Tuesday, 24 May 2016

MERAWAT ORANG SAKIT

Suatu hari, ada seorang bhikku yang menderita sakit perut yang parah. Karena kesakitan dan lemah, sewaktu berjalan ia terjatuh. Ia tidak kuat berdiri lagi, dan hanya berbaring saja di atas tanah. Jubah dan badannya kotor
.
Saat itu, Sang Buddha dan Bhikku Ananda ( ajudan Beliau) sedang berkunjung ke tempat tinggal para bhikku. Ketika melihat bhikku yang sedang sakit itu, Sang Buddha mendekatinya dan bertanya :
Buddha (B) : “ Bhikku. Kamu kenapa ? “
bhikku (b) : “ Saya sakit perut. Bhante ( Guru yang dimuliakan )
(B) : “ Apa tidak ada orang yang merawatmu ? “
(b) : “ Tidak. Bhante. “
(B) : “ Mengapa bhikku yang lain tidak merawatmu ? “
(b) : “ Karena mereka tidak suka pada saya. Bhante. “

Kemudian Buddha berkata pada bhikku Ananda : “ Ambilkan air. Kita akan membersihkan tubuh bhikku ini. “. Bhikku Ananda pun pergi mengambil air. Setelah kembali, Buddha menyiramkan air itu secara perlahan ke tubuh bhikku yang sakit itu, sambil bhikku Ananda membersihkan seluruh tubuhnya. Setelah bersih, kemudian Buddha dan bhikku Ananda bersama-sama mengangkat dan membaringkannya ke atas tempat tidur.

Lalu Sang Buddha memanggil semua bhikku yang tinggal di sana dan bertanya kepada mereka : “ Para bhikku, mengapa kalian tidak merawat rekan kalian yang sakit itu ? “
Bhikku yang paling senior menjawab :
Karena kami tidak suka padanya. Bhante. “ ( jujur ya ? )
Buddha : “ Bhikku. Jangan begitu. Kalian tidak memiliki ayah atau ibu yang merawat kalian. Jika kalian tidak saling merawat, lalu kalau sakit mau minta tolong sama siapa ? Ia yang merawat orang sakit, manfaatnya ( secara karma ) sama seperti merawat Saya ( Buddha).”

VINAYA, IV, 301

Komentar :

Kalimat terakhir ini tentu berlaku untuk mereka yang merawat dengan cinta kasih dan tanpa pamrih. Bukan bagi mereka yang digaji untuk itu atau yang terpaksa melakukannya.

No comments:

Post a Comment