Thursday, 22 September 2016

Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja

Di Sunting dari WA.

Namaste Sotthi hontu.

Budi Harta Winata,
Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan.                                    
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.

Monday, 19 September 2016

Bagaimanakah Pandangan Umat Buddha Terhadap Korban?

Bagaimanakah Pandangan Umat Buddha Terhadap Korban?

Dalam Kitab Suci Tipitaka (Digha Nikaya, Kutadanta Sutta, 94-96: 2009) dijelaskan oleh Buddha, yaitu: Ketika Sang Buddha sedang melakukan perjalanan melewati Magadha bersama lima ratus bhikkhu, dan beliau tiba di sebuah desa Brahmana bernama Khanumata sehingga Beliau menetap di taman Ambalatthika. Pada saat itu Brahmana Kutadanta bermaksud melakukan upacara pengorbanan dengan 700 ekor sapi, 700 ekor kerbau, 700 ekor anak sapi, 700 ekor kambing jantan dan 700 ekor domba yang semuanya diikat di tiang pengorbanan, jumlah keseluruhan 3.500 hewan korban.

Tuesday, 13 September 2016

Karma Dan Nasib Bagian 4 (SEMBAHYANG KE DEWA & BUDDHA APAKAH DAPAT MENGUBAH NASIB ?)

Bab III
SEMBAHYANG KE DEWA & BUDDHA APAKAH DAPAT MENGUBAH NASIB ?

Ada banyak orang dengan tulus bersembahyang di depan dewa dan Buddha untuk minta dilindungi, diberi rejeki, diberi Hok-kie, diberi anak, diberi kesehatan, diberi jodoh, sampai-sampai ada yang mohon diberi panjang umur. Apakah permohonan mereka bisa dikabulkan? Kalau dapat, bukankah nasib bisa di ubah dalam waktu yang cepat ? Pertanyaan ini pasti pernah terlintas dalam pikiran kita. Hendak menjawab pertanyaan ini kita harus mengerti 3 hal dibawah ini.

Monday, 12 September 2016

Karma Dan Nasib Bagian 3 (SIAPAKAH YANG MENENTUKAN NASIB KITA ? APAKAH PRINSIP UNTUK MENGUBAH NASIB KITA ?)


Bab II
SIAPAKAH YANG MENENTUKAN NASIB KITA ? APAKAH PRINSIP UNTUK MENGUBAH NASIB KITA ?

Siapakah sebenarnya penentu nasib kita untuk menjadi kaya, miskin, berkedudukan, hina dina ?

Padahal pada prinsip sebab-akibat sudah dijelaskan bahwa penentu nasib kita bukan orang lain tapi diri kita sendiri. Oleh karena itu nasib kita pada kehidupan yang a yang sekarang ini ditentukan oleh perbuatan kita pada kehidupan kita yang lampau.

Sunday, 11 September 2016

Karma Dan Nasib Bagian 2 (BAGAIMANA TERJADINYA NASIB BAIK DAN BURUK)


BAB 1
BAGAIMANA TERJADINYA NASIB BAIK DAN BURUK

Ada orang bilang bahwa begitu bayi lahir nasibnya sudah digariskan. Maka peramal bisa mengatakan nasib seseorang dari tanggal dan jam lahirnya. Manusia di dunia ada yang kaya, yang miskin, yang enak, yang sengsara. Apakah hal ini dewa yang menentukan nasib kita tidak adil? Orang yang nasibnya buruk sering memandang langit dan bertanya : Kenapa orang lain bisa bertambah makmur sedang saya bernasib begitu buruk?

Saturday, 10 September 2016

Karma Dan Nasib Bagian 1


KATA PENGANTAR

Buku ini saya tulis sejak timbul ide hingga selesai memerlukan waktu selama 3 tahun, sebab utama ialah karena terlalu banyaknya tugas, baru menulis

beberapa kalimat lalu tertunda lagi beberapa bulan, terkadang sampai setengah

tahun. Demikianlah antara menulis dan tertunda, setelah mendapat desakan

yang terus-menerus dari banyak teman, baru setengah tahun belakangan ini,

Wednesday, 7 September 2016

Pedoman kita menentukan arah kehidupan kita

*Pedoman kita menentukan arah kehidupan kita*

Kita semua punya keyakinan yang kita yakini, pelajari dan jadikan pedoman dalam kehidupan kita, sehingga perbuatan kita menjadi cermin dari keyakinan kita.

Tuesday, 6 September 2016

Mengapa bhikkhu Theravada diperbolehkan makan daging hewan ?

Tanya : Saya sering mendapatkan pertanyaan dari umat beragama lain, yaitu Mengapa bhikkhu-bhikkhu Theravada diperbolehkan makan daging hewan ?