Tuesday, 20 March 2018

NIMITTA YANG MENGHAMPIRI

NIMITTA YANG MENGHAMPIRI
Oleh Ven Ajahn Brahm

Rasa takut adalah merupakan tanda dari sesuatu yang Anda sayangi akan terenggut dari Anda. Jika hal itu bukan milik Anda, Anda dapat menyerahkannya dengan begitu mudahnya. Jadi periksalah diri Anda untuk melihat kelekatan apa yang masih berada di dalam, lihatlah apakah Anda benar-benar siap untuk mati, dan berlatih dengan mati. Saat Anda mati terhadap tubuh dan pancaindra, nimitta-nimitta akan muncul, tetapi setelah nimitta, masih ada suatu jalan yang terakhir pengendalian. Anda harus mati terhadap kehendak Anda sendiri. Mengizinkan kehendak mati adalah sesuatu yang menakutkan. Saya pernah menunjukan kepada Anda banyak kali bahwa Anda berpikir 'KEHENDAK adalah MILIKKU' , bahwa mengizinkan yang satu ini lenyap adalah hal yang sangat dan sangat menakutkan. Jika kehendak adalah milikku lenyap disinilah Anda benar-benar MATI !


Disini, di bagian dari pikiran mati, kehendak, vedana dan potensi untuk berbuat. Ketika Anda mati, Anda memahami begitu banyak dari KEHENDAK dan MILIKKU yang telah terenggut dari Anda. Di usia tua, Anda mungkin berniat untuk menaikkan tangan, tetapi tangan tidak mampu melakukannya lagi. Anda mungkin memerintah mulut untuk berbicara, tetapi mulut tidak dapat melakukannya lagi. Anda mungkin bermaksud melafalkan Paritta, tetapi Anda mulai lupa akan kata-katanya. Anda mendapati usia tua bahwa kehendak sudah begitu tak berdaya lagi. Apakah kehendak pernah benar-benar berdaya, atau kah sekarang Anda telah melihat sifat kehendak yang sesungguhnya?

Ketika Anda mati, banyak kehendak yang juga ikut mati. Kemampuan Anda untuk mengendalikan terlihat sebagaimana sesungguhnya selama ini---hanyalah sebuah tipuan, sebuah mitos, sebuah trik pesulap. Anda selalu berpikir Andalah yang berkuasa diatasnya, tetapi kematian memperlihatkan kepada Anda seberapa berkuasanya Anda atas kehendak Anda itu. Bayangkan diri Anda sedang sekarat, sepenuhnya tidak terkendali lagi, dimana Anda tidak lagi mampu mengendalikan isi perut dan air seni Anda atau apa pun yang lainnya. Anda berjuang demi napas terakhir dan Anda pun tidak dapat mengendalikannya lagi. Bayangkanlag seperti apa jadinya, bayangkan sepenuhnya untuk melepaskan kendali, izinkan napas berhenti, izinkan tubuh untuk mati, izinkan semua ini yang sebenarnya tidak pernah benar-benar menjadi milik Anda, untuk lenyap seluruhnya. Bayangkanlah napas dan tubuh ini, seperti halnya daun dan ranting di Hutan Jeta-----seseorang mengambilnya untuk dibakar. Mereka membawa pergi tubuh Anda yang sudah menjadi mayat, masa lalu dan masa depan Anda, segala sesuatu yang Anda pikir sebagai 'DIRI ANDA DAN MILIK ANDA, KELUARGA ANDA, SELURUH CATATAN KEHIDUPAN ANDA-----MEREKA TELAH MENGAMBIL SELURUHNYA UNTUK DIBAKAR SETELAH KEMATIAN ANDA'.

Anda memikirkan hal ini sekarang, sementara Anda masih sendiri masih hidup, Anda melepas. Anda meninggalkan segalanya, melepas dengan huruf besar L-E-P-A-S dan hal itu akan membuat Anda begitu nyaman untuk MEMBEBASAKAN, Jika Anda mampu melakukan hal ini, nimitta-nimitta muncul dengan begitu mudahnya menghampiri Anda. Jika Anda mampu melakukan hal ini Anda berhenti menghentikan nimitta. Ini pun bukan milik Anda. Kehendak dilihat dengan sebagaimana sebenarnya. Inilah pemerdaya hebat itu, penipuan besar-besaran itu, Anda berpikir bahwa Anda berkuasa dan bahwa Anda mendapatkan segalanya. Buatlah kehendak ini menjadi cerdas dan tajam, buatlah kehendak ini menjadi lebih banyak PANDANGAN CERAH, maka Anda dapat benar-benar tercerahkan. Anda dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan. Jika Anda dapat melatih kehendak Anda, itu akan membawa jalan menuju PENCERAHAN.

Melalui kematian, Anda akan tahu bahwa kehendak ini benar-benar berada di luar kendali Anda, di luar diri Anda. Untuk mengendalikan "sipengendali" hanyalah akan membuat semakin frustasi saja. Pada akhirnya Anda melihat kehendak itu sebagaimana adanya. Dalam cahaya kematian-----kehendak pun berakhir dan berhenti. Paling tidak kebanyakan dari kehendak itu berhenti pada saat kematian Anda, Anda tidak dapat mengendalikan tubuh Anda, Anda tidak dapat mengendalikan semua indra-indra 'milik' Anda, tetapi kita masih berpikir kita dapat mengendalikan pikiran kita.

Kita berpikir kita memiliki kebebasan berpikir, tetapi mengapa tidak sekalian dimatikan saja pemikiran Anda juga. Pemikiran kecil yang Anda miliki ini----dari apakah mereka terbentuk? MEREKA TERBENTUK DARI SEGALA TETEK-BENGEK TENTANG DUNIA. Mereka terbentuk dari tenunan pengalaman-pengalaman kehidupan Anda. Rencana Anda, fantasi-fantasi Anda, ANDA MELUKISKAN SEMUA PEMIKIRAN INI YANG SEDANG BERLANGSUNG. Seperti apakah rasanya hal ini kettika Anda maninggalkan dunia ini? Di manakah pemikiran-pemikiran berada pada saat momen kematian itu? Tidakkah sangat mengagumkan untuk mati dengan TERBEBAS, terbebas dari segala pemikiran-pemikiran tersebut? Bayangkan proses berpikir tentang kematian, pemikiran terakhir meletup untuk momen eksistensi terakhirnya, dan kemudian pemikiran tidak akan pernah muncul selama berjam-jam. Bayangkanlah seperti apa hal itu---kekebasan dari gangguan hebat ini.

Kebenasan dari pikiran yang berpikir ini, yang meyakinkan Anda, bahwa sekarang Anda sedang bahagia, sekarang Anda sedang sedih, sekarang orang-orang ini yang suka kepada Anda, mereka sekarang akan berpikir Anda adalah seorang yang idiot. Semua pemikiran ini akan mendorong Anda pada amarah, niar buruk, nafsu, hasrat, penderitaan, dan untuk lahir kembali. Bayangkanlah semua itu mati dalam pikiran Anda dan Anda tidak dapat berpikir lagi. SEMUANYA BERHENTI ! Anda perlu mengehentikan semua kegiatan berpikir sepenuhnya sebelum Anda benar-benar mengetahui nimitta.

Nimitta datang dalam KESUNYIAN dan KEHENINGAN. Itulah sebabnya pengalaman-pengalaman tersebut seperti sebuah kematian. Begitu banyak dunia Anda yang telah mati; Anda berada di dalam sebuah ruangan yang berbeda. Ini seperti alam surga. Anda telah mati dan hanya nimitta yang indah inilah yang bersama tinggal disana. Terkadang orang-orang menganggapnya sebagai TUHAN atau sosok Dewa atau apapun itu. Hal itu tergantung kepada seberapa fantastisnya pikiran Anda. Orang sederhana dengan pikiran yang murni akan sekedar melihatnya sebagai sebuah nimitta, seberkas cahaya yang indah. Anda telah mati terhadap dunia, Anda tidak dapat mengingatnya kembali, Anda tidak lagi dapat mendengar atau mengetahui apapun, bahkan pemikiran pun sudah mati, dan akhirnya Anda masih ada disana.

🙏

No comments:

Post a Comment