Tuesday, 30 April 2019

Dhammatalk 27th Vihara Dharma Ratna

Dhammatalk 27th Vihara Dharma Ratna, Tangerang.
Pukul : 15.30 – 19.00 Wib
Tema: Membangun Tekad dan Keyakinan kepada Buddha Dhamma
Oleh : YM. Bhikkhu Uttamo Mahathera
Moderator: Rm. Dharmanadi Chandra.

Rm. Dharmanadi Chandra membuka Dhammatalk yang bertepatan dengan Ulang Tahun Vihara Dharma Ratna, yang ke – 27.

Dhammatalk yang menghadirkan YM. Bhikkhu Uttamo Mahathera bertemakan Membangun Tekad dan Keyakinan kepada Buddha Dhamma berbicara tentang keyakinan umat Buddha yang belum tentu sama kuatnya dengan 27 Tahun usia VDR. Apa tanda-tanda sebagai umat Buddha yang memiliki keyakinan yang baik kepada Buddha? Antusias umat Buddha menghadiri Dhammatalk ini karena begitu menghormati, mengagumi, mengidolakan Bhante Uttamo namun ketika anak-anak kita ingin mengikuti jejak YM. Bhante Uttamo justru malah tidak diijinkan terutama oleh kaum ibu.

Monday, 29 April 2019

sebuah kisah nyata

Ini adalah sebuah kisah nyata, adalah diceritakan sendiri oleh seorang Biksu, dia mengatakan : dia sebelum menjadi Biksu adalah seorang pemburu, khusus menangkap berang-berang laut,

Ada suatu kali, dia saat keluar, menangkap seekor berang-berang laut yang besar, setelah mengupas kulitnya yang berharga, lalu berang-berang laut yang masih belum putus nafasnya itu disembunyikannya dirumput-rumput,

Sunday, 28 April 2019

sebuah hati yang berwelas asih

Ven Ajahn Brahm.

Ketika kita mengetahui dari jauh bahwa di suatu tempat terjadi bencana adalah sebuah tragedi yang mengerikan. Namun ketika Anda berada disekitarnya, banyak hal di dalam tragedi ini yang berisikan berbagai kejadian yang sungguh menyentuh hati dan indah.

Thursday, 25 April 2019

Buddha berkata

Buddha berkata :

Istri mu di kehidupan sekarang ini adalah berasal dari seseorang yg pernah kamu kubur di kehidupan mu di masa lalu... Saat ini dia terlahir sbg istri adalah utk membalas budi mu..

Anak laki2 mu di kehidupan saat ini adalah berasal dari seseorang yg ada hutang piutang dgn mu di masa lalu....dia datang utk menagih utang mu kepada nya atau pun dia datang utk membayar hutang nya kepada mu

Anak perempuan mu saat ini adalah kekasih mu di kehidupan masa lalu....dia datang utk menyambung cinta kasih bersama mu...

Seseorang yg sangat kamu cintai saat ini adalah istri mu di kehidupan masa lalu....kalian bertemu utk menyambung kembali jodoh yg belum sempat selesai di kehidupan masa lalu....

Seorang yg menjadi sahabat karib/sahabat sejati mu saat ini adalah seseorang yg pernah menjadi saudara kandung mu di kehidupan masa lalu..

Seseorang yg telah banyak membantu mu saat sekarang adalah seseorang yg sangat baik kepada mu di masa lalu....kalian berjumpa utk menyambung kebajikan di masa lalu

Ini semua bukan lah hanya sebuah kepercayaan tahyul (mistik)....akan tetapi.. semua ini adalah berasal dari hukum karma/ hukum timbal balik/ hukum tabur tuai

Budha berkata :
apabila tdk pernah ada saling berhutang piutang di kehidupan masa lalu....maka pertemuan dikehidupan sekarang ini juga tdk akan pernah terjadi .....

Monday, 22 April 2019

MENGAPA MEDITASI

MENGAPA MEDITASI
Sabtu, 30 Maret 2019

Bersama Sudarto W n Imelda Yennita n Agung Wibowo

Meditasi Rileksasi

Melakukan meditasi,  berarti melakukan konsentrasi pada obyek, misal Napas.
Sekaligus menyadari sepenuhnya dan merasakan dengan rasa halus, bukan rasa suka dan rasa tidak suka, hanya merasakan proses masuk keluarnya  napas, atau proses perwujudan napas, yaitu naik turunnya perut, dan sifat tiidak tetapnya napas, dan rileksasi kendorkan seluruh tubuh.

Saturday, 20 April 2019

Bagaimana kita menjaga agar batin tetap damai dan tenang saat bekerja

Salah satu pertanyaan dari sesi tanya jawab dengan Pa Auk Sayadaw:

Pertanyaan:
Bila seseorang selalu sibuk dengan pekerjaan, urusan bisnis, urusan keluarga, bisakah ia berhasil dalam meditasinya dengan ikut serta dalam retret meditasi?
Apa yang dikatakan Sang Buddha mengenai dampak pernikahan terhadap praktek meditasi? Bisakah orang yang sudah menikah bermeditasi dengan baik?
Jika bisa, bagaimana caranya? Selepas dari retret meditasi dan kembali ke rutinitas sehari-hari, irama kehidupan sangat cepat, tidak selambat dan sedamai saat retret.

Friday, 19 April 2019

Tujuh Minggu Setelah Penerangan Agung

Tujuh Minggu Setelah Penerangan Agung

* Selama minggu pertama sang Buddha duduk bermeditasi di bawah pohon Bodhi dan menikmati keadaan Nibbana, yaitu keadaan yang terbebas sama sekali dari gangguan-gangguan batiniah, sehingga batin-Nya tenang sekali dan penuh kedamaian.

* Selama minggu kedua Sang Buddha berdiri beberapa kaki dari pohon Bodhi dan memandangnya terus-menerus dengan mata tidak berkedip selama satu minggu sebagai cetusan terima kasih dan penghargaan kepada pohon yang telah memberi-Nya tempat untuk berteduh sewaktu bergulat untuk mencapai tingkat Buddha. Mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Sang Buddha dahulu, sekarang pun umat Buddha memberi penghormatan kepada pohon Bodhi.

Thursday, 18 April 2019

PETA ARWAH

Seri XI.  PETA ARWAH

Peta/hantu adalah arwah yang dimaksudkan di masyarakat secara umum.
Kalau Mahayana atau Tantrayana disebut antarabhava.   Ada empat jenis peta yang disebutkan di dalam Milindapanha,  namun sesungguhnya lebih banyak lagi.
Di antara yang disebutkan adalah Paradattupajivika-peta.   Secara harfiah paradattupajivika berarti ia yang hidup bergantung pada pemberian pihak lain.   Oleh Burlingame dalam terjemahannya terhadap Dhammapada Atthakatha ditafsirkan sebagai peta yang menyantap sisa-sisa makanan pemberian pihak lain.   Sedangkan di Milindapanha ditafsirkan sebagai peta yang dapat menerima pelimpahan jasa.
"Arwah" di Theravada di tafsirkan sebagai Peta.  Di Mahayana kebanyakan ditafsirkan sebagai antarabhava.

Wednesday, 17 April 2019

Bagaimana cara menjalani kesadaran 'hidup saat kini'

Budi Utami, Bandung

Namo Buddhaya Bhante,
Bagaimana cara menjalani kesadaran 'hidup saat kini' seperti yang dianjurkan ketika
samadhi ?
Karena dalam kehidupan keseharian sangat sulit dan sepertinya tidak mungkin kita
menjaga kesadaran 'hidup saat ini' tersebut.
Trimakasih Bhante.

Monday, 15 April 2019

Pikiran

Ven Ajahn Chah.

Buddha mengajarkan kita untuk mengenali dan mengamati pikiran. Pikiran adalah sesuatu yang hanya dapat kita ketahui dari aktivitasnya. Pikiran yang murni dan sejati tidak dapat diukur dengan alat apa pun. Pikiran dalam keadaannya yang asli itu kokoh, tidak terguncang dan tidak berubah dan damai. Saat kebahagiaan muncul, pikiran hanyut dalam pengaruh-pengaruh mental, ia terusik bergerak! Saat pikiran terusik itulah, kemelekatan dan kesenangan muncul. Buddha telah membabarkan ajaran-Nya dengan sempurna. Tapi kita sama sekali malas melatihnya, kecuali hanya dengan kata-kata. Apa yang kita ucapakan tidak selaras dengan pikiran kita - kita cenderung berkata kosong. Dan ajaran Buddha bukanlah suatu ajaran yang hanya dengan dibicarakan, ditafsir-tafsir atau direka-reka. Ia adalah sungguh suatu pengetahuan tentang hakikat sesungguhnya dari kehidupan. Itulah mengapa Sang Buddha mengatakan, "Tahtagata hanyalah Penunjuk Jalan." Beliau tidak dapat melatihnya untuk Anda, karena kebenaran adalah sesuatu yang tidak dapat diungkapan dengan kata-kata atau di oper-operkan kepada orang lain. Anda sendirilah yang harus menemukannya sendiri.

Sunday, 14 April 2019

BUDDHA adalah guru yang sangat hebat

BUDDHA adalah guru yang sangat hebat, yang tidak pernah memaksa siapa pun untuk mempunyai keyakinan membuta terhadap Beliau. Beliau mengatakan untuk hanya bergantung kepada kebijaksanaan kita sendiri, hanya ketika kita mengetahuinya sendiri.

Saat anda melakukan perbuatan baik, seperti memberikan dana. Anda mempersembahkan makanan, anda mempersembahkan lilin, anda mempersembahkan sandal.

Thursday, 11 April 2019

Kisah Seorang Brahmana Yang Mengaku Sebagai

(Kisah Seorang Brahmana Yang Mengaku Sebagai)
“Ayah Sang Buddha”

Suatu saat Sang Buddha bersama beberapa bhikkhu memasuki kota Saketa untuk berpindapatta.
Seorang brahmana tua melihat Sang Buddha, mendekati-Nya dan berseru, “O Nak! Mengapa Engkau tidak mengijinkan kami melihatMu selama ini? Ikutlah bersamaku dan biarlah ibuMu juga melihatMu.” Setelah berkata demikian, ia mengundang Sang Buddha ke rumahnya.
Sesampai di rumahnya, istri brahmana pun mengatakan hal yang sama dan memperkenalkan Sang Buddha sebagai ‘kakak tertua’ kepada anak-anaknya dan menyuruh mereka memberi hormat kepada-Nya.
Sejak hari itu, suami istri tersebut memberikan dana makanan kepada Sang Buddha setiap hari dan setelah mendengarkan beberapa khotbah Dhamma, suami istri itu mencapai tingkat kesucian anagami.

Wednesday, 10 April 2019

BIJAKSANA DALAM BERBAGAI SITUASI

BIJAKSANA DALAM BERBAGAI SITUASI

Oleh : Ven. Ajahn Sumedho

Terkadang kebijaksanaan (insight) timbul pada saat yg tak terduga. Peristiwa ini terjadi pada diri saya manakala saya tinggal di Wat Pah Pong. Daerah timur laut Thailand dengan semak-belukar serta dataran-rendahnya bukanlah tempat yg terindah dan disukai di dunia; dan daerah ini menjadi sangat terik di musim panas. Kita mesti keluar di tengah terik siang pada tiap hari Uposatha dan menyapu dedaunan di jalan.

Tuesday, 9 April 2019

Patut Diketahui

RENUNGAN: "Patut Diketahui"

👉 Ada yang patut diketahui, setelah diketahui berusaha untuk di lenyapkan. Apa yang petut diketahui lantas untuk dilenyapkan? Semua sifat buruk, tidak bermanfaat, dan membawa penderitaan, yang harus dilenyapkan.

👉 Ada yang patut untuk diketahui, setelah diketahui, dijaga serta berusaha dikembangkan yaitu sifat baik, yang berguna, bermanfaat, dan membawa kebahagiaan, yang sepatutnya dikembangkan.

👉 Ada yang patut diketahui, setelah diketahui tidak untuk dilenyapkan maupun dikembangkan, tetapi untuk diterima; yaitu sifat netral berupa kebenaran alamiah, yang semestinya disikapi untuk diterima sebagai mana adanya.

👉 Inilah yang patut diketahui dan berusaha mengikis serta melenyapkan keburukan, menjaga serta mengembangkan kebaikan, memahami netralitas dari kebenaran untuk menerimanya, tugas setiap orang hidup yang sangat mendasar.

✍ (B.Saddhaviro)

Monday, 8 April 2019

Menunduklah, Maka…

Menunduklah, Maka…

… berubah sesuai kondisi adalah orang pandai,
bertindak mengikuti situasi adalah orang bijaksana …

Seorang bhiksu ketua sebuah vihara Chan yang berusia lanjut bermaksud mencari penerus.
Suatu hari beliau memanggil dua orang siswa utama, Huiming dan Chenyuan.
Beliau berkata, “Siapa yang berhasil memanjat tebing terjal di belakang vihara hingga mencapai puncaknya, dialah penerusku.”

Huiming dan Chenyuan segera menuju tebing yang dimaksud. Benar-benar sebuah tebing yang berbahaya dan menakutkan.