Monday 4 June 2018

REVATA, SUCIWAN CILIK

REVATA, SUCIWAN CILIK

Setelah Sariputra menjadi bhikkhu, adik-adiknya pun ikut menjadi bhikkhu dan bhikkhuni, hingga tersisa adik bungsu mereka, Revata.

Karena takut anak bungsu mereka ini menjadi bhikkhu, orang tua mereka segera menikahkan Revata yang masih berusia 7 tahun. Pada pesta pernikahannya, Revata didoakan supaya berumur panjang seperti neneknya. Saat Revata bertemu dengan neneknya yang telah tua, ia menjadi ketakutan karena ia dan istrinya juga akan menjadi tua. Revata lalu melarikan diri.

Revata bertemu dengan sekumpulan bhikkhu yang pernah diberi pesan oleh Bhikkhu Sariputra untuk mentahbiskan Revata menjadi Samanere apabila bertemu dengannya. Revata pun ditahbiskan menjadi Samanera.

Suatu saat, Samanera Revata ingin ke Savatthi untuk menemui Bhikkhu Sariputra. Bhikkhu di wihara mengajarkan meditasi kepada Revata supaya ia siap melewati perjalanan yang berbahaya.
Di tengah hutan, turunlah musim hujan. Samanera Revata tidak bisa meneruskan perjalanannya. Ia akhirnya bermeditasi di hutan dan mencapai kesucian tertinggi dan meraih kesaktian.

Setelah musim hujan berakhir, Sang Buddha dan Sariputra serta beberapa bhikkhu lainnya pergi mengunjungi Revata. Mereka melewati daerah yang tidak berpenghuni, dimana tidak ada yang memberikan makanan atau tumpangan tempat tinggal. Saat itu, Sang Buddha juga mengajak Bhikkhu Sivali, Bhikkhu Yang Unggul Dalam Memperoleh. Berkat Bhikkhu Sivali, rombongan menerima makanan dan dibangunkan wihara oleh para dewa.
Sementara itu, dengan kesaktiannya, Revata mengetahui kedatangan rombongan Sang Buddha dan membangun vihara untuk tempat tinggal Sang Buddha dan para bhikkhu.

Rombongan Sang Buddha tinggal disana selama 2 bulan. Setelah itu, Bhikkhu Sariputra mengajak Revata untuk tinggal bersama di Savatthi, namun Revata menolak. Ia lebih suka tinggal di hutan. Sang Buddha memberi julukan kepada Revata sebagai Bhikkhu Yang Unggul Dalam Tinggal di Hutan.

(Anguttara Nikaya i, 24; Dhammapada Atthakatha ii, 188)

No comments:

Post a Comment