Friday, 17 July 2020

Kita perlu mengembangkan cinta-kasih kepada orang tua kita.

Dhamma:

Y.M. Bhante Uttamo Mahathera.

Kita perlu mengembangkan cinta-kasih kepada orang tua kita.

Mengapa kita perlu mengembangkan cinta kasih kepada kedua orang tua kita?

Karena orang tua telah melahirkan kita semua. Dan ketahuilah bahwa badan kita ini mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki itu sebetulnya bukan milik kita tetapi milik orang tua kita. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menciptakan bagian badannya sendiri. Orang tualah yang memproses dan menjaga kita selama kurang-lebih 9 bulan sejak kita berusia 0 tahun yaitu ketika kita berada di dalam kandungan dan ketika sel telur dan sperma bertemu.


Kalau kita menganggap bahwa 0 tahun itu dimulai pada detik kita dilahirkan berarti kita menganggap  bahwa kita ini diciptakan sehingga badan ini adalah milik kita.

Padahal sesungguhnya tidak demikian.

Apalagi agama Buddha menggunakan teori evolusi, bukan penciptaan.

Sebagai seorang manusia yang berbudaya dan mempunyai pikiran bahkan mempunyai agama sudah selayaknya kita membalas jasa kebaikan kedua orangtua dengan mematuhi perintah orang tua.

Kalau binatang yang dirawat dan diberi makan setiap hari akan menurut kepada yang memberikannya makan karena naluri, lalu bagaimanakah moral atau mental kita sesungguhnya kalau sebagai manusia tidak patuh kepada orangtua, yang telah berjasa mendidik dan merawat kita sejak kecil sampai belasan bahkan mungkin juga puluhan tahun. Hendaknya kita ingat baik-baik bahwa badan ini adalah pinjaman dari orangtua. Kita mempunyai kewajiban untuk membalas jasa orang tua karena sesungguhnya paling berjasa di dalam kehidupan kita adalah ayah dan ibu. Bahkan Sang Buddha sendiri menganggap bahwa ayah dan ibu itu adalah Buddha atau orang suci di rumah. Dikatakan bahwa ada 5 perbuatan yang dapat menyebabkan seorang terlahir di alam neraka yaitu;

* Melukai seorang Buddha,
* Membunuh seorang Arahat.
* Membunuh ibu.
* Membunuh ayah.
* Memecah belah Sangha.

Di dalam agama Buddha dan Sangha / persaudaraan para bhikkhu. Oleh karena itu, perkenankanlah saya mengajak suadara-saudara sekalian. Kalau saudara masih mempunyai ayah dan ibu, cobalah untuk membalas jasa kepada mereka karena hal tersebut, merupakan pengembangan cinta-kasih Saudara. Di dunia ini kita hanya mempunyai satu orang ayah dan satu orang ibu kandung, kalau mereka sudah meninggal tidak ada yang bisa menggantikannya. Kalaupun ada, mereka bukanlah ayah dan ibu kandung yang memiliki badan Saudara. Oleh karena itu balaslah jasa ayah dan ibu kandung Saudara sebanyak dan semampu mungkin yang bisa Saudara berikan, minimal Saudara tidak rewel dan tidak menyusahkan orang tua Anda.

Kita tidak hanya ingat kepada mereka yang telah berjasa saja tetapi juga harus menjadi orang yang baik dengan cara berusaha berbuat baik kepada siapa saja. Mengapa demikian? Karena dengan berbuat baik itu berarti kita menanamkan jasa. Contohnya adalah kedua orangtua kita sebetulnya belum tahu apakah kita ini baik atau tidak, tetapi mereka sudah menanamkan jasa dengan cara merawat kita dengan baik. Demikian pula kita terhadap sesama.

Kita juga mempunyai kewajiban kepada teman baik yang kita dikenal maupun tidak dikenal (lingkungan) untuk berbuat baik sebanyak mungkin. Merawat ayah dan ibu dan menjaga harta cinta-kasih atau persaudaraan dengan cara menanam jasa atau kebaikan kepada mereka yang berada disekitarnya.

Karena itulah.....jalankanlah cinta-kasih itu, minimal kepada orangtua yang telah berjasa kepada kita semua. Akhirnya seperti ajaran Sang Buddha bahwa menanam padi akan tumbuh padi, menanam jagung akan tumbuh jagung maka kalau kita menanamkan cinta-kasih atau kebajikan, maka kita pun akan memetik kebahagiaan. Cintailah orangtua dan lingkungan Saudara, demi kebahagiaan Saudara sendiri. ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™
๐ŸŒˆ"Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta"๐ŸŒˆ

No comments:

Post a Comment