Wednesday 22 July 2020

Pandangan Agama Buddha, apakah definisi 'pornografi' dan 'pornoaksi' ?

Question

Namo Buddhaya Bhante

Saya ingin bertanya :
Sebenarnya dalam pandangan Agama Buddha, apakah definisi 'pornografi' dan 'pornoaksi' ? Apakah hanya bergoyang itu pornoaksi ? Salahkah menghibur penonton dengan menyanyi sambil bergoyang 'ngebor', 'ngecor' dsb.?

Terima kasih sebelumnya Bhante.


Answer

Dalam pengertian Dhamma, segala sesuatu yang ditangkap oleh keenam indria adalah netral. Mata melihat dengan netral. Hidung membaui dengan netral. Telinga mendengar dengan netral. Lidah mengecap dengan netral. Kulit merasa dengan netral. Dan, pikiran menerima obyek pikiran dengan netral pula.

Namun, ketika batin seseorang belum terbebas dari ketamakan, kebencian dan kegelapan batin, maka pada saat keenam indria menerima obyek indria yang netral, seseorang mempunyai reaksi batin yang tidak netral. Ia akan melekat dan sulit melepaskan obyek indria yang menyenangkan. Ia juga membenci dan berusaha tidak bertemu dengan obyek yang menjengkelkan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa timbulnya perasaan suka atau tidak suka pada obyek indria sangatlah dipengaruhi oleh bentuk pikiran saat seseorang menerima suatu obyek indria.

Dalam kasus yang dipertanyakan di atas, tentunya sudah dimengerti bahwa segala bentuk goyangan maupun tulisan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah netral. Goyangan dan tulisan menjadi tidak netral lagi ketika seseorang mengadakan reaksi tertentu atas obyek indria tersebut.

Dengan demikian, pemahaman tentang porno atau tidak porno sangatlah tergantung pada sikap orang menghadapi obyek indria yang diterimanya. Oleh karena itu, mereka yang berusaha melatih diri untuk mengendalikan pikiran dari ketamakan, kebencian serta kegelapan batin tentunya ia akan lebih waspada pada gejolak pikirannya. Batinnya akan selalu tenang seimbang menghadapi semua bentuk obyek indria. Ia tidak akan pernah menyalahkan orang yang bergoyang 'ngebor', 'ngecor' maupun 'ngesot' di atas panggung untuk menghibur penonton.

Agar seseorang mempunyai ketenangan batin dalam menghadapi segala bentuk obyek indria, ia hendaknya berusaha melatih kesadaran setiap saat. Ia selalu merenungkan dalam batin kalimat SAAT INI SAYA SEDANG APA? Dengan demikian, pada saat pikiran memikirkan serta membandingkan dengan pengalaman masa lampau sehingga timbul konsep porno, ia hendaknya segera menyadari kondisi ini sebagai milik masa lampau, bukan saat ini, bukan kenyataan. Ia hendaknya bergegas menyadari dan kembali memusatkan perhatian pada aktifitas saat ini. Pemusatan perhatian pada kegiatan saat inilah yang akan membersihkan pikiran dari pandangan negatif atas goyangan seseorang ketika berada di atas panggung.

Cara yang sama juga dipergunakan untuk mengendalikan pikiran dari obyek indria yang sering disebut sebagai pornografi.
Kiranya semua sebutan negatif tersebut hanyalah berdasarkan pengalaman ataupun pengetahuan buruknya sendiri di masa lampau.

Dengan menyadari akar permasalahan yang ada, maka seseorang akan mampu membangun benteng mental yang kokoh kuat untuk mempertahankan diri dari kemelekatan pada hal yang disenangi maupun dibenci. Ia akan hidup tenang, bahagia, damai dan bebas dari kebencian atas tingkah laku orang lain.

Semoga jawaban ini bermanfaat dan membawa kebahagiaan.

Salam metta,
Bhikkhu Uttamo

No comments:

Post a Comment