Monday, 4 January 2016

HUKUM KARMA

“ Sesuai benih yang ditabur
  Demikianlah buah yang diperoleh
  Pelaku kebajikan mendapat keberuntungan
  Pelaku kejahatan mendapat kesialan “
 (Samuddaka Sutta, Samyutta Nikaya)

Mengapa perlu tahu hukum karma ?

Karena karma adalah hukum sebab-akibat yang menyebabkan anda bahagia atau menderita.
Karma      =     sesuatu yang dilakukan berdasarkan NIAT.
Contoh     =    a) sengaja membunuh semut =  karma
                       b) tidak sengaja menginjak semut sampai mati =  bukan karma
                                     
                                     perbuatan
Karma                          perkataan
                                     pikiran

Karma yang melalui pikiran menghasilkan akibat yang paling besar, karena seseorang menjadi jahat / baik tergantung dari pikirannya.
Karma PASTI menghasilkan akibat, cepat atau lambat, tampa batas waktu. Jika akibat dari suatu karma belum muncul di kehidupan sekarang, maka akibatnya akan muncul di kehidupan mendatang.

                                     buruk
Karma                      
                                     baik

Karma Buruk Perbuatan
A k i b a t n y a
Membunuh, menganiaya, memukul, bersikap kasar, mudah marah
 Neraka, pendek usia, sakit-sakitan, buruk rupa, dan tentu dianiaya juga
Merampok, mencuri,  korupsi.
Neraka, alam setan, miskin, dan tentu kehilangan       harta  juga.
Berhubungan sex dengan orang yang salah.
Neraka, jadi hewan, punya kelainan sexual, punya banyak musuh, menikah dengan yang tidak dicintai.

“ Bagi siapa yang melakukan perbuatan salah, maka orang itu sedang menghilangkan sumber kebahagiaan dalam dirinya. “
(Dhammapada 246 - 247)

Karma Buruk Perkataan
A k i b a t n y a
Bohong, memfitnah.
Neraka, alam setan, tidak dipercaya, bau mulut
Menghasut, memecah belah.
Neraka, alam setan, kehilangan teman
Ucapan kasar, memaki, menghina..
Neraka, alam setan, mendapat tuduhan salah
Omong kosong, gosip.
Cacat mulut, bicara tidak jelas, tidak dipercaya.

“ Orang yang sering berbohong, jago bohong, maka orang ini sanggup  melakukan semua jenis kejahatan. “
(Musavada Sutta, Itivuttaka)

Karma Buruk Pikiran
A k i b a t n y a
Iri, dengki, serakah.
Tidak punya pengaruh, sedikit pengikut, tidak tercapai yang diidamkan.
Niat jahat, kebencian, mengharapkan mahluk lain kena musibah.
Neraka, buruk rupa, banyak penyakit, berwatak tercela.
Pandangan salah, menganggap hukum karma tidak ada.
Neraka, jadi hewan, tidak mampu berpikir normal, bodoh, penyakit menahun, memiliki pendapat yang tercela.

“ Pikiran adalah awal dari nasib, bagi siapa yang tindakannya berdasarkan pikiran baik, maka kebahagiaan akan mengikutinya. “
(Dhammapada, Yamaka Vagga-2)

Semua karma buruk perbuatan, perkataan dan pikiran bisa menyebabkan pelakunya masuk alam jin, jadi hewan, setan, atau bahkan masuk neraka jika akibat dari karmanya sangat berat.



Kualitas Perbuatan :
        Kepada siapa perbuatan dilakukan
        Dilakukan secara sukarela atau terpaksa
        Dilakukan dengan keyakinan atau ragu-ragu
        Dilakukan dengan pikiran terpusat / penuh kesadaran atau kesadaran lemah /melamun.
        Kualitas moral, konsentrasi dan kebijaksanaan si pelaku.
Tanda  ‘<’  dibaca :  “ lebih kecil daripada “
Contoh 1)         
<  <
                    
               hewan                        orang biasa                          orang suci
 


  <       
 semut <   ayam     <  anjing     <      teman   <   orang tua  <    orang suci    <     orang suci ....dst
                                                                                                     level 1                 level 2

Semakin tinggi kesadaran atau jasa yang dimiliki oleh suatu mahluk, maka semakin besar akibat karma yang muncul bila melakukan sesuatu terhadap mahluk itu.

Contoh 2)
 


Akibat membunuh                                     Akibat membunuh                   Akibat membunuh
  <karena terancam / terpaksa                karena dendam         <            karena senang / hobby berburu

Semakin terpaksa suatu perbuatan dilakukan, maka semakin kecil akibat karmanya.



Contoh 3)

   <A\kibat ragu-ragu menyumbang            Akibat menyumbang dengan hati yang mantap / yakin

Semakin yakin suatu perbuatan dilakukan, maka semakin besar akibatnya.

Contoh 4)

<Akibat membunuh                                    Akibat membunuh
dalam kondisi mabuk                              dengan kesadaran penuh

Semakin sadar suatu perbuatan dilakukan, maka semakin besar akibat karmanya.

Semakin baik seseorang, maka semakin kecil balasan dari karma buruk yang dilakukannya.
“ Bagi orang yang lemah moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaannya, maka kesalahan kecil yang telah dilakukan orang ini , bisa menyebabkan ia masuk neraka.. Sedangkan bagi orang yang tinggi moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaannya, bila melakukan kesalahan yang sama, hanya akan berdampak ringan.”
(Lonaphala Sutta, Anguttara Nikaya)

Kuantitas perbuatan =  - Mutu dan jumlah barang / jasa yang diberikan / diambil.
                                         - Berapa kali perbuatan tersebut dilakukan.

       5 karma buruk yang menyebabkan pelakunya PASTI masuk neraka, tidak peduli perbuatan baik apapun yang pernah dilakukannya, yaitu membunuh ibu, membunuh ayah, melukai Buddha, membunuh Orang Suci dan mengacaukan komunitas orang suci.

“ Aku terlahir dari perbuatanku sendiri, berurusan dengan perbuatanku sendiri, terlindung oleh perbuatanku sendiri, perbuatan apapun yang aku lakukan, baik atau buruk, aku sendirilah yang akan menerima akibatnya. “
(Anguttara Nikaya V - 57)



==========Hukum Karma Tamat==========
From: Teddy Teguh Raharja <teddy.teguh@gmail.com>

No comments:

Post a Comment