Saturday 10 September 2016

Karma Dan Nasib Bagian 1


KATA PENGANTAR

Buku ini saya tulis sejak timbul ide hingga selesai memerlukan waktu selama 3 tahun, sebab utama ialah karena terlalu banyaknya tugas, baru menulis

beberapa kalimat lalu tertunda lagi beberapa bulan, terkadang sampai setengah

tahun. Demikianlah antara menulis dan tertunda, setelah mendapat desakan

yang terus-menerus dari banyak teman, baru setengah tahun belakangan ini,


kebulatan tekad, dan kuluangkan waktu benar-benar untuk menyelesaikan u u ini.

Karena penulis bukan novelis dan tidak pandai mengarang karenanya agak sulitlah menulis, tak dapat membuat variasi kata dan kalimat, maka tulisan ini sangatlah sederhana dan diungkapkan secara apa adanya. Jadi apa yang ditulis dismi benar benar adalah hal yang sebenarnya.

Saya hanya bermaksud mendasar pada pengalaman saya yang kuSimpulkan, ditambah atas dasar pengalaman dari berbagai peristiwa yang terjadi, kemudian mendapatkan kesadaran atas maknanya, dengan sejujurnya memberitakan pada kalian.

Dalam buku ini saya hanya menulis 5 buah contoh nyata, pada hal fakta yang hendak saya tulis sangatlah banyak, semuanya adalah fakta yang benar. Banyak kasus yang sama, saya hanya memilih 5 buah kasus yang berlainan. Kelak bila perlu saya masih dapat menulis kasus-kasus yang agak istimewa.

Buku ini merupakan hadiah untuk dibaca bukanlah untuk dijual, tujuannya ialah agar DISEBARLUASKAN, DIBAGIKAN PADA MASSA YANG BANYAK. Banyak dermawan yang jeli berita sejak jauh-jauh hari sudah menyumbang dana cetak, namun disebabkan buku ini agak terlambat selesai menulisnya, dan maksud baik para dermawan tak dapat ditunda lamalama, maka setelah mendapatkan persetujuan dari para dermawan, uang itu saya salurkan untuk mencetak buku-buku suci yang lain dan disebarluaskan. Disini saya menghaturkan banyak terima kasih yang setulus-tulusnya pada para dermawan. Semoga kebajikan akbar dari Sang Buddha akan memberkahi kalian dan memberkahi umatnya.

Semoga semua umat mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan, kasih yang besar.

Semoga semua umat terlepas dari penderitaan dan karma derita, kesedihan yang tak terbatas.

Semoga semua umat selamanya tak menderita dan mendapatkan kegembiraan, kesukaan yang tak terbatas

semoga semua umat tak berpilih kasih namun adil, karunia yang tak terhingga.
Liu Ie Yung, Hong Kong 1984

URAIAN RINGKAS TENTANG HAKEKAT UTAMA DAN SATU-SATUNYA CARA UNTUK MEMPERBAIKI NASIB MEMAHAMI HUKUM KARMA, MERINTIS JALAN MENUJU PERBAIKAN NASIB

Banyak orang yang menghadapi rintangan dalam perjalanan hidupnya, kegagalan dalam usaha atau kegagalan dalam perkawinan maupun penderitaan penyakit. Bahkan ketika lagi banyak bencana dan halangan, mereka datang mencari saya untuk meramalkan nasibnya, menanyakan bagaimana kira-kira perjalanan hidupnya pada masa yang akan datang, kapan akan mengalami nasib baik. Bila hasil ramalan itu baik pastilah dengan senang hati ia mohon pamit, namun sebaliknya bila hasil ramalannya buruk, maka tampaklah wajahnya bermurung susah, kehilangan semangat.

Telah belasan tahun saya meramal nasib orang, banyaklah sudah pengalaman saya, walaupun melihat banyak orang miskin mengalami keberhasilan, namun juga melihat lebih banyak orang sukses yang mengalami kegagalan. Terasa benar olehku bahwa manusia benar-benar terikat kuat oleh nasib yang telah ditakdirkan; segala sukses dan kegagalan, kegembiraan dan kesedihan, pertemuan dan perpisahan, berbagai macam pengalaman, kesemuanya dikendalikan oleh nasib dan takdir sedikitpun tidak dapat meloloskan diri dari nasib yang telah ditakdirkan. Tidak sedikit orang yang berusaha merubah nasibnya, namun lebih banyak orang yang tak tahu bagaimana dan apa prinsip utama untuk merubah nasib, dan memang tidak mendapatkan cara yang tepat, sehingga akhirnya menjadi sia-sia belaka.

Orang yang datang meramal nasibnya pada saya, bila mendapatkan hasil ramalannya buruk, umumnya bertanya: “Dapatkah ditolong?”. Pertanyaan seperti ini sangat banyak diajukan dan dengan pasti saya akan menjawab: “Dapat! ”

Bagaimana merubah atau memperbaiki nasib yang telah ditakdirkan? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama harus mengerti dulu bagaimana terjadinya “Nasib yang baik dan buruk” itu, dan yang lebih perlu diketahui ialah “Siapa yang berperan dalam menguasai nasib?”


No comments:

Post a Comment