Monday 25 April 2016

ISTANA UTTARA

ISTANA UTTARA
Uttara, seorang pemuda yang mengatur upacara persembahan besar-besaran yang didanai oleh Pangeran Payasi (lihat artikel tentang Pangeran Payasi ) baru saja meninggal dunia. Kemudian ia muncul sebagai dewa di surga Tavatimsa ( surga tingkat II ).
( Uttara turut mendengarkan diskusi antara Pangeran Payasi dengan Bhikku Kumara Kassapa di hutan Simsapa, ia sadar bahwa kehidupannya di surga adalah akibat tak langsung dari pertemuan antara bossnya, Bhikku Kumara Kassapa, dan ia sendiri.)
Maka untuk menunjukkkan rasa terima kasih, ia turun ke bumi dengan membawa serta istananya untuk ditunjukkan kepada Bhikku Kumara Kassapa. ( Bagaikan seorang anak yang sudah lama pergi merantau, perginya naik kendaraan umum, pulangnya naik mobil pribadi, sebagai hasil kerjanya, untuk ditunjukkan kepada orang tuanya, supaya orang tuanya senang.)
Setelah dewa Uttara memberi hormat, Bhikku Kumara Kassapa bertanya kepadanya : “ Wah, istana anda sungguh megah dan indah. Siapa anda ? Apa yang telah anda lakukan sewaktu menjadi manusia sehingga sekarang anda bisa menjadi dewa ? “
Dengan gembira dewa Uttara menjawab : “ Yang Mulia. Sewaktu menjadi manusia, saya adalah anak buah Pangeran Payasi. Nama saya Uttara. Saya yang mengatur upacara persembahan besar-besaran yang didanai oleh Pangeran Payasi. Saat itu saya juga mengeluarkan sebagian harta saya untuk ikut disumbangkan. Saya menyumbang dengan tulus, memberikannya secara langsung, dilakukan dengan penuh perhatian dan dengan sikap yang hormat.
Itulah perbuatan baik yang saya lakukan sehingga saya sekarang menjadi dewa. “

Uttaravimana, Vimanavatthu

Komentar : Tanpa perlu bertanya pun Bhikku Kumara Kassapa pasti sudah tahu siapa dewa itu dan apa sebab ia bisa menjadi dewa. Beliau bertanya untuk basa-basi. Supaya bisa terjadi percakapan, walaupun setengah sandiwara, supaya kitab Tipitaka bisa dibuat.

Uttara yang mengetahui tentang dimensi waktu yang berbeda antara surga dan bumi, sesegera mungkin pergi ke alam manusia, karena jika telat sebentar saja (menurut ukuran waktu di alam surga), maka Bhikku Kumara Kassapa sudah terlanjur wafat ( 1 hari di surga Tavatimsa = 100 tahun manusia).
From: Teddy Teguh Raharja <teddy.teguh@gmail.com>

No comments:

Post a Comment