Suatu ketika, Buddha berkata :
“Singa, si raja hutan, keluar dari sarangnya saat
senja. Kemudian ia merenggangkan diri, melihat ke sekeliling,
menyuarakan raungan singanya, setelah itu baru mulai mencari mangsa.
Sebagian besar binatang yang mendengar raungan singa
itu, merasa terkejut dan takut. Mereka bersembunyi ke sarangnya
masing-masing. Burung-burung yang hinggap di dahan pohon pada
terbang. Gajah kerajaan yang diikat pada meronta dan berusaha
memutuskan tali ikatan. Setelah putus , mereka lari sampai
terkencing-kencing. Begitu besar pengaruh yang dimiliki singa, si
raja hutan.
Demikian pula saat muncul di dunia ini Buddha yang Maha
tahu. Beliau berkhotbah tentang ketidakkekalan, menyatakan bahwa
segala sesuatu yang terkondisi adalah tidak kekal ( annica), dan
segala sesuatu yang tidak kekal merupakan penderitaan ( dukkha).
Kemudian, sebagian besar para Dewa, terutama yang
tinggal di surga tingkat tinggi, setelah mendengarkan khotbah dari
Buddha ini, Mereka merasa terkejut dan takut. Lalu mereka berkata :
“ Oh, Kami yang selama ini menganggap diri Kami kekal
dan aman, ternyata Kami tidak kekal dan tidak aman. Masih berada
dalam lingkup penderitaan. “
Demikianlah, besarnya pengaruh, wibawa dan keagungan
yang dimiliki oleh seorang Buddha. “
Sumber : Anguttara Nikaya IV , 33
Catatan
:
Sewaktu Buddha pertama kali berkhotbah di Benares,
Beliau menggunakan kesaktian, sehingga suaraNya bisa terdengar di
Surga tingkat pertama, kedua, ketiga dan seterusnya sampai di Alam
Brahma ( Surga tingkat tinggi ).
Setelah Buddha selesai berkhotbah, muncul cahaya yang
terangnya melebihi cahaya apapun juga, berasal dari dunia ini, lalu
memancar ke seluruh alam semesta, saat itu ribuan sistem tata surya
tergetar dilanda gempa.
Fenomena alam yang
luar biasa dahsyat ini, yang disebabkan karena Kebenaran Tertinggi
sudah terkuak dan diberitakan, mau tidak mau menarik perhatian para
Dewa. Mereka jadi mau tahu ada apa.
Isi tentang
khotbah pertama Buddha dapat dilihat di Dhammacakkapavatana Sutta (
Khotbah tentang pemutaran roda Dhamma ).
Bhikkhu
Ananda berkata kepada Bhikkhu Udayi. “ Aku sungguh beruntung,
memiliki guru sehebat Sang Buddha.”
Lalu
Bhikkhu Udayi menjawab : “ Ananda, kalau gurumu hebat, memangnya
kamu dapat apa ?”
Mendengar
ini, Sang Buddha berkata kepada Bhikkhu Udayi. “ Janganlah berkata
begitu Udayi, Ananda memiliki keyakinan yang besar. Dan orang yang
memiliki keyakinan seperti ini, setelah mati, akan muncul sebagai
Raja Dewa, jika terlahir kembali sebagai manusia, akan jadi Maharaja
dunia.. ( Ananda Vagga, Angutara Nikaya )
No comments:
Post a Comment