Thursday 27 April 2017

Kisah Samanera Pandita

Dhammapada VI : 80

Kisah Samanera Pandita

Pandita adalah seorang putra orang kaya di Savatthi. Ia menjadi seorang samanera pada saat berusia tujuh tahun. Pada hari ke delapan setelah menjadi samanera, ia pergi mengikuti Sariputta Thera berpindapatta, ia melihat beberapa petani mengairi ladangnya dan bertanya kepada Y.A. Sariputta thera "Dapatkah air yang tanpa kesadaran dibimbing ke tempat yang seseorang kehendaki?" Sang Thera menjawab, "Ya, air dapat dibimbing kemanapun yang dikehendaki seseorang.
"

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan, samanera melihat beberapa pembuat anak panah memanasi panah mereka dengan api dan meluruskannya. Selanjutnya ia melewati beberapa tukang kayu sedang memotong, menggergaji, dan menghaluskan kayu untuk dibuat roda kereta.

Kemudian ia merenung "Jika air yang tidak memiliki kesadaran dapat diarahkan kemanapun yang seseorang inginkan, jika bambu bengkok yang tanpa kesadaran dapat diluruskan, dan jika kayu yang tanpa kesadaran dapat dibuat sesuatu yang berguna, mengapa saya, yang punya kesadaran, tidak dapat menjinakkan pikiranku dan melatih meditasi ketenangan dan pandangan terang?"

Saat itu juga ia memohon izin kepada Y.A. Sariputta untuk kembali ke kamarnya di vihara. Di sana ia bersemangat dan rajin bermeditasi, menggunakan tubuh jasmani sebagai objek perenungan. Sakka dan para dewa membantu pelaksanaan meditasinya dengan cara menjaga kesunyian suasana vihara dan sekitarnya. Sebelum waktu makan tiba, samanera Pandita mencapai tingkat kesucian anagami.

Waktu itu, Y.A. Sariputta membawakan makanan untuk samanera. Sang Buddha melihat dengan kemampuan batin luar biasa-Nya bahwa Samanera Pandita telah mencapai tingkat kesucian anagami, dan jika ia meneruskan melaksanakan meditasi, maka tidak lama lagi mencapai tingkat kesucian arahat. Kemudian Sang Buddha memutuskan untuk mencegah Sariputta memasuki kamar samanera. Sang Buddha berdiri di muka pintu kamar samanera dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Sariputta Thera. Ketika percakapan berlangsung di tempat itu, samanera mencapai tingkat kesucian arahat. Jadi, samanera mencapai tingkat kesucian arahat pada hari ke delapan setelah ia menjadi samanera.

Berkenaan dengan hal itu, Sang Buddha berkata kepada para bhikkhu di vihara, "Ketika seseorang dengan sungguh-sungguh melaksanakan Dhamma, Sakka dan para dewa akan melindunginya dan menjadi pelindung. Saya sendiri mencegah Sariputta masuk di muka pintu kamar, sehingga samanera Pandita tidak terganggu. Samanera setelah melihat petani mengairi ladangnya, pembuat anak panah meluruskan panah-panah mereka, dan tukang kayu membuat roda kereta, menjinakkan pikirannya dan melaksanakan Dhamma, ia sekarang telah menjadi seorang arahat."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut ini:

Pembuat saluran air mengalirkan air,
tukang panah meluruskan anak panah,
tukang kayu melengkungkan kayu,
orang bijaksana mengendalikan dirinya.
Apakah kita kalah dgn keberanian Samanera yg telah berhasil mengarahkan pikiran dgn tepat sasaran.Bila pikiran diarahkan yg negatif akan menghancurkan dirinya sendiri dan berniat menghancurkan pihak yg lain.jadi semuanya menderita sebagai akibatnya.Beliau menghentikan semua pikiran yg negatif itu.Bila pikiran diarahkan menuju yg positif akan mengikuti jalan kebahagiaan yg berakibat orang lain juga ikut berbahagia.nah itulah jalan yg harus dilaksanakan bagi semua mahkluk.Pikiran yg diarahkan ketubuh yg dianggap ini tubuhku,yg menghasilkan ketakutan,kekecewaan dan derita.tapi Org Bijaksana Paham betul itu derita,itu kosong tampa inti,jadi jemu terhadap tubuh ini krn tiada pernah membuahkan kedamaian,akhirnya lepas dari ketertarikan,lebih memperkuat kedalam kesadaran bertambah 25%,menyelidiki perasaan yg ternyata hanya timbul tenggela,ada lalu le yap,terus menerus seperti itu,jemuh dan bosan krn tiada bisa membuahkan kedamaian,lalu dilepas tidak terikat,masuk kedlm kesadaran yg lebih kuat jadi 50%.Saat inilah Beliau mencapai Anagami,pikiran diarahkan keSannya./Ingatan semua itu hanya waktu yg lalu dan telah berlalu,tiada manfaatnya,hrs dilepaskan krn tidak mendatangkan kedamaian,lepas tiada melekat,lalu Energy pikiran masuk kedalam kesadaran tambah kuat 75%.Pikiran menganalisa keBentuk2 Pikiran yg  egitu sangat Aktif yg bikin kacau binggung,gelisah,tampa arah tampa tujuan,ngak membuahkan kedamaian,hrs dilepas tidak bisa dipegang sebagai yg penting,lalu jemu dan dilepasnya,diperkuat lagi Energy pikirannya menuju yg sepenuh nya Sadar Sempurna.100%Sadar sempurna.disana.kosong dari Tubuh,Kosong dari perasaan,kosong dari Ingatan,kosong dari Bentuk2 Pikiran inilah Pikiran yg terbebaskan dari Semua Derita mencapai BELIAU YG TERSADARKAN SEMPURNA.BERJUANGLAH TERUS SADAR SEMPURNA MENGIKUTI JALAN SANG BUDDHA BELIAU YG TERSADARKAN SEMPURNA.www.dhammativi.com  utube cari dhammatv.selamat menempuh jalan ini dgn serius.jangan diperbudak lagi dgn Tubuh,Perasaan,Ingatan maupun Bentuk2 pikiran yg semuanya salah arah yg berakibat derita yg terus menerus tiada hentinya.laksanakan tugas yg agung ini dgn sungguh selama 7hari penuh.biar semuanya terbebaskan dari semua Dukkha.

No comments:

Post a Comment