Apakah Saya harus mengamati atau melepas mereka ?
( Ajahn Brahm , Bear Meditation)
Tanya:
Berusaha tidak mengendalikan batin, saya menjalani penyadaran selagi berjalan atau makan. Saya hanya konsentrasi pada gerakan badan saya, tetapi pikiran tidak baik muncul. Seiring saya mengamati, mereka lenyap. Namun saat saya melepas, mereka terus muncul seperti gerbong kereta, pikiran demi pikiran. Apakah saya harus mengamati atau melepas mereka?
Jawab:
Lepaskan mereka.
Dan tolong, jangan gunakan kata "konsentrasi" - bagi saya itu seperti kata makian. Satu-satunya "konsentrasi" yang seorang meditator mesti renungi adalah konsentrat jus apel atau jeruk.
Meditasi tidak ada hubungannya sama sekali dengan konsentrasi. Dan itu bukan terjemahan yang baik dari kata samādhi, yang berarti "keheningan". Maka tolong, janganlah berkonsentrasi. Konsentrasi itu mengerahkan terlalu banyak daya.
Ketika pikiran datang, cukup biarkan mereka berlalu dan Anda akan menemukan keheningan.
Bayangkan Anda mengangkat segelas air dan berkonsentrasi memegang gelas itu supaya tak bergerak sama sekali. Lihatlah gelas itu dengan penuh penyadaran dan usahakan memegang nya supaya tidak bergerak sama sekali. Gelas air ini tidak akan pernah bisa diam, seberapa-keraspun Anda berkonsentrasi. Anda hanya akan menjadi frustrasi.
Bagaimana Anda membuat air ini diam ? Letakkan saja. Air akan menjadi diam dengan sendirinya. Biarkan segalanya pergi, dan keheningan pun terjadi. Berkonsentrasi dalam meditasi adalah sebuah kesalahan.
Menemukan keseimbangan yang benar antara melepas dengan perhatian pada napas, supaya "gelas" (batin) menemui keheningan, bergantung pada keputusan Anda.
Jika Anda memusatkan (konsentrasi) pada napas dan napas Anda menjadi tidak nyaman, Anda akan mulai berpikir.
Jika Anda mengamati napas dan napas itu terasa begitu enak, Anda tidak akan banyak berpikir.
Jangan memperhatikan napas di suatu tempat tertentu. Jangan mengamati napas di hidung atau di perut.
Cobalah memperhatikan napas tanpa mengetahui lokasinya, dimanapun pada tubuh Anda. Cukup ketahui bahwa napas masuk atau napas keluar. Itulah cara latihan terbaik. Cukup ikuti arah kebahagiaan. Jangan berupaya terlalu keras.
No comments:
Post a Comment