Thursday 28 September 2017

Mengenal Lebih Dekat Kebahagiaan dan Lenyapnya Penderitaan

Mengenal Lebih Dekat Kebahagiaan dan Lenyapnya Penderitaan
Oleh : dr. Dharma K. Widya, Sp . AK, M.Kes
Ir. Nanda Widya

~ Apakah kecantikan/ketampanan dapat membuat orang bahagia ? ~
Kecantikan / ketampanan adalah hal yang menyenangkan, sehingga tentu membuat orang bahagia.
Menurut hukum karma, kecantikan atau ketampanan merupakan buah dari bersikap hormat, rendah hati, sabar dan tidak pemarah di masa kehidupan yang Iampau.

Namun kebahagiaan ini bersifat relatif karena dalam suatu penelitian di negara Barat ditemukan bahwa kecantikan memang membuat wanita kota merasa berbahagia, tetapi hal ini tidak berlaku bagi wanita desa.
Di sisi lain kecantikan juga bersifat relatif dalam arti apa yang cantik bagi suatu kelompok orang mungkin tidak dianggap cantik pada kelompok lain dan pada waktunya kecantikan/ketampanan tentu akan memudar

~ Mana yang dapat lebih memberikan kebahagiaan, memiliki kecantikan atau kekayaan ? ~
Seorang ahli menyatakan bahwa terdapat perbedaan cara pandang antara pria dan wanita berkaitan dengan hal ini.
Dinyatakannya bahwa pria mencari kecantikan, sedangkan wanita mencari kekayaan.
Dengan demikian barangkali dapat disimpulkan bahwa bagi pria kekayaan akan Iebih memberikan kebahagiaan karena dengan kekayaan ia dapat mendapatkan kecantikan.
Sedangkan bagi wanita kecantikan akan
lebih memberikan kebahagiaan karena dengan kecantikan ia dapat mendapatkan kekayaan.
Namun keduanya merupakan kebahagiaan sementara yang pada waktunya akan lenyap.
Kecantikan pada waktunya akan hilang dimakan usia, kekayaan sewaktu-waktu dapat hilang - seandainya tidak hilang pun tidak akan dapat dibawa pada saat meninggal.

~ Banyak orang yang berangsur tua sehingga kecantikannya hilang, sehingga kebahagiaannya juga hilang. Bagaimana caranya yang harus kita lakukan agar kebahagiaan itu tidak hilang ? ~
Menjadi tua, kehilangan kecantikan merupakan keadaan alamiah yang dialami oleh semua manusia.
Namun kehilangan kecantikan tidak berarti harus kehilangan kebahagiaan.
Seseorang bisa tetap berbahagia apabila ia bisa menerima keadaan itu dan mengembangkan pikiran ke arah yang positif.

Ada kisah tentang permaisuri Raja Bimbisara yang cantik bernama Khema.
Ia sangat bangga akan kecantikannya.
Pada suatu pagi ia datang untukbmendengar khotbah Sang Buddha. Sang Buddha mengetahui kehadiran Khema.
Dengan kekuatan gaib-Nya Sang Buddha menciptakan seorang wanita muda yang sangat cantik berdiri di sampingnya dan mengipasi-Nya. Khema sangat kagum melihat kecantikan wanita itu dan merasa wanita itu jauh lebih cantik daripada dirinya.
Ketika Khema sedang terpesona memandangi wanita itu, Sang Buddha membuat wanita ciptaan-Nya itu tampak berubah menjadi tua.
Muncul keriput di wajahnya, rambutnya memutih, badannya menjadi lemah, Kecantikannya hilang sama sekali. Lalu wanita itu terjatuh dan mati.
Khema menjadi sadar bahwa suatu waktu ia pun akan mengalami hal yang sama. Kini ia mengerti bahwa kecantikannya tidaklah kekal. Suatu waktu segala pujian akan kecantikannya akanlah hilang daripadanya.
Ia memohon ijin Raja untuk menjadi bhikkhuni. Ia kemudian menjadi seorang Arahat dan menjadi salah seorang Siswa Utama Wanita.

Mengenal Lebih Dekat Kebahagiaan dan Lenyapnya Penderitaan
Editor : Bhikkhu Sukhemo Mahatera, MA
DPD Pemuda Theravada Indonesia
DKI Jakarta

No comments:

Post a Comment