Message of The Buddha (14 dari 14)
Oleh : Bhikkhu Dhammavuddho Maha Thera
TIADANYA SUATU PRIBADI YANG BERSIFAT KEKAL
Lima kelompok kehidupan adalah tidak kekal.
Sang Buddha melalui pencerahan-Nya menyadari bahwa tiada sesuatu pribadi yang bersifat abadi, kekal yang dapat ditemukan dimanapun di alam semesta.
Kenyataan ini sulit untuk dipahami dan sama sulitnya bagi banyak orang untuk menerimanya.
lni karena kita telah melekati pandangan akan pribadi yang kekal dari kehidupan
masa lampau yang tidak terbatas, dan hanya keegoisan ini yang menyebabkan kita berada dalam lingkaran eksistensi kehidupan demi kehidupan, mengalami kegelisahan, ketakutan, kesedihan. ratap-tangis, kesakitan, penderitaan dan keputusasaan.
Tuesday, 31 October 2017
Monday, 30 October 2017
Tahukah Anda?
Tahukah Anda?
Kita tidak seharusnya berpikir, "Bagaimana kita bisa menghindari penderitaan?" Mengapa? Karena memang tidak bisa.
Begitu Anda terlahir maka Dukkha (keadaan yang tidak dapat memuaskan sepenuhnya termasuk juga penderitaan) tidak bisa di hindari. Kelahiran memang adalah Dukkha. Anda mesti mengalami proses menuju kelapukan, usia tua, Anda mesti mengalami rasa sakit dan penyakit, dan Anda mesti mengalami kematian.
Anda juga pasti akan terpisah dengan apa yang Anda sayangi, Anda mesti berkumpul dengan apa yang Anda tidak sukai, dan Anda juga pasti memiliki keinginan yang tidak terpenuhi.
Semua Dukkha ini sudah merupakan satu paket yang tidak terpisahkan dengan kelahiran Anda. Jadi tidak perlu membuang waktu dan tenaga Anda untuk berusaha menghindarinya karena tidak akan bisa. Yang mestinya Anda lakukan adalah berusaha memahaminya, sehingga Dukkha tersebut tidak malahan mengakibatkan penderitaan mental lebih lanjut karena kesalahan pengertian.
Walaupun kenyataannya jika hidup ini adalah Dukkha, janganlah khawatir karena ada jalan keluarnya. Bagaimana? Berusahalah agar jangan terlahir lagi.
~ Ajahn Chah ~
Kita tidak seharusnya berpikir, "Bagaimana kita bisa menghindari penderitaan?" Mengapa? Karena memang tidak bisa.
Begitu Anda terlahir maka Dukkha (keadaan yang tidak dapat memuaskan sepenuhnya termasuk juga penderitaan) tidak bisa di hindari. Kelahiran memang adalah Dukkha. Anda mesti mengalami proses menuju kelapukan, usia tua, Anda mesti mengalami rasa sakit dan penyakit, dan Anda mesti mengalami kematian.
Anda juga pasti akan terpisah dengan apa yang Anda sayangi, Anda mesti berkumpul dengan apa yang Anda tidak sukai, dan Anda juga pasti memiliki keinginan yang tidak terpenuhi.
Semua Dukkha ini sudah merupakan satu paket yang tidak terpisahkan dengan kelahiran Anda. Jadi tidak perlu membuang waktu dan tenaga Anda untuk berusaha menghindarinya karena tidak akan bisa. Yang mestinya Anda lakukan adalah berusaha memahaminya, sehingga Dukkha tersebut tidak malahan mengakibatkan penderitaan mental lebih lanjut karena kesalahan pengertian.
Walaupun kenyataannya jika hidup ini adalah Dukkha, janganlah khawatir karena ada jalan keluarnya. Bagaimana? Berusahalah agar jangan terlahir lagi.
~ Ajahn Chah ~
Saturday, 28 October 2017
Kisah Nyata Seekor Rubah
Kisah Nyata Seekor Rubah
Ada seorang lanjut usia yang menceritakan sebuah kisah fangsheng kepadaku, dia bilang ini adalah kisah nyata yang dialaminya sendiri.
Kakek ini memberitahuku, sebelum tahun 1976, dia adalah seorang petugas yang bekerja di sebuah bendungan di Tangshan (Provinsi Hebei, Tiongkok), dia tinggal sendirian di dalam ruang gardu listrik di dekat bendungan.
Ada seorang lanjut usia yang menceritakan sebuah kisah fangsheng kepadaku, dia bilang ini adalah kisah nyata yang dialaminya sendiri.
Kakek ini memberitahuku, sebelum tahun 1976, dia adalah seorang petugas yang bekerja di sebuah bendungan di Tangshan (Provinsi Hebei, Tiongkok), dia tinggal sendirian di dalam ruang gardu listrik di dekat bendungan.
PIKIRAN
PIKIRAN
Ada Yg Mengatakan bahwa Sesungguhnya Medan Peperangan Terbesar Berada di PIKIRAN Kita,
Karena PIKIRAN Itu Sangat Kuat & Dapat MEMPENGARUHI Kehidupan Seseorang.
Ada Pepatah Mengatakan: Menabur Dalam PIKIRAN Akan Menuai TINDAKAN,
Menabur TINDAKAN Akan Menuai KEBIASAAN.
Menabur KEBIASAAN Akan Menuai KARAKTER
PIKIRAN Kita Seumpama Tanah, Tanah Tdk Pernah Peduli Terhadap Jenis Benih Apa Yg Hendak Kita Tanam.
Ada Yg Mengatakan bahwa Sesungguhnya Medan Peperangan Terbesar Berada di PIKIRAN Kita,
Karena PIKIRAN Itu Sangat Kuat & Dapat MEMPENGARUHI Kehidupan Seseorang.
Ada Pepatah Mengatakan: Menabur Dalam PIKIRAN Akan Menuai TINDAKAN,
Menabur TINDAKAN Akan Menuai KEBIASAAN.
Menabur KEBIASAAN Akan Menuai KARAKTER
PIKIRAN Kita Seumpama Tanah, Tanah Tdk Pernah Peduli Terhadap Jenis Benih Apa Yg Hendak Kita Tanam.
Wednesday, 25 October 2017
BERAPA SALDO ANDA?
BERAPA SALDO ANDA?
Datang dan pergi dengan tangan kosong.
Itulah kalimat yang tepat menggambarkan diri kita sewaktu lahir ke dunia ini dan sewaktu meninggal.
Jadi semua orang berawal dan berakhir yang sama. Perbedaannya bagaimana setiap orang mengisi kehidupan di antara awal dan akhir tersebut.
Banyak orang yang lupa tentang awal dan akhir ini sehingga sepanjang kehidupan hanya mengejar dan mengumpulkan harta benda.
Menjadi "KAYA" adalah tujuan kehidupan yang baik. Tapi selain menjadi kaya dalam harta benda, menjadilah kayalah dalam perbuatan baik.
Di jaman modern ini, begitu mudah kita mengecek saldo rekening di bank. Demikian juga untuk mengetahui berapa sisa pulsa prabayar kartu HP kita.
Sayangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu menyediakan fasilitas untuk pengecekan instan "Saldo/Pulsa" perbuatan kita.
Andaikan fasilitas semacam itu tersedia, kita bisa happy-happy dulu kalau "Saldo/Pulsa" perbuatan baik kita masih berlimpah.
Atau segera bergegas kalau posisinya sudah "Merah"
Jangan menunggu/menunda untuk berbuat baik karena kita tidak tahu berapa "Saldo/Pulsa" perbuatan baik kita. Juga kita tidak tahu berapa lama sisa kehidupan kita.
Jangan sampai tertinggal karena
"KERETA KEHIDUPAN" tidak menunggu kesiapan kita.
Datang dan pergi dengan tangan kosong.
Itulah kalimat yang tepat menggambarkan diri kita sewaktu lahir ke dunia ini dan sewaktu meninggal.
Jadi semua orang berawal dan berakhir yang sama. Perbedaannya bagaimana setiap orang mengisi kehidupan di antara awal dan akhir tersebut.
Banyak orang yang lupa tentang awal dan akhir ini sehingga sepanjang kehidupan hanya mengejar dan mengumpulkan harta benda.
Menjadi "KAYA" adalah tujuan kehidupan yang baik. Tapi selain menjadi kaya dalam harta benda, menjadilah kayalah dalam perbuatan baik.
Di jaman modern ini, begitu mudah kita mengecek saldo rekening di bank. Demikian juga untuk mengetahui berapa sisa pulsa prabayar kartu HP kita.
Sayangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu menyediakan fasilitas untuk pengecekan instan "Saldo/Pulsa" perbuatan kita.
Andaikan fasilitas semacam itu tersedia, kita bisa happy-happy dulu kalau "Saldo/Pulsa" perbuatan baik kita masih berlimpah.
Atau segera bergegas kalau posisinya sudah "Merah"
Jangan menunggu/menunda untuk berbuat baik karena kita tidak tahu berapa "Saldo/Pulsa" perbuatan baik kita. Juga kita tidak tahu berapa lama sisa kehidupan kita.
Jangan sampai tertinggal karena
"KERETA KEHIDUPAN" tidak menunggu kesiapan kita.
Sunday, 22 October 2017
Laba-Laba
Laba-Laba
Saya mendapatkan sebuah contoh yang bagus dari mengamati laba-laba. Seekor laba-laba membuat sebuah sarang yang seperti sebuah jaring. Dia menenun sarangnya dan membentangkannya ke berbagai tempat terbuka. Ketika itu saya duduk dan merenung. Ia menggantungkan sarangnya seperti sebuah layar film, dan ketika ia sudah selesai ia menggulung dirinya sendiri naik ke atas tepat di tengah-tengah jaring. Laba-laba itu tidak berjalan kesana-kemari.
Saya mendapatkan sebuah contoh yang bagus dari mengamati laba-laba. Seekor laba-laba membuat sebuah sarang yang seperti sebuah jaring. Dia menenun sarangnya dan membentangkannya ke berbagai tempat terbuka. Ketika itu saya duduk dan merenung. Ia menggantungkan sarangnya seperti sebuah layar film, dan ketika ia sudah selesai ia menggulung dirinya sendiri naik ke atas tepat di tengah-tengah jaring. Laba-laba itu tidak berjalan kesana-kemari.
Saturday, 21 October 2017
Perbuatan baik & Fengshui
Perbuatan baik & Fengshui
Zhao Zi Hao berhasil dalam bisnis sehingga dia menghabiskan banyak uang untuk membeli sebidang tanah di pinggiran kota dan membangun vila bertingkat tiga. Dia memiliki kolam renang yang mengesankan di kebun dengan Pohon Lychee berusia seratus tahun di halaman belakang untuk boot. Sebenarnya, dia membeli properti itu persis karena pohon ini. Istrinya suka makan leci.
Zhao Zi Hao berhasil dalam bisnis sehingga dia menghabiskan banyak uang untuk membeli sebidang tanah di pinggiran kota dan membangun vila bertingkat tiga. Dia memiliki kolam renang yang mengesankan di kebun dengan Pohon Lychee berusia seratus tahun di halaman belakang untuk boot. Sebenarnya, dia membeli properti itu persis karena pohon ini. Istrinya suka makan leci.
Thursday, 19 October 2017
Mau Mengubah Nasib
PIKIRAN POSITIP SANGAT PENTING
Seseorang bila benak pikirannya berubah, maka moralitasnya akan berubah juga
Moralitasnya berubah, energi disekitar dirinya akan berubah
Energi disekitarnya berubah, maka feng sui nya juga akan berubah
Feng suinya berubah, maka rejekinya pun ikut berubah
Rejeki berubah, nasibnya pun ikut berubah
Seseorang bila benak pikirannya berubah, maka moralitasnya akan berubah juga
Moralitasnya berubah, energi disekitar dirinya akan berubah
Energi disekitarnya berubah, maka feng sui nya juga akan berubah
Feng suinya berubah, maka rejekinya pun ikut berubah
Rejeki berubah, nasibnya pun ikut berubah
Wednesday, 18 October 2017
Meditasi dalam keseharian
Meditasi dalam keseharian
Mengapa kita bernafsu, benci, dan cenderung bereaksi yang berlandaskan kebodohan batin (moha) akan segala peristiwa yang kita alami?
Karena kita sekedar melihat konsep dan belum mampu menembus kebenaran hakiki (paramattha). Kita terjebak akan konsep pemikiran sewaktu mengalami pengalaman indria karena tanpa disertai perhatian yang bijaksana, sehingga merupakan kebiasaan kita untuk mencengkram.
Mengapa kita bernafsu, benci, dan cenderung bereaksi yang berlandaskan kebodohan batin (moha) akan segala peristiwa yang kita alami?
Karena kita sekedar melihat konsep dan belum mampu menembus kebenaran hakiki (paramattha). Kita terjebak akan konsep pemikiran sewaktu mengalami pengalaman indria karena tanpa disertai perhatian yang bijaksana, sehingga merupakan kebiasaan kita untuk mencengkram.
Tuesday, 17 October 2017
Memberi Tanpa Harap Kembali.
Memberi Tanpa Harap Kembali.
Oleh Ven Ajahn Brahm
Di Vihara saya, tidak ada tulisan atau plakat tentang siapa saja yang menyumbang bangunan itu. Tidak ada nama donatur, bahkan di tempat retret kami yang dibangun senilai lima juta dolar Australia. Banyak orang yang menjadi donatur, banyak sekali sumbangan yang nilainya besar dan kecil, namun tak satupun plakat di tempat itu mengenai siapa saja yang ikut menyumbang apa.
Oleh Ven Ajahn Brahm
Di Vihara saya, tidak ada tulisan atau plakat tentang siapa saja yang menyumbang bangunan itu. Tidak ada nama donatur, bahkan di tempat retret kami yang dibangun senilai lima juta dolar Australia. Banyak orang yang menjadi donatur, banyak sekali sumbangan yang nilainya besar dan kecil, namun tak satupun plakat di tempat itu mengenai siapa saja yang ikut menyumbang apa.
Kambing dan Pencuri
Kambing dan Pencuri
Short Dhamma Story #11
Oleh Sayadaw U Osadha
Retreat Masa Vassa 9 Juli - 5 Okt 2017
Kayagatasati, Cibodas
---------------------------------------
Dikisahkan ada orang miskin yang mencuri kambing. Pemilik kambing melaporkannya pada polisi, lalu dia ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Tidak ada yang menolong dan membantunya.
Di sisi lain, ada orang kaya yang mencuri kambing. Pemilik kambing tidak berani melaporkannya pada polisi, karena dia pikir polisi tidak akan percaya. Selain itu, si pencuri memiliki banyak teman yang membantunya, bahkan para Raja dan menteri juga akan membantunya. Jadi dia terbebas dari akibat perbuatan jahatnya. Si pemilik kambing hanya berani berkata, "Tuan, kembalikanlah kambing saya," atau "Bayarkanlah uang sejumlah nilai kambing saya."
Orang miskin tersebut diibaratkan seperti orang yang tidak pernah melakukan jasa kebajikan, sehingga kesalahan sekecil apapun akan menyeretnya ke penderitaan yang dahsyat. Lain halnya dengan si orang kaya, yang sudah sering menanam jasa kebajikan, sehingga walaupun dia melakukan suatu kejahatan besar, akan banyak orang yang menolongnya sehingga dia terbebas dari akibat kejahatannya tersebut.
Pesan Moral dalam cerita ini adalah:
Taburkanlah sebanyak mungkin jasa kebajikan dalam samsara ini agar dapat menjadi pelindung dan pendukung kita (Kamma patisarana).
Short Dhamma Story #11
Oleh Sayadaw U Osadha
Retreat Masa Vassa 9 Juli - 5 Okt 2017
Kayagatasati, Cibodas
---------------------------------------
Dikisahkan ada orang miskin yang mencuri kambing. Pemilik kambing melaporkannya pada polisi, lalu dia ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Tidak ada yang menolong dan membantunya.
Di sisi lain, ada orang kaya yang mencuri kambing. Pemilik kambing tidak berani melaporkannya pada polisi, karena dia pikir polisi tidak akan percaya. Selain itu, si pencuri memiliki banyak teman yang membantunya, bahkan para Raja dan menteri juga akan membantunya. Jadi dia terbebas dari akibat perbuatan jahatnya. Si pemilik kambing hanya berani berkata, "Tuan, kembalikanlah kambing saya," atau "Bayarkanlah uang sejumlah nilai kambing saya."
Orang miskin tersebut diibaratkan seperti orang yang tidak pernah melakukan jasa kebajikan, sehingga kesalahan sekecil apapun akan menyeretnya ke penderitaan yang dahsyat. Lain halnya dengan si orang kaya, yang sudah sering menanam jasa kebajikan, sehingga walaupun dia melakukan suatu kejahatan besar, akan banyak orang yang menolongnya sehingga dia terbebas dari akibat kejahatannya tersebut.
Pesan Moral dalam cerita ini adalah:
Taburkanlah sebanyak mungkin jasa kebajikan dalam samsara ini agar dapat menjadi pelindung dan pendukung kita (Kamma patisarana).
Monday, 16 October 2017
Panca Nivarana
Melalui pengamatan yang baik, maka kita akan menyadari bahwa selain sebagai pengguna meditasi, Lima Rintangan juga adalah pengganggu dalam kehidupan sehari-hari. Kehendak-jahat dan Keraguan dapat saja mengganggu hubungan kita dengan orang lain; Kelambanan dan Kemalasan berdampak pada pekerjaan dan pelajaran kita; Keresahan dan Kekuatiran berdampak pada kesehatan jasmani dan rohani kita. Apabila Lima Rintangan dapat dihancurkan dominasinya di dalam batin kita, kehidupan kita akan mendapatkan keberuntungan, sama halnya dengan yang dicapai oleh meditasi kita. Perasaan lega, perasaan sentosa, perasaan bebas dan aman akan menembus ke batin kita dan olehnya kita merasa lebih berbahagia.
Sunday, 15 October 2017
Kamma, Living Harmony
Kamma, Living Harmony. ☺😊
Kali ini saya mengangkat kisah mengenai kamma yang dihubungkan dengan penjagaan sila pertama. Saya rasa mungkin ada juga yang mengalami problem. Dari penjagaan sila ke 1, perlahan-lahan kita mengembangkan welas asih.
Ntah percaya atau tidak. Ketika saya melanggar sila pertama yaitu membunuh makhluk hidup (bahkan semut sekalipun), akibatnya saya mendapat luka fisik, walaupun hanya luka kecil, seperti tergores. Namun itu perih juga. Menyadari diri sendiri takut terluka, sakit dan mati, hendaknya kita tak menyakiti makhluk lain dan menyebabkan pembunuhan.
Kali ini saya mengangkat kisah mengenai kamma yang dihubungkan dengan penjagaan sila pertama. Saya rasa mungkin ada juga yang mengalami problem. Dari penjagaan sila ke 1, perlahan-lahan kita mengembangkan welas asih.
Ntah percaya atau tidak. Ketika saya melanggar sila pertama yaitu membunuh makhluk hidup (bahkan semut sekalipun), akibatnya saya mendapat luka fisik, walaupun hanya luka kecil, seperti tergores. Namun itu perih juga. Menyadari diri sendiri takut terluka, sakit dan mati, hendaknya kita tak menyakiti makhluk lain dan menyebabkan pembunuhan.
Saturday, 14 October 2017
Kelelawar aja bisa jadi dewa. Anda?
Kelelawar aja bisa jadi dewa. Anda?
Lima Ratus Kelelawar
Pada masa Buddha Kassapa, hiduplah 500 kelelawar kecil biasa yang tinggal bergantungan di langit-langit sebuah gua.
Mereka mendengarkan pembacaan Abhidhamma oleh dua orang bhikkhu, yang merupakan ahli Abhidhamma.
Lima Ratus Kelelawar
Pada masa Buddha Kassapa, hiduplah 500 kelelawar kecil biasa yang tinggal bergantungan di langit-langit sebuah gua.
Mereka mendengarkan pembacaan Abhidhamma oleh dua orang bhikkhu, yang merupakan ahli Abhidhamma.
Friday, 13 October 2017
TUJUAN BERDANA dan TUJUH KEKAYAAN
TUJUAN BERDANA
TUJUH KEKAYAAN
Ven YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.
Tujuan berdana bagi umat Buddha bukan untuk mendapatkan pahala, akan tetapi untuk membersihkan kilesa atau kekotoran dalam batin kita, keserakahan, dan kebencian. Karena pada saat kita berdana tidak mungkin muncul kebencian, pada saat kita memberi tidak akan muncul keserakahan. Memberi dan membenci tidak akan muncul secara bersamaan. Oleh sebab itu, kalau kita memberi dengan benar, keakuan dan keserakahan akan berkurang
TUJUH KEKAYAAN
Ven YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.
Tujuan berdana bagi umat Buddha bukan untuk mendapatkan pahala, akan tetapi untuk membersihkan kilesa atau kekotoran dalam batin kita, keserakahan, dan kebencian. Karena pada saat kita berdana tidak mungkin muncul kebencian, pada saat kita memberi tidak akan muncul keserakahan. Memberi dan membenci tidak akan muncul secara bersamaan. Oleh sebab itu, kalau kita memberi dengan benar, keakuan dan keserakahan akan berkurang
Thursday, 12 October 2017
Perbuatan Baik dan Perbuatan Tidak Baik
Perbuatan Baik dan Perbuatan Tidak Baik
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Setiap umat Buddha sudah seharusnya yakin bahwa di dunia ini memang ada dua macam perbuatan, perbuatan baik dan perbuatan yang tidak baik.
Perbuatan baik dan tidak baik ini adalah jelas tidak bisa dikompromikan. Perbuatan baik adalah jelas sebagai perbuatan yang baik, perbuatan yang tidak baik adalah jelas sebagai perbuatan yang tidak baik. Mengapa jelas Saudara sekalian? Oleh karena antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik ini memang benar-benar berbeda, berbeda wujudnya, berbeda akibat yang dihasilkan oleh dua macam perbuatan ini.
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Setiap umat Buddha sudah seharusnya yakin bahwa di dunia ini memang ada dua macam perbuatan, perbuatan baik dan perbuatan yang tidak baik.
Perbuatan baik dan tidak baik ini adalah jelas tidak bisa dikompromikan. Perbuatan baik adalah jelas sebagai perbuatan yang baik, perbuatan yang tidak baik adalah jelas sebagai perbuatan yang tidak baik. Mengapa jelas Saudara sekalian? Oleh karena antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang tidak baik ini memang benar-benar berbeda, berbeda wujudnya, berbeda akibat yang dihasilkan oleh dua macam perbuatan ini.
Tuesday, 10 October 2017
Bertanya Ke pada Bhante Uttamo Mahathera
Bhante, saya ingin menanyakan beberapa hal:
1. Bagaimana cara melakukan pelimpahan jasa untuk para leluhur kita? Apakah setelah berbuat baik, cukup dengan berkata dalam hati: "Semoga para leluhur berbahagia?"
Mohon Bhante menjelaskan.
2. Saya pernah mendengar bahwa ada seseorang yang sudah menikah cukup lama
tetapi belum memiliki anak. Dan ketika orang tersebut pergi meminta bantuan paranormal, paranormal mengatakan bahwa orang tersebut sangat jarang sembahyang para leluhurnya. Dan setelah orang tersebut mendengar petunjuk paranormal tersebut, dia mulai rajin untuk sembahyang para leluhurnya. Tidak lama kemudian, mereka berhasil mempunyai anak.
1. Bagaimana cara melakukan pelimpahan jasa untuk para leluhur kita? Apakah setelah berbuat baik, cukup dengan berkata dalam hati: "Semoga para leluhur berbahagia?"
Mohon Bhante menjelaskan.
2. Saya pernah mendengar bahwa ada seseorang yang sudah menikah cukup lama
tetapi belum memiliki anak. Dan ketika orang tersebut pergi meminta bantuan paranormal, paranormal mengatakan bahwa orang tersebut sangat jarang sembahyang para leluhurnya. Dan setelah orang tersebut mendengar petunjuk paranormal tersebut, dia mulai rajin untuk sembahyang para leluhurnya. Tidak lama kemudian, mereka berhasil mempunyai anak.
Sunday, 8 October 2017
Mengenal Lebih Dekat Kebahagiaan dan Lenyapnya Penderitaan
Mengenal Lebih Dekat Kebahagiaan dan Lenyapnya Penderitaan
Oleh : dr. Dharma K. Widya, Sp . AK, M.Kes
Ir. Nanda Widya
~ Apa yang dimaksud dengan surga ? ~
Surga adalah alam kehidupan menyenangkan yang dihuni oleh para dewa /dewi dengan terdapat istana emas/permata, taman yang indah dengan kolam dan bunga-bunga serta burung-burung bernyanyi merdu. Kesenangan dan kemewahan di alam surga jauh melebihi kesenangan dan kemewahan di alam manusia.
Oleh : dr. Dharma K. Widya, Sp . AK, M.Kes
Ir. Nanda Widya
~ Apa yang dimaksud dengan surga ? ~
Surga adalah alam kehidupan menyenangkan yang dihuni oleh para dewa /dewi dengan terdapat istana emas/permata, taman yang indah dengan kolam dan bunga-bunga serta burung-burung bernyanyi merdu. Kesenangan dan kemewahan di alam surga jauh melebihi kesenangan dan kemewahan di alam manusia.
Thursday, 5 October 2017
DUA DURI PENYEBAB PENDERITAAN
DUA DURI PENYEBAB PENDERITAAN
Ven. Ajahn Brahm
Sering, ketika ada rasa sakit yang parah pada tubuh, atau ketika ada masalah hebat yang menggangu dalam pikiran, seorang meditator yang paiwai cukup berkata 'berhenti'! Mereka mampu melepas dalam sekejap dan berhenti bertarung, berhenti mendambakan, berhenti mencoba untuk mengendalikan. tetapi ketika Anda merasakan rasa sakit yang parah, Anda bisa saja berpikir Anda sudah mulai gila dan bahkan bertempur lebih gigih lagi untuk melawannya. Tanyakan kepada diri Anda, apa ada yang salah dengan merasa sakit parah atau merasa sangat kecewa? Jawabannya adalah, tidak ada yang salah dengan itu. Hal-hal semacam ini adalah bagian yang alami dari kehidupan. Mereka tidak dapat dihindarkan. Jadi, biarkan 'sipengendali' berlalu.
Ven. Ajahn Brahm
Sering, ketika ada rasa sakit yang parah pada tubuh, atau ketika ada masalah hebat yang menggangu dalam pikiran, seorang meditator yang paiwai cukup berkata 'berhenti'! Mereka mampu melepas dalam sekejap dan berhenti bertarung, berhenti mendambakan, berhenti mencoba untuk mengendalikan. tetapi ketika Anda merasakan rasa sakit yang parah, Anda bisa saja berpikir Anda sudah mulai gila dan bahkan bertempur lebih gigih lagi untuk melawannya. Tanyakan kepada diri Anda, apa ada yang salah dengan merasa sakit parah atau merasa sangat kecewa? Jawabannya adalah, tidak ada yang salah dengan itu. Hal-hal semacam ini adalah bagian yang alami dari kehidupan. Mereka tidak dapat dihindarkan. Jadi, biarkan 'sipengendali' berlalu.
Sunday, 1 October 2017
ENOUGH IS ENOUGH
ENOUGH IS ENOUGH
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Ada sisi sukses yang sering dilupakan. Apakah sisi suskses itu? Sisi sukses itu adalah melihat kedalam diri. Pernahkah Anda melihat ke dalam diri Anda?
Contohnya, jika Anda hanya melihat keluar, itu hanya sukses yang kecil. Anda menabung hemat, mengangsur, dan akhirnya punya rumah sendiri, hak milik sertifikat sudah dibalik nama, tetapi keberhasilan bukan akhir. Sudah punya rumah satu, lantas lobha, serakah tidak akan berhenti. Lobha itu terus,terus, terus.
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera
Ada sisi sukses yang sering dilupakan. Apakah sisi suskses itu? Sisi sukses itu adalah melihat kedalam diri. Pernahkah Anda melihat ke dalam diri Anda?
Contohnya, jika Anda hanya melihat keluar, itu hanya sukses yang kecil. Anda menabung hemat, mengangsur, dan akhirnya punya rumah sendiri, hak milik sertifikat sudah dibalik nama, tetapi keberhasilan bukan akhir. Sudah punya rumah satu, lantas lobha, serakah tidak akan berhenti. Lobha itu terus,terus, terus.
Subscribe to:
Posts (Atom)