Sunday, 14 May 2017

Nianfo melalui pemahaman terhadap realitas sejati.

Nianfo melalui pemahaman terhadap realitas sejati.

Jenis Nianfo ini adalah yang tersulit dan hanya sanggup dipraktikkan oleh golongan orang yang memiliki akar kebajikan tinggi. Melalui pemahaman bahwa batin dan Buddha tidak terpisah, tidak ada Buddha di luar batin diri, dan tidak ada batin di luar Buddha, Buddha dan batin adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Batin yang selaras dengan Buddha pada dasarnya adalah kosong, maka nama Buddha yang dilafalkan sesungguhnya tidak eksis, namun juga tidak melekat pada kekosongan tersebut, tidak ada yang kosong maupun yang bukan kosong, kemudian menyadari hakikat batin sejati. Terdapat berbagai istilah untuk menggambarkan sifat realitas sejati, seperti nirvana, tathagata-garbha, buthata, hakikat Buddha. Tidak ada istilah yang statis untuk mendeskripsikan realitas sejati, karena sifatnya yang non dualitas, tidak lahirkan juga tidak musnah. Dalam tataran fenomenal, Sukhavati terletak sejauh 10 milyar negeri Buddha dari dunia ini. Sebagai makhluk awam yang masih dibelenggu oleh noda batin, maka makhluk awam masih melekat pada fenomena jauh, dekat, baik atau buruk. Itulah sebabnya kita melihat dunia ini berdasarkan sifat kekotoran batin kita, ada dunia yang indah dan ada dunia buruk. Namun secara hakiki dunia ini maupun Tanah murni itu tidak memiliki jarak. Orang yang batinnya murni maka di manapun dia berada adalah Tanah murni. Jika dia mempraktikkan Nianfo, setiap saat Tanah murni Sukhavati berada di depan matanya.
Master Huineng-patriark 6 mazhab Chan- mengatakan bahwa pengertian jauh dekat itu adalah untuk orang tingkatan rendah. Pemahaman nondualitas hanya untuk orang tingkat tinggi.

No comments:

Post a Comment