Tuesday 10 May 2016

MENGHORMATI RELIK

Setelah jenazah Sang Buddha selesai dibakar, Relik (sisa jasmani hasil pembakaran ) Beliau dibagi-bagikan. Salah seorang yang mendapatkan Relik Buddha adalah Raja Ajatasatthu.
Raja ini kemudian menbangun stupa besar di kota yang bernama Rajagaha, guna menyimpan Relic yang didapatkannya.
            Kemudian ada seorang wanita ( namanya tidak disebutkan ) mau datang untuk mempersembahkan bunga buat Relik Buddha di stupa itu. Masih di tengah perjalanan, belum sampai di stupa tempat relic, ia ditanduk sapi sampai meninggal. Lalu ia muncul kembali sebagai Dewi ( Dewa perempuan) di surga Tavatimsa ( Surga tingkat 2 )
             Saat itu, Dewa Sakka ( Raja Dewa yang menguasai surga Tavatimsa ) melihat wanita ini muncul sebagai Dewi. Kemudian Sakka bertanya pada Dewi baru ini :
“ Apa yang anda lakukan sewaktu menjadi manusia, sehingga anda bisa muncul disini ? “
Si Dewi menjawab :
“ Saya mau mempersembahkan bunga buat Relic Buddha. Bunga tanaman Kosataki, yaitu sejenis tanaman rambat liar yang tidak ada harganya. Bunganya saya ambil 4 tangkai ( sepertinya dia orang miskin ). Dengan penuh rasa hormat, saya berencana mempersembahkan bunga itu pada Relic Buddha, karena pikiran saya terpusat pada Relic Buddha, saya jadi tidak memperhatikan jalan. Saya tidak melihat ada sapi ngamuk. Saya ditanduk dan meninggal dijalan sebelum sampai di tujuan.
Jika seandainya saja, saya tidak ditanduk, dan saya bisa sampai di tujuan, bisa mempersembahkan bunga itu. Pasti saya akan menjadi Dewi yang jauh lebih tinggi tingkatannya daripada sekarang. “
Setelah mendengar jawaban ini, Dewa Sakka berkata pada anak buahnya, yaitu Dewa Matali,  :
“ Sungguh luar biasa, bahkan persembahan yang sepele, atau pelayanan yang paling kecil sekalipun, bila diberikan dengan rasa hormat pada Buddha atau murid Buddha, akan mengakibatkan keberuntungan yang luar biasa bagi si pemberi.
Ayo Matali, kita juga akan menghormati Relik Buddha, Tidak peduli apakah Buddha masih hidup atau sudah wafat, Beliau tetap membawa keberuntungan bagi banyak mahluk. “
Kemudian Dewa Sakka, yang semula mau bersenang-senang, membatalkan rencananya. Lalu pergi menghormat Relik Buddha selama 7 hari berturut-turut di tempat pemujaan yang bernama Culamani di surga Tavatimsa.

Sumber : vimanavatthu, Sutta Pitaka, bagian dari TRIPITAKA.


            Keterangan : Sewaktu Pangeran Siddhartha ( calon Buddha)  meninggalkan keduniawian, Beliau mencukur rambutNya dengan pedang, Dewa Sakka mengambil rambut ini sebelum jatuh ketanah, lalu dibawa ke surga Tavatimsa. Rambut inilah yang dipuka oleh Sakka.

No comments:

Post a Comment