ISTANA UTTARA
Uttara, seorang pemuda yang mengatur upacara
persembahan besar-besaran yang didanai oleh Pangeran Payasi (lihat
artikel tentang Pangeran Payasi )
baru saja meninggal dunia. Kemudian ia muncul sebagai dewa di surga
Tavatimsa ( surga tingkat II ).
( Uttara turut mendengarkan
diskusi antara Pangeran Payasi dengan Bhikku Kumara Kassapa di hutan
Simsapa, ia sadar bahwa kehidupannya di surga adalah akibat tak
langsung dari pertemuan antara bossnya, Bhikku Kumara Kassapa, dan ia
sendiri.)
Maka untuk
menunjukkkan rasa terima kasih, ia turun ke bumi dengan membawa serta
istananya untuk ditunjukkan kepada Bhikku Kumara Kassapa. (
Bagaikan seorang anak yang sudah lama pergi merantau, perginya naik
kendaraan umum, pulangnya naik mobil pribadi, sebagai hasil kerjanya,
untuk ditunjukkan kepada orang tuanya, supaya orang tuanya senang.)
Setelah dewa Uttara memberi hormat, Bhikku Kumara
Kassapa bertanya kepadanya : “ Wah, istana anda sungguh megah dan
indah. Siapa anda ? Apa yang telah anda lakukan sewaktu menjadi
manusia sehingga sekarang anda bisa menjadi dewa ? “
Dengan gembira dewa Uttara menjawab : “ Yang Mulia.
Sewaktu menjadi manusia, saya adalah anak buah Pangeran Payasi. Nama
saya Uttara. Saya yang mengatur upacara persembahan besar-besaran
yang didanai oleh Pangeran Payasi. Saat itu saya juga mengeluarkan
sebagian harta saya untuk ikut disumbangkan. Saya menyumbang dengan
tulus, memberikannya secara langsung, dilakukan dengan penuh
perhatian dan dengan sikap yang hormat.
Itulah perbuatan baik yang saya lakukan sehingga saya
sekarang menjadi dewa. “
Uttaravimana,
Vimanavatthu
Komentar
: Tanpa perlu bertanya pun Bhikku Kumara Kassapa pasti sudah tahu
siapa dewa itu dan apa sebab ia bisa menjadi dewa. Beliau bertanya
untuk basa-basi. Supaya bisa terjadi percakapan, walaupun setengah
sandiwara, supaya kitab Tipitaka bisa dibuat.
Uttara yang mengetahui tentang dimensi waktu yang
berbeda antara surga dan bumi, sesegera mungkin pergi ke alam
manusia, karena jika telat sebentar saja (menurut ukuran waktu di
alam surga), maka Bhikku Kumara Kassapa sudah terlanjur wafat ( 1
hari di surga Tavatimsa = 100 tahun manusia).
No comments:
Post a Comment