Saturday 1 July 2017

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Desember 2014

Taipan terkaya Hongkong Mr. Li Ka-shing, salah satu teman lamanya yang bernama  Chen Lang, waktu dulu sering hadir mendengar ceramahku, kami sangat akrab. Upasaka Chen Lang yang telah berusia lanjut mengatakan padaku bahwa dia menguasai ilmu nujum, meramal nasib dan melihat feng-shui, di bidang ini dia juga memiliki prestasi tersendiri.



Dia menceritakan padaku bahwa ketika Mr. Li Ka-shing berusia 30 tahun, dia baru datang dari Chaozhou ke Hongkong. Di Hongkong dia memulai dagang kecil-kecilan, kemudian mereka bertemu muka.


Chen Lang memandang garis wajah Li Ka-shing kemudian meramal nasibnya, selesai itu dia bertanya pada Li Ka-shing, berapa jumlah harta yang anda inginkan di kemudian hari sehingga anda bisa merasa puas? Li Ka-shing menjawab, andaikata saya dapat memiliki tiga puluh juta, maka saya sudah merasa puas.


Chen Lang memberitahukannya, gudang harta yang ada di garis hidupmu adalah berlimpah keluar.  Menurut Chen Lan ini adalah kejadian yang langka dan sepanjang hidupnya dia tidak pernah menemukannya.


Orang biasa yang memiliki gudang harta yang mencapai 80 atau 90 persen, ini sudah hebat dan terisi penuh. Tetapi anda malah berlimpah-limpah sampai keluar, kelak anda akan menjadi taipan terkaya di Hongkong. Sejak itu Li Ka-shing memutuskan untuk menjadikan Chen Lang sebagai konsultan pribadinya. Semua masalah didiskusikan dengannya.


Beberapa tahun yang lalu Upasaka Chen meninggal dunia, semasa hidupnya kami sering bertatap muka, terkadang dia datang mendengar ceramahku.


Maka itu apa yang ada di dalam garis hidup pasti akan terwujud, tetapi sebaliknya apa yang tidak ada dalam garis hidup, janganlah memaksakan kehendak.


Li Ka-shin berbisnis dan meraih keuntungan, tetapi andaikata anda mencoba berbisnis di bidang yang sama dengannya, dia bisa beruntung tetapi anda malah rugi. Mengapa demikian? Karena di garis hidupnya memang sudah ada, sedangkan di garis hidupmu tidak ada, jadi tidak sama.


Kita harus mengerti akan aturan ini maka hatipun jadi tentram, hati tentram maka takkan tersesat, karena tidak tersesat maka memiliki kebijaksanaan, karena memiliki kebijaksanaan maka dapat mengubah nasib, bukan tidak bisa mengubahnya.


Sepanjang hidup garis hidupku juga telah berubah, dalam garis hidup tidak memiliki harta, namun masih dapat melewati hidup dengan lumayan; di dalam garis hidup hanya ada sedikit kebijaksanaan, kebijaksanaan kecil ini digunakan pada Buddha Dharma sehingga berkembang menjadi kebijaksanaan besar; tidak memohon usia panjang, tetapi dengan sendirinya umur menjadi panjang.


Setiap saat saya selalu teringat pada kampung halamanku yakni Alam Sukhavati, terhadap dunia ini tidak memiliki kehendak, maka itu hatipun tentram, wajah menjadi bersukacita, memberikan teladan kepada semuanya dalam mengamalkan Aliran Mahayana khususnya Ajaran Sukhavati.


Di bagian selanjutnya dari “Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas” karya Upasaka Huang Nian-zu ini, beliau juga berkata, sebagian orang ingin memiliki seperangkat televisi, tetapi ketika melihat orang lain mempunyai dua buah, maka selalu mengharapkan agar dirinya juga bisa memiliki “lebih” agar sebanding dengan orang lain. “Memikirkan apa yang belum diperoleh, maka itu menjadi risau”. Mengapa dia menjadi risau? Karena tidak mendapatkannya. Bagaimana jika berhasil mendapatkannya? Maka kerisauannya juga tidak berhenti, walaupun sudah memiliki dua tetapi masih mendambakan tiga buah; setelah memiliki rumah masih ingin memiliki gedung. “Oleh karena keinginan tidak dihentikan, maka akan ada kerisauan yang tiada habis-habisnya. Walaupun sampai pada tua dan mati masih juga tidak merasa puas, kerisauan ini dibawa hingga kelahiran mendatang, setiap kehidupan tak terpisahkan dari kerisauan, betapa menderitanya kehidupan anda.


Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Desember 2014

No comments:

Post a Comment