MENGAPA MEMBACA PARITTA
≈ Bhikkhu Dhammakaro Mahathera ≈
Seiring dengan peradaban umat manusia, doa atau mantra telah di kenal dan berkembang bahkan sebelum munculnya agama-agama di dunia ini.
Manusia pra-agama berdoa guna memenuhi kebutuhan batin yang di dera, di selimuti, dan di cengkram oleh perasaan² takut, khawatir, cemas, dan pilu karena banjir, kebakaran, petir, angin topan, dll nya.
Friday, 30 November 2018
Thursday, 29 November 2018
Saya bukan Buddhis , namun Menyukai Ajaran Buddha
[ ] Ada yg Bertanya :
[ ] Saya bukan Buddhis , namun Menyukai Ajaran Buddha dan selama mempelajari Ajaran Buddha Saya menjadi lebih Bahagia . Bolehlah Saya terus mempelajari Ajaran Buddha walau bukan Buddhis ? .
[ ] Jawab :
[ ] Ajaran Buddha adalah Universal . Siapapun dapat Mempelajari dan Mengambil Manfaat Luar Biasa dari Ajaran Buddha . Apakah anda seorang Buddhis , non-Buddhis atau bahkan tdk Beragama sekalipun akan dapat memahami Ajaran Buddha .
[ ] Kenapa Demikian ? .
[ ] Karena Ajaran Buddha adalah Ajaran mengenai JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN , JALAN MENUJU KEDAMAIAN .
[ ] Ajaran Buddha mengajarkan agar setiap orang melihat ke dalam diri sendiri , melihat ke dalam Pikirannya , ke dalam Perasaannya dngn penuh KESADARAN .
[ ] Ketika ada Kebencian , ada Emosi Negatif , ada Keserakahan , ada Kemarahan dan ada Kesombongan/Keegoisan ( ke-aku-an ) di sanalah Ajaran Buddha Berperan . Ajaran Buddha mengajarkan bagaimana mendamaikan Pikiran , bagaimana " Melenyapkan " semua Kekotoran Batin Tersebut .
[ ] Ajaran Buddha bukanlah Ajaran yg mewajibkan seseorang HARUS PERCAYA , melainkan membutuhkan BUKTI sehingga siapapun dari kalangan apapun dpt menerapkan KEBIJAKSANAAN BUDDHA dalam kehidupan se-hari² , walau dngn LABEL Agama Apapun .
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² Indah ataupun Menjanjikan Aku Pasti akan ke Surga / Nirwana bila Percaya KepadaNya .
[ ] Buddha juga tdk pernah berkata : ” Klu tdk Percaya , Dia Pasti Masuk Neraka . ”
[ ] Buddha tdk memberikan Dongeng yg Mengerikan atau Menyenangkan , supaya aku Percaya dan Takut TerhadapNya .
[ ] Buddha tdk pernah mengatakan : “ Akulah yg Menciptakan Langit dan Bumi Ini . ”
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² yg Indah utk ke depan , bahkan juga tdk bisa Mensucikan orang lain .
[ ] Bahkan utk mensucikan diri sendiri pun mengandalkan kita sendiri , tapi knp Aku masih mau Mengikuti AjaranNya ? .*
[ ] Karena " Buddha " lah , Aku tahu Sebabnya :
[ ] Kenapa Aku Menderita ? .
[ ] Kenapa Aku Cacat ? .
[ ] Kenapa Aku Bermuka Buruk ? .
[ ] Kenapa Aku Sakit & Pendek Umur ? .
[ ] Dari Buddha , Aku mengerti Hukum Karma dan 4 Kesunyataan Mulia , bertambah Bijaksana sehingga tdk menyalahkan siapa pun atas Penderitaan Sendiri .
[ ] Oleh Buddhalah Aku diajarkan Cinta Kasih terhadap semua Makhluk Hidup apapun juga .
[ ] Jika suatu saat Aku berhasil dalam melewati Roda Samsara ini Sampai Akhir Hidup , Surga dipersembahan sampai Jutaan Kalpa pun saya tdk Mau .
[ ] Yg Aku inginkan hanyalah Bebas dari Kelahiran .
[ ] Tdk ada Kelahiran maka tdk ada Penderitaan dan Kematian .
[ ] Apa yg kita Tanam itu yg kita Petik , apa yg kita Lakukan itu yg kita Dapatkan ( KARMA ) .
[ ] Itu Ajaran yg di Ajarkan " Sang Buddha " .
[ ] INGAT :
[ ] Suka Cita dan Duka Cita di Tangan kita bukan di Tangan Siapa² .
[ ]
[ ] Yg Buddhist mohon di Broadcast .... š
[ ] Yg Non Buddhis bila merasa Tergugah Hati nya mau menyebar juga boleh : )
[ ] Pasti ada Karma buat setiap Perbuatan Kita ... TABUR TUAI ...
[ ] Saya bukan Buddhis , namun Menyukai Ajaran Buddha dan selama mempelajari Ajaran Buddha Saya menjadi lebih Bahagia . Bolehlah Saya terus mempelajari Ajaran Buddha walau bukan Buddhis ? .
[ ] Jawab :
[ ] Ajaran Buddha adalah Universal . Siapapun dapat Mempelajari dan Mengambil Manfaat Luar Biasa dari Ajaran Buddha . Apakah anda seorang Buddhis , non-Buddhis atau bahkan tdk Beragama sekalipun akan dapat memahami Ajaran Buddha .
[ ] Kenapa Demikian ? .
[ ] Karena Ajaran Buddha adalah Ajaran mengenai JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN , JALAN MENUJU KEDAMAIAN .
[ ] Ajaran Buddha mengajarkan agar setiap orang melihat ke dalam diri sendiri , melihat ke dalam Pikirannya , ke dalam Perasaannya dngn penuh KESADARAN .
[ ] Ketika ada Kebencian , ada Emosi Negatif , ada Keserakahan , ada Kemarahan dan ada Kesombongan/Keegoisan ( ke-aku-an ) di sanalah Ajaran Buddha Berperan . Ajaran Buddha mengajarkan bagaimana mendamaikan Pikiran , bagaimana " Melenyapkan " semua Kekotoran Batin Tersebut .
[ ] Ajaran Buddha bukanlah Ajaran yg mewajibkan seseorang HARUS PERCAYA , melainkan membutuhkan BUKTI sehingga siapapun dari kalangan apapun dpt menerapkan KEBIJAKSANAAN BUDDHA dalam kehidupan se-hari² , walau dngn LABEL Agama Apapun .
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² Indah ataupun Menjanjikan Aku Pasti akan ke Surga / Nirwana bila Percaya KepadaNya .
[ ] Buddha juga tdk pernah berkata : ” Klu tdk Percaya , Dia Pasti Masuk Neraka . ”
[ ] Buddha tdk memberikan Dongeng yg Mengerikan atau Menyenangkan , supaya aku Percaya dan Takut TerhadapNya .
[ ] Buddha tdk pernah mengatakan : “ Akulah yg Menciptakan Langit dan Bumi Ini . ”
[ ] Buddha tdk pernah menjanjikan hal² yg Indah utk ke depan , bahkan juga tdk bisa Mensucikan orang lain .
[ ] Bahkan utk mensucikan diri sendiri pun mengandalkan kita sendiri , tapi knp Aku masih mau Mengikuti AjaranNya ? .*
[ ] Karena " Buddha " lah , Aku tahu Sebabnya :
[ ] Kenapa Aku Menderita ? .
[ ] Kenapa Aku Cacat ? .
[ ] Kenapa Aku Bermuka Buruk ? .
[ ] Kenapa Aku Sakit & Pendek Umur ? .
[ ] Dari Buddha , Aku mengerti Hukum Karma dan 4 Kesunyataan Mulia , bertambah Bijaksana sehingga tdk menyalahkan siapa pun atas Penderitaan Sendiri .
[ ] Oleh Buddhalah Aku diajarkan Cinta Kasih terhadap semua Makhluk Hidup apapun juga .
[ ] Jika suatu saat Aku berhasil dalam melewati Roda Samsara ini Sampai Akhir Hidup , Surga dipersembahan sampai Jutaan Kalpa pun saya tdk Mau .
[ ] Yg Aku inginkan hanyalah Bebas dari Kelahiran .
[ ] Tdk ada Kelahiran maka tdk ada Penderitaan dan Kematian .
[ ] Apa yg kita Tanam itu yg kita Petik , apa yg kita Lakukan itu yg kita Dapatkan ( KARMA ) .
[ ] Itu Ajaran yg di Ajarkan " Sang Buddha " .
[ ] INGAT :
[ ] Suka Cita dan Duka Cita di Tangan kita bukan di Tangan Siapa² .
[ ]
[ ] Yg Buddhist mohon di Broadcast .... š
[ ] Yg Non Buddhis bila merasa Tergugah Hati nya mau menyebar juga boleh : )
[ ] Pasti ada Karma buat setiap Perbuatan Kita ... TABUR TUAI ...
Wednesday, 28 November 2018
YA BEGINILAH By: Ajahn Chah
YA BEGINILAH
By: Ajahn Chah
Di mana Dhamma?
Segenap Dhamma sedang duduk di sini bersama kita.
Apa pun yang anda alami adalah benar, seperti apa adanya.
Ketika anda menjadi tua, jangan pikir bahwa itu adalah sesuatu yang salah.
Ketika punggung anda sakit, jangan pikir itu semacam kekeliruan.
Jika anda menderita, jangan pikir itu salah.
Jika anda bahagia, jangan pikir itu salah.
By: Ajahn Chah
Di mana Dhamma?
Segenap Dhamma sedang duduk di sini bersama kita.
Apa pun yang anda alami adalah benar, seperti apa adanya.
Ketika anda menjadi tua, jangan pikir bahwa itu adalah sesuatu yang salah.
Ketika punggung anda sakit, jangan pikir itu semacam kekeliruan.
Jika anda menderita, jangan pikir itu salah.
Jika anda bahagia, jangan pikir itu salah.
Monday, 26 November 2018
Masa depan kita tidak ditentukan oleh Tuhan atau dewa atau agama atau bintang.
Di Thailand, dan memang di banyak negara, peramal nasib dan palmist sangat populer. Tetapi para palmist yang baik akan menolak untuk melihat telapak tangan seseorang yang sedang bermeditasi, berlatih dengan sangat keras. Mereka mengatakan bahwa ketika seseorang mulai bermeditasi, semua taruhan dibatalkan. mereka tidak yakin bahwa mereka dapat meramalkan masa depan seseorang yang telah mulai berlatih pada tingkat sÄ«la, samÄdhi, paƱƱÄ, praktik luar-dalam dalam harmoni serentak. Sesuatu berubah, perubahan terjadi.
Sang Buddha menyatakan hal ini dengan indah dalam beberapa kesempatan. ketika mereka yang sebelumnya lalai berpaling dari kelalaian, dan menjadi penuh perhatian, memulai jalur latihan, mereka begitu cantik. Mereka menerangi dunia seperti bulan purnama yang muncul dari balik awan. ini barangkali merupakan salah satu ajaran Buddha yang esensial dan paling khas - perasaan bahwa kita dapat berubah.
Masa depan kita tidak ditentukan oleh Tuhan atau dewa atau agama atau bintang. Itu ditentukan oleh tindakan tubuh, ucapan, dan pikiran kita sendiri. kita mampu mengambil tanggung jawab atas hidup kita dan mempengaruhi perubahan yang nyata dan langgeng - perubahan yang luar biasa - jika kita mengikuti Jalan Berunsur Delapan yang telah ditetapkan Buddha bagi kita; tidak memilih dan memilih, tetapi seluruh paket, seluruh susunan ajaran yang luas.
~ Ajahn Jayasaro
https://www.amaravati.org/a-dhamma-article-by-ajahn-jayasaro-letting-go-within-action/
Sang Buddha menyatakan hal ini dengan indah dalam beberapa kesempatan. ketika mereka yang sebelumnya lalai berpaling dari kelalaian, dan menjadi penuh perhatian, memulai jalur latihan, mereka begitu cantik. Mereka menerangi dunia seperti bulan purnama yang muncul dari balik awan. ini barangkali merupakan salah satu ajaran Buddha yang esensial dan paling khas - perasaan bahwa kita dapat berubah.
Masa depan kita tidak ditentukan oleh Tuhan atau dewa atau agama atau bintang. Itu ditentukan oleh tindakan tubuh, ucapan, dan pikiran kita sendiri. kita mampu mengambil tanggung jawab atas hidup kita dan mempengaruhi perubahan yang nyata dan langgeng - perubahan yang luar biasa - jika kita mengikuti Jalan Berunsur Delapan yang telah ditetapkan Buddha bagi kita; tidak memilih dan memilih, tetapi seluruh paket, seluruh susunan ajaran yang luas.
~ Ajahn Jayasaro
https://www.amaravati.org/a-dhamma-article-by-ajahn-jayasaro-letting-go-within-action/
Thursday, 22 November 2018
Apa itu Jhana?
Apa itu Jhana?
JHANA
JhĆ£na : Pencapaian dalam meditasi , yang merupakan suatu proses perubahan dari kondisi kesadaran rendah ke kesadaran tinggi.
Enam faktor Rupa JhĆ£na :
a. Vitakka : Usaha pikiran untuk menangkap obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Tinamiddha.
b. Vicara : Pikiran yang telah menangkap /mempertahankan obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Vicikiccha.
JHANA
JhĆ£na : Pencapaian dalam meditasi , yang merupakan suatu proses perubahan dari kondisi kesadaran rendah ke kesadaran tinggi.
Enam faktor Rupa JhĆ£na :
a. Vitakka : Usaha pikiran untuk menangkap obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Tinamiddha.
b. Vicara : Pikiran yang telah menangkap /mempertahankan obyek dan berfungsi untuk mengendapkan Vicikiccha.
Wednesday, 21 November 2018
Paramita Devi adalah gadis belia yang masih berusia 11 tahun
Paramita Devi adalah gadis belia yang masih berusia 11 tahun
Sedari kecil, ia punya kemampuan bawaan melihat makhluk halus. Baginya, ia tidak pernah "sendiri" ; apa yang muncul di matanya tidaklah sesepi apa yang di lihat orang lain. Karena belum memahami semua itu, ia pun hidup dalam ketakutan!
Semenjak berlatih meditasi dan membaca paritta, ia berhasil mengatasi ketakutannya, bahkan kemampuannya meningkat sampai mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan mengetahui kelahiran lampau dirinya dan orang lain dengan melihat wajah.
Dengan "mata ketiga" yang di milikinya, Devi ingin membagi pengalamannya menjelajah ruang dan waktu kepaca pembaca sekalian. Talentanya mengajarkan bahwa banyak sekali makhluk yang mendambakan untuk terlahir sebagai manusia, padahal manusia sendiri sering menyepelekan berkah kelahirannya. Juga, sering ktia tak merasa sungkan saat kita berulah buruk karena beranggapan tidak ada yang melihat, padahal ada saja yang menyaksikan ulah kita itu.
Ruang & Waktu
di Mata Anak Indigo
- Paramita Devi
Fan Page FB: Paramita Devi
PDF Indonesia:
https://drive.google.com/file/d/1xrMfZoLUVEddQ_AE_1QlBj8QPzz98W9Q/view
Sedari kecil, ia punya kemampuan bawaan melihat makhluk halus. Baginya, ia tidak pernah "sendiri" ; apa yang muncul di matanya tidaklah sesepi apa yang di lihat orang lain. Karena belum memahami semua itu, ia pun hidup dalam ketakutan!
Semenjak berlatih meditasi dan membaca paritta, ia berhasil mengatasi ketakutannya, bahkan kemampuannya meningkat sampai mampu berkomunikasi dengan makhluk halus dan mengetahui kelahiran lampau dirinya dan orang lain dengan melihat wajah.
Dengan "mata ketiga" yang di milikinya, Devi ingin membagi pengalamannya menjelajah ruang dan waktu kepaca pembaca sekalian. Talentanya mengajarkan bahwa banyak sekali makhluk yang mendambakan untuk terlahir sebagai manusia, padahal manusia sendiri sering menyepelekan berkah kelahirannya. Juga, sering ktia tak merasa sungkan saat kita berulah buruk karena beranggapan tidak ada yang melihat, padahal ada saja yang menyaksikan ulah kita itu.
Ruang & Waktu
di Mata Anak Indigo
- Paramita Devi
Fan Page FB: Paramita Devi
PDF Indonesia:
https://drive.google.com/file/d/1xrMfZoLUVEddQ_AE_1QlBj8QPzz98W9Q/view
Tuesday, 20 November 2018
KERJASAMA BUDDHISME & ILMU PENGETAHUAN DUNIA BARAT
Mengali fenomena Sains & Buddhism....
KERJASAMA BUDDHISME & ILMU PENGETAHUAN DUNIA BARAT
Buddhism and Science, bukanlah sebuah topik baru di era saat ini, sudah banyak tulisan dari para intelektual terkemuka di bumi ini yang mencoba menggali hubungan Buddhisme dan ilmu pengetahuan.
Serangkaian percakapan antara para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu dengan para .pemimpin dan cendikiawan agama Buddha telah banyak dilakukan dan akan selalu diagendakan setiap tahunnya.
Diskusi-diskusi yang dilakukan tersebut
telah menemukan sebuah keharmonisan antara Buddhisme dengan prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan.
KERJASAMA BUDDHISME & ILMU PENGETAHUAN DUNIA BARAT
Buddhism and Science, bukanlah sebuah topik baru di era saat ini, sudah banyak tulisan dari para intelektual terkemuka di bumi ini yang mencoba menggali hubungan Buddhisme dan ilmu pengetahuan.
Serangkaian percakapan antara para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu dengan para .pemimpin dan cendikiawan agama Buddha telah banyak dilakukan dan akan selalu diagendakan setiap tahunnya.
Diskusi-diskusi yang dilakukan tersebut
telah menemukan sebuah keharmonisan antara Buddhisme dengan prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan.
Saturday, 17 November 2018
Hal yang Sulit Dilakukan dan Mudah Untuk Dilakukan
Hal yang Sulit Dilakukan dan Mudah Untuk Dilakukan
oleh Bhante Revata
(Note : Wajib Dibaca oleh mereka yang menyerah bermeditasi / tidak suka bermeditasi).
Buddha mengatakan : “Tidak ada hal lain yang lebih berbahaya selain daripada pikiran yang tidak terlatih, Saya tidak melihat hal apapun yang lebih bermanfaat selain daripada pikiran yang terlatih.“
Bhante Revata mengatakan : Banyak para yogi yang pada praktek meditasinya mengalami banyak kesulitan, dan mereka ingin menyerah saja.
oleh Bhante Revata
(Note : Wajib Dibaca oleh mereka yang menyerah bermeditasi / tidak suka bermeditasi).
Buddha mengatakan : “Tidak ada hal lain yang lebih berbahaya selain daripada pikiran yang tidak terlatih, Saya tidak melihat hal apapun yang lebih bermanfaat selain daripada pikiran yang terlatih.“
Bhante Revata mengatakan : Banyak para yogi yang pada praktek meditasinya mengalami banyak kesulitan, dan mereka ingin menyerah saja.
Rumah Yang Sebenarnya. Ven Ajahn Chah.
Rumah Yang Sebenarnya.
Ven Ajahn Chah.
Segera setelah kita dilahirkan, kita membawa kematian. kelahiran dan kematian kita adalah satu hal. Seperti pohon, ketika ada akar maka akan ada cabang, dan saat ada cabang maka akar harus ada. kalian tidak bisa hanya menginginkan satu sisi saja.
Agak lucu bila kita lihat bagaimana sedih dan berdukanya seseorang pada saat ada kematian, dan bagaimana bahagia dan senangnya mereka pada saat ada kelahiran. Itu semua hanyalah salah pandangan, tidak melihat hal ini dengan jelas. Saya rasa kalau kalian benar-benar ingin menangis, seharusnya kalian lakukan hal itu pada saat datangnya kelahiran. Kelahiran adalah kematian, kematian adalah kelahiran, cabang adalah akar, dan akar adalah cabang. Jika kamu harus menangis, menangislah pada akarnya, menangislah pada kelahiran. Lihatlah dengan cermat: jika tidak ada kelahiran, tidak akan ada kematian, dapatkah kalian mengerti hal ini?
Ven Ajahn Chah.
Segera setelah kita dilahirkan, kita membawa kematian. kelahiran dan kematian kita adalah satu hal. Seperti pohon, ketika ada akar maka akan ada cabang, dan saat ada cabang maka akar harus ada. kalian tidak bisa hanya menginginkan satu sisi saja.
Agak lucu bila kita lihat bagaimana sedih dan berdukanya seseorang pada saat ada kematian, dan bagaimana bahagia dan senangnya mereka pada saat ada kelahiran. Itu semua hanyalah salah pandangan, tidak melihat hal ini dengan jelas. Saya rasa kalau kalian benar-benar ingin menangis, seharusnya kalian lakukan hal itu pada saat datangnya kelahiran. Kelahiran adalah kematian, kematian adalah kelahiran, cabang adalah akar, dan akar adalah cabang. Jika kamu harus menangis, menangislah pada akarnya, menangislah pada kelahiran. Lihatlah dengan cermat: jika tidak ada kelahiran, tidak akan ada kematian, dapatkah kalian mengerti hal ini?
Friday, 16 November 2018
Bimbingan dari Master Yin Guang
Bimbingan dari Master Yin Guang
1.20. Air Maha Karuna yang Mujarab
Ada seorang upasaka membawa istri dan anaknya yang masih berusia kecil, bersama-sama mengunjungi Master Yin Guang. Anak kecil ini bernama Da-guan, baru berusia 7 tahun. Mereka naik kereta api berangkat dari Shanghai ke Suzhou.
Oleh karena baru pertama kali naik kereta api, Daguan sangat senang sekali. Dia melihat ke luar jendela, sepanjang perjalanan menikmati panorama. Saat itu kebetulan sedang musim hujan, angin dan hujan tiada hentinya menyusup masuk melalui daun jendela, Daguan sepertinya menderita flu dan kedinginan. Masih beruntung, perjalanan hanya ditempuh selama dua jam saja, dalam waktu singkat mereka telah menginjakkan kaki di Vihara Baoguo.
1.20. Air Maha Karuna yang Mujarab
Ada seorang upasaka membawa istri dan anaknya yang masih berusia kecil, bersama-sama mengunjungi Master Yin Guang. Anak kecil ini bernama Da-guan, baru berusia 7 tahun. Mereka naik kereta api berangkat dari Shanghai ke Suzhou.
Oleh karena baru pertama kali naik kereta api, Daguan sangat senang sekali. Dia melihat ke luar jendela, sepanjang perjalanan menikmati panorama. Saat itu kebetulan sedang musim hujan, angin dan hujan tiada hentinya menyusup masuk melalui daun jendela, Daguan sepertinya menderita flu dan kedinginan. Masih beruntung, perjalanan hanya ditempuh selama dua jam saja, dalam waktu singkat mereka telah menginjakkan kaki di Vihara Baoguo.
Thursday, 15 November 2018
LANDASAN PERBUATAN BAJIK
LANDASAN PERBUATAN BAJIK
(BAGIAN 1: DANA)
Ketiga landasan perbuatan bajik (punna.kiriya.vatthu) adalah tiga cara menghasilkan kamma bajik, unutk mengembangkan kesadaran bajik. Mereka adalah:
1. Persembahan (Dana),
2. Moralitas (Sila),
3. dan Meditasi (Bhavana).
(BAGIAN 1: DANA)
Ketiga landasan perbuatan bajik (punna.kiriya.vatthu) adalah tiga cara menghasilkan kamma bajik, unutk mengembangkan kesadaran bajik. Mereka adalah:
1. Persembahan (Dana),
2. Moralitas (Sila),
3. dan Meditasi (Bhavana).
Wednesday, 14 November 2018
Afirmasi
Afirmasi itu bagus tapi yg lebih bagus itu bila yg dibangkitkan sesuatu yg nyata ada didlm diri sendiri lalu semuanya bisa ditingkat mutu kwalitet batin dan moralnya bukan sesuatu yg anda ngak pernah tahu tapi dipercaya aja. Pakailah ini lalu dihayati dan dilaksanakan 999 pagi dan 999 malam lalu tiap malam mau tidur bertekad mohon petunjuk semua para Suciwan dialam jagat Raya ini memberikan jln terang yg benar dan nyata dgn afirmasi AUM Mani Padme Hum. A =Arahang Samma SaBuddha=Maha Bijaksana jadilah bijaksana. Maha Suci buat pikiran jernih dan bersih. Maha Sadar Arahkan pikiran terus menerus menuju Kebijaksanaan dan Kedamaian. U=Utama Dhamma yg terpenting hrs pandai mengolah 6indranya tidak memasukkan apapun yg Negatif.
Tuesday, 13 November 2018
KIASAN GONI Oleh Ajahn Brahm
KIASAN GONI
Oleh Ajahn Brahm
Sering kali kita memiliki rasa enggan untuk berubah. Berikut ini adalah kisah yg sederhana, namun kemanjurannya telah bertahan selama berabad-abad, dan mengungkapkan mengapa orang jadi begitu keras kepala sehingga kadang mereka tidak mau mendengar sama sekali.
Ada dua orang yg memutuskan menempuh perjalanan jauh untuk mencari harta. Mereka mendengar ada kota yg ditinggalkan, dan ketika orang-orang meninggalkan kota, mungkin ada barang tertinggal yg bisa mereka temukan. Mereka pun pergi ke kota ini. Ketika sedang berjalan disana, mereka menemukan goni. Pada zaman itu, goni dipakai untuk membuat benang goni, yg mirip dengan kain yg digunakan untuk membuat celana jin.
Oleh Ajahn Brahm
Sering kali kita memiliki rasa enggan untuk berubah. Berikut ini adalah kisah yg sederhana, namun kemanjurannya telah bertahan selama berabad-abad, dan mengungkapkan mengapa orang jadi begitu keras kepala sehingga kadang mereka tidak mau mendengar sama sekali.
Ada dua orang yg memutuskan menempuh perjalanan jauh untuk mencari harta. Mereka mendengar ada kota yg ditinggalkan, dan ketika orang-orang meninggalkan kota, mungkin ada barang tertinggal yg bisa mereka temukan. Mereka pun pergi ke kota ini. Ketika sedang berjalan disana, mereka menemukan goni. Pada zaman itu, goni dipakai untuk membuat benang goni, yg mirip dengan kain yg digunakan untuk membuat celana jin.
Monday, 12 November 2018
HIDUPLAH DENGAN HATI-HATI
HIDUPLAH DENGAN HATI-HATI
Kita sering mendengar ungkapan Hati-Hati, kita pun sering nasihati orang lain untuk berhati-hati. Tetapi sesungguhnya yang disebut dengan hati-hati itu?
Hati-hati itu memang perlu. Di mana saja kalau hati-hati itu memang baik, tetapi kalau orang yang kita berikan nasihat itu bertanya: "Yang disebut hati-hati itu yang bagaimana?" Kita mau jawab bagaimana? Apakah kalau mengendarai kendaraan 140km/jam, itu semberono? Tapi kalau mengendarai mobil 40 km/jam, itu kelewat takut! Apakah yang hati-hati itu kalau 90 km/jam? Apakah begitu? Tidak begitu sebenarnya.
Kita sering mendengar ungkapan Hati-Hati, kita pun sering nasihati orang lain untuk berhati-hati. Tetapi sesungguhnya yang disebut dengan hati-hati itu?
Hati-hati itu memang perlu. Di mana saja kalau hati-hati itu memang baik, tetapi kalau orang yang kita berikan nasihat itu bertanya: "Yang disebut hati-hati itu yang bagaimana?" Kita mau jawab bagaimana? Apakah kalau mengendarai kendaraan 140km/jam, itu semberono? Tapi kalau mengendarai mobil 40 km/jam, itu kelewat takut! Apakah yang hati-hati itu kalau 90 km/jam? Apakah begitu? Tidak begitu sebenarnya.
Sunday, 11 November 2018
SANG BUDDHA SELAMA EMPAT PULUH LIMA TAHUN MEMBABARKAN DHAMMA
SANG BUDDHA SELAMA EMPAT PULUH LIMA TAHUN MEMBABARKAN DHAMMA
Setelah Sri BhagavÄ (Buddha) mengutus keenam puluh siswa-Nya, Ia sendiri tetap melanjutkan pembabaran Dhamma tanpa kenal lelah selama empat puluh lima tahun. Selama dua puluh tahun pertama masa pembabaran Dhamma ini, Sri BhagavÄ melewatkan masa berdiam musim hujan di berbagai tempat dan vihÄra (baca: wihara)[1]. Namun, selama dua puluh lima tahun terakhir, Ia melewatkan sebagian besar masa berdiam-Nya di SÄvatthÄ«. Berikut adalah kronologi pembabaran Dhamma yang dilakukan oleh Sri BhagavÄ selama empat puluh lima tahun dari tahun 588 Sebelum Era Umum (SEU) berdasarkan penanggalan tradisi, atau 528 SEU berdasarkan penanggalan sejarah, atau 45 Sebelum Era Buddhis (SEB), hingga 544 SEU, atau 484 SEU, atau tahun 1 SEB.
Setelah Sri BhagavÄ (Buddha) mengutus keenam puluh siswa-Nya, Ia sendiri tetap melanjutkan pembabaran Dhamma tanpa kenal lelah selama empat puluh lima tahun. Selama dua puluh tahun pertama masa pembabaran Dhamma ini, Sri BhagavÄ melewatkan masa berdiam musim hujan di berbagai tempat dan vihÄra (baca: wihara)[1]. Namun, selama dua puluh lima tahun terakhir, Ia melewatkan sebagian besar masa berdiam-Nya di SÄvatthÄ«. Berikut adalah kronologi pembabaran Dhamma yang dilakukan oleh Sri BhagavÄ selama empat puluh lima tahun dari tahun 588 Sebelum Era Umum (SEU) berdasarkan penanggalan tradisi, atau 528 SEU berdasarkan penanggalan sejarah, atau 45 Sebelum Era Buddhis (SEB), hingga 544 SEU, atau 484 SEU, atau tahun 1 SEB.
Saturday, 10 November 2018
Bhikkhu Surfing di Internet …..Bolehkah......???
Bhikkhu Surfing di Internet …...
Bolehkah......???
Oleh :
Ven. Pannyavaro
Bolehkah bhikkhu surfing
(istilah yang digunakan untuk melihat-lihat atau menjelajahi dunia cyber)
di internet...?????
Apakah menyebarkan Dharma secara elektronik masih sakral sifatnya...????
Bukankah komputer merupakan mesin ketik atau catatan yang disempurnakan..??
Bukannya para pemeluk agama Buddha lebih bersifat “technophobic” daripada para pemeluk agama lainnya,
Bolehkah......???
Oleh :
Ven. Pannyavaro
Bolehkah bhikkhu surfing
(istilah yang digunakan untuk melihat-lihat atau menjelajahi dunia cyber)
di internet...?????
Apakah menyebarkan Dharma secara elektronik masih sakral sifatnya...????
Bukankah komputer merupakan mesin ketik atau catatan yang disempurnakan..??
Bukannya para pemeluk agama Buddha lebih bersifat “technophobic” daripada para pemeluk agama lainnya,
Friday, 9 November 2018
Link Akses Google Drive Ebooks Komik Pdf bisa diakses berikut ini :
Link Akses Google Drive Ebooks Komik Pdf bisa diakses berikut ini :
https://drive.google.com/file/d/1kWNHcJwkosn76zdBnySeN6_wLSxhX7OV/view?usp=drivesdk
Bila ingin mengakses seluruh Ebooks Komik Seri Jataka ini masuk ke link berikut ini :
https://drive.google.com/folderview?id=1ovYbADttogVpr1um4mBc28Nli1yqbOvL
https://drive.google.com/file/d/1kWNHcJwkosn76zdBnySeN6_wLSxhX7OV/view?usp=drivesdk
Bila ingin mengakses seluruh Ebooks Komik Seri Jataka ini masuk ke link berikut ini :
https://drive.google.com/folderview?id=1ovYbADttogVpr1um4mBc28Nli1yqbOvL
Subscribe to:
Posts (Atom)