Friday 19 June 2015

Dewa Tai Sui ( Dewa Penguasa Tahun )

Kata “Ciong” berarti bertemu. Seringkali kata “Ciong” disalah artikan menjadi sial, celaka, kurang beruntung. Barangkali keterangan yang paling tepat adalah ketika seseorang sedang terkena
Ciong” arti-nya seseorang sedang bertemu. Dalam bertemu, belum tentu mengalami gangguan yang tidak baik, mungkin juga bisa beruntung, bila dapat mengubah energi Ciong ke arah baik (menunjang).
Di dalam siklus hidup seseorang sekali waktu pasti “bertemu atau ciong” dengan energi Dewa Tai Sui (Dewa Penguasa Tahun), atau pun dengan 5 energi lain-nya yaitu : 
1. energi U Kuei (5 Setan), 
2. energi Tien Kou (anjing langit), 
3. energi Dewa Pai Hu (macan putih), 
4. energi Tau Hua (taman bunga) 
5. dan energi Liu Hai (6 rintangan).
Tidak perlu menjadi suatu kekhawatiran jika seseorang pada suatu saat “Ciong” dengan salah satu kekuatan tersebut di atas, karena ada cara untuk menghindari dan mengatasinya

Gangguan “Ciong” bisa diatasi ( paling tidak meminimalkan akibat dari gangguan itu ) dengan cara-nya masing-masing sesuai dengan energi yang sedang bekerja itu. Ciong bisa diprediksi berdasarkan tahun, bulan, hari dan jam kelahiran seseorang dengan tahun, bulan, hari dan jam setempat. Survey yang dilakukan berdasarkan iklan duka cita di surat kabar, orang yang meninggal dunia karena Ciong paling berat adalah ketika seseorang sedang Ciong energi U Kuei dan Pai Hu.
Untuk itu, tidak berkelebihan bila ilmu pengetahuan Ciong ini diamalkan dalam kehidupan sehari-hari di saat Anda Ciong. Akhir kata, semoga Artikel petunjuk Ciong ini bermanfaat adanya.
Svaha.
* * *
Cara Mengatasi Ciong Energi Dewa Tai Sui ( Dewa Penguasa Tahun )
Energi DewaTai Sui bekerja melalui mata, dan melalui getaran perasaan senang dan sedih. Karena itu, Orang yang sedang Ciong Dewa Tai Sui hendak-lah menghindari peristiwa-peristiwa yang terlalu menyenangkan dan yang terlalu menyedihkan. Di bawah ini kami uraikan beberapa hal yang kira-nya perlu dihindari, yang termasuk di dalam kategori peristiwa yang dapat menimbulkan getaran kondisi senang atau sedih, serta petunjuk yang dapat dijadikan pedoman, jika Orang tidak dapat menghindari-nya.
1. Getaran Kondisi Senang :
a. Acara Perkawinan

Energi Dewa Tai Sui bekerja pada saat ke-dua mempelai :
- bertemu,
- saling menyuap makanan,
- saling “pai kui atau namaskara” di rumah pengantin,
- turun dari mobil,
- masuk ke gedung pesta,
- keluar dari gedung pesta,
- mengajak minum bersama (toast).
Bagi Orang yang sedang Ciong energi Dewa Tai Sui, peristiwa di atas hendak-lah dihindari. 
Jika keadaan memaksa tidak dapat dihindari, maka dapat dicarikan jalan keluar-nya yaitu :
- datang-lah ke tempat pesta sebelum pengantin datang dan pulang-lah sebelum pengantin meninggalkan gedung pesta.
- ketika pengantin bertemu jangan melihat, tundukkan kepala.
- Sebaiknya sebelum pergi ke gedung pesta, bersembahyang-lah dahulu di rumah dengan membaca : "Om Mani Padme Hum atau Namo Kwan She Im Po Sat" sebanyak 30 kali atau membawa “hu"."
b. Menengok Orang melahirkan.
Bagi Orang yang sedang ciong energi Dewa Tai Sui sebaiknya tidak menengok Orang melahirkan sebelum 1 bulan, atau berkunjung-lah setelah Ibu dan Anak pulang dari rumah bersalin atau rumah sakit. Jangan menengok Orang bersalin pada hari pertama.
c. Pesta Ulang tahun.
Kurang baik bagi Orang yang sedang ciong energi Dewa Tai Sui menghadiri Orang yang sedang berulang tahun. Jika terpaksa menghadiri-nya hindari-lah saat yang berulang tahun menyalakan lilin, meniup lilin, memotong kue dan tidak menerima atau makan kue ulang tahun potongan pertama.
2. Getaran Perasaan Sedih atau susah.
a. Orang meninggal dunia.
Orang yang sedang ciong energi DewaTai Sui tidak ada larangan melayat Orang meninggal dunia. Hanya saja beberapa pantangan kiranya perlu dihindari yaitu tidak melihat atau menyingkir-lah saat :
- jenazah dimasukkan ke dalam peti,
- peti jenazah ditutup,
- peti jenazah diangkat,
- peti jenazah dimasukkan ke mobil jenazah,
- jenazah dimasukkan ke liang lahat (kuburan) ataupun dimasukkan ke tempat pembakaran.
b. Orang sakit

Jangan menengok Orang sakit pada hari pertama masuk rumah sakit, menjemput Orang sakit untuk pulang ke rumah. Bila keadaan tidak dapat dihindari sebaiknya bersembahyang-lah dahulu. 
Jika pantangan-pantangan itu dilanggar, bisa menyebabkan Orang yang sedang Ciong energi Dewa Tai Sui mendapat kesulitan :
* Kesulitan dalam kategori ringan: 
badan menjadi panas dingin, merinding. Obat-obatan modern tidak dapat menyembuhkan-nya. Jika hal ini terjadi minta-lah “hu" di Vihara untuk dibakar, dicampur untuk diminum.
*Kesulitan dalam kategori berat : 
mendapat masalah yang di luar logika Manusia. 
Setelah diketahui cara kerja energi Dewa Tai Sui, maka kira-nya halangan-halangan, yang ditimbulkan dari gangguan Ciong tersebut, dapat dihindari. Ciong energi Dewa Tai Sui tidak menutup kemungkian untuk mendapatkan keuntungan, tergantung bagaimana cara kita menyikapi-nya.
* * *
Orang yang ciong energi Dewa Tai Sui seharusnya ber-sembahyang dengan cara seperti berikut di bawah ini :
1. 
Sembahyang pagi dan malam di rumah. 
Sikap berlutut, pegang hio 3 batang, pai kui atau namaskara (3x), menghadap Atar Buddha/ atau Bodhisattva atau Dewa-Dewi. Bila tidak ada Altar, Anda dapat ber-sembahyang menghadap ke udara terbuka dan membaca :  
A. Namo Ta Pei Kwan She Im Pho Sat (3x)
B. Doa Cinta Kasih  ( lihat lampiran 1 )
C. Maha Karuna Dharani atau Ta Pei Cou (5x) ( lihat lampiran 2 )
D. Prajnaparamita Hrdaya Sutra atau Mo Ho Phanjuo Po Lo Mi To Sin Cing (1x)
E. Ber-Buddha Smrti atau Nien Fo sebanyak-banyaknya, minimal 30 kali (bisa memilih membaca berulang-ulang: Namo Kwan She Im Pho Sat atau Om Mani Padme Hum atau Namo Oh Mee Toh Fo).
F. Menyerahkan diri dalam perlindungan Buddha dengan mengucapkan: Namo Buddhaya, Namo Dharmaya, Namo Sanghaya, Namo Amitabha Buddhaya (3x), pai kui atau namaskara (3x)
2. 
Pada waktu Ce it dan Cap go ke Vihara memberikan puja bakti atau thiam hio, mengikuti acara kebaktian dan lain-nya dengan membaca Doa Cinta Kasih.
3. 
Bila Ciong-nya “berat”  (shio-nya Ciong dan bulan-nya juga Tai Sui) pada hari Ce it dan Cap go harus Cia Cay (vegetarian) atau berpuasa sesuai dengan kepercayaan Agama Buddha  yaitu :
a. pantang membunuh
b. pantang mencuri
c. pantang melakukan hubungan Suami Istri di luar pernikahan yang sah
d. pantang berdusta
e. pantang ber mabuk-mabukan
f. pantang menghias diri yang berlebihan yang dapat mengundang birahi lawan jenis (memakai baju yang tidak sopan)
g. pantang tidur di tempat mewah (berfoya-foya)
h. pantang makan makanan yang dikunyah setelah j am 12.00 siang hingga esok pagi jam 06.00.
* * * 
Puja atau sarana sembahyang yang perlu disediakan dalam rangka upacara memohon berkah dari Dewa Tai Sui sebagai berikut :
1. 
Datang ke Vihara untuk ber-sembahyang, minimal 1 bulan 2 kali yaitu Ce it dan Cap go, 
* dengan memberikan puja dupa atau hio 
* disertai dengan mempersembahkan atau berdana kepada Vihara berupa 
- minyak atau lilin, 
- 3 macam buah 
- dan permen aneka rasa dan warna 
- atau 6 macam manisan 
untuk Sembahyang Tai Sui energi Dewa Tai Sui.
* * * 
Lampiran 1 :

DOA CINTA KASIH


Ku-persembahkan dupa ini ke hadapan Hyang Tathagata atau Tuhan Yang Maha Esa, Para Buddha, Para Bodhisattva, Para Dewa-Dewi dan Dewa Naga Pelindung Dharma, lindungi-lah perjalanan hidup-ku.

Makhluk mana pun juga yang berada di sini maupun di Alam lain, yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang terbentuk maupun yang tidak berwujud, yang kuat maupun yang lemah, yang dekat maupun yang jauh, yang hidup di udara, di air maupun di darat,

semoga semua-nya hidup dalam keberuntungan dan kebahagiaan,
semoga semua-nya hidup dalam kegembiraan maupun kedamaian,
semoga semua-nya hidup memancarkan cinta kasih kepada sesama-nya,
semoga semua-nya menjauhkan diri dari rasa iri hati, benci, dendam, rakus, cemburu, curiga, kejam, sombong dan malas (ucapkan 1x atau 3x)
Semoga semua makhluk, semua-nya masuk dalam pintu kesucian dan kedamaian,
melenyapkan 8 penderitaan dan 3 kondisi kehidupan, bersama-sama memasuki lautan kebahagiaan Surga Sukhavati.
Semoga Orang-orang yang berniat jahat dijauhkan dari-ku, Orang-orang baik yang dekat dengan-ku ikut membantu diri-ku. Semoga saya ........................ (nama) lahir di .................. (tempat kelahiran) tanggal ..... bulan .......... tahun .......... jam .....yang pada tahun ini ciong energi Dewa Tai Sui memohon, agar dengan kekuatan Namo Avalokitesvara Bodhisattvaya atau Namo Kwan She Im Po Sat, energi Dewa Tai Sui tidak dapat mencelakakan dan merugikan diri-ku.

Semoga energi Dewa Tai Sui dapat mendukung tercapai-nya cita-cita-ku (.....sesuai dengan keinginan pribadi).


Lampiran 2 :

MAHA KARUNA DHARANI

{1} Namo ratnatarayaya *
{2} Namo aryavalokitesvaraya
{3} Bodhisattvaya mahasattvaya mahakarunikaya
{4} Om sarva abhayah sunadhasya
{5} Namo sukrtvemama aryavaloki tes varagarbha
{6} Namo nilakantha mahabhadrasrame
{7} Sarvarthasubham ajeyam sarvasattvanamavarga mahadhatu
{8} Tadyatha: Om * avaloke lokite karate
{9} Hari Mahabodhisattva sarva sarva mala mala
{10} Mahahrdayam kuru kuru karman
{11} Kuruvijayati mahavijayati
{12} Dharadhara dharin suraya
{13} Chala chala mama bhramara muktir
{14} Ehi ehi chinda chinda harsam prachali
{15} Basa basam presaya hulu hulu mala
{16] Hulu hulu hile sara sara siri siri sum suru
{17} Bodhiya bodhiya bodhaya bodhaya
{18} Maitreya nilakantha dharsinina
{19} Payamana svaha. Siddhaya svaha. Maha siddhaya svaha
{20} Siddha yogesvaraya svaha. Nilakantha svaha
{21} Varahananaya svaha. Sitnhasiramukhaya svaha
{22} Sarvamahasiddhaya svaha. Cakrasiddhaya svaha
{23} Padmahastaya svaha. Nilakanthavikaraya svaha
{24} Maharsisankaraya Svaha
{25} Namo Ratnatrayaya*
{26} Namo aryavalokitesvaraya svaha
{27} Om * siddhyantu mantra padaya svaha



Lampiran 3 :
PRAJNAPARAMITA HRDAYA SUTRA *


[Atha Prajnaparamita Hrdaya Sutram Namah Sarvajnaya]


Aryavalokitesvara bodhisattvo gambhirayam prajnaparamitayam caryam ciramano vyavalokayati sma panca skandah.

Tams ca svabhava sunyan pasyati sma.

Iha sariputra rnpam sunyata sunyataiva rupam rupanna prithak sunyata sunyataya na prithak rupam yad rupam sa sunyataya sunyata tad rupam.

Evam eva vedana samjna samskara vijnanani.

Iha sariputra sarva dharmah sunyata laksana anutpanna aniruddha amala na vimala nona na paripurnah.

Tasmac sariputra sunyatayam na rupam na vedana na samjna na samskara na vijnanani.

Na caksuh srota ghrana jihva kaya manamsi.

Na rupa sabda gandharasa sparstavya dharmah.

Na caksur dhatur yavan na mano vijnana dhatah.

Na vidya navidya na vidya-ksayo navidya-ksayo yavan na jara-maranam na jaramarana-ksayo na duhkha samudaya nirodha marga na jnanam na praptir apraptitvena.

Bodhisattvasya prajna paramitam asritya viharatya-cittavaranah cittavarana nastitvad atrasto viparya satikranto nisthanirvanah.

Tryadhvavyavasthitah sarvabuddhah prajnapafamitam asrityanuttaram samyaksambodhim * abhisambuddhah.

Tasmaj jnatavyo prajnaparamita mahamantro maha-vidyamantro nuttaramanto samasama-mantrah sarvaduhkha prasama nah satyam amithyatvat prajnaparamitayam ukto mantrah.

Tadyatha: gate gate paragate parasamgate bodhi svaha.

Iti prajnaparamita hridayam samaptam.

Svaha.
Sumber: 
http://www.chingtu.net

No comments:

Post a Comment