Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Ada sisi sukses yang sering dilupakan. Apakah sisi suskses itu? Sisi sukses itu adalah melihat kedalam diri. Pernahkah Anda melihat ke dalam diri Anda?
Contohnya, jika Anda hanya melihat keluar, itu hanya sukses yang kecil. Anda menabung hemat, mengangsur, dan akhirnya punya rumah sendiri, hak milik sertifikat sudah dibalik nama, tetapi keberhasilan bukan akhir. Sudah punya rumah satu, lantas lobha, serakah tidak akan berhenti. Lobha itu terus,terus, terus.
Apakah Anda sudah pernah merasa puas? Enough Is Enough. Bila Anda tidak pernah merasa puas, batin ini mendidih seperti air yang digodog. Sukses materi tetapi hati Anda tidak tentram. Setiap hari hanya penasaran, ketegangan. Apa bahagianya hidup seperti itu?
Kita mencari ketentraman dalam hidup ini bukan hanya dari sukses di luar. Percuma sukses di luar tetapi di dalam penuh dengan ketegangan, hancur-hancuran.
Apakah itu sukses yang sebenarnya?
Semula dia adalah seorang pegawai rendahan. Kalau kemana-mana pakai kendaraan umum, bis umum, dan sebagainya. Dia ingin punya sepeda motor meskipun tidak bagus, tidak baru, motor bekas, tidak apa. Lalu, dia berjuang dengan tekun dan ulet. Orang-orang yang berhasil itu dulu begitu.
Akan tetapi, anaknya tidak pernah mengalaminya. dari punya motor bekas ingin punya motor baru, bisa di dapatkan. Kemudian ingin punya mobil bekas, bisa di dapatkan. Punya mobil baru juga bisa di dapatkan. Mobilnya bertambah. Pabriknya bertambah, usahanya juga berkembang pesat.
Dia sekarang sudah tidak ingat lagi berapa banyak mobil miliknya. Sekarang timbul keinginan yang lain. Alangkah baiknya kalau saya punya helikopter ! Bisa mengatasi macet, bisa tidak tergantung dengan jalan di darat dan sekarang memungkinkan orang punya helikopter.
Setelah punya helikopter, apa yang menjadi cita-citanya? Apa yang diinginkannya lagi? Ada lagi. Di mana nanti saya akan dikuburkan?
Tidak pernah habis. Keserakahan tidak pernah berhenti. Berpikir Enough Is Enough amatlah sulit. Kalau Saudara bisa Enough Is Enough, maka Anda akan berpikir: Aku ingin sejahtera, tapi aku juga ingin tenteram.
Itulah sukses yang sesungguhnya...
Mendengar Dhamma, tidak hanya sekadar mendengar. Dalam Dhammapada dikatakan KICCHAN SADDHAMMASSAVANAM 'mendengar Dhamma adalah sulit'. Memang kita bisa mendengar Dhamma, tetapi kalau tidak bisa mencerna maka tidak akan mengerti.
Karena Dhamma ajaran Sang Buddha tidak menyodorkan pilihan A atau B, percaya atau tidak. Bukan. Akan tetapi agama Buddha mengajak kita untuk mengerti. Karena itu kalau Anda hanya sekadar mendengar, tidak merenungkan, maka Anda hanya mendengar tetapi tidak mengerti.
Cobalah sambil Anda menyimak, Anda juga merenungkan. Kalau Anda tidak merenungkan, tidak akan mengerti maksudnya. Sukses tidak hanya mengubah yang berada diluar, tetapi sukses juga harus mengubah yang di dalam. Karena kalau Anda hanya menuruti lobha 'keserakahan', ingin mengubah yang diluar-luar. Di ubah-ubah sesuaikan dengan selera. Meskipun Anda mampu, namun tidak akan ada habisnya. Inilah yang menimbulkan ketegangan.
Sudahkah Anda mengubah yang di dalam untuk ketentraman hidup Anda?
No comments:
Post a Comment