Sunday, 30 April 2017

Assaka Jataka

Contoh ttg org yg hanya menikmati jasa kebajikan yg telah dilakukan dimasa lampau..tdk menanam jasa kebajikan yg baru:

Assaka Jataka

“Dahulu bersama Raja Assaka yang agung,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan Sang Guru ketika berdiam di  Jetavana, tentang godaan nafsu terhadap seorang bhikkhu oleh mantan istrinya.

Saturday, 29 April 2017

[4/26, 14:28] Nn 15: ITIVUTTAKA

[4/26, 14:28] Nn 15: ITIVUTTAKA

kumpulan 112 sutta pendek dalam 4 nipata yang masing-masing disertai syair. Syair-syair ini biasanya dimulai dengan kata iti vuccati, “demikian dikatakan”. Karya ini terdiri atas ajaran-ajaran etika dari Sang Buddha:

1. Ekaka-Nipata – tiga vagga Nafsu, kemauan jahat, khayalan, kemarahan, dengki, kesombongan, ketidaktahuan, ketamakan, perpecahan, kedustaan, kekikiran dicela; dan kesadaran, pergaulan dengan orang bijaksana, kerukunan, kedamaian batin, kebahagiaan, ketekunan, kemurahan hati dan cinta kasih dipujikan.

Friday, 28 April 2017

Hasil Latihan dari Meditasi (bgn1)

Hasil Latihan dari Meditasi (bgn1)
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro.

Perilaku sangat berharga yang lebih tinggi untuk dikembangkan adalah meditasi. Meditasi bisa membantu dalam menghadapi kesulitan, emosi, ataupun ketegangan. Dalam latihan awal meditasi, sebaiknya kita tidak mencari ketenangan, karena ketenangan itu adalah hasil dari latihan terus-menerus.

Yang kedua adalah pandangan terang atau kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang mampu memotong kotoran batin muncul dari hasil meditasi. Saat tidak sedang meditasi, ada kalanya kita merasa tenang. Ini bukan ketenangan yang sesungguhnya. Ketenangan yang timbul saat tidak sedang bermeditasi adalah ketenangan yang timbul karena terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan indera kita

Thursday, 27 April 2017

KETENANGAN

KETENANGAN

T: Seperti apa ketenangan itu?
J: Apa itu kebingungan? Baiklah, ketenangan adalah berakhirnya kebingungan.

Ketenangan di dalam diri seseorang dapat ditemukan di tempat yang sama seperti kegelisahan dan penderitaan. Ketenangan tidak ditemukan di hutan atau puncak bukit, juga tidak ditemukan oleh seorang guru. Bila kamu mengalami penderitaan, kamu dapat juga menemukan pembebasan dari penderitaan. Mencoba lari dari penderitaan sesungguhnya berlari menuju penderitaan itu sendiri

Kisah Kanamata

Kisah Kanamata

Kanamata (bhs Pali; mata = ibu, Kanamata = ibunya Kana) adalah umat awam berbakti, murid Sang Buddha. Anaknya yang bernama Kana telah menikah dengan seorang pemuda dari desa lain. Suatu ketika Kana menjenguk ibunya untuk beberapa waktu, suaminya mengirim pesan agar ia segera pulang ke rumah. Ibunya berkata kepadanya untuk menunggu beberapa hari sebab ia ingin membuatkan daging manis (dendeng) untuk suami Kana. Esoknya Kanamata membuat sejumlah dendeng, tetapi ketika empat bhikkhu berpindapatta di rumahnya, ia mendanakan sejumlah daging kepada mereka. Empat bhikkhu tersebut berkata kepada bhikkhu lainnya tentang persembahan dana makanan dari rumah Kanamata, mereka juga melakukan pindapatta di rumah Kanamata. Kanamata sebagai pengikut dan murid Sang Buddha mempersembahkan dendengnya kepada para bhikkhu yang datang satu persatu. Pada akhirnya tidak ada yang tersisa untuk Kana dan ia tidak dapat pulang ke rumahnya pada hari itu

RENUNGAN: "melatih kesadaran"

RENUNGAN: "melatih kesadaran"                                            
👉 Peran serta fungsi dari kesadaran dalam berlatih meditasi ketenangan pikiran adalah sebagai kontrol juga arah. Kesadaran sebagai kontrol agar upaya untuk menenangkan pikiran waktunya efektif, dan kesadaran sebagai arah mencapai ketenangan pikiran.                                                                                                        
👉 Melatih meditasi berbasis kesadaran bisa dimulai dari tahapan pertama berupaya menyadari akan eksistensinya, berupa serta menyadari eksistensinya ada di ruangan itu {Dhammasala}, sadar menyadari dengan baik eksistensi dirinya.                                              
👉Tahapan kedua berupaya untuk  menyadari posisinya saat berlangsung latihan meditasi, bahwa posisinya saat berlatih meditasi adalah duduk. Sadar menyadari dengan baik posisi duduk, sehingga jika duduknya kurang tegak dan rileks, secepatnya diperbaiki.                                            
👉 Tahapan ketiga berupaya serta menyadari irama nafas secara alami, sebagai obyek untuk mengonsentrasikan pikiran. Karena sensasi nafas secara alami pada kembung kempis perut itu hanya sebagai obyek, sadar hanya menyadarinya, tanpa mengatur irama nafas itu. Semakin sadar bisa menyadari irama nafas, semakin baik                                                                      
👉 Tahapan keempat berupaya untuk mengonsentrasikan pikiran pada objek pernafasan secara alami dengan selalu sadar, agar pikiran tidak berkelana ke masa lalu wujud dari kemelekatan, dan biar tidak berkelana ke masa mendatang yang merupakan manifestasi keinginan. Agar pikiran menjadi tenang, karena pikiran konsentrasi pada objek, dan sadar menyadari proses itu.                                                                
👉 Upaya dan sadar adalah dua faktor penting untuk melatih meditasi, jika upaya dilakukan dengan benar, serta kesadaran berfungsi dengan benar, maka konsentrasi juga menjadi benar.                                                  
✍  {B.Saddhaviro}

Sharing Dhamma by Bu Brenda dan Bhante Atthadiro

Sharing Dhamma by Bu Brenda dan Bhante Atthadiro

1. Dana jg bisa berupa Dana Mendengar. Mendengar dengan Sabar terutama kpd Orang TUA ini HARUS.  Anak skrg klo org tua nya baru ajak bicara  sebentar saja udah males mendengarkan.
2. Dana bs dlm bentuk Pikiran berupa Pikiran Positif
3. Dana Uang kpd Orang Tua itu WAJIB.
Jangan rajin dana ke Sangha tapi Mama Papa di rumah kelaparan.
4. Dana  Perbuatan contoh membersihkan Rumah. Menyapu Wihara dll
5. Harus Olahraga  dan kena sinar matahari Pagi bagi org org yg mudah Depresi
6. TIDAK boleh Multitasking
7. Perempuan yg jadi artis itu ( klien Bu Brenda yg hidupnya nyaris sempurna dlm segala hal). Krn dia benar benar menjaga Sila dia dan rajin berdana di past life nya
8. Ajaran Buddha tinggal 2400 thn lagi. Jika kita nanti jadi Dewa. Turun k alam manusia. Saat itu Tidak ada Dhamma ( dunia hanya berisi peperangan. Membunuh atau dibunuh) . Siapa yg akan rugi?  Munculkan Sifat Urgent untuk latih Dhamma dan Meditasi sesegera mungkin.
9. Jadilah manusia dgn Cahaya Dhamma
10.Sang Buddha memulai pencarian Nya akan Dhamma nya dari hal simple yaitu selalu asking questions jadi ketika diskusi Dhamma rajinlah Bertanya. Tidak hanya dengar dan diam. Krn dengan begitu, Anda tdk akan berkembang.
11. Ada Klien Bu Brenda yg di kehidupan ini dia di Hipnotis diambil harta nya.  Pas di regresi..past life nya dia adalah seorang pencopet selama 60 tahun. Karma sangat adil.

broadcast Dari WA Group

Kami Sadur dari broadcast Dari WA Group.
untuk sharing bagi yg belum  Mengenal.
Semoga broadcast ini menjumpai Anda semua dalam keadaan sehat dan bahagia.

Kami telah mengunggah ke akun Youtube DBS mengenai :

Kelas Pariyatti Sāsana:
Hukum Karma (8)-Proses Kematian dan Kelahiran Kembali

Dengan adanya kelahiran maka pasti akan ada kematian, yang tidak pasti adalah kapan ajal menjemput. Banyak di antara kita yang belum siap atau takut menghadapi kematian, tetapi Buddha mengajarkan kepada kita cara menghadapi kematian dengan tenang agar dapat terlahir kembali di alam bahagia. Salah satu cara adalah dengan merawat benih kamma baik kita agar dapat berbuah saat menjelang kematian. Mau tahu caranya? Temukan jawabannya di video berikut ini :
https://youtu.be/GxyRY-nqcpw

Semoga rekaman tersebut bermanfaat untuk menambah pengetahuan Dhamma Anda.

Kami akan mengunggah video kelas Pariyatti Sāsana setiap minggu. Jangan sampai terlewatkan!

Sabbe sattā averā hontu, abyāpajjā hontu, anighā hontu, sukhī hontu!
(Semoga semua makhluk bebas dari permusuhan, bebas dari kesedihan, bebas dari kesulitan. Semoga mereka berbahagia!)

•Sekretariat DBS•
Tlp : 0857-82-800-200, 0812-86-30-3000
PIN BB : 5910 F274
www.dhammavihari.or.id

https://www.facebook.com/Dhammavihari.Buddhist.Studies/

http://instagram.com/dhammaviharibuddhiststudies

Dhammavihari Komplek Sedayu Square Blok N 16-19, Jalan Outer Ring Road Lingkar Luar, Cengkareng, Jakarta Barat 11730
https://goo.gl/maps/pmnnn5vuVsL2

Kisah Samanera Pandita

Dhammapada VI : 80

Kisah Samanera Pandita

Pandita adalah seorang putra orang kaya di Savatthi. Ia menjadi seorang samanera pada saat berusia tujuh tahun. Pada hari ke delapan setelah menjadi samanera, ia pergi mengikuti Sariputta Thera berpindapatta, ia melihat beberapa petani mengairi ladangnya dan bertanya kepada Y.A. Sariputta thera "Dapatkah air yang tanpa kesadaran dibimbing ke tempat yang seseorang kehendaki?" Sang Thera menjawab, "Ya, air dapat dibimbing kemanapun yang dikehendaki seseorang.

Saturday, 22 April 2017

Ketahanan Mental.

Ketahanan Mental.
Oleh YM. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

Seorang anak, jika sudah terbiasa sejak kecil pergi ke sekolah diantar dengan mobil. Mungkin dia anak orang kaya. Suatu hari mobilnya rewel, si anak ini harus pulang dengan naik sepeda motor. Hal itu akan menjadi penderitaan. Aapalagi kalau anak itu diminta untuk berjalan kaki, mungkin dia akan merasakan hal itu sebagai siksaan.

Friday, 21 April 2017

Ajaran Sukhavati Bagi Pemula Bagian 13

Ajaran Sukhavati Bagi Pemula
Bagian 13

Kemampuan Gaib Bebas Tanpa Rintangan

Setelah terlahir di Alam Sukhavati kita akan memiliki kemampuan gaib yang sempurna.

Yang pertama adalah Mata Dewa, bukan hanya bisa melihat nun jauh di sana, bahkan walaupun ada tembok besar yang membatasi penglihatan, atau malam hari yang gelap gulita, dengan Mata Dewa dapat melihat dengan bebas tanpa rintangan.

Merendahkan Agama Sendiri.

Merendahkan Agama Sendiri.
Ven Ajahn Brahm.

Kadang ketika kita melecehkan keyakinan, sekte, atau agama lain, itu adalah tanda iri hati. Saya selalu ingat akan ucapan seorang raja Buddhis yang bernama Ashoka yang dipahat di batu karang dan masih ada hingga sekarang ini di sebuah museum di India.

Raja Ashoka mendorong kerukunan antar-agama, dan 2.200 tahun yang lalu ia menuliskan sebuah pesan yang masih sama pentingnya sampai zaman sekarang ini, bahkan mungkin lebih bermakna pada masa kini, "Siapa pun yang merendahkan agama orang lain, ia merendahkan agamanya sendiri."

Thursday, 20 April 2017

Ajaran Sukhavati Bagi Pemula Bagian 12

Ajaran Sukhavati Bagi Pemula
Bagian 12

Tempat Berkumpulnya Insan Berkebajikan Tinggi
Penduduk Alam Sukhavati senantiasa bersama-sama melatih diri, apa yang Mereka lakukan tak terpisahkan dari sila, samadhi dan prajna. Sila adalah pengendalian diri, takkan melakukan karma buruk meskipun sedang berada sendirian. Samadhi adalah menfokuskan pikiran melafal Amituofo, selain sepatah Amituofo takkan ada lagi bentuk pikiran lainnya. Prajna adalah kebijaksanaan, memahami kebenaran, takkan timbul khayalan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Januari 2017

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Januari 2017


Mengapa ketrampilan melatih diri tidak efektif ? Oleh karena tidak sanggup mengikhlaskan kehidupan manusia yang semu ini, menganggapnya sebagai nyata, inilah alasan sebenarnya mengapa ketrampilan melatih diri tidak efektif.

Tuesday, 18 April 2017

Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi

Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi
Bagian 21
Lagi pula Sariputra, usia Buddha Amitabha dan penduduk Alam Sukhavati adalah asamkheyakalpa tak terhingga dan tanpa batas, maka itu namaNya juga disebut Buddha Amitayus (Buddha Usia Tanpa Batas).

Penjelasan :
Bait sutra ini menjelaskan tentang usia Buddha dan penduduk di Alam Sukhavati adalah tanpa batas, sehingga disebut sebagai Buddha Amitayus (Buddha Usia Tanpa Batas).

Kisah Channa Thera

Dhammapada VI : 78

Kisah Channa Thera

Channa adalah kusir yang menyertai Pangeran Siddhattha ketika beliau meninggalkan istana dan keduniawian dengan menunggang seekor kuda. Ketika Sang Pangeran telah mencapai tingkat Kebuddhaan, Channa juga menjadi seorang bhikkhu. Sebagai seorang bhikkhu, ia sangat sombong dan bersikap ingin menguasai karena hubungannya yang dekat dengan Sang Buddha.

Sunday, 2 April 2017

Sesi Tanya Jawab. Dengan: YM. Bhante Sri Paññavaro Mahathera.

Sesi Tanya Jawab.
Dengan: YM. Bhante Sri Paññavaro Mahathera.

1. Bhante, pada bulan lalu saya mengikuti latihan meditasi di sebuah vihara dan saya nginap di vihara tersebut. Pada suatu malam, saat tidur, ada suatu kejadian yang sangat tidak menyenangkan. Saya seperti bermimpi, tapi tersentak bangun dan di samping tempat tidur saya seperti ada bayangan hitam. Kemudian saya melanjutkan tidur lagi. Besok malamnya, seorang bhikkhu yang ada di vihara itu bertanya, tadi malam mimpi apa? Saya pun menceritakan mimpi saya itu. Sang bhikkhu menjelaskan bahwa di tempat itu memang sering ada yang mengalami mimpi tidak menyenangkan begitu akibat ulah sejenis makhluk halus. Setelah menerima penjelasan itu, saya berusaha untuk tidur lagi di tempat itu, tapi tidak bisa-bisa. Ketakutan telah timbul dalam diri saya, dan mungkin telah menjadi stigma. Bagaimana cara untuk mengurangi, bukan menghilangkan, ketakutan itu, bhante?