Thursday 28 February 2019

"M E D I T A S I"

"M E D I T A S I"

Mendengar kata meditasi, kebanyakan dari kita segera berpegang pada pandangan bahwa meditasi adalah hanya tentang konsentrasi pikiran.

Akibatnya, ketika tidak mendapatkan konsentrasi pikiran dalam bermeditasi seseorang kecewa, merasa down, dan pesimis.

Tetapi apakah meditasi Buddhis (Cittabhavana) yang berarti "Pengembangan Batin" juga hanya menekankan konsentrasi pikiran...???


Meditasi yang diajarkan Sang Buddha tidak hanya mengajarkan konsentrasi.

 Meditasi hanyalah salah satu aspek saja.

Ada banyak aspek lain yang dikembangkan dalam pengembangan batin ini.

 Salah satunya adalah kebijaksanaan untuk menerima apapun pengalaman dengan kualitas batin untuk melepas.

Batin tidak tergoyahkan, tetap seimbang, menerima keberadaan tanpa terbawa kebencian, terhadap pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan termasuk tidak didapatkannya konsentrasi pikiran dalam meditasi, juga merupakan salah satu faktor yang harus diolah dan dikembangkan dalam Cittabhavana.

Jika demikian halnya, tentu hanya kesia-siaan meratapi pikiran yang tidak sepenuhnya berada di bawah kendali kita...???

Teruslah berjuang dalam Cittabhavana...!!!

Sati

Meskipun dalam menumbuhkan Kesadaran (Sati) seseorang tidak menggunakan obyek secara spesifik tetapi sekadar mengetahui apapun obyek yang tengah muncul dan lenyap, jika cara seperti ini terus dibiasakan, batin seseorang akan diarahkan pada kemampuan untuk melihat setiap detil obyek yang diperhatikan.

Seperti halnya seorang pelukis mahir yang mampu melukis dengan memperhatikan setiap detil obyeknya sehingga hasilnya menjadi perfect dan bebas dari defect (Kekurangan), ia yang tumbuh dalam Kesadaran (Sati) sehingga mampu melihat gerak-gerik pikiran dengan detilnya, tidak akan mudah terbawa arus kemerosotan.

Tindakannya, secara alami, akan semakin berhati-hati.

Meditasi Buddhis adalah untuk merealisasikan Nibbāna yang secara sederhana berarti "Padam".

Padam dari apa...???

Padam dari Reaksi-Reaksi (Sankhārā) yang memanifestasikan bentuknya ke dalam keserakahan, kebencian, dan ketidaktahuan.

Oleh karena itu, apapun bentuk meditasi yang dipraktikkan hendaknya mendukung pelenyapan reaksi-reaksi pikiran semacam ini.
🙏

No comments:

Post a Comment