Kelelawar aja bisa jadi dewa. Anda?
Lima Ratus Kelelawar
Pada masa Buddha Kassapa, hiduplah 500 kelelawar kecil biasa yang tinggal bergantungan di langit-langit sebuah gua.
Mereka mendengarkan pembacaan Abhidhamma oleh dua orang bhikkhu, yang merupakan ahli Abhidhamma.
Mereka bahkan tidak mengetahui arti bulan muda (sebelum purnama) dan bulan tua (setelah purnama), perhatian mereka tertarik pada pembacaan Abhidhamma itu karena suara dua bhikkhu itu yang merdu dan menyenangkan.
Kelelawar-kelelawar itu tidak mengetahui apa yang dimaksudkan dengan Abhidhamma, kelompok kehidupan, sensasi, dhatu (unsur-unsur).
Namun, karena suara merdu pembacaan oleh dua bhikkhu bertindak sebagai objek yang baik bagi kesadaran menjelang kematian mereka (kamma nimitta) untuk menuju kehidupan selanjutnya, mereka terlahir kembali di alam dewa.
Mereka menikmati kehidupan sebagai dewa sejak masa Buddha Kassapa hingga masa Buddha Gotama, tidak pernah sekalipun terlahir di alam menderita. Pada masa Buddha Gotama, mereka terlahir di alam manusia, mereka menyaksikan Keajaiban Ganda, yang membangkitkan keyakinan mereka sehingga mereka memohon penahbisan di bawah pengawasan Yang Mulia Sariputta.
Setiap hari, Yang Mulia Sariputta mengajarkan Abhidhamma kepada mereka sesuai apa yang ia pelajari secara singkat dari Tathagata.
Khotbah Abhidhamma yang dibabarkan oleh Tathagata di alam para dewa berakhir bersamaan dengan selesainya pelajaran yang terdiri dari tujuh buku Abhidhamma oleh 500 bhikkhu yang diajarkan oleh Yang Mulia Sariputta di alam manusia.
Pada akhir pelajaran Abhidhamma tersebut, ke-500 Bhikkhu yang dahulu adalah kelelawar mencapai tingkat kesucian Arahatta, yang berarti mereka tidak akan terlahir di alam manapun lagi dan terbebas dari segala penderitaan.
Banyak umat Buddha di Indonesia atau di seluruh dunia senang dengan pembacaan Paritta-Suci.
Inilah betapa besar manfaat dari membaca dan bahkan hanya mendengarkan Paritta-Suci.
Ke-500 kelelawar tersebut tidak mengerti apa arti dari diskusi Abhidhamma tersebut.
Sebagai hasilnya mereka tidak pernah terlahir di alam rendah lagi dan hanya berada di alam dewa ber kali kali hingga akhirnya terlahir menjadi manusia pada Sasana Buddha Gotama, bertahbis menjadi Bhikkhu dan berhasil mencapai kesucian Arahat.
Kita juga seyogyanya mengatur waktu untuk setiap harinya membaca Paritta-Suci, baik sekalipun hanya lima-belas menit saja, asalkan dilakukan tiap hari, ini sudah sangat berharga.
Apalagi mereka yang sangat hobi melakukannya selama berjam-jam, betapa besar jasa kebajikannya dan betapa besar manfaat yang diberikan kepada makhluk lain.
Untuk memperoleh manfaat yang semakin tak terbayangkan, Anda juga dapat mencoba membaca tentang Patthana, yang ada di daftar referensi, terbitan Vihara Dhammadayada.
Kesimpulan :
Setiap menit yang kita habiskan dalam Dhamma. Akan memberikan kebahagiaan maha besar untuk masa ini dan masa yang akan datang, untuk diri kita dan banyak makhluk.
Tekunlah dalam Dhamma. Dan beri manfaat pada dunia😊
__________
Semoga anda mencapai kebahagiaan Nibbana
Forwad BC Dhamma ini kesemua teman Buddhist anda melalui FB, Wa, etc
Karena persembahan Dhamma adalah persembahan tertinggi.
Persembahan Dhamma akan berbuah kebijaksanaan bagi pemberi dan penerima
Bagi yang ingin mendapat BC Dhamma
Daftar nama anda ke whatsapp +6287883394674
Me : Bhikkhu Assaji
No comments:
Post a Comment