Monday 16 October 2017

Panca Nivarana

Melalui pengamatan yang baik, maka kita akan menyadari bahwa selain sebagai pengguna meditasi, Lima Rintangan juga adalah pengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Kehendak-jahat dan Keraguan dapat saja mengganggu hubungan kita dengan orang lain; Kelambanan dan Kemalasan berdampak pada pekerjaan dan pelajaran kita; Keresahan dan Kekuatiran berdampak pada kesehatan jasmani dan rohani kita. Apabila Lima Rintangan dapat dihancurkan dominasinya di dalam batin kita, kehidupan kita akan mendapatkan keberuntungan, sama halnya dengan yang dicapai oleh meditasi kita. Perasaan lega, perasaan sentosa, perasaan bebas dan aman akan menembus ke batin kita dan olehnya kita merasa lebih berbahagia.


Dengan menghentikan nafsu-duniawi, seseorang tenang berdiam dengan batin yang bebas dari nafsu-duniawi dan menjadi murni. Dengan menghentikan kehendak-jahat dan kebencian, kita berdiam dengan batin dipenuhi welas-asih dan cinta-kasih demi kesejahteraan semua makhluk, dan memurnikan batinnya dari kehendak-jahat dan kebencian. Dengan menghentikan kelambanan dan kemalasan, dia merasakan cahaya serta penghayatan yang sadar dan jelas, dia memurnikan batinnya dari kelambanan dan kemalasan. Dengan menghentikan keresahan dan kekwatiran dan tetap tenang di dalam batin, dia memurnikan batinnya dari keresahan dan kekwatiran. Dengan menghentikan keraguan, dia tenang-berdiam setelah mengatasi keraguan, tanpa ketakpastian dalam dirinya sebagai layaknya seorang terlatih, dia memurnikan batinnya dari keraguan.

Bagaikan seorang yang meminjam uang untuk mengembangkan usahanya, dan setelah usahanya berkembang, dia melunasi hutangnya dan berkecukupan untuk menunjang seorang isteri, dan olehnya ia berkata dalam hati: “Sebelumnya saya berhutang, tapi sekarang bebas dari hutang,” dan akan gembira dan bahagia dikarenakannya;

Bagaikan seorang yang sakit dan menderita, tak ada nafsu makan dan lemah, lalu beberapa waktu berselang pulih kesehatannya, nafsu makannya dan kekuatannya, dan olehnya ia berkata dalam hati: “Sebelumnya saya sakit, tapi sekarang saya sehat,” dan akan gembira dan bahagia dikarenakannya;

Bagaikan seorang yang dipenjarakan, sesudah beberapa waktu, dibebaskan tanpa penyitaan harta bendanya, dan olehnya ia berkata dalam hati: “Sebelumnya saya dipenjarakan, tapi sekarang bebas,” dan akan gembira dan bahagia dikarenakannya;

Bagaikan seorang budak, tidak menjadi tuan dari dirinya sendiri, dikendalikan oleh orang lain dan tak dapat melaksanakan apa yang dikehendakinya, lalu suatu waktu dibebaskan, lalu berkata dalam hati: “Dulu saya seorang budak, tapi sekarang saya telah dipersamakan,” dan akan gembira dan bahagia dikarenakannya;

Bagaikan seorang yang membawa barang-barang dan harta kekayaan mengembara seorang diri di dalam keganasan hutan yang penuh bahaya, namun bebekal hanya sedikit makanan, tapi setelah beberapa waktu, tiba dengan selamat dan terdengar sampai di pinggiran desa, dan akan berkata dalam hati: “Sebelumnya saya dalam keadaan berbahaya, tapi sekarang saya sudah aman,” dan akan gembira dan bahagia dikarenakannya;

Dengan cara yang sama, selama Lima Rintangan tidak diatasi, seseorang akan merasa berhutang, sakit, dipenjarakan, diperbudak, hilang dalam hutan belantara. Tetapi setelah Lima Rintangan teratasi, seorang akan merasa bebas dari hutang, sehat, bebas, dipersamakan dan aman. Dan ketika seorang menyadari bahwa Lima Rintangan telah teratasi, kegembiraan timbul, dari kegembiraan timbul keceriaan, dari keceriaan tubuh akan tenang, dari tubuh yang tenang seorang akan berbahagia, dan batin yang berbahagia senantiasa terkonsentrasi.
(Digha Nikaya I :72)

Sumber: Buddhism Bar - Perpustakaan buddhism

No comments:

Post a Comment