My 'One Meal A Day' Story
Banyak pertanyaan yang masuk seputar praktik One Meal A Day yang saya jalankan dan kali ini saya akan coba sharing alasannya.
Dulu saya kalau makan bakmi itu 2 mangkok. Satu mangkok pakai kuah dan satu mangkok lagi kering. Itu pun belum tentu kenyang. Akan tetapi tujuan saya One Meal A Day bukan untuk mengikis samcan (lemak) di perut tetapi untuk mengikis keserakahan di batin. Di lain sisi juga berlatih mengembangkan cinta kasih. Semua disini kalau lagi kelaparan saya yakin emosinya lebih gampang naik, betul? Itu namanya fenomena tangisan samcan.
Thursday, 27 September 2018
Wednesday, 26 September 2018
Lonaphala Sutta Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Lonaphala Sutta
Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Lonaphala Sutta mencatat, "ketika seseorang melakukan kamma yang bisa dirasakan, dia akan merasakan buahnya yang sesuai," apabila demikian, para bhikkhu, kehidupan suci ada, kesempatan untuk mengakhiri penderitaan secara menyeluruh terlihat. Kalimat tersebut mengandung arti bahwa intensitas buah kamma yang dialami oleh setiap orang bisa berbeda-beda, walaupun kamma yang diperbuat adalah kamma yang sama. Untuk orang-orang tertentu, sedikit kamma yang tidak baik bisa membuat terlahir di neraka. Sedangkan untuk orang lain, sedikit kamma yang sama tersebut hanya dirasakan di kehidupan saat ini saja (ditthadhammavedaniya) dan tidak ada sedikit sisa kamma pun yang terlihat. Lalu apa yang membedakan intensitas buah kamma yang dialami oleh mereka? Buddha mengatakan bahwa perbedaan itu terjadi karena mahluk yang mengalaminya berbeda. Yang pertama mempunyai diri kecil (appatuma), sedangkan mehluk yang kedua mempunyai diri yang besar (mahatta).
Oleh YM. Bhante Ashin Kheminda
Lonaphala Sutta mencatat, "ketika seseorang melakukan kamma yang bisa dirasakan, dia akan merasakan buahnya yang sesuai," apabila demikian, para bhikkhu, kehidupan suci ada, kesempatan untuk mengakhiri penderitaan secara menyeluruh terlihat. Kalimat tersebut mengandung arti bahwa intensitas buah kamma yang dialami oleh setiap orang bisa berbeda-beda, walaupun kamma yang diperbuat adalah kamma yang sama. Untuk orang-orang tertentu, sedikit kamma yang tidak baik bisa membuat terlahir di neraka. Sedangkan untuk orang lain, sedikit kamma yang sama tersebut hanya dirasakan di kehidupan saat ini saja (ditthadhammavedaniya) dan tidak ada sedikit sisa kamma pun yang terlihat. Lalu apa yang membedakan intensitas buah kamma yang dialami oleh mereka? Buddha mengatakan bahwa perbedaan itu terjadi karena mahluk yang mengalaminya berbeda. Yang pertama mempunyai diri kecil (appatuma), sedangkan mehluk yang kedua mempunyai diri yang besar (mahatta).
Tuesday, 25 September 2018
Hasil dari Menjaga Moralitas Lebih Superior dari pada Memberi
Hasil dari Menjaga Moralitas Lebih Superior dari pada Memberi
Bagaimana menurut kalian? Mana yang lebih mudah untuk kalian praktikkan, memberi atau moralitas? Umumnya, pada saat kita masih sebagai umat awam, kita semua paham bahwa memberi adalah lebih mudah dibanding melatih moralitas. Karena alasan inilah, saat bodhisatta, sebagai petapa Sumedha, merenungkan urutan dari semua pāramī, pāramī pertama yang muncul dalam pikirannya adalah kesempurnaan memberi, yang mana adalah yang termudah untuk dilakukan, yang umum bagi semua makhluk, dan yang kurang menghasilkan.
Bagaimana menurut kalian? Mana yang lebih mudah untuk kalian praktikkan, memberi atau moralitas? Umumnya, pada saat kita masih sebagai umat awam, kita semua paham bahwa memberi adalah lebih mudah dibanding melatih moralitas. Karena alasan inilah, saat bodhisatta, sebagai petapa Sumedha, merenungkan urutan dari semua pāramī, pāramī pertama yang muncul dalam pikirannya adalah kesempurnaan memberi, yang mana adalah yang termudah untuk dilakukan, yang umum bagi semua makhluk, dan yang kurang menghasilkan.
Monday, 24 September 2018
KEMATIAN Oleh YM Bhikkhu Uttamo
KEMATIAN
Oleh YM Bhikkhu Uttamo
Sumber : www.samaggi-phala.or.id
==========================
Saudara-saudara, baru saja dilakukan upacara peringatan satu tahun kepergian salah satu anggota keluarga yang berada di tempat ini. Memang, perjalanan waktu selama satu tahun kalau dihitung menurut penanggalan dapat dikatakan sebagai waktu yang cukup lama, akan tetapi apabila dijalani sebagai kenyataan maka waktu satu tahun itu menjadi sangat cepat berlalu.
Bertepatan dengan peringatan satu tahun kematian ini akan dibahas tentang pengertian kematian yang sering dianggap sebagai misteri kehidupan. Padahal setiap orang pasti akan mengalami kematian, dan semua orang sudah berkali-kali mengalami kematian. Oleh karena itu, bisa saja walaupun ada orang yang sudah lanjut usia bahkan sampai berumur lebih dari 90 tahun, misalnya, namun ia masih belum memiliki pengertian tentang kematian. Orang yang tidak memiliki pengertian tentang kematian inilah yang membuatnya merasa tidak siap untuk menghadapi kematian walaupun ia sudah lanjut usia. Diharapkan setelah mengerti uraian tentang kematian berikut ini, orang menjadi tidak takut mati lagi, bahkan ia akan selalu siap menghadapi kematian setiap saat. Ia akan menjadi orang yang berani mati, walaupun ia tidak harus mencari mati.
Oleh YM Bhikkhu Uttamo
Sumber : www.samaggi-phala.or.id
==========================
Saudara-saudara, baru saja dilakukan upacara peringatan satu tahun kepergian salah satu anggota keluarga yang berada di tempat ini. Memang, perjalanan waktu selama satu tahun kalau dihitung menurut penanggalan dapat dikatakan sebagai waktu yang cukup lama, akan tetapi apabila dijalani sebagai kenyataan maka waktu satu tahun itu menjadi sangat cepat berlalu.
Bertepatan dengan peringatan satu tahun kematian ini akan dibahas tentang pengertian kematian yang sering dianggap sebagai misteri kehidupan. Padahal setiap orang pasti akan mengalami kematian, dan semua orang sudah berkali-kali mengalami kematian. Oleh karena itu, bisa saja walaupun ada orang yang sudah lanjut usia bahkan sampai berumur lebih dari 90 tahun, misalnya, namun ia masih belum memiliki pengertian tentang kematian. Orang yang tidak memiliki pengertian tentang kematian inilah yang membuatnya merasa tidak siap untuk menghadapi kematian walaupun ia sudah lanjut usia. Diharapkan setelah mengerti uraian tentang kematian berikut ini, orang menjadi tidak takut mati lagi, bahkan ia akan selalu siap menghadapi kematian setiap saat. Ia akan menjadi orang yang berani mati, walaupun ia tidak harus mencari mati.
Saturday, 22 September 2018
Kelahiran Kembali di Alam Dewa atau di Alam Manusia --- Manakah yang Lebih Baik?
Kelahiran Kembali di Alam Dewa atau di Alam Manusia --- Manakah yang Lebih Baik?
Pertanyaan:
Bhante menyebutkan sebelumnya bahwa murid biasa mungkin hanya perlu dua atau tiga kehidupan agar bisa menjadi orang suci. Jika kita tidak bisa menjadi orang suci di kehidupan ini, dan jika kita ingin membuat aspirasi untuk bisa bertemu dengan Dhamma di kehidupan yang akan datang, Manakah yang lebih baik --- terlahir kembali di alam manusia dan bertemu dengan Dhamma, atau terlahir kembali di alam Dewa dan bertemu dengan Dhamma?
Pertanyaan:
Bhante menyebutkan sebelumnya bahwa murid biasa mungkin hanya perlu dua atau tiga kehidupan agar bisa menjadi orang suci. Jika kita tidak bisa menjadi orang suci di kehidupan ini, dan jika kita ingin membuat aspirasi untuk bisa bertemu dengan Dhamma di kehidupan yang akan datang, Manakah yang lebih baik --- terlahir kembali di alam manusia dan bertemu dengan Dhamma, atau terlahir kembali di alam Dewa dan bertemu dengan Dhamma?
Thursday, 20 September 2018
Puñña dan Pāramī
Puñña dan Pāramī
Pertanyaan:
Apakah perbedaan antara kesempurnaan (pāramī) dan perbuatan bajik (puñña)? Praktisi agama lain juga melakukan perbuatan baik; apakah mereka juga memupuk pāramī?
Jawaban:
Istilah lain untuk puñña adalah kusala kamma, kamma bajik. Kusala kamma dan pāramī tidaklah sama.
Buddhis dan juga Non Buddhis melakukan Kamma bajik dalam hidup mereka.
Pertanyaan:
Apakah perbedaan antara kesempurnaan (pāramī) dan perbuatan bajik (puñña)? Praktisi agama lain juga melakukan perbuatan baik; apakah mereka juga memupuk pāramī?
Jawaban:
Istilah lain untuk puñña adalah kusala kamma, kamma bajik. Kusala kamma dan pāramī tidaklah sama.
Buddhis dan juga Non Buddhis melakukan Kamma bajik dalam hidup mereka.
Subscribe to:
Posts (Atom)