Thursday 3 May 2018

Kamma Seorang Pemburu

Kamma Seorang Pemburu

Di Rajagaha seorang pemburu mencari nafkah dengan menembak dan membantai rusa siang dan malam.

Dia mempunyai teman, seorang pengikut awam. Pengikut awam ini, walaupun tidak berhasil membujuk agar dia berhenti melakukan tindakan-tindakan jahat, dapat menggugah dia (untuk berperilaku) bajik pada malam hari.


Dia berkata, “Ayolah, sahabatku, janganlah menghancurkan kehidupan makhluk hidup pada malam hari.”

Pemburu itu pun tidak lagi melakukan pembunuhan di malam hari, dia menghancurkan makhluk hidup di siang hari saja.

Pada saatnya, dia mati dan muncul sebagai vimanapeta  di dekat Rajagaha. Dia menjalani kesengsaraan yang besar di siang hari.

 Tetapi pada malam hari dia memuaskan dirinya, diberkahi dan diperlengkapi dengan kesenangan-kesenangan lima indera.

 Ketika Y.M. Narada Thera melihatnya, beliau bertanya kepadanya dengan syair ini:

“Muda,
Dihormati pria dan wanita,
Anggun,
Bergelimang nikmat indria,
Bertaburan,
Pusaka, harta memikat.
Namun, saat terang,
‘kau, didera siksa.

Apa,
‘kau t’lah buat,
Saat hidupmu dulu?”


Ketika mendengar ini, setan tersebut mengucapkan syair-syair ini untuk menceritakan kepada thera itu tentang tindakan-tindakan yang telah dilakukannya:

“Rajagaha yang indah,
Di Giribbaja nan permai,
Aku, waktu lalu, pemburu rusa,
Kejam, bertangan darah.

Cemar di hati,
Kelana tanpa kendali,
Makhluk tak berbahaya,
Kunikmati membunuhnya

Ia, Sahabat sejati,
Umat berkeyakinan,
Berbelas kasih, lagi dan lagi,
Padaku:
"Kejahatan, sahabatku, janganlah.
Alam derita, sahabatku, hindarilah.

Jika ‘kau inginkan nikmat,
Tatkala maut terlampau,
Pembantaian, ke-takterkendali-an ini, sahabatku, jauhilah.”

Itu, kudengar.
Nikmat, kuharap,
Derita, kutakut.
Namun, lama, sungguh,
Kejam, ‘ku terbenam,
Akal, ‘ku tak punya
Tak penuh, taatku padanya.

Satu waktu, Sang bijak budi,
Demi pengendalianku,
Tegurnya:
“Jika, saat terang, ‘kau harus bunuh, saat gelap, jauhilah.”

Patuh, Siang, ‘ku bunuh,
Malam, ‘ku jauh.
Dari sana,
Malam, ‘ku bahagia,
 Siang, ‘ku dimangsa.

Dari kebaikan,
Malam, penuh nikmatku.
Namun siang,
Anjing-anjing itu,
Buas, beringas, kejam,
Menerkam, memangsaku,
Dari segala sisi.

Hanya mereka, kupikir,
Yang giat dalam Dhamma Buddha,
Selalu tekun, tunaikan Dhamma,
Capai Ke-Tanpamati-an,
Yang Tak Berkondisi.“


Apabila anda tidak ingin menderita, anda perlu menghindari membuat makhluk lain menderita.

 Bukan karena ada sosok yang akan menghukum anda, melainkan karena ada hukum Kamma, impersonal, tak berpribadi, yang menentukan kelahiran-kehidupan-kematian makhluk-makhluk.

Kita “buta” terhadap cara kerja hukum ini, sampai seorang Samma Sambuddha mampu memaparkannya, serta mampu membimbing kita untuk melatih cara agar kita bisa menyaksikan cara kerja hukum kamma itu sendiri.

Ketika seseorang bisa menyaksikannya melalui pelatihan sesuai Dhamma, di saat itu barulah ia akan semakin setuju pada apa yang Buddha katakan.

Membunuh makhluk lain adalah suatu kamma buruk yang cukup besar yang ketika berbuah, akan membawa penderitaan pada masa yang datang.

Namun, apabila sudah dilakukan, ketahuilah sebagai kesalahan, ambillah Tisarana dan Panca-Sila, bertekad untuk menghindari membunuh, karena kekuatan Sila, apalagi bila anda kembangkan meditasi cinta kasih, akan mampu bertindak seperti air murni yang menawarkan asinnya garam buah kamma buruk.

Apabila anda ingin bahagia, anda juga perlu membuat makhluk lain berbahagia.

 Apabila anda tidak membunuh atau menyiksa makhluk lain, makhluk lain akan merasa nyaman dan bahagia dengan anda.

 Mereka akan mengasihi anda. Sayangilah semua makhluk dan anda akan hidup dengan bahagia

Sebarkan artikel Dhamma ini supaya semakin banyak umat orang menghindari pembunuhan dan menyiksa makhluk hidup.

__________
Semoga anda mencapai kebahagiaan Nibbana
Forwad BroadCast Dhamma ini kesemua teman Buddhist anda melalui FB, Wa, etc
Karena persembahan Dhamma adalah persembahan tertinggi.
Persembahan Dhamma akan berbuah kebijaksanaan bagi pemberi dan penerima

Bagi yang ingin mendapat Broadcast Dhamma
Daftar nama anda ke whatsapp +6287883394674
Saya : Bhikkhu Assaji

No comments:

Post a Comment