Thursday 20 September 2018

Puñña dan Pāramī

Puñña dan Pāramī 

Pertanyaan:
Apakah perbedaan antara kesempurnaan (pāramī) dan perbuatan bajik (puñña)? Praktisi agama lain juga melakukan perbuatan baik; apakah mereka juga memupuk pāramī?

Jawaban:
Istilah lain untuk puñña adalah kusala kamma, kamma bajik. Kusala kamma dan  pāramī tidaklah sama.

Buddhis dan juga Non Buddhis melakukan Kamma bajik dalam hidup mereka.


Dalam masa hidup Beliau, Sang Buddha kadang-kadang mengunjungi alam dewa. Di sana Beliau bertemu dengan mereka yang terlahir di alam dewa dikarenakan kamma bajik lampau mereka. Beberapa adalah Buddhis, yang lain bukan. Jadi bukan hanya Buddhis yang melakukan kamma bajik. Ini adalah yang ingin saya sampaikan pada Anda.

Buddhis adalah orang yang percaya pada hukum kamma. Ketika mereka memupuk kamma bajik, mereka melakukan dengan keyakinan pada hukum kamma. Demikianlah mereka mengumpulkan kamma bajik yang bersekutu dengan kebijaksanaan.

Non-Buddhis juga mengumpulkan Kamma bajik. Jika kamma bajik ini membuahkan hasil pada saat menjelang ajal, mereka mungkin terlahir di alam dewa juga. Namun dikarenakan mereka melakukan kamma bajik tanpa keyakinan pada hukum kamma, istana surgawi mereka dan tingkat kemakmuran mereka akan lebih inferior dibandingkan dengan yang Buddhis.

Di sini saya akan bertanya pada Anda untuk menyadari poin berikut: Meskipun mereka tidak mempunyai keyakinan pada hukum kamma, mereka tetap saja bertanggung jawab terhadap kamma mereka dan hasil kamma yang mereka alami. Hanya Anda, dan bukan orang lain, yang bertanggung jawab terhadap kamma Anda. Kamma Anda pada gilirannya merupakan alasan bagi kebahagiaan dan ketidakbahagiaan Anda.

Sang Buddha juga kadang-kadang mengunjungi alam neraka, dan Beliau akan melihat mereka yang terlahir di sana dikarenakan mereka telah mengumpulkan kamma buruk. Mereka terlahir di sana bukan disebabkan oleh orang lain tetapi semata-mata lantaran kamma buruk mereka sendiri, Seperti membunuh, mencuri, melakukan seks yang salah, berbohong, dan mengkonsumsi yang memabukkan. Semua perbuatan buruk ini bisa mengakibatkan kelahiran kembali di empat alam penderitaan. Itulah sebabnya mengapa Anda harus bertanggung jawab pada diri Anda sendiri. Jangan membiarkan siapa pun bertanggung jawab untuk Anda, karena tidak ada seorangpun yang benar-benar bisa mengambil tanggung jawab Anda.

Sekarang, apa perbedaan antara kamma bajik dan pāhamī? Ketika anda akan melakukan kamma bajik, Anda mungkin melakukan itu dengan niat untuk terlahir di alam bahagia, atau menjadi seorang yang kaya dan makmur dengan kedudukan sosial dan kelahiran tinggi, dan lain sebagainya. Jika itu adalah niat yang melandasi perbuatan baik Anda, Anda hanya melakukan kamma bajik. Ini bukanlah cara memenuhi pāramī.

Di sisi lain, Anda bisa memberi dana atau menjalankan moralitas atau duduk bermeditasi dengan niat mengakhiri penderitaan, atau untuk meninggalkan sebab penderitaan. Ini adalah cara untuk memupuk pāramī.

Niat terlahir di suatu alam bahagia, atau terlahir sebagai seorang kaya, atau mempunyai kelahiran tinggi dan kedudukan baik, dan sebagainya - Itu adalah mengambil bukan melepas. Ini adalah 'yang saya inginkan! Saya ingin! Melakukan hal itu hanyalah memupuk lebih banyak kamma.

Kita harus melakukan kebaikan dengan niat untuk pelepasan dan berpikir, Saya ingin meninggalkan sebab penderitaan, seperti kekotoran batin. Saya ingin mengakhiri penderitaan.' Cara berdana dan melakukan perbuatan baik seperti ini tidaklah mengambil, tetapi melepas - melepaskan sebab kemelekatan pada makhluk hidup dan benda mati. Ini adalah pelepasan kekotoran batin.

Yang mana lebih baik, mengambil atau memberi? Sudah pasti memberi adalah lebih baik.

Oleh karena itu, mulai saat ini, apa pun yang akan Anda lakukan, agar itu menjadi cara untuk memenuhi pāramī, Anda seharusnya membuat suatu aspirasi seperti berikut ini:

'Dengan melakukan ini, semoga saya bisa meninggalkan sebab dari penderitaan.'

Perbuatan Anda lalu akan menjadi cara memenuhi pāramī untuk perealisasian Nibbāna, mengakhiri penderitaan, dan mencapai pembebasan.

Semoga semua makhluk baik adanya dan berbahagia.

Semoga semua makhluk mempunyai kesempatan untuk berlatih meditasi.

Semoga Anda dapat melihat dan mengetahui Dhamma di dalam kehidupan ini juga.

Semoga Anda semua dapat berlatih ajaran sejati dari Sang Buddha.

Semoga harapan Mulia semua makhluk terpenuhi.

Semoga Anda semua terbebas dari semua penderitaan.

Salam penuh mettā,

Bhikkhu U Revata
Pa-Auk Angthong, Thailand
(15th September 2015)

No comments:

Post a Comment