Waktu itu Sang Buddha sedang tinggal di Savathi. Beliau
sedang bermeditasi. ( Buddha kan sudah mencapai tingkat kesucian
tertinggi, buat apa bermeditasi lagi ? Untuk memberikan contoh pada
para Bhikku / siswa. Bagaimana cara mengisi waktu yang benar sebagai
petapa. Dan lagi Beliau bukan berlatih meditasi,
tapi langsung masuk ke Jhana, yaitu tingkatan tertentu dalam
meditasi, yang memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran, ).
Kemudian ada
dua Brahma, yang satu bernama Subrahma,
yang satu lagi bernama Suddhavasa,
mau menghadap Buddha.
Mereka berdua sudah sampai di depan pintu kamar Buddha. Lalu Br.
Subrahma berkata pada rekannya : “ Ini bukan waktu yang tepat untuk
menghadap Buddha. Beliau sedang bermeditasi. Mendingan kita kembali
ke Alam Brahma.”
“ Ya Tuan.” Jawab Br. Suddhavasa.
Lalu kedua Mahluk halus inipun lenyap dari alam
manusia, dan muncul kembali di Alam Brahma. Pada saat mereka muncul,
ada Brahma lain (namanya tidak disebutkan) yang melihat mereka, lalu
Ia menyapa : “ Anda baru datang darimana Tuan-Tuan ? “
Br Subrahma : “ Kami baru datang dari tempat tinggal
Sang Buddha.
O ya, Tuan, Anda juga seharusnya menghadap Beliau,
karena Beliau adalah mahluk yang telah mencapai tingkat kesucian
tertinggi. “.
Tetapi Brahma tersebut menolak saran mereka. Ia dalam
sekejab menciptakan 1000 (seribu) mahluk dengan wujud yang
berbeda-beda, setelah itu Ia berkata :
“ Apakah Anda sudah melihat kesaktian Saya ? “
Br Subrahma : “ Ya Tuan.”
“ Lantas buat apa Saya harus menemui Buddha ? Apa Ia
lebih sakti daripada Saya ?”
Sebagai tandingan, Br Subrahma dalam sekejab menciptakan
2000 ( dua ribu) mahluk dengan wujud yang berbeda-beda, dan berkata :
“ Apakah Anda sudah melihat kesaktian Saya ? “
“ Ya Tuan. Anda lebih sakti daripada Saya.”
Br Subrahma : “ Ketahuilah, Sang Buddha masih jauh
lebih sakti dibandingkan Kita berdua. Jadi, Anda seharusnya menemui
Beliau guna memberi hormat.”
Brahma itu masih
mencoba menolak dengan berkata ; “ Istana Saya sangat indah. Penuh
terisi dengan hal-hal yang hebat. ( Maksudnya, Saya sudah
merasa nyaman disini, dan kebahagiaan disini kekal, buat apa lagi
menghadap Buddha ? )
Br Subrahma : “
Walaupun begitu, segala sesuatu yang terkondisi (termasuk Istana dan
kebahagiaan Anda ) adalah tidak kekal. Mahluk bijaksana tidak akan
merasa senang dengan yang tidak kekal.” (Ini adalah Sabda
yang sering diucapkan Sang Buddha. )
Setelah berkata begitu, Br Subrahma dan Br Suddhavasa
pun menghilang. Di lain kesempatan, Brahma itupun akhirnya menghadap
Sang Buddha.
Sumber :
Brahmasamyutta 6, Sutta
Nipata
No comments:
Post a Comment