Friday 31 March 2017

Penjelasan keTuhanan dalam Buddhisme

Penjelasan keTuhanan dalam Buddhisme

➤ Dikira tidak ber-Tuhan

Saat saya sedang duduk sendiri di antara bangku-bangku di ruang tunggu bandara, ada seorang pria yang berjalan ke arah saya. Matanya tertuju kepada saya. Pria itu duduk di sebelah saya. Ia menyapa dan membuka pertanyaan dengan kalimat, “Anda Hindu atau Buddha?”

Saya jawab, “Buddhis”.Lalu pria itu bertanya, “apakah Buddhis mengenal Tuhan?”

Saya bergurau di kepala, “Ini tanya, apa mau ngetes?”


Ini memang pertanyaan umum. Pertanyaan mudah, tapi sulit menerangkan jawabannya. Karena, konsep Buddhis tentang Tuhan, berbeda dari umumnya.

Saya menjawab, bahwa Buddhis juga mengenal konsep keTuhanan. Karena, dalam agama Buddha ada konsep Nibbana, sebagai tujuan yang hendak dicapai. Tidak perlu diragukan, jawaban saya pasti membuat pria itu pusing…! Jangankan pria itu yang beda keyakinan, umat Buddha sendiri juga masih ada yang belum paham? Betul tidak?

Melihat pria itu masih bingung, saya menjelaskan lagi, bahwa dalam konsep Buddhis, Tuhan itu berbeda dengan konsep kamu. Misalkan kita bicara tentang “ada”. Itu ada tiga tahapan.

Pertama, “ada” karena ada yang membuat atau menciptakan.

Kedua, “ada” yang tidak ada yang membuat atau menciptakan, tapi disebabkan.

yang ketiga, “ada”, yang tidak dibuat, tidak diciptakan juga tidak disebabkan.

Pertama.

“ada” karena dibuat, atau diciptakan. Itu hal-hal duniawi. Contohnya meja, karena yang ada di depan kami saat itu adalah meja.

Kedua,

“ada” yang tidak dibuat, dan tidak diciptakan tapi disebabkan. Itu berupa hukum kebenaran sebab akibat. Kalau meja ini dibuat, kolong meja tidak ada yang membuat. Tapi kolong meja itu ada.

Apakah kita katakan meja yang menciptakan kolong meja?

Penjelasan ini, membuat pria itu mengernyitkan alisnya tanda berpikir. Dan, sayapun menambahkan, “tidak tepat dikatakan meja sebagai pencipta kolong meja. Tapi meja sebagai pencipta penyebab adanya kolong meja.”

Pria itu mengangguk sambil tersenyum.

Karena masih ada satu lagi tahapan pemahaman, saya melanjutkan, “‘ada’ jenis ketiga ini adalah ada karena tidak ada yang menciptakan, tidak ada yang membuat, dan tidak ada yang menyebabkan. Itulah Nibbana. Itulah konsep Tuhan dalam agama Buddha.”

Pria itu mengangguk, sambil senyum dia berkata, “waduh, ternyata dalam juga ajaran Buddha.” sekarang ganti saya yang tersenyum.

Semoga semua makhluk berbahagia.

No comments:

Post a Comment