Salah satu pertanyaan dari sesi tanya jawab dengan Pa Auk Sayadaw:
Pertanyaan:
Bila seseorang selalu sibuk dengan pekerjaan, urusan bisnis, urusan keluarga, bisakah ia berhasil dalam meditasinya dengan ikut serta dalam retret meditasi?
Apa yang dikatakan Sang Buddha mengenai dampak pernikahan terhadap praktek meditasi? Bisakah orang yang sudah menikah bermeditasi dengan baik?
Jika bisa, bagaimana caranya? Selepas dari retret meditasi dan kembali ke rutinitas sehari-hari, irama kehidupan sangat cepat, tidak selambat dan sedamai saat retret.
Bagaimana kita menjaga agar batin tetap damai dan tenang saat bekerja?
Setelah mencapai Jhana pertama, atau bahkan sampai Jhana keempat, dengan lima penguasaan, jika meditator hidup dengan ceroboh dan berkecimpung dalam berbagai kenikmatan indrawi seperti makan, minum, bermain, nonton film, bernyanyi, menari, atau jika ia sangat sibuk dengan pekerjaan, atau jika ia sakit dan dalam kondisi lemah, tapi ia bermeditasi setiap hari, apakah konsentrasinya akan menurun? Kenapa?
Jawaban:
Pada jaman Sang Buddha, di Savatthi ada 70 juta orang. 50 juta dari mereka ada umat awam siswa suci Sang Buddha. Jumlah umat awam siswa suci Sang Buddha di Rajagaha juga sekitar 50 juta.
Setiap hari mereka menyiapkan makanan di pagi hari dan mendanakannya kepada Sangha. Setelah makan siang, umat perempuan pergi ke Vihara untuk mendengar Dhamma dan bermeditasi. Mereka pulang ke rumah sebelum matahari terbenam.
Pada malam hari, umat pria pergi ke Vihara untuk mendenngar Dhamma dan bermeditasi. Mereka pulang kerumah di awal pagi pada hari berikutnya. Dengan cara ini, mereka mempraktikkan Dhamma sejauh yang dimungkinkan. Jadi, ada banyak umat awam yang merupakan siswa suci pada jaman Sang Buddha.
Jika Anda ingin menjadi Siswa Buddha yang penuh keyakinan, Anda harus mengikuti contoh mereka, karena hanya siswa suci yang memiliki keyakinan tak tergoyahkan kepada Sang Buddha. Anda seharusnya tidak mencoba menjadi umat awam modern Sang Buddha.
Anda tahu apa itu umat awam modern? Mereka adalah siswa Sang Buddha hanya untuk beberapa jam dalam seminggu, terutama saat mereka berdana untuk Bhikkhu dan mendengarkan Dhammadesana pada hari minggu. Tapi untuk sebagian besar waktu mereka adalah pengikut setia acara tv, musik, film, berita, shopping, pembicaraan tak bermanfaat, dll.
Tolong beritahu saya, Anda ingin menjadi pengikut jenis yang mana? Tidaklah mungkin bagi Anda untuk berkecimpung dalam kenikmatan indrawi dan menjaga konsentrasi yang dalam pada waktu bersamaan, karena nafsu indrawi adalah salah satu lima rintangan untuk konsentrasi.
Jika Anda ingin benar-benar berhasil dalam meditasi atau menjaga meditasi Anda, Anda harus meninggalkan kenikmatan indrawi. Jangan menjadikan kotoran batin Anda sebagai alasan untuk tidak berlatih. Ini sebenarnya merugikan Anda, karena kamma buruk Anda tidak akan menerima alasan seperti itu dan sangat mungkin akan menyeret Anda ke alam rendah. Bila Anda ingin berhasil dalam meditasi Anda, Anda harus menghabiskan waktu yang panjang untuk bermeditasi.
Bermeditasi hanya beberapa minggu sangatlah pendek, Anda tidak bisa berharap terlalu banyak dari itu. Saya mengerti kalian para umat awam sangat sibuk dan memiliki banyak masalah dalam kehidupan. Nah, karena banyak dari Anda yang memiliki banyak masalah dalam kehidupan awam Anda, biarkan Saya memberi Anda sebuah saran: bagaimana kalau Anda menjadi Bhikkhu atau Sayalay?
No comments:
Post a Comment