Monday, 8 February 2021

Praktik Niat Baik

 Praktik Niat Baik

Bhikkhu Ṭhānissaro

Sang Buddha mengawali instruksi-instruksinya [kepada Rāhula, putranya] dengan gambar dari sebuah cermin: Sama seperti Anda menggunakan sebuah cermin untuk melihat bagaimana Anda memandang orang lain, Rāhula harus melihat tindakan-tindakannya untuk melihat bagaimana penampilannya di mata yang bijak. Dan yang bijak akan menyuruhnya menilai tindakannya seperti ini:

— Apa pun yang dia lakukan dalam pemikiran, perkataan, dan perbuatan, pertama-tama dia memeriksa niatnya: 


— Jika dia mengetahui sebelumnya bahwa tindakan yang dia rencanakan akan menyebabkan bahaya (melukai) di dalam atau di luar, dia tidak boleh bertindak berdasarkan niat itu. Jika dia tidak mengetahui sebelumnya bahayanya, dia bisa terus maju dan bertindak. 


— Saat bertindak, dia memeriksa hasil-hasil tindakannya. Jika dia menyebabkan bahaya yang tidak terduga, dia harus berhenti. Jika tidak, dia bisa melanjutkan tindakannya.


— Setelah tindakan selesai, dia harus melihat hasil-hasil jangka panjang dari tindakan tersebut. Jika ternyata dia telah menyebabkan bahaya [melukai] dalam PERKATAAAN ATAU PERBUATAN, dia harus membicarakannya dengan seorang teman terpercaya pada sang jalan yang akan menasihatinya tentang bagaimana untuk menghindari penyebab bahaya itu terulang kembali. 


Kemudian dia harus memutuskan untuk tidak mengulangi tindakan itu. Jika PEMIKIRAN-PEMIKIRANNYA menyebabkan bahaya, DIA SEHARUSNYA MERASA MALU DENGAN PEMIKIRAN SEPERTI ITU DAN BERTEKAD UNTUK TIDAK MENGULANGINYA. Namun, jika dia tidak menyebabkan bahaya, dia harus bersukacita atas kemajuannya pada sang jalan tersebut, dan terus berlatih.


Dengan cara ini, Sang Buddha tidak begitu saja menyuruh Rāhula untuk tidak menyakiti. Sebaliknya, dia mengatakan kepadanya, pada dasarnya, "COBALAH UNTUK TIDAK MENYEBABKAN BAHAYA (MELUKAI), TETAPI JIKA ANDA MENYEBABKAN BAHAYA, INILAH CARA ANDA BELAJAR DARI KESALAHAN-KESALAHAN ANDA." Ini menunjukkan dasar praktik niat baik yang meliputi ajaran-ajaran ini.


Refleksi dari Ajahn Geoff [Thanissaro Bhikkhu] ini berasal dari buku: First Things First, (pdf) hlm. 15-16.


Diterjemahkan oleh Ervin Liong

No comments:

Post a Comment