Friday 8 September 2023

Insight dan Perenungan.

 Insight dan Perenungan. 

Ajahn Sumedho

Diterjemahkan oleh Ervin Liong


[Insight hanya bisa datang melalui perenungan / refleksi; mereka tidak bisa datang melalui keyakinan. Jika Anda menemukan bahwa dengan melekat pada keinginan Anda adalah pembebasan, maka lakukanlah. MELEKATLAH PADA SEMUA KEINGINAN DAN LIHATLAH HASILNYA.]

Seluruh tujuan ajaran Buddha adalah mengembangkan pikiran reflektif untuk melepaskan delusi. EMPAT KEBENARAN MULIA ADALAH AJARAN TENTANG MELEPASKAN DENGAN MENYELIDIKI ATAU MELIHAT KE DALAM — MERENUNGKAN: 'Mengapa seperti ini? Kenapa begini? 'Adalah baik untuk merenungkan hal-hal seperti mengapa para biarawan mencukur kepala mereka atau mengapa Buddha-rupa terlihat seperti yang mereka adanya. Kita merenungkan ... pikiran juga membentuk opini tentang apakah ini baik, buruk, berguna atau tidak berguna. Pikiran sebenarnya membuka dan mempertimbangkan, 'Apakah artinya ini? Apa yang dilambangkan oleh para biarawan? Mengapa mereka membawa mangkuk sedekah? Kenapa mereka tidak bisa memiliki uang? Mengapa mereka tidak bisa menanam makanan mereka sendiri? 



'Kita merenungkan bagaimana cara hidup ini telah mempertahankan  tradisi dan memungkinkannya diturunkan dari pendiri aslinya, Gotama Sang Buddha, hingga saat ini. Kita merefleksikan saat kita melihat penderitaan; seperti kita melihat sifat alami keinginan; seperti yang kita ketahui bahwa KEMELEKATAN PADA KEINGINAN ADALAH PENDERITAAN. Kemudian kita memiliki insight tentang membiarkan keinginan untuk pergi dan realisasi pada tanpa-penderitaan, berhentinya penderitaan. INSIGHT INI HANYA BISA DATANG MELALUI REFLEKSI; MEREKA TIDAK BISA DATANG MELALUI KEYAKINAN. Anda tidak dapat membuat diri Anda percaya atau menyadari suatu insight sebagai tindakan yang disengaja; dengan benar-benar merenungkan dan memikirkan kebenaran ini, insight datang kepada Anda. 


Mereka datang hanya melalui pikiran yang terbuka dan menerima ajaran — keyakinan buta tentu tidak disarankan atau diharapkan dari siapa pun. Sebaliknya, pikiran harus mau menerima, merenungkan dan mempertimbangkan. KEADAAN MENTAL INI SANGATLAH PENTING — INI ADALAH JALAN KELUAR DARI PENDERITAAN. Bukan pikiran yang memiliki pandangan dan prasangka yang tetap dan menganggapnya mengetahui semuanya atau yang hanya mengambil apa yang orang lain katakan sebagai KEBENARAN. Ini adalah pikiran yang terbuka terhadap Empat Kebenaran Mulia ini dan dapat merefleksikan sesuatu yang dapat kita lihat di dalam pikiran kita sendiri. Orang jarang menyadari ketidak-menderitaaan karena ini membutuhkan kesediaan khusus agar bisa merenungkan dan menyelidiki dan mendapatkan lebih dari yang kasar dan yang jelas. 


DIBUTUHKAN KESEDIAAN UNTUK BENAR-BENAR MELIHAT REAKSI ANDA SENDIRI, AGAR DIA DAPAT MELIHAT KEMELEKATAN DAN MERENUNGKAN: 'Seperti apakah kemelekatan itu?' Misalnya, apakah Anda merasa bahagia atau terbebas dengan melekat pada keinginan? Apakah itu menggembirakan atau menekan? Ini adalah pertanyaan-pertanyaan untuk Anda selidiki. Jika Anda menemukan bahwa dengan melekat pada keinginan Anda adalah pembebasan, maka lakukanlah. MELEKATLAH PADA SEMUA KEINGINAN DAN LIHATLAH HASILNYA.


Dikutip dari Buku The Four Noble Truth (pdf)

Oleh Ajahn Sumedho. Hal. 25-26 

Sumber: https://www.abhayagiri.org/media/books/sumedho_the_four_noble_truths.pdf


Note: Judul dan keterangan di dalam tanda [ ] adalah tambahan dari Saya pribadi (Ervin Liong) sebagai poin penting untuk dibaca.

No comments:

Post a Comment