Buddhisme di Indonesia Zaman Wadah Tunggal
ZAMAN WADAH TUNGGAL WALUBI
Buddhisme di Indonesia Zaman Wadah Tunggal
Polemik Politisasi Ketuhanan
Menjelang Negara Indonesia berdiri, para Pendiri Bangsa telah menetapkan Pancasila sebagai landasan dasar negara yang menjadi pondasi bagi bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Meskipun berbeda isi dengan Pancasila Buddhis, nampaknya pemikiran dasar dari terbentuknya Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia ini merujuk pada Pancasila Buddhis sebagai inspirasinya.
Saturday, 31 December 2016
Tunimbal Lahir.
Tunimbal Lahir.
Oleh Somdet Phra Nyanasamvara.
Kehidupan atau kelahiran tiap orang beragam, ada yang berkebangsaan Thai, China, India, Barat, dan sebagainya; ada yang dari keturunan bangsawan ada yang dari keturunan rakyat jelata; ada yang cerdas ada yang bodoh; ada yang kaya dan ada yang miskin. Perbedaan di antara mereka sangat banyak yang semua ini sebagai bukti kepercayaan orang terhadap karma dan buahnya, penunjuk adanya kehidupan yang lampau sebelum kehidupan ini, menjadikan tahu bahwa perbedaan yang ada pada kelahiran ini disebabkan oleh perbedaan karma yang dilakukan di kelahiran lampau.
Oleh Somdet Phra Nyanasamvara.
Kehidupan atau kelahiran tiap orang beragam, ada yang berkebangsaan Thai, China, India, Barat, dan sebagainya; ada yang dari keturunan bangsawan ada yang dari keturunan rakyat jelata; ada yang cerdas ada yang bodoh; ada yang kaya dan ada yang miskin. Perbedaan di antara mereka sangat banyak yang semua ini sebagai bukti kepercayaan orang terhadap karma dan buahnya, penunjuk adanya kehidupan yang lampau sebelum kehidupan ini, menjadikan tahu bahwa perbedaan yang ada pada kelahiran ini disebabkan oleh perbedaan karma yang dilakukan di kelahiran lampau.
Tuesday, 13 December 2016
Ceramah Dhamma Oleh Sayadaw U Tejaniya (SUT) bersama Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera
Ceramah Dhamma Oleh
Sayadaw U Tejaniya (SUT) bersama
Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera
pada Ret reat Meditasi di Vihara Buddha Sakyamuni BALI
28 Oktober 2010
SRI PANNYAVARO MAHATHERA:
Beliau (SUT ) mengatakan,
kebiasaan kita selalu menilai barang yang muncul, ingatan yang muncul...
bagus... jelek... enak... tidak enak...
mulia... kotor... baik... buruk...
semua kita nilai...
Sayadaw U Tejaniya (SUT) bersama
Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera
pada Ret reat Meditasi di Vihara Buddha Sakyamuni BALI
28 Oktober 2010
SRI PANNYAVARO MAHATHERA:
Beliau (SUT ) mengatakan,
kebiasaan kita selalu menilai barang yang muncul, ingatan yang muncul...
bagus... jelek... enak... tidak enak...
mulia... kotor... baik... buruk...
semua kita nilai...
Monday, 21 November 2016
Ada 4 macam Sahabat yang baik
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia memerlukan orang lain untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya.
Selain anggota keluarga, manusia memerlukan teman atau sahabat. Sahabat adalah orang yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan keluarga. Sahabat adalah tempat kita belajar, bermain, berbagi cerita, berkeluh kesah, serta memberikan semangat saat kita sedang tidak bersemangat.
Selain anggota keluarga, manusia memerlukan teman atau sahabat. Sahabat adalah orang yang tidak kalah pentingnya dibanding dengan keluarga. Sahabat adalah tempat kita belajar, bermain, berbagi cerita, berkeluh kesah, serta memberikan semangat saat kita sedang tidak bersemangat.
Saturday, 19 November 2016
Atthasila Membuat Kita Mudah Menghadapi Hidup
Bhikkhu Jotidhammo: Atthasila Membuat Kita Mudah Menghadapi Hidup
Orang yang hidup sederhana adalah orang yang mudah dilayani, mudah diladeni karena hidupnya tidak neko-neko, tidak macam-macam. Ia akan mudah menghadapi hidup karena lebih bisa menerima segala kondisi tanpa mengeluh. Dan sikap mental seperti itu bisa diperoleh dengan melakukan latihan Atthasila. Oh ya?
Orang yang hidup sederhana adalah orang yang mudah dilayani, mudah diladeni karena hidupnya tidak neko-neko, tidak macam-macam. Ia akan mudah menghadapi hidup karena lebih bisa menerima segala kondisi tanpa mengeluh. Dan sikap mental seperti itu bisa diperoleh dengan melakukan latihan Atthasila. Oh ya?
Friday, 18 November 2016
BELAJAR ARTI KEBENARAN
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
20 Tahun yang lalu saat saya berusia 17 tahun, saya berada dalam kelas meditasi bersama dengan beliau, YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera, di sebuah Cetya kecil dibilangan Bojong - Cengkareng, saat itu beliau ditemani oleh seorang Samanera muda bernama Saddhapala.
20 Tahun yang lalu saat saya berusia 17 tahun, saya berada dalam kelas meditasi bersama dengan beliau, YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera, di sebuah Cetya kecil dibilangan Bojong - Cengkareng, saat itu beliau ditemani oleh seorang Samanera muda bernama Saddhapala.
Thursday, 17 November 2016
Tujuh Kekayaan
Oleh: Bhante Paññavaro Mahathera.
Ada 7 macam kekayaan menurut Guru Agung:
1. Kekayaan karena mempunyai keyakinan (Sadha) kepada Buddha, Dhamma dan Sangha. Keyakinan inilah yang mendorong umat ke vihara, bersujud, menghormat, berbakti pada Tri Ratna. Karena itu mempunyai keyakinan adalah kekayaan yang pertama
Ada 7 macam kekayaan menurut Guru Agung:
1. Kekayaan karena mempunyai keyakinan (Sadha) kepada Buddha, Dhamma dan Sangha. Keyakinan inilah yang mendorong umat ke vihara, bersujud, menghormat, berbakti pada Tri Ratna. Karena itu mempunyai keyakinan adalah kekayaan yang pertama
Saturday, 22 October 2016
Mingyur Rinpoche Ini Membuktikan Bahwa Meditasi Itu Santai dan Menyenangkan
Penjelasan Mingyur Rinpoche Ini Membuktikan Bahwa Meditasi Itu Santai dan Menyenangkan
Sutar Soemitro | Senin, 17 Oktober 2016 17.51 PM Dharma
Penjelasan Mingyur Rinpoche Ini Membuktikan Bahwa Meditasi Itu Santai dan Menyenangkan
Budi Widjaja
Bagi Anda yang selama ini punya seribu alasan untuk tidak bermeditasi, setelah menyimak apa yang disampaikan oleh Yongey Mingyur Rinpoche dalam workshop “Awareness and Compassion”, mungkin akan sebaliknya menjadi punya seribu alasan untuk bermeditasi.
Sutar Soemitro | Senin, 17 Oktober 2016 17.51 PM Dharma
Penjelasan Mingyur Rinpoche Ini Membuktikan Bahwa Meditasi Itu Santai dan Menyenangkan
Budi Widjaja
Bagi Anda yang selama ini punya seribu alasan untuk tidak bermeditasi, setelah menyimak apa yang disampaikan oleh Yongey Mingyur Rinpoche dalam workshop “Awareness and Compassion”, mungkin akan sebaliknya menjadi punya seribu alasan untuk bermeditasi.
Thursday, 20 October 2016
PERHATIAN PADA PERNAFASAN
PERHATIAN PADA PERNAFASAN
(Anapanasati Sutta)
...“Para bhikkhu, ketika perhatian pada pernafasan dikembangkan dan dilatih, maka hal itu berbuah besar dan bermanfaat besar. Ketika perhatian pada pernafasan dikembangkan dan dilatih, maka hal itu memenuhi empat landasan perhatian. Ketika empat landasan perhatian
dikembangkan dan dilatih, maka hal itu memenuhi tujuh faktor pencerahan. Ketika tujuh faktor pencerahan dikembangkan dan dilatih, maka hal itu memenuhi pengetahuan sejati dan kebebasan.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, perhatian pada pernafasan dikembangkan dan dilatih, sehingga berbuah besar dan bermanfaat besar?
(Anapanasati Sutta)
...“Para bhikkhu, ketika perhatian pada pernafasan dikembangkan dan dilatih, maka hal itu berbuah besar dan bermanfaat besar. Ketika perhatian pada pernafasan dikembangkan dan dilatih, maka hal itu memenuhi empat landasan perhatian. Ketika empat landasan perhatian
dikembangkan dan dilatih, maka hal itu memenuhi tujuh faktor pencerahan. Ketika tujuh faktor pencerahan dikembangkan dan dilatih, maka hal itu memenuhi pengetahuan sejati dan kebebasan.
“Dan bagaimanakah, para bhikkhu, perhatian pada pernafasan dikembangkan dan dilatih, sehingga berbuah besar dan bermanfaat besar?
Friday, 14 October 2016
RENUNGAN DLM MEDITASI
RENUNGAN DLM MEDITASI
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Seorang bhiksu tua dan bhiksu muda sedang berpergian dengan berjalan kaki. Mereka berjalan bersama melewati hutan-hutan, pegunungan-pegunungan, dan lembah-lembah. Ke mana pun mereka pergi, bhiksu tua selalu berjalan mendahului, sementara bhiksu muda, memanggul barang mereka,
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Seorang bhiksu tua dan bhiksu muda sedang berpergian dengan berjalan kaki. Mereka berjalan bersama melewati hutan-hutan, pegunungan-pegunungan, dan lembah-lembah. Ke mana pun mereka pergi, bhiksu tua selalu berjalan mendahului, sementara bhiksu muda, memanggul barang mereka,
Wednesday, 12 October 2016
KEHIDUPAN.
KEHIDUPAN.
Sesuatu yang baik,
belum tentu benar.
Sesuatu yang benar,
belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus,
belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.
Sesuatu yang baik,
belum tentu benar.
Sesuatu yang benar,
belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus,
belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.
Jangan Takut
RENUNGAN: "jangan takut"
👉 Jangan takut dengan sakit atau penyakit, karena takut itu sendiri adalah penyakit; sadar akan sakit atau penyakit itu sebenarnya obat, orang yang telah sadar dirinya belum terbebas dari penyakit, berarti mendapatkan obat dari segala penyakit.
👉 Jangan takut kehilangan dengan apa yang telah dimiliki, karena takut itu sendiri sudah merupakan kehilangan; jika orang merasa memiliki, tetapi tidak ketakutan kehilangan yang dimiliki, orang tersebut telah berhasil menjadi pemilik dirinya sendiri.
👉 Apapun yang ditakutkan sebenarnya tidak menakutkan, karena yang menakutkan itu tidak lain adalah rasa takut itu sendiri; bagi orang yang telah berhasil mengatasi rasa takut, tidak lagi merasa ketakutan.
{ACCHA KUMARA🐯 HERLINA }
👉 Jangan takut dengan sakit atau penyakit, karena takut itu sendiri adalah penyakit; sadar akan sakit atau penyakit itu sebenarnya obat, orang yang telah sadar dirinya belum terbebas dari penyakit, berarti mendapatkan obat dari segala penyakit.
👉 Jangan takut kehilangan dengan apa yang telah dimiliki, karena takut itu sendiri sudah merupakan kehilangan; jika orang merasa memiliki, tetapi tidak ketakutan kehilangan yang dimiliki, orang tersebut telah berhasil menjadi pemilik dirinya sendiri.
👉 Apapun yang ditakutkan sebenarnya tidak menakutkan, karena yang menakutkan itu tidak lain adalah rasa takut itu sendiri; bagi orang yang telah berhasil mengatasi rasa takut, tidak lagi merasa ketakutan.
{ACCHA KUMARA🐯 HERLINA }
Sunday, 9 October 2016
Kebebasan
Kebebasan
Oleh YM. Bhante Sri Pannyavaro.
Perasaan yang tidak senang adalah penderitaan. Perasaan yang senang adalah kebahagiaan. Perasaan senang atau tidak senang itu kedua-duanya berbahaya. Meskipun perasaan senang itu didapat dari berbuat baik, yang halal, yang dibenarkan oleh agama sekalipun, perasaan senang itu berbahaya juga, karena perasaan senang dari perbuatan baik itu juga tidak kekal dan kalau ketidakkekalan itu tidak disadari, nanti akan membuat kita kecewa. Kecewa itu penderitaan yang baru. Buntutnya adalah jengkel dan marah
Oleh YM. Bhante Sri Pannyavaro.
Perasaan yang tidak senang adalah penderitaan. Perasaan yang senang adalah kebahagiaan. Perasaan senang atau tidak senang itu kedua-duanya berbahaya. Meskipun perasaan senang itu didapat dari berbuat baik, yang halal, yang dibenarkan oleh agama sekalipun, perasaan senang itu berbahaya juga, karena perasaan senang dari perbuatan baik itu juga tidak kekal dan kalau ketidakkekalan itu tidak disadari, nanti akan membuat kita kecewa. Kecewa itu penderitaan yang baru. Buntutnya adalah jengkel dan marah
Thursday, 22 September 2016
Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja
Di Sunting dari WA.
Namaste Sotthi hontu.
Budi Harta Winata,
Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan.
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.
Namaste Sotthi hontu.
Budi Harta Winata,
Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan.
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.
Monday, 19 September 2016
Bagaimanakah Pandangan Umat Buddha Terhadap Korban?
Bagaimanakah Pandangan Umat Buddha Terhadap Korban?
Dalam Kitab Suci Tipitaka (Digha Nikaya, Kutadanta Sutta, 94-96: 2009) dijelaskan oleh Buddha, yaitu: Ketika Sang Buddha sedang melakukan perjalanan melewati Magadha bersama lima ratus bhikkhu, dan beliau tiba di sebuah desa Brahmana bernama Khanumata sehingga Beliau menetap di taman Ambalatthika. Pada saat itu Brahmana Kutadanta bermaksud melakukan upacara pengorbanan dengan 700 ekor sapi, 700 ekor kerbau, 700 ekor anak sapi, 700 ekor kambing jantan dan 700 ekor domba yang semuanya diikat di tiang pengorbanan, jumlah keseluruhan 3.500 hewan korban.
Dalam Kitab Suci Tipitaka (Digha Nikaya, Kutadanta Sutta, 94-96: 2009) dijelaskan oleh Buddha, yaitu: Ketika Sang Buddha sedang melakukan perjalanan melewati Magadha bersama lima ratus bhikkhu, dan beliau tiba di sebuah desa Brahmana bernama Khanumata sehingga Beliau menetap di taman Ambalatthika. Pada saat itu Brahmana Kutadanta bermaksud melakukan upacara pengorbanan dengan 700 ekor sapi, 700 ekor kerbau, 700 ekor anak sapi, 700 ekor kambing jantan dan 700 ekor domba yang semuanya diikat di tiang pengorbanan, jumlah keseluruhan 3.500 hewan korban.
Tuesday, 13 September 2016
Karma Dan Nasib Bagian 4 (SEMBAHYANG KE DEWA & BUDDHA APAKAH DAPAT MENGUBAH NASIB ?)
Bab III
SEMBAHYANG KE DEWA & BUDDHA APAKAH DAPAT MENGUBAH NASIB ?
Ada banyak orang dengan tulus bersembahyang di depan dewa dan Buddha untuk minta dilindungi, diberi rejeki, diberi Hok-kie, diberi anak, diberi kesehatan, diberi jodoh, sampai-sampai ada yang mohon diberi panjang umur. Apakah permohonan mereka bisa dikabulkan? Kalau dapat, bukankah nasib bisa di ubah dalam waktu yang cepat ? Pertanyaan ini pasti pernah terlintas dalam pikiran kita. Hendak menjawab pertanyaan ini kita harus mengerti 3 hal dibawah ini.
SEMBAHYANG KE DEWA & BUDDHA APAKAH DAPAT MENGUBAH NASIB ?
Ada banyak orang dengan tulus bersembahyang di depan dewa dan Buddha untuk minta dilindungi, diberi rejeki, diberi Hok-kie, diberi anak, diberi kesehatan, diberi jodoh, sampai-sampai ada yang mohon diberi panjang umur. Apakah permohonan mereka bisa dikabulkan? Kalau dapat, bukankah nasib bisa di ubah dalam waktu yang cepat ? Pertanyaan ini pasti pernah terlintas dalam pikiran kita. Hendak menjawab pertanyaan ini kita harus mengerti 3 hal dibawah ini.
Monday, 12 September 2016
Karma Dan Nasib Bagian 3 (SIAPAKAH YANG MENENTUKAN NASIB KITA ? APAKAH PRINSIP UNTUK MENGUBAH NASIB KITA ?)
Bab II
SIAPAKAH YANG MENENTUKAN NASIB KITA ? APAKAH PRINSIP UNTUK MENGUBAH NASIB KITA ?
Siapakah sebenarnya penentu nasib kita untuk menjadi kaya, miskin, berkedudukan, hina dina ?
Padahal pada prinsip sebab-akibat sudah dijelaskan bahwa penentu nasib kita bukan orang lain tapi diri kita sendiri. Oleh karena itu nasib kita pada kehidupan yang a yang sekarang ini ditentukan oleh perbuatan kita pada kehidupan kita yang lampau.
Sunday, 11 September 2016
Karma Dan Nasib Bagian 2 (BAGAIMANA TERJADINYA NASIB BAIK DAN BURUK)
BAB 1
BAGAIMANA TERJADINYA NASIB BAIK DAN BURUK
Ada orang bilang bahwa begitu bayi lahir nasibnya sudah digariskan. Maka peramal bisa mengatakan nasib seseorang dari tanggal dan jam lahirnya. Manusia di dunia ada yang kaya, yang miskin, yang enak, yang sengsara. Apakah hal ini dewa yang menentukan nasib kita tidak adil? Orang yang nasibnya buruk sering memandang langit dan bertanya : Kenapa orang lain bisa bertambah makmur sedang saya bernasib begitu buruk?
BAGAIMANA TERJADINYA NASIB BAIK DAN BURUK
Ada orang bilang bahwa begitu bayi lahir nasibnya sudah digariskan. Maka peramal bisa mengatakan nasib seseorang dari tanggal dan jam lahirnya. Manusia di dunia ada yang kaya, yang miskin, yang enak, yang sengsara. Apakah hal ini dewa yang menentukan nasib kita tidak adil? Orang yang nasibnya buruk sering memandang langit dan bertanya : Kenapa orang lain bisa bertambah makmur sedang saya bernasib begitu buruk?
Saturday, 10 September 2016
Karma Dan Nasib Bagian 1
KATA PENGANTAR
Buku ini saya tulis sejak timbul ide hingga selesai memerlukan waktu selama 3 tahun, sebab utama ialah karena terlalu banyaknya tugas, baru menulis
beberapa kalimat lalu tertunda lagi beberapa bulan, terkadang sampai setengah
tahun. Demikianlah antara menulis dan tertunda, setelah mendapat desakan
yang terus-menerus dari banyak teman, baru setengah tahun belakangan ini,
Wednesday, 7 September 2016
Pedoman kita menentukan arah kehidupan kita
*Pedoman kita menentukan arah kehidupan kita*
Kita semua punya keyakinan yang kita yakini, pelajari dan jadikan pedoman dalam kehidupan kita, sehingga perbuatan kita menjadi cermin dari keyakinan kita.
Kita semua punya keyakinan yang kita yakini, pelajari dan jadikan pedoman dalam kehidupan kita, sehingga perbuatan kita menjadi cermin dari keyakinan kita.
Tuesday, 6 September 2016
Mengapa bhikkhu Theravada diperbolehkan makan daging hewan ?
Tanya : Saya sering mendapatkan pertanyaan dari umat beragama lain, yaitu Mengapa bhikkhu-bhikkhu Theravada diperbolehkan makan daging hewan ?
Monday, 22 August 2016
Dhamma Talk , Penjelasan Tentang Tehnik Meditasi vipasana
Dhamma Talk , Penjelasan Tentang Tehnik Meditasi vipasana
dari Guru Meditasi Terkenal Di Bhurma.
video Ke 1
dari Guru Meditasi Terkenal Di Bhurma.
video Ke 1
Lanjuat ke Video Ke 2
Tuesday, 16 August 2016
Apa yang Ada Setelah Kematian.
Apa yang Ada Setelah Kematian.
Ven Dr. K. Sri Dhammananda.
Seperti air laut yang dalam, jernih dan tidak bergelombang; demikian pula orang bijaksana menjadi tenang dan tenteram setelah mendengarkan Dhamma
(Dhammapada VI:7)
Apa yang Ada Setelah Kematian
Ven Dr. K. Sri Dhammananda.
Seperti air laut yang dalam, jernih dan tidak bergelombang; demikian pula orang bijaksana menjadi tenang dan tenteram setelah mendengarkan Dhamma
(Dhammapada VI:7)
Apa yang Ada Setelah Kematian
Sunday, 14 August 2016
ULAMBANA, melimpahkan jasa, menggandakan kebajikan.
Upacara Ulambana adalah ritual pelimpahan jasa dalam tradisi Mahayana. Upacara Ulambana biasa diadakan mulai bulan 7 tanggal 15 lunar sampai akhir bulan 7. Puncak penutupan upacara jatuh pada tanggal 29 atau 30, yang juga merupakan hari kebesaran Ksitigarbha Bodhisattwa (Di Zhang Wang Pu Sa 地藏王菩萨). Upacara ini juga bertepatan dengan upacara Sembahyang Rebutan/ Cio Ko/ Jit GweePua dalam tradisi Tionghoa. Karena itu, Ulambana sering kali disamakan dengan perayaan tersebut. Akan tetapi sebenarnya dasar filsafat dan cara praktek kedua perayaan tersebut berbeda.
Monday, 25 July 2016
Cameron Macaulay
https://youtu.be/xsXeCBpZi1c
Harian Inggris The Sun telah memuat di internet berita tentang seorang anak lelaki yang bisa mengingat masa lampaunya. Anak lelaki berusia 6 tahun yang bernama Cameron Macaulay, satu-satunya yang membedakan ia dengan anak lelaki sebayanya ialah ia selalu membicarakan bahwa ia mempunyai ibu dan keluarga serta menyukai menggambar rumahnya sendiri, sebuah rumah putih yang terletak di tepi pantai.
Harian Inggris The Sun telah memuat di internet berita tentang seorang anak lelaki yang bisa mengingat masa lampaunya. Anak lelaki berusia 6 tahun yang bernama Cameron Macaulay, satu-satunya yang membedakan ia dengan anak lelaki sebayanya ialah ia selalu membicarakan bahwa ia mempunyai ibu dan keluarga serta menyukai menggambar rumahnya sendiri, sebuah rumah putih yang terletak di tepi pantai.
Tuesday, 12 July 2016
cara menghilangkan Ego
Cara Menghilangkan Ego
( Pengantar : Manusia dan mahluk lain pada umumnya, terbentuk dari lima hal, yaitu jasmani, perasaan, persepsi, pikiran dan kesadaran.
( Pengantar : Manusia dan mahluk lain pada umumnya, terbentuk dari lima hal, yaitu jasmani, perasaan, persepsi, pikiran dan kesadaran.
Sunday, 10 July 2016
Kisah Hati Welas Asih Melepaskan Kura-kura,
Bila karma baik tengah berbuah bencana didepan mata pun tak berdaya mencelakakan kita.
Sebuah Kisah Hati Welas Asih Melepaskan Kura-kura, Menyelamatkan Putra 16 Tahun Kemudian ini menjadi pembuktian jika orang baik akan selalu dilindungi oleh karma baiknya pula.
Sebuah Kisah Hati Welas Asih Melepaskan Kura-kura, Menyelamatkan Putra 16 Tahun Kemudian ini menjadi pembuktian jika orang baik akan selalu dilindungi oleh karma baiknya pula.
Bahagia itu adalah akhir derita
Bahagia itu adalah akhir derita
Tidak peduli saat ini kaya atau miskin, sakit atau sehat, pejabat atau rakyat biasa disaat kita mampu membebaskan diri dari derita itulah bahagia
Bahagia itu bukanlah karena semua yang kita inginkan tercapai tapi bahagia saat kita bisa menikmati, mengunakan dengan baik apa yang saat ini kita miliki
Bahagia itu bukanlah saat orang lain semua memiliki keyakinan, pandangan, pemikiran, tuturkata, prilaku sesuai keinginan kita tapi bahagia itu adalah saat kita bisa menerima perbedaan dan dapat hidup rukun, damai dan bahagia dengan orang berbeda dengan kita
Bahagia itu bukanlah saat orang lain bisa memuaskan semua keinginan-keinginan kita tapi bahagia itu adalah saat bisa membuat orang lain bahagia
Dan kebahagiaan tertinggi itu bukan saat kita diperbudak oleh kebencian, keserakahan dan kebodohan tapi disaat kita dapat membebaskan diri dari itu semua itulah kebahagiaan tertinggi
* Achan Tej
Graha Bhakti
Banyuwangi
Tidak peduli saat ini kaya atau miskin, sakit atau sehat, pejabat atau rakyat biasa disaat kita mampu membebaskan diri dari derita itulah bahagia
Bahagia itu bukanlah karena semua yang kita inginkan tercapai tapi bahagia saat kita bisa menikmati, mengunakan dengan baik apa yang saat ini kita miliki
Bahagia itu bukanlah saat orang lain semua memiliki keyakinan, pandangan, pemikiran, tuturkata, prilaku sesuai keinginan kita tapi bahagia itu adalah saat kita bisa menerima perbedaan dan dapat hidup rukun, damai dan bahagia dengan orang berbeda dengan kita
Bahagia itu bukanlah saat orang lain bisa memuaskan semua keinginan-keinginan kita tapi bahagia itu adalah saat bisa membuat orang lain bahagia
Dan kebahagiaan tertinggi itu bukan saat kita diperbudak oleh kebencian, keserakahan dan kebodohan tapi disaat kita dapat membebaskan diri dari itu semua itulah kebahagiaan tertinggi
* Achan Tej
Graha Bhakti
Banyuwangi
Wednesday, 29 June 2016
Tujuh Kekayaan Arya
Ss Madaka Dhammasakacca:
Tujuh Kekayaan Arya
Oleh : Bh. Paññāvaro
Ada 7 macam kekayaan menurut Guru Agung Buddha:
Tujuh Kekayaan Arya
Oleh : Bh. Paññāvaro
Ada 7 macam kekayaan menurut Guru Agung Buddha:
Monday, 13 June 2016
Buddha Berdasarkan cara Pencapaiannya
Buddha bukanlah nama diri yang dimiliki oleh seseorang.
Buddha adalah suatu sebutan atau gelar dari suatu keadaan batin yang sempurna.
Buddha berarti "Yang Sadar, Yang telah mencapai Penerangan Sempurna, atau
Yang telah mencapai kebebasan Agung dengan kekuatan sendiri".
Buddha berdasarkan cara pencapaiannya , terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Samma Sambuddha,
adalah orang yang berusaha sendiri hingga mencapai
Penerangan Agung (Bodhi), mengajarkan orang lain sehingga mereka
pun mencapai penerangan agung.
2. Pacceka Buddha,
adalah orang yang berusaha sendiri hingga mencapai
Penerangan Agung (Bodhi), Namun tidak dapat mengajarkan orang lain
mencapai penerangan agung (Bodhi)
3. Savaka Buddha atau Ariya Punggala,
adalah orang yang mencapai Penerangan Agung (Bodhi) karena
belajar dari seorang Samma Sambuddha. Biasa disebut juga Arahat.
ada arahat yang dapat mengajarkan Dhamma kepada orang lain,
sehingga orang lain juga mencapai kesucian.
Buddha adalah suatu sebutan atau gelar dari suatu keadaan batin yang sempurna.
Buddha berarti "Yang Sadar, Yang telah mencapai Penerangan Sempurna, atau
Yang telah mencapai kebebasan Agung dengan kekuatan sendiri".
Buddha berdasarkan cara pencapaiannya , terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Samma Sambuddha,
adalah orang yang berusaha sendiri hingga mencapai
Penerangan Agung (Bodhi), mengajarkan orang lain sehingga mereka
pun mencapai penerangan agung.
2. Pacceka Buddha,
adalah orang yang berusaha sendiri hingga mencapai
Penerangan Agung (Bodhi), Namun tidak dapat mengajarkan orang lain
mencapai penerangan agung (Bodhi)
3. Savaka Buddha atau Ariya Punggala,
adalah orang yang mencapai Penerangan Agung (Bodhi) karena
belajar dari seorang Samma Sambuddha. Biasa disebut juga Arahat.
ada arahat yang dapat mengajarkan Dhamma kepada orang lain,
sehingga orang lain juga mencapai kesucian.
Sunday, 12 June 2016
Keyakinan terhadap Hukum Kesunyataan
Umat Buddha yakin bahwa di alam-alam kehidupan berlaku Hukum-Hukum
Kesunyataan, Hukum yang tidak bergantung kepada tempat, waktu dan
keadaan atau sasaran, yaitu :
Kesunyataan, Hukum yang tidak bergantung kepada tempat, waktu dan
keadaan atau sasaran, yaitu :
Saturday, 11 June 2016
Parrita Tisarana
Tisarana adalah "TI" artinya "Tiga", sedangkan "Sarana" adalah "perlindungan",
maka Tisarana artinya Tiga Perlindungan.
Umat Buddha di seluruh dunia menyatakan ketaan dan kesetiaan mereka kepada
Buddha, Dhamma dan Sangha dengan sebutan Tisarana (Tiga Perlindungan),
Pernyataan itu berbunyi :
maka Tisarana artinya Tiga Perlindungan.
Umat Buddha di seluruh dunia menyatakan ketaan dan kesetiaan mereka kepada
Buddha, Dhamma dan Sangha dengan sebutan Tisarana (Tiga Perlindungan),
Pernyataan itu berbunyi :
Tuesday, 7 June 2016
Empat jenis Generasi (Jenis Kelahiran Mahluk dalam Pandangan Buddha)
Sariputta, ada empat jenis generasi ini. Apakah yang empat
itu ?
1. Generasi yang terlahir dari telur
2. Generasi
yang terlahir dari kandungan
3. Generasi yang terlahir dari kelembaban
4. Generasi spontan.
Generasi yang Terlahir dari Telur , generasi yang keluar
dari kulit sebuah telur ini yang di sebut generasi yang terlahir dari telur.
Generasi yang terlahir dari Kandungan. Ada mahluk yang
keluar dari selaput bayi. Ini yang di sebut terlahir dari kandungan.
Generasi yang terlahir dari kelembaban ? ada mahluk yang
terlahir di dalam jasad busuk, di dalam adonan busuk, di dalam tangki septik
atau dalam adonan busuk. Ini yang di sebut terlahir dari kelembaban.
Generasi spontan adalah generasi yang ada secara spontan missal
dewa, penghuni neraka dan makhluk-makhluk manusia tertentu serta beberapa
makhluk di alam-alam yang lebih rendah.
Ini penjelasan Buddha
ke pada murid nya Sariputta mengenai jenis-jenis Kelahiran di kutip dari Majjhima Nikaya (20 dari 152
Sutta Sang Buddha)
Monday, 6 June 2016
UPACARA PENYUCIAN DIRI
Suatu ketika, Buddha berkata :
“Di daerah selatan (maksudnya India selatan,
Buddha tinggal di India utara, disekitar perbatasan Nepal sekarang),
ada suatu upacara penyucian diri. Pada waktu itu banyak disediakan
makanan dan minuman, ada juga pertunjukan tari dan musik
Sunday, 5 June 2016
TANYA JAWAB SEPUTAR BUDDHISME
1.
Begini sajakah hidup ini ? Mengapa kehidupan sepertinya
kurang berarti ?
Jawab :
Jawab :
Saturday, 4 June 2016
Renungan Kehidupan
"Renungan Zen"
Ada seorang wanita yg memiliki masalah dalam rumah tangganya, menemui seorang Maha Bhiksu yang sudah sepuh.
Maha Bhiksu itu mengajaknya naik gunung.
Monday, 30 May 2016
PRAKTEK KEHIDUPAN BERMASYARAKAT MENURUT BUDDHA
Suatu hari Sang Buddha sedang berada di dekat Rajagaha,
Bekiau tinggal di hutan bambu. Saat itu seorang pria yang bernama
Sigalaka, yang tinggal di Rajagaha,
Sunday, 29 May 2016
Percaya Buddha ( 2 )
Suatu ketika Buddha bersabda :
“ Ada empat hal, yang jika dimiliki akan menyebabkan
pemiliknya mengalami kebahagiaan yang luar biasa, bisa masuk surga,
dan akan mengakibatkan terwujudnya berbagai hal yang menyenangkan di
masa depan.
Saturday, 28 May 2016
Percaya Buddha = Masuk Surga
Sumber
: Mattakundalini Vimana, Vimanavattu, bagian dari Tipittaka
Waktu itu Sang Buddha sedang tinggal di hutan Jeta, di daerah
Savathi. Di daerah itu ada seorang Brahmana ( Pendeta atau keturunan
pendeta ) yang kaya, tapi pelitnya minta ampun. Brahmana ini tidak
pernah memberikan sumbangan apapun kepada siapapun. Sehingga
masyarakat menjulukinya “ Si Pelit “
Friday, 27 May 2016
PERBUATAN BAIK
“Ada
tiga macam perbuatan baik, apakah itu ? Menyumbang, menjaga moralitas
dan membina pikiran.”
(Punnakiriyavatthu
Sutta, Itivuttaka)
Thursday, 26 May 2016
PENGHORMATAN PADA BUDDHA
Semenjak
Sang Buddha mengumumkan bahwa Beliau akan segera mangkat, beribu-ribu
orang datang untuk menunggui Beliau. Tetapi
seorang bhikku bernama DAMARAMA memisahkan diri dari kelompoknya dan
berlatih meditasi sendirian. Kemudian para bhikku melaporkan hal ini
pada Sang Buddha dengan berkata:
Wednesday, 25 May 2016
PANGERAN PAYASI
Ringkasan : Di zaman Buddha Gotama ,
ada seorang bangsawan bernama Payasi. Ia tidak percaya pada hukum
karma dan kehidupan setelah kematian. Setelah bertemu dengan Bhikku
Kumara Kassapa, ia berubah keyakinan. Cerita ini diambil
dari Payasi Sutta, Digha Nikaya.
Tuesday, 24 May 2016
MERAWAT ORANG SAKIT
Suatu hari, ada seorang bhikku yang menderita sakit
perut yang parah. Karena kesakitan dan lemah, sewaktu berjalan ia
terjatuh. Ia tidak kuat berdiri lagi, dan hanya berbaring saja di
atas tanah. Jubah dan badannya kotor
Tuesday, 10 May 2016
MENGHORMATI RELIK
Setelah jenazah Sang Buddha selesai dibakar, Relik (sisa jasmani hasil pembakaran ) Beliau dibagi-bagikan. Salah
seorang yang mendapatkan Relik Buddha adalah Raja Ajatasatthu.
MEMPEROLEH KEBAHAGIAAN
Suatu ketika, Buddha berbicara pada seseorang yang
bernama Anathapindika :
“ Ada lima hal yang diinginkan orang pada umumnya,
namun sukar didapat. Apakah itu ? Umur panjang, keindahan bentuk
tubuh, kebahagiaan, nama baik, dan setelah meninggal masuk surga.
Monday, 9 May 2016
MELIHAT BUDDHA
Suatu hari, bhikku Vakkali sedang sakit, ia tinggal di
rumah seorang pengrajin tembikar. Kemudian ia meminta orang yang
merawatnya untuk pergi menghadap Sang Buddha, guna memohon agar Sang
Buddha berkenan menjenguk bhikku Vakkali.
Tuesday, 26 April 2016
MANDI PENYUCIAN DIRI
Pada saat itu, brahmana (pendeta atau keturunan pendeta)
Bharadvaja sedang duduk tidak jauh dari Sang Buddha. Kemudian
dia bertanya pada Beliau : “
KEKUATAN BUDDHA 4
Suatu ketika, Buddha berkata :
“Singa, si raja hutan, keluar dari sarangnya saat
senja. Kemudian ia merenggangkan diri, melihat ke sekeliling,
menyuarakan raungan singanya, setelah itu baru mulai mencari mangsa.
KEKUATAN BUDDHA 3
Waktu itu Sang Buddha sedang tinggal di Savathi. Beliau
sedang bermeditasi. ( Buddha kan sudah mencapai tingkat kesucian
tertinggi, buat apa bermeditasi lagi ? Untuk memberikan contoh pada
para Bhikku / siswa. Bagaimana cara mengisi waktu yang benar sebagai
petapa. Dan lagi Beliau bukan berlatih meditasi,
tapi langsung masuk ke Jhana, yaitu tingkatan tertentu dalam
meditasi, yang memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran, ).
Monday, 25 April 2016
KEKUATAN BUDDHA 1
Dirangkum dari MAHASIHANADA SUTTA, MAJJHIMA NIKAYA, tapi
semua contoh diambil dari kitab lain.
KESAKTIAN
FISIK
Sang Buddha memiliki berbagai jenis kesaktian fisik
yang banyak dimiliki oleh mahluk yang sudah mencapai tingkat kesucian
tertinggi.
KEKUATAN BUDDHA 2
Pendahuluan :
MOGGALANA
Berasal
dari keluarga pendeta agama kuno di India. Menjadi salah satu dari
dua siswa utama Buddha. KesaktianNya nomer dua setelah Buddha.
ANGUTTARA NIKAYA, KALAMA SUTTA
BAGAIMANA
MEMILIH AJARAN
Suatu hari, Sang Buddha bersama dengan sejumlah besar
bhikku sedang berkunjung ke suatu daerah yang bernama Kessaputta. Ini
adalah tempat tinggal suku Kalama. Kemudian suku Kalama mendengar
bahwa Petapa Gotama ( maksudnya Buddha ),
ISTANA UTTARA
ISTANA UTTARA
Uttara, seorang pemuda yang mengatur upacara
persembahan besar-besaran yang didanai oleh Pangeran Payasi (lihat
artikel tentang Pangeran Payasi )
baru saja meninggal dunia. Kemudian ia muncul sebagai dewa di surga
Tavatimsa ( surga tingkat II ).
Friday, 8 January 2016
ISTANA SERISSAKA
(Peristiwa ini
terjadi sekitar 150 tahun setelah Buddha Gotama wafat, sumber : Serissakavimana,
Vimanavatthu, bagian dari kitab Tipitaka.)
Ada sekelompok pedagang yang
melewati gurun pasir. Mereka berjalan pada malam hari karena takut kepanasan
kalau siang. Kemudian mereka tersesat. Diantara mereka ada satu orang yang
berkelakuan amat baik, orang ini bahkan memiliki potensi untuk mencapai
kesucian, namanya Sambhava |
Monday, 4 January 2016
MENGHADAPI CACI MAKI
Brahmana ( pendeta
atau keturunan pendeta) Akkosaka, anak buah brahmana Bharadvaja (lihat
artikel berjudul “ Mandi Penyucian Diri”) mendengar bahwa pemimpinnya sudah
pindah agama dan sekarang menjadi bhikku.
HUKUM KARMA
“ Sesuai benih
yang ditabur
Demikianlah buah yang diperoleh
Pelaku kebajikan mendapat keberuntungan
Pelaku kejahatan mendapat kesialan “
(Samuddaka Sutta, Samyutta Nikaya)
Mengapa perlu
tahu hukum karma ?
MEMBALAS JASA ORANG TUA
Suatu ketika,
Buddha bersabda :
“ Ada 2 orang yang sulit dibalas
jasanya. Yaitu ibu dan ayah.
Seandaimya seorang anak membalas
jasa orang tuanya dengan cara memberikan perawatan dan pelayanan mewah kepada
orang tuanya selama hidupnya. Itu belum cukup untuk memba;las jasa orang
tuanya
BUDDHISME & SAINS
BUDDHISME
& SAINS
“Di
dalam ribuan tata surya terdapat ribuan matahari, ribuan bulan, ribuan
planet……………….
Inilah
yang dinamakan kelompok ribuan tata surya kecil (SAHASI CULANIKA LOKADHATU),
sejuta kali kelompok ribuan tata surya kecil dinamakan TISAHASI MAHASAHASI
LOKADHATU. Apabila Saya (BUDDHA) mau, maka Saya dapat memperdengarkan suaraSaya
sampai terdengar di TISAHASI MAHASAHASI LOKADHATU, atau bahkan lebih jauh
lagi.”
Subscribe to:
Posts (Atom)