Saturday, 3 June 2017

Cukup Diperhatikan Saja

Cukup Diperhatikan Saja
Bhante Sri Pannavaro Maha thera

Saya ingin menggunakan perumpamaan ini.
Saat kita bermeditasi, timbul pikiran buruk maupun pikiran baik. Lalu timbul ingatan-ingatan yang buruk. Kekhawatiran masa depan. Anda tidak perlu memeranginya. Anda pun tidak perlu menyesali : Mengapa timbul pikiran buruk dalam diri saya ? Tidak perlu. Berhentilah menyesalinya.

Saya mengenal Dhamma sudah sekian tahun, praktek Dhamma sudah sekian tahun tetapi kenapa pikiran buruk masih selalu muncul ? Tidak perlu risau, Tetapi perhatikan saja pikiran itu.
Sadari. Tidak perlu diperangi. Tidak perlu dipotong. Bahkan tidak perlu dianalisa. Mengapa ini bisa muncul ? Sungguh tidak perlu.
Sadari saja, sadari..., sadari....Dengan menyadari , pikiran itu akan tenggelam dengan sendirinya.
Janato aham bhikkhave passato, asavanam khayam vadami
Para Bhikkhu, mengetahui dan melihat, cukup ! Kotoran batin itu akan tenggelam, tenggelam, tenggelam. Tidak memusuhi, tidak perang, tidak ada peperangan di dalam diri.

Menurut Dhamma, peperangan yang terbesar adalah perang melawan hawa nafsunya sendiri. Kendalikan dan perangilah ! Tetapi tidak di dalam meditasi.

Hawa nafsu, ingatan, kekhawatiran, niat baik, niat buruk, rasa was-was, cemas , kebencian, kemarahan, dendam, kasih sayang, sadari saja...., sadari saja....., sadari.

Karena dengan menyadari :
Janato passato, janato passato, aham vadami asavanam khayam
Kotoran batin itu akan tenggelam, tenggelam, tenggelam.

Itulah vipassana

No comments:

Post a Comment