Monday, 7 May 2018

RENUNGAN KESABARAN

 RENUNGAN KESABARAN

Kesabaran seseorang seharusnya diperkuat dengan berpikir mereka yang tidak memiliki kesabaran akan menderita akibat ketidak sabarannya sendiri dan melakukan sesuatu yang akan membawa penderitaan pada kehidupan selanjutnya.

Ia seharusnya berpikir, sekalipun penderitaan ini timbul akibat perbuatan salah orang lain.
Tetapi tubuhku merupakan tempat berlangsungnya penderitaan ini dan perbuatan
Yang menimbulkan penderitaan tersebut merupakan milikku (akibat dari karma yang berbuah)


Ia juga seharusnya berpikir, penderitaan yang aku terima akan membebaskan dari hutang – hutang (buah)
Karma burukku, bila tidak ada seorang pun yang berbuat kesalahan bagaimana aku dapat melatih dan menyempurnakan Kesabaranku?, sekalipun saat ini Ia berbuat kesalahan tetapi dahulu Ia mungkin seorang yang murah hati terhadapku.

Selanjutnya ia juga seharusnya berpikir, semua makhluk bagaikan anak – anakku sendiri dan
Orang tua manakah yang manjadi marah dan dendam karena kesalahan yang dilakukan oleh anak – anaknya?

Akhirnya ia harusnya berpikir, Ia berbuat salah padaku (mungkin) karena kesalahan yang ada dalam diriku,
Aku harus berusaha untuk melenyapkan kesalahan itu (bukan sebaliknya berbuat kesalahan yang baru).

(Cariyapitaka atthakata – 290)
[9:01 AM, 10/30/2017] +62 816-1391-986: HARD WORKING vs SMART WORKING

Di dalam selokan yg gelap hiduplah 2 ekor tikus. Suatu hari kedua ekor tikus ini melihat sekerat roti keju di sebuah lubang selokan. Mereka ingin sekali memakannya, tetapi lubang selokan itu tertutup oleh jeruji besi yg sangat kuat. Keduanya lalu berusaha sekuat tenaga menghancurkan jeruji besi itu dengan gigi mereka yg tajam. Tetapi gigi mereka mulai rusak karena jeruji besi itu terlalu keras. Karena kelelahan mereka berhenti sejenak. Tikus pertama berkata dalam hati, "Aku tidak akan menyerah, setelah ini aku akan kembali menghancurkan jeruji besi itu sampai hancur." Tikus kedua berpikir lain, "Aku akan kehilangan semua gigiku jika aku terus menggigit jeruji itu. Lebih baik aku mengambil jalan lain untuk mendapatkan roti keju itu." Lalu tikus pertama mulai menggigit lagi jeruji besi tersebut, sedang tikus kedua mencari jalan lain. Akhirnya, tikus kedua berhasil memperoleh jalan ke tempat roti keju itu & bisa memakannya. Sedangkan tikus pertama, tetap berada di tempatnya karena tidak bisa mematahkan jeruji besi tersebut. Bahkan semua giginya hancur.

Ketekunan & keuletan memang perlu ada dalam hidup kita, karena tanpa hal itu kesuksesan akan sulit kita bangun. Namun bukan berarti kita melakukan sesuatu terus & terus tanpa perhitungan sama sekali bukan?
Confusius berkata, "Jika target tampak tidak bisa dicapai, jangan ubah targetnya, tetapi ubahlah cara mencapainya." Seperti tikus kedua, ia tidak mengubah keinginannya untuk memakan kue keju, namun yg ia ubah adalah cara mendapatkannya.

Rekan-rekan sejawat, jika selama ini kita merasa sulit sekali mencapai apa yg kita inginkan, coba tilik ulang apakah sudah ada perencanaan yg baik utk menggapai tujuan dari keinginan anda tsb?
Bila sudah ada perencanaan tapi selalu menemui kegagalan, coba evaluasi, apakah sudah tepat dan masih mensejamani? Atau mari ubahlah jalan, strategi & cara meraihnya. Janganlah bertahan dengan cara2 yg hanya membuat kita kehilangan tenaga & menimbulkan kerugian bagi kita. Namun carilah cara yg lebih efisien & menguntungkan kita.

Tetap semangat!
Bahkan hingga telah mencapai tempat hentian / Sasaran Visi sekalipun. Terus kaji ulang apa yg telah dicapai. Karena perubahan ke depan akan selalu terjadi. Supaya dapat beradaptasi dengan Kekinian dan Kesejamanan.

No comments:

Post a Comment