Air di dalam Guci ~ Ajahn Chah
Ketika tidak ada bentuk-bentuk kejahatan di dalam hati kita, semua permasalahan kita lenyap. Rasa sejuk muncul karena kita menjaga diri kita sendiri. Pikiran menjadi bajik. Ketika dia menjadi hening, dia menjadi terkonsentrasi. Ketika dia hening, dia mulai berkembang menjadi kebijaksanaan. Kita tahu bagaimana membuat pikiran jernih dan cerah. Apa pun yang jahat, kita lepaskan. Apa pun yang salah, kita kesampingkan. Kita merenungkan dan mengesampingkan hal-hal, membiarkan mereka pergi.
Ini seperti air dalam sebuah kendi. Kita mengambil gayung dan kemudian membuangnya. Mengeluarkan gayung kedua dan membuang airnya, terus ambillah airnya dan buanglah. Air di dalam kendi akhirnya akan mengering. Pikiran yang masuk ke dalam latihan adalah seperti itu.
Tetapi jika kita tidak melihat hal-hal dengan seperti ini, itu seperti menambahkan air ke dalam kendi dan kemudian mengeluarkannya, menambahkan air dan kemudian mengeluarkannya. KEBAIKAN, KEJAHATAN, KEBAIKAN, KEJAHATAN; salah, benar, salah, benar; baik, buruk, baik, buruk : MENJADI TENANG UNTUK SEJENAK, DAN KEMUDIAN KITA MENDERITA.
Sumber: In Simple Terms,
108 Perumpamaan Dhamma YM. Ajahn Chah
Diterjemahkan dari bahasa Thailand ke bahasa Inggris oleh Thanissaro Bhikkhu
No comments:
Post a Comment