Thursday, 27 April 2017

KETENANGAN

KETENANGAN

T: Seperti apa ketenangan itu?
J: Apa itu kebingungan? Baiklah, ketenangan adalah berakhirnya kebingungan.

Ketenangan di dalam diri seseorang dapat ditemukan di tempat yang sama seperti kegelisahan dan penderitaan. Ketenangan tidak ditemukan di hutan atau puncak bukit, juga tidak ditemukan oleh seorang guru. Bila kamu mengalami penderitaan, kamu dapat juga menemukan pembebasan dari penderitaan. Mencoba lari dari penderitaan sesungguhnya berlari menuju penderitaan itu sendiri
.

Bila kamu mengurangi sedikit kemelekatan, kamu akan memiliki sedikit ketenangan. Bila kamu mengurangi banyak kemelekatan, kamu akan mendapat banyak ketenangan. Bila kamu melenyapkan kemelekatan secara keseluruhan, kamu akan mendapat ketenangan sepenuhnya.

Sesungguhnya, dalam kenyataan, tidak ada inti kekal (aku) di dalam diri manusia. Menjadi apapun kita, itu hanyalah penampilan luar (permukaan). Tetapi, jika kita berpaling dari penampilan luar dan melihat kebenaran, kita akan mendapatkan kenyataan bahwa inti kekal (aku) tidak ada di sana. Yang kita temukan di sana adalah sifat universal - yaitu kelahiran di awal, perubahan di tengah, dan penghentian di akhir. Di sinilah pusat semua persoalan. Bila kita melihat semua masalah dengan cara seperti ini, maka tidak akan ada masalah yang muncul. Bila kita mengerti hal ini, kita akan memiliki kepuasan dan ketenangan.

Mengerti apa itu baik dan buruk, baik sedang bepergian atau sedang berada di suatu tempat. Kamu tidak akan menemukan ketenangan di sebuah pegunungan atau di sebuah gua. Kamu bahkan dapat pergi ke tempat Buddha sewaktu mencapai pencerahan tanpa mendekati kebenaran (kenyataan).

Dengan melihat keluar dari diri sendiri untuk membandingkan dan mendiskriminasikan, kamu tidak akan menemukan kebahagiaan. Kamu juga tidak menemukan ketenangan bila kamu menghabiskan waktumu untuk mencari seseorang yang sempurna atau guru yang sempurna. Buddha mengajarkan kita untuk melihat Dhamma, kebenaran dan tidak melihat kepada orang lain.

Setiap orang dapat membangun rumah dari kayu dan batu bata, tetapi Sang Buddha mengajarkan kita bahwa rumah seperti itu bukanlah rumah kita yang sebenarnya. Itu adalah sebuah rumah di bumi dan hal itu mengikuti cara-cara di dunia. Rumah kita sebenarnya adalah ketenangan batin.

Hutan itu tenang, mengapa kamu tidak? Kamu terlalu menggenggam hal-hal yang menyebabkan kebingunganmu. Biarlah alam mengajar kamu. Dengarkan burung-burung bernyanyi kemudian biarkan berlalu. Bila kamu mengenal alam, kamu akan mengenal Dhamma. Bila kamu mengenal Dhamma, kamu akan mengenal alam.

Mencari ketenangan adalah seperti mencari seekor kura-kura berkumis. Kamu tidak akan dapat menemukannya. Tetapi bila hatimu telah siap, ketenangan akan datang mencarimu.

Kebajikan, konsentrasi, dan kebijaksanaan bersama membuat Sang Jalan. Tetapi Sang Jalan ini bukanlah ajaran yang sesungguhnya, bukan apa yang guru inginkan, sekalipun demikian Sang Jalanlah yang akan membawamu ke sana. Sebagai contoh, katakanlah kamu melakukan perjalanan dari Bangkok ke Wat Pah Pong, jalan itu diperlukan untuk perjalananmu, tetapi kamu sedang mencari Wat Pah Pong, Vihara, bukan jalan itu sendiri. Demikian pula kita dapat mengatakan bahwa kebajikan, konsentrasi, dan kebijaksanaan adalah diluar kebenaran dari Buddha, tetapi jalan menuju kebenaran ini. Ketika kamu telah dapat mengembangkan ketiga faktor ini, hasilnya adalah ketenangan yang paling menakjubkan.

Y.M. AJAHN CHAH.

No comments:

Post a Comment