Friday, 29 September 2017

P I K I R A N

"P I K I R A N"

Tak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang sangat sulit dikendalikan seperti pikiran yang tidak berkembang.

Pikiran yang belum berkembang sungguh sangat sulit dikendalikan.

Tak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang sangat mudah dikendalikan seperti pikiran yang telah berkembang.


Pikiran yang telah berkembang sungguh mudah dikendalikan.

Tak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang membawa sangat banyak penderitaan seperti pikiran yang tidak berkembang dan tidak dilatih.

Pikiran yang tidak berkembang dan tidak dilatih sungguh membawa penderitaan.

Tidak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang membawa sangat banyak kebahagiaan seperti pikiran yang telah berkembang dan dilatih.

Pikiran yang telah berkembang dan dilatih sungguh membawa kebahagiaan.

Tak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang membawa sangat banyak kerugian seperti pikiran yang tidak dijinakkan, tidak terjaga, tidak terlindungi dan tidak terkendali.

Pikiran semacam itu sungguh membawa banyak kerugian.

Tidak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu yang membawa sangat banyak manfaat seperti pikiran yang telah dijinakkan, terjaga, terlindungi dan terkendali.

Pikiran semacam itu sungguh membawa manfaat besar.

Tak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang berubah sangat cepat seperti pikiran.

Tidaklah mudah memberikan perumpamaan betapa cepatnya pikiran berubah.

Pikiran ini, O para bhikkhu, sebenarnya bersinar, tetapi ia dikotori oleh kekotoran-kekotoran batin yang datang secara tak terduga.

Manusia duniawi yang belum belajar tidak memahami hal ini sebagaimana adanya; sehingga baginya tidak ada perkembangan mental.

Pikiran ini, O para bhikkhu, bersinar, dan ia terbebas dari kekotoran-kekotoran batin yang datang secara tak terduga.

Para siswa agung yang telah belajar memahami hal ini sebagaimana adanya; sehingga baginya ada perkembangan mental.

Pikiran adalah Pendahulu..

Para bhikkhu, keadaan-keadaan apapun yang tidak baik, yang merupakan bagian dari yang tidak baik, berhubungan dengan yang tidak baik – semua ini didahului oleh pikiran.

Pikiran muncul sebagai yang pertama dari semua itu, yang diikuti oleh keadaan-keadaan yang tidak baik.

Para bhikkhu, keadaan-keadaan apapun yang baik, yang merupakan bagian dari apa yang baik, berhubungan dengan yang baik semua ini didahului oleh pikiran.

Pikiran muncul sebagai yang pertama dari semua itu, yang diikuti oleh keadaan-keadaan yang baik.

Tak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang sangat bertanggung jawab menyebabkan keadaan-keadaan tidak baik yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan keadaan-keadaan baik yang telah muncul kemudian memudar seperti halnya kelalaian.

Di dalam diri orang yang lalai, keadaan-keadaan tidak baik yang tadinya belum muncul akan muncul dan keadaan-keadaan baik yang telah muncul akan memudar.

Tak ada hal lain yang kuketahui, O para bhikkhu, yang sangat bertanggung jawab menyebabkan keadaan-keadaan baik yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan keadaan tidak baik yang telah muncul kemudian memudar seperti halnya ketekunan.

Di dalam diri orang yang tekun, keadaan-keadaan baik yang tadinya belum muncul akan muncul dan keadaan tidak baik yang telah muncul akan memudar...
🙏

No comments:

Post a Comment