sujata Lanny Anggawati
Penerbit :
Wisma Sambodhi
Klaten
🌴 LANDASILAH KEBIJAKSANAAN DASAR ANDA DENGAN PANDANGAN BENAR.
Saturday, 10 March 2018
Orang Kaya Ini Sudah Mau Mati
Orang Kaya Ini Sudah Mau Mati, Tapi Dokter Malah Menyuruhnya Melakukan "3 Hal Ini", Tak Disangka Setelah Dilakukan, Ia Serasa "Hidup Kembali"!
Ada seorang pria tua yang sangat kaya raya. Namun, walau berlimpa harta, ia terkena penyakit ganas yang tidak bisa diobati. Merasa bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi, ia merasa amat sangat takut.
Ia pun berkunjung ke seorang tabib yang terkenal. Setelah mengecek denyut nadinya, Tabib itu berkata, "Penyakit ini tidak ada obatnya, tapi ada 1 cara. Sini saya kasih 3 macam resep. Kamu buka dan lakukan sesuai dengan apa yang ditulis di atas. Tapi kamu harus selesai 1 dulu baru kamu boleh buka yang lain."
Ada seorang pria tua yang sangat kaya raya. Namun, walau berlimpa harta, ia terkena penyakit ganas yang tidak bisa diobati. Merasa bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi, ia merasa amat sangat takut.
Ia pun berkunjung ke seorang tabib yang terkenal. Setelah mengecek denyut nadinya, Tabib itu berkata, "Penyakit ini tidak ada obatnya, tapi ada 1 cara. Sini saya kasih 3 macam resep. Kamu buka dan lakukan sesuai dengan apa yang ditulis di atas. Tapi kamu harus selesai 1 dulu baru kamu boleh buka yang lain."
Saturday, 3 February 2018
Mengapa Ke Vihara ?
Mengapa Ke Vihara ?
Suatu saat seorang Ibu ditanya oleh anaknya:
"Mengapa Ibu selalu ajak kita utk rajin ke vihara, berdoa, membaca paritta. Mengapa juga kita harus pergi ke vihara bermeditasi ? Sedangkan nasib ekonomi kita tetap biasa saja? Ibu tdk berubah menjadi lebih kaya, Ayah juga tdk menjadi lebih terkenal. Nasib kita biasa saja. Apa yang Ibu dan Ayah dapatkan dgn seringnya berdo'a, membaca paritta, dan bermeditasi di vihara?
Sang Ibu dgn tenang menjawab:
" Anakku kamu benar nak, ayah dan ibu walaupun rajin ke vihara, kita tidak ada medapat kekayaan materi yg berlimpah. Nasib ibu cukup cukup saja. Walau tdk berlebih tapi ibu juga tdk kekurangan. IBU dan Ayah ke vihara ikut Sang buddha bukan utk mengumpulkan harta dunia, bukan utk tujuan mendapatkan materi berlimpah.
Tapi Ibu dan Ayah ikuti jejak Buddha dan Sangha, yaitu utk melepas sesuatu. Oleh karena itu, sejak Ibu dan Ayah rajin ke vihara.. kita menjadi banyak kehilangan sesuatu; tetapi ... kamu jgn kawatir . Ibu akan beritahu kepadamu Nak, apa-apa saja yang telah hilang dari Ibu dan ayah ?
Ketahuilah secara Perlahan-lahan dgn praktik dharma, Ayah dan ibu telah :
1. Kehilangan Kekuatiran, (sehingga ibu jadi lebih tenang).
2. Kehilangan Kemarahan,( sekarang ibu jadi lebih sabar)
3. Kehilangan rasa tertekan,( ibu jadi lebih Damai)
4. Kehilangan Kekecewaan, ( ibu jadi mudah bersyukur)
5. Kehilangan Sakit Hati, ( ibu tdk lagi ada dendam )
6. Kehilangan Kemelekatan. ( ibu jadi bisa berdana)
7. Kehilanfan Ketamakan.( ibu jadi suka menolong)
8. Kehilangan Kebencian.( ibu jadi suka memaafkan)
9. Kehilangan Kesombongan.( ibu jadi rendah hati dan tahu diri).
" Ketahuilah nak, setiap kali setelah Ibu dan Ayah selesai membaca paritta dan meditasi, Ibu dan Ayah selalu kembali menjadi tenang, pikiran menjadi lebih damai."
Kita ke vihara utk Praktik kebajikan, jadi kita ke vihara bukan untuk mencari "apa yg kita ingin dapatkan" tetapi justru kita ingin berlatih "apa yg sebaiknya dapat kita lepaskan" dari kehidupan kita. Melepas adalah praktik dharma yg luar biasa.
Demikianlah nak, Betapa Pentingnya kita ke vihara.. ikuti ajaran Sang Buddha. Praktikkan Ajarannya. Janganlah selalu mengukur kebaikan Alam dari "apa yang kita dapat" karena Alam semesta bekerja lewat byk cara. Berkah tdk selalu identik dgn mendapatkan sesuatu " tapi bisa juga dlm bentuk kehilangan sesuatu" .
Hidup damai karena Kehilangan kekuatiran dan kehilangan kecemasan.. adalah berkah.
Demikianlah Nak, Betapa bermanfaat kita ke vihara. Bisa melepaskan kekuatiran dan derita. Menjadi kuat dan bijaksana.
Buddha Maha Mulia dan Sempurna.
Buddha Bless You
Suatu saat seorang Ibu ditanya oleh anaknya:
"Mengapa Ibu selalu ajak kita utk rajin ke vihara, berdoa, membaca paritta. Mengapa juga kita harus pergi ke vihara bermeditasi ? Sedangkan nasib ekonomi kita tetap biasa saja? Ibu tdk berubah menjadi lebih kaya, Ayah juga tdk menjadi lebih terkenal. Nasib kita biasa saja. Apa yang Ibu dan Ayah dapatkan dgn seringnya berdo'a, membaca paritta, dan bermeditasi di vihara?
Sang Ibu dgn tenang menjawab:
" Anakku kamu benar nak, ayah dan ibu walaupun rajin ke vihara, kita tidak ada medapat kekayaan materi yg berlimpah. Nasib ibu cukup cukup saja. Walau tdk berlebih tapi ibu juga tdk kekurangan. IBU dan Ayah ke vihara ikut Sang buddha bukan utk mengumpulkan harta dunia, bukan utk tujuan mendapatkan materi berlimpah.
Tapi Ibu dan Ayah ikuti jejak Buddha dan Sangha, yaitu utk melepas sesuatu. Oleh karena itu, sejak Ibu dan Ayah rajin ke vihara.. kita menjadi banyak kehilangan sesuatu; tetapi ... kamu jgn kawatir . Ibu akan beritahu kepadamu Nak, apa-apa saja yang telah hilang dari Ibu dan ayah ?
Ketahuilah secara Perlahan-lahan dgn praktik dharma, Ayah dan ibu telah :
1. Kehilangan Kekuatiran, (sehingga ibu jadi lebih tenang).
2. Kehilangan Kemarahan,( sekarang ibu jadi lebih sabar)
3. Kehilangan rasa tertekan,( ibu jadi lebih Damai)
4. Kehilangan Kekecewaan, ( ibu jadi mudah bersyukur)
5. Kehilangan Sakit Hati, ( ibu tdk lagi ada dendam )
6. Kehilangan Kemelekatan. ( ibu jadi bisa berdana)
7. Kehilanfan Ketamakan.( ibu jadi suka menolong)
8. Kehilangan Kebencian.( ibu jadi suka memaafkan)
9. Kehilangan Kesombongan.( ibu jadi rendah hati dan tahu diri).
" Ketahuilah nak, setiap kali setelah Ibu dan Ayah selesai membaca paritta dan meditasi, Ibu dan Ayah selalu kembali menjadi tenang, pikiran menjadi lebih damai."
Kita ke vihara utk Praktik kebajikan, jadi kita ke vihara bukan untuk mencari "apa yg kita ingin dapatkan" tetapi justru kita ingin berlatih "apa yg sebaiknya dapat kita lepaskan" dari kehidupan kita. Melepas adalah praktik dharma yg luar biasa.
Demikianlah nak, Betapa Pentingnya kita ke vihara.. ikuti ajaran Sang Buddha. Praktikkan Ajarannya. Janganlah selalu mengukur kebaikan Alam dari "apa yang kita dapat" karena Alam semesta bekerja lewat byk cara. Berkah tdk selalu identik dgn mendapatkan sesuatu " tapi bisa juga dlm bentuk kehilangan sesuatu" .
Hidup damai karena Kehilangan kekuatiran dan kehilangan kecemasan.. adalah berkah.
Demikianlah Nak, Betapa bermanfaat kita ke vihara. Bisa melepaskan kekuatiran dan derita. Menjadi kuat dan bijaksana.
Buddha Maha Mulia dan Sempurna.
Buddha Bless You
Friday, 2 February 2018
Tahukah Anda?
Tahukah Anda?
Di Thailand ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika seseorang meninggal, kebajikannya selesai sudah.Tetapi sebenarnya bukan begitu adanya. Ada banyak orang yang masih hidup tetapi sudah tidak punya kebajikan lagi.
Yang dimaksud orang yang tidak mengenal kebajikan adalah orang yang karena kebodohan dan ketebatasannya, tidak mampu membedakan hal yang baik dari yang buruk, yang benar dari yang salah dan yang bermanfaat dari yang tidak bermanfaat sehingga ia hanya peduli pada pemuasan nafsu indera serta senang melakukan perbuatan buruk.
Masa kehidupannya yang sebenarnya sangat berharga ini berlalu dengan sia-sia tanpa guna seperti orang yang mengisi nampan emas bertahtakan permata dengan kotoran dan muntahan.
~ Ajahn Chah ~
Di Thailand ada pepatah yang mengatakan bahwa ketika seseorang meninggal, kebajikannya selesai sudah.Tetapi sebenarnya bukan begitu adanya. Ada banyak orang yang masih hidup tetapi sudah tidak punya kebajikan lagi.
Yang dimaksud orang yang tidak mengenal kebajikan adalah orang yang karena kebodohan dan ketebatasannya, tidak mampu membedakan hal yang baik dari yang buruk, yang benar dari yang salah dan yang bermanfaat dari yang tidak bermanfaat sehingga ia hanya peduli pada pemuasan nafsu indera serta senang melakukan perbuatan buruk.
Masa kehidupannya yang sebenarnya sangat berharga ini berlalu dengan sia-sia tanpa guna seperti orang yang mengisi nampan emas bertahtakan permata dengan kotoran dan muntahan.
~ Ajahn Chah ~
Thursday, 1 February 2018
Berbagai manfaat dana kepada individu.
Berbagai manfaat dana kepada individu.
Pemberian Dana kepada Berbagai Jenis Individu
Buddha menjelaskan 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
“Ananda, ada 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
1. Seseorang memberikan dana kepada seorang SammaSambuddha
2. Seseorang memberikan dana kepada seorang Pacceka Buddha
3. Seseorang memberikan dana kepada seorang Arahat
Pemberian Dana kepada Berbagai Jenis Individu
Buddha menjelaskan 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
“Ananda, ada 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
1. Seseorang memberikan dana kepada seorang SammaSambuddha
2. Seseorang memberikan dana kepada seorang Pacceka Buddha
3. Seseorang memberikan dana kepada seorang Arahat
Wednesday, 31 January 2018
Buah Kedermawanan
Buah Kedermawanan
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian Putri Sumanā, disertai oleh lima ratus kereta dan lima ratus dayang,
mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Kemudian Putri Sumanā berkata kepada Sang Bhagavā:
“Di sini, Bhante, mungkin ada dua orang siswa Sang Bhagavā yang setara dalam hal keyakinan, perilaku bermoral, dan kebijaksanaan, tetapi yang satu dermawan sedangkan yang lainnya tidak.
Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika. Kemudian Putri Sumanā, disertai oleh lima ratus kereta dan lima ratus dayang,
mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, dan duduk di satu sisi. Kemudian Putri Sumanā berkata kepada Sang Bhagavā:
“Di sini, Bhante, mungkin ada dua orang siswa Sang Bhagavā yang setara dalam hal keyakinan, perilaku bermoral, dan kebijaksanaan, tetapi yang satu dermawan sedangkan yang lainnya tidak.
Tuesday, 30 January 2018
Kamma Seorang Pemburu
Kamma Seorang Pemburu
Di Rajagaha seorang pemburu mencari nafkah dengan menembak dan membantai rusa siang dan malam.
Dia mempunyai teman, seorang pengikut awam. Pengikut awam ini, walaupun tidak berhasil membujuk agar dia berhenti melakukan tindakan-tindakan jahat, dapat menggugah dia (untuk berperilaku) bajik pada malam hari.
Di Rajagaha seorang pemburu mencari nafkah dengan menembak dan membantai rusa siang dan malam.
Dia mempunyai teman, seorang pengikut awam. Pengikut awam ini, walaupun tidak berhasil membujuk agar dia berhenti melakukan tindakan-tindakan jahat, dapat menggugah dia (untuk berperilaku) bajik pada malam hari.
Saturday, 27 January 2018
KEBAHAGIAAN
KEBAHAGIAAN
Orang miskin makan makanan yang sederhana sudah nikmat sekali. Tetapi, bagi orang yang kaya raya, makan makanan yang mewah baru merasa nikmat. Kalau kita periksa, di dalam makanan yang sederhana dan makanan mewah itu, adakah kebahagiaan di sana? Tidak ada! Senang dan nikmat adanya di dalam pikiran.
Kalau orang kaya kita beri makanan yang sederhana menjadi kecewa dan jengkel. Apakah kecewa dan jengkel itu ada dalam makanan itu? Ternyata tidak ada! Kecewa dan jengkel ada di dalam batin. Kebahagiaan ada dalam diri kita sendiri. Kita tidak perlu mencarinya jauh-jauh. Kebahagiaan muncul di dalam diri kita ini, bukan di luar.
Agama apapun tidak bisa menghadiahkan kebahagiaan. Semua agama hanya bisa menunjukkan caranya, kita sendiri yang harus melaksanakannya. Semua itu bergantung kepada kita sendiri. Siapa yang membuat bahagia? Kita sendiri.
Siapa yang membuat tidak bahagia? Kita sendiri juga. Kebahagiaan bergantung pada perubahan yang kita lakukan di dalam diri kita. Kalau kita berani mengubah sikap hidup kita, menghancurleburkan keserakahan, keakuan; tidak hanya untuk menjaga gengsi, tetapi benar-benar ingin menghancurkan nafsu keburukan, maka kebahagiaan akan muncul dalam batin kita. Dan jika kebahagiaan sudah muncul di dalam batin, kita akan merasa bahagia setiap saat.
Cobalah renungkan, kebahagiaan ada di dalam diri kita, tidak ada dalam makanan, tidak ada dalam pakaian, tidak ada dalam rumah yang bagus, juga tidak ada di dalam mobil yang berganti-ganti.
Apa saja yang kita hadapi, bisa membuat kita menderita, karena penderitaan itu kita yang membuatnya sendiri. Sebaliknya, kita juga bisa untuk tidak membuat penderitaan.
Jadi kalau menghadapi apapun, entah itu urusan suami, istri, pembantu, pekerjaan, tetangga, panas, dingin, untung, rugi ; buatlah agar tidak menjadi menderita, karena kita sendiri yang bisa membuat menjadi penderitaan atau tidak menjadi penderitaan.
"Bersahabatlah Dengan Kehidupan".
(Y.M Sri Pannyavaro Mahathera)
Orang miskin makan makanan yang sederhana sudah nikmat sekali. Tetapi, bagi orang yang kaya raya, makan makanan yang mewah baru merasa nikmat. Kalau kita periksa, di dalam makanan yang sederhana dan makanan mewah itu, adakah kebahagiaan di sana? Tidak ada! Senang dan nikmat adanya di dalam pikiran.
Kalau orang kaya kita beri makanan yang sederhana menjadi kecewa dan jengkel. Apakah kecewa dan jengkel itu ada dalam makanan itu? Ternyata tidak ada! Kecewa dan jengkel ada di dalam batin. Kebahagiaan ada dalam diri kita sendiri. Kita tidak perlu mencarinya jauh-jauh. Kebahagiaan muncul di dalam diri kita ini, bukan di luar.
Agama apapun tidak bisa menghadiahkan kebahagiaan. Semua agama hanya bisa menunjukkan caranya, kita sendiri yang harus melaksanakannya. Semua itu bergantung kepada kita sendiri. Siapa yang membuat bahagia? Kita sendiri.
Siapa yang membuat tidak bahagia? Kita sendiri juga. Kebahagiaan bergantung pada perubahan yang kita lakukan di dalam diri kita. Kalau kita berani mengubah sikap hidup kita, menghancurleburkan keserakahan, keakuan; tidak hanya untuk menjaga gengsi, tetapi benar-benar ingin menghancurkan nafsu keburukan, maka kebahagiaan akan muncul dalam batin kita. Dan jika kebahagiaan sudah muncul di dalam batin, kita akan merasa bahagia setiap saat.
Cobalah renungkan, kebahagiaan ada di dalam diri kita, tidak ada dalam makanan, tidak ada dalam pakaian, tidak ada dalam rumah yang bagus, juga tidak ada di dalam mobil yang berganti-ganti.
Apa saja yang kita hadapi, bisa membuat kita menderita, karena penderitaan itu kita yang membuatnya sendiri. Sebaliknya, kita juga bisa untuk tidak membuat penderitaan.
Jadi kalau menghadapi apapun, entah itu urusan suami, istri, pembantu, pekerjaan, tetangga, panas, dingin, untung, rugi ; buatlah agar tidak menjadi menderita, karena kita sendiri yang bisa membuat menjadi penderitaan atau tidak menjadi penderitaan.
"Bersahabatlah Dengan Kehidupan".
(Y.M Sri Pannyavaro Mahathera)
Thursday, 25 January 2018
PELIMPAHAN JASA
Kesaksian dari bapak Apeng tjoa.. Semoga bisa membantu menjawab
PELIMPAHAN JASA.
Pengalaman saya membuktikan ajaran Sang Buddha ternyata benar apa yang saya alami.
Sekitar tahun 1983 Papa saya sakit keras komplikasi, sakit sesak nafas, jantung..., mengharuskan dibawa ke Rumah Sakit dan dirawat.
Selang beberapah saat, Papasaya ngorok, koma, sepertinya Papa saya sangat menderita dengan penyakitnya.
PELIMPAHAN JASA.
Pengalaman saya membuktikan ajaran Sang Buddha ternyata benar apa yang saya alami.
Sekitar tahun 1983 Papa saya sakit keras komplikasi, sakit sesak nafas, jantung..., mengharuskan dibawa ke Rumah Sakit dan dirawat.
Selang beberapah saat, Papasaya ngorok, koma, sepertinya Papa saya sangat menderita dengan penyakitnya.
Tuesday, 23 January 2018
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Januari 2017
[14:09, 10/28/2017] +62 816-1391-986: Persaingan, manusia memang memiliki klesa (kekotoran batin) bersaing, kini persaingan sudah ditampilkan secara terbuka, tidak malu-malu lagi, lingkungan kecil mencakup perorangan sedangkan lingkungan besar mencakup organisasi, kini baik di Tiongkok maupun di luar negeri, bidang pekerjaan mana yang tidak ada persaingannya, sehingga memikirkan segala cara untuk merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri.
Sejak usia kecil, anak-anak sudah diajarkan bersaing, seolah-olah kalau tidak bersaing maka kelak tidak bisa bertahan hidup, ini sudah salah, pemikiran ini adalah pemikiran yang salah. Insan suci dan bijak jaman dulu, baik di Tiongkok maupun di luar negeri, tidak ada yang melontarkan perkataan begini, pahala diperoleh bukan hasil dari persaingan, tetapi diperoleh dari menghapus kejahatan dan menimbun kebajikan secara berkesinambungan.
Pahala yang telah diperoleh ini takkan hilang, tidak ada musuh yang datang merusaknya, mengapa demikian? Oleh pahalamu ini merupakan hasil dari menimbun kebajikan, jadi anda bukanlah orang kaya baru atau orang kaya mendadak. Orang kaya mendadak adalah orang yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta kekayaan.
Orang yang kaya secara halal adalah orang yang menimbun jasa kebajikan berkesinambungan, bahkan ada yang sepanjang hidup menimbun kebajikan, menimbun kebajikan selama dua generasi, tiga generasi, lima generasi, perorangan juga begini, organisasi juga begini.
Pada jaman dulu, keluarga Tiongkok merupakan keluarga besar, sembilan generasi tinggal seatap, begitu banyak orang tinggal bersama dalam satu rumah, lantas apakah ada persaingan di dalamnya? Ada, tetapi orang yang belajar ajaran insan suci dan bijak memahami bahwa bersaing itu ada batasnya, tidak boleh terlampau, terutama insan suci dan bijak jaman dulu memberitahu pada kita bahwa menderita kerugian adalah berkah.
Kita rugi sedikit agar orang lain dapat untung sedikit, ini juga menimbun kebajikan, orang begini setiap generasinya akan berjaya. Sedangkan orang licik yang suka mengambil keuntungan dari orang lain, merupakan petanda keluarga yang menderita kegagalan. Generasi demi generasi dalam keluarganya akan kian terpuruk, sampai akhirnya keluarga cerai berai dan meninggal dunia. Dari mana semua ini? Dari kemerosotan moral. Maka itu hendaknya menjalani hidup dengan benar, jangan sampai menyimpang dan jatuh ke jalan sesat.
Orang licik yang suka mengambil keuntungan dari orang lain, pada akhirnya keluarga cerai berai dan meninggal dunia, ini disebut tidak memikirkan akibatnya, kelak jatuh ke tiga alam rendah, setelah masa hukumannya selesai dan memperoleh kesempatan lahir jadi manusia, bertemu dengan musuh-musuhnya yang datang menagih hutang padanya, kelahiran demi kelahiran saling membalas, bukankah ini sungguh mengerikan!
Kita mesti jelas akan hal ini, betapa miskin dan susahnya hidup ini, saya juga takkan berani menipu orang lain, merampas milik orang lain, mengapa demikian? Ini merupakan dosa berat, akibatnya jatuh ke tiga alam penderitaan, maka itu tidak boleh dilakukan!
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Januari 2017
Sejak usia kecil, anak-anak sudah diajarkan bersaing, seolah-olah kalau tidak bersaing maka kelak tidak bisa bertahan hidup, ini sudah salah, pemikiran ini adalah pemikiran yang salah. Insan suci dan bijak jaman dulu, baik di Tiongkok maupun di luar negeri, tidak ada yang melontarkan perkataan begini, pahala diperoleh bukan hasil dari persaingan, tetapi diperoleh dari menghapus kejahatan dan menimbun kebajikan secara berkesinambungan.
Pahala yang telah diperoleh ini takkan hilang, tidak ada musuh yang datang merusaknya, mengapa demikian? Oleh pahalamu ini merupakan hasil dari menimbun kebajikan, jadi anda bukanlah orang kaya baru atau orang kaya mendadak. Orang kaya mendadak adalah orang yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta kekayaan.
Orang yang kaya secara halal adalah orang yang menimbun jasa kebajikan berkesinambungan, bahkan ada yang sepanjang hidup menimbun kebajikan, menimbun kebajikan selama dua generasi, tiga generasi, lima generasi, perorangan juga begini, organisasi juga begini.
Pada jaman dulu, keluarga Tiongkok merupakan keluarga besar, sembilan generasi tinggal seatap, begitu banyak orang tinggal bersama dalam satu rumah, lantas apakah ada persaingan di dalamnya? Ada, tetapi orang yang belajar ajaran insan suci dan bijak memahami bahwa bersaing itu ada batasnya, tidak boleh terlampau, terutama insan suci dan bijak jaman dulu memberitahu pada kita bahwa menderita kerugian adalah berkah.
Kita rugi sedikit agar orang lain dapat untung sedikit, ini juga menimbun kebajikan, orang begini setiap generasinya akan berjaya. Sedangkan orang licik yang suka mengambil keuntungan dari orang lain, merupakan petanda keluarga yang menderita kegagalan. Generasi demi generasi dalam keluarganya akan kian terpuruk, sampai akhirnya keluarga cerai berai dan meninggal dunia. Dari mana semua ini? Dari kemerosotan moral. Maka itu hendaknya menjalani hidup dengan benar, jangan sampai menyimpang dan jatuh ke jalan sesat.
Orang licik yang suka mengambil keuntungan dari orang lain, pada akhirnya keluarga cerai berai dan meninggal dunia, ini disebut tidak memikirkan akibatnya, kelak jatuh ke tiga alam rendah, setelah masa hukumannya selesai dan memperoleh kesempatan lahir jadi manusia, bertemu dengan musuh-musuhnya yang datang menagih hutang padanya, kelahiran demi kelahiran saling membalas, bukankah ini sungguh mengerikan!
Kita mesti jelas akan hal ini, betapa miskin dan susahnya hidup ini, saya juga takkan berani menipu orang lain, merampas milik orang lain, mengapa demikian? Ini merupakan dosa berat, akibatnya jatuh ke tiga alam penderitaan, maka itu tidak boleh dilakukan!
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Januari 2017
Saturday, 20 January 2018
3 Tips Meningkatkan Kesadaran dari Bhante Uttamo
3 Tips Meningkatkan Kesadaran dari Bhante Uttamo
Dikutip dari : https://michaelbliss.co/
Waduh, kenapa ya tadi saya ngomong gitu ke dia? Pernahkah kamu mengalami kejadian seperti itu? Kejadian dimana kamu baru menyadari menyakiti orang lain setelah ucapan tersebut terucap dari mulut kamu? Apabila pernah, berarti kesadaran kamu kurang baik. Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki kesadaran. Perbedaannya adalah orang yang dalam hidupnya sering sadar dan orang yang sering tidak sadar. Dan untuk meningkatkan kesadaran, tidak diperlukan bakat tertentu, yang artinya semua orang pasti bisa asalkan rajin berlatih.
Dikutip dari : https://michaelbliss.co/
Waduh, kenapa ya tadi saya ngomong gitu ke dia? Pernahkah kamu mengalami kejadian seperti itu? Kejadian dimana kamu baru menyadari menyakiti orang lain setelah ucapan tersebut terucap dari mulut kamu? Apabila pernah, berarti kesadaran kamu kurang baik. Pada dasarnya, setiap manusia pasti memiliki kesadaran. Perbedaannya adalah orang yang dalam hidupnya sering sadar dan orang yang sering tidak sadar. Dan untuk meningkatkan kesadaran, tidak diperlukan bakat tertentu, yang artinya semua orang pasti bisa asalkan rajin berlatih.
Friday, 19 January 2018
Berbagai manfaat dana kepada individu.
Berbagai manfaat dana kepada individu.
Pemberian Dana kepada Berbagai Jenis Individu
Buddha menjelaskan 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
Pemberian Dana kepada Berbagai Jenis Individu
Buddha menjelaskan 14 jenis pemberian (dana) kepada penerima individu:
Thursday, 18 January 2018
Mengapa Kita Tidak Bisa Mengingat Kehidupan Kita di Masa Lampau ?
Mengapa Kita Tidak Bisa Mengingat Kehidupan Kita di Masa Lampau ?
Pada saat ini, pikiran kita dibatasi oleh ketidaktahuan, membuatnya menjadi sukar untuk mengingat masa lalu. Juga, banyak perubahan yang terjadi dengan pikiran dan tubuh kita sejalan dengan proses mati dan dilahirkan kembali, menyebabkan pengingatan kembali menjadi sukar.
Tetapi, fakta bahwa kita tidak mengingat sesuatu, tidak berarti bahwa sesuatu itu tidak ada. Kadang-kadang kita bahkan tidak ingat dimana telah meletakkan kunci mobil kita. Kadang juga kita tidak ingat menu apa yang kita hadapi di meja makan sebulan yang lalu.
Pada saat ini, pikiran kita dibatasi oleh ketidaktahuan, membuatnya menjadi sukar untuk mengingat masa lalu. Juga, banyak perubahan yang terjadi dengan pikiran dan tubuh kita sejalan dengan proses mati dan dilahirkan kembali, menyebabkan pengingatan kembali menjadi sukar.
Tetapi, fakta bahwa kita tidak mengingat sesuatu, tidak berarti bahwa sesuatu itu tidak ada. Kadang-kadang kita bahkan tidak ingat dimana telah meletakkan kunci mobil kita. Kadang juga kita tidak ingat menu apa yang kita hadapi di meja makan sebulan yang lalu.
Wednesday, 17 January 2018
Apakah Buddha Dhamma itu kuno?
Apakah Buddha Dhamma itu kuno?
“sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci diantara orang-orang yang membenci”
Kalau kita melihat agama Buddha 'secara sekilas' maka kita akan dihadapi pada satu tanggapan bahwa agama Buddha adalah agama yang tidak menarik, agama yang kadang-kadang terlihat bersifat mistis dan sudah tidak lagi cocok dengan kehidupan modern seperti sekarang ini.
Mengapa demikian?
“sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci diantara orang-orang yang membenci”
Kalau kita melihat agama Buddha 'secara sekilas' maka kita akan dihadapi pada satu tanggapan bahwa agama Buddha adalah agama yang tidak menarik, agama yang kadang-kadang terlihat bersifat mistis dan sudah tidak lagi cocok dengan kehidupan modern seperti sekarang ini.
Mengapa demikian?
Tuesday, 16 January 2018
RENUNGAN KESABARAN
RENUNGAN KESABARAN
Kesabaran seseorang seharusnya diperkuat dengan berpikir mereka yang tidak memiliki kesabaran akan menderita akibat ketidak sabarannya sendiri dan melakukan sesuatu yang akan membawa penderitaan pada kehidupan selanjutnya.
Ia seharusnya berpikir, sekalipun penderitaan ini timbul akibat perbuatan salah orang lain.
Tetapi tubuhku merupakan tempat berlangsungnya penderitaan ini dan perbuatan
Yang menimbulkan penderitaan tersebut merupakan milikku (akibat dari karma yang berbuah)
Ia juga seharusnya berpikir, penderitaan yang aku terima akan membebaskan dari hutang – hutang (buah)
Karma burukku, bila tidak ada seorang pun yang berbuat kesalahan bagaimana aku dapat melatih dan menyempurnakan Kesabaranku?, sekalipun saat ini Ia berbuat kesalahan tetapi dahulu Ia mungkin seorang yang murah hati terhadapku.
Selanjutnya ia juga seharusnya berpikir, semua makhluk bagaikan anak – anakku sendiri dan
Orang tua manakah yang manjadi marah dan dendam karena kesalahan yang dilakukan oleh anak – anaknya?
Akhirnya ia harusnya berpikir, Ia berbuat salah padaku (mungkin) karena kesalahan yang ada dalam diriku,
Aku harus berusaha untuk melenyapkan kesalahan itu (bukan sebaliknya berbuat kesalahan yang baru).
(Cariyapitaka atthakata – 290)
Kesabaran seseorang seharusnya diperkuat dengan berpikir mereka yang tidak memiliki kesabaran akan menderita akibat ketidak sabarannya sendiri dan melakukan sesuatu yang akan membawa penderitaan pada kehidupan selanjutnya.
Ia seharusnya berpikir, sekalipun penderitaan ini timbul akibat perbuatan salah orang lain.
Tetapi tubuhku merupakan tempat berlangsungnya penderitaan ini dan perbuatan
Yang menimbulkan penderitaan tersebut merupakan milikku (akibat dari karma yang berbuah)
Ia juga seharusnya berpikir, penderitaan yang aku terima akan membebaskan dari hutang – hutang (buah)
Karma burukku, bila tidak ada seorang pun yang berbuat kesalahan bagaimana aku dapat melatih dan menyempurnakan Kesabaranku?, sekalipun saat ini Ia berbuat kesalahan tetapi dahulu Ia mungkin seorang yang murah hati terhadapku.
Selanjutnya ia juga seharusnya berpikir, semua makhluk bagaikan anak – anakku sendiri dan
Orang tua manakah yang manjadi marah dan dendam karena kesalahan yang dilakukan oleh anak – anaknya?
Akhirnya ia harusnya berpikir, Ia berbuat salah padaku (mungkin) karena kesalahan yang ada dalam diriku,
Aku harus berusaha untuk melenyapkan kesalahan itu (bukan sebaliknya berbuat kesalahan yang baru).
(Cariyapitaka atthakata – 290)
PIKIRAN
PIKIRAN
Ada Yg Mengatakan bahwa Sesungguhnya Medan Peperangan Terbesar Berada di PIKIRAN Kita,
Karena PIKIRAN Itu Sangat Kuat & Dapat MEMPENGARUHI Kehidupan Seseorang.
Ada Pepatah Mengatakan: Menabur Dalam PIKIRAN Akan Menuai TINDAKAN,
Menabur TINDAKAN Akan Menuai KEBIASAAN.
Menabur KEBIASAAN Akan Menuai KARAKTER
Ada Yg Mengatakan bahwa Sesungguhnya Medan Peperangan Terbesar Berada di PIKIRAN Kita,
Karena PIKIRAN Itu Sangat Kuat & Dapat MEMPENGARUHI Kehidupan Seseorang.
Ada Pepatah Mengatakan: Menabur Dalam PIKIRAN Akan Menuai TINDAKAN,
Menabur TINDAKAN Akan Menuai KEBIASAAN.
Menabur KEBIASAAN Akan Menuai KARAKTER
Sunday, 14 January 2018
TUMIMBAL LAHIR
TUMIMBAL LAHIR (Patisandhi / Punabhava)
AJARAN mengenai tumimbal-lahir sangat erat hubungannya dengan Hukum Karma. Ajaran tumimbal-lahir dalam agama Buddha membuktikan adanya kehidupan makhluk yang berulang-ulang.
Tumimbal-lahir (patisandhi/punabbhava) bukan berarti pemindahan atau penjelmaan. Dalam agama Buddha tidak dikenal pemindahan atau penjelmaan dari nama (bathin/jiwa) setelah seseorang meninggal dunia.
AJARAN mengenai tumimbal-lahir sangat erat hubungannya dengan Hukum Karma. Ajaran tumimbal-lahir dalam agama Buddha membuktikan adanya kehidupan makhluk yang berulang-ulang.
Tumimbal-lahir (patisandhi/punabbhava) bukan berarti pemindahan atau penjelmaan. Dalam agama Buddha tidak dikenal pemindahan atau penjelmaan dari nama (bathin/jiwa) setelah seseorang meninggal dunia.
Subscribe to:
Posts (Atom)